Anda di halaman 1dari 19

Kerjasama Penyediaan Infrastruktur

KERJASAMA PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR


Prinsip Umum
1. Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur dilakukan dengan pertimbangan:

a. dalam rangka kepentingan umum dan/atau penyediaan infrastruktur guna


mendukung tugas dan fungsi pemerintahan;

b. tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah untuk penyediaan infrastruktur; dan

c. termasuk dalam daftar prioritas proyek program penyediaan infrastruktur yang


ditetapkan pemerintah.
2. Mitra Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur yang telah ditetapkan, selama jangka waktu
Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur.

a. dilarang menjaminkan, menggadaikan, atau memindahtangankan Barang Milik


Daerah yang menjadi objek Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur;

b. wajib memelihara objek Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur dan barang hasil Kerja
Sama Penyediaan Infrastruktur; dan

c. dapat dibebankan pembagian kelebihan keuntungan sepanjang terdapat kelebihan


keuntungan yang diperoleh dari yang ditentukan pada saat perjanjian dimulai
(clawback).
3. Mitra Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur harus menyerahkan objek Kerja Sama
Penyediaan Infrastruktur dan barang hasil Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur kepada
pemerintah pada saat berakhirnya jangka waktu Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur
sesuai perjanjian.
4. Barang hasil Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur menjadi Barang Milik Daerah sejak
diserahkan kepada pemerintah sesuai perjanjian.
Pihak Pelaksana Kerjasama Penyediaan Infrastruktur
1. Pihak yang dapat melaksanakan Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur adalah:
a. Pengelola Barang, untuk Barang Milik Daerah berupa tanah dan/atau bangunan yang
berada pada Pengelola Barang dengan Persetujuan Gubernur/Bupati/Walikota;
b. Pengguna Barang, dengan persetujuan Gubernur/Bupati/Walikota, untuk:
1. Barang Milik Daerah berupa tanah dan/atau bangunan
2. Barang Milik Daerah sebagian tanah dan/atau bangunan yang masih digunakan
oleh Pengguna Barang; dan/atau
3. Barang Milik Daerah selain tanah dan/atau bangunan.
2. Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur atas Barang Milik Daerah dilakukan antara
Pemerintah Daerah dan Badan Usaha, yang berbentuk:

Rahmi Hijriati Ashri / P3400213344

Kerjasama Penyediaan Infrastruktur


a.

perseroan terbatas;

b.

Badan Usaha Milik Negara;

c.

Badan Usaha Milik Daerah; dan/atau

d.

koperasi.

Pihak yang ditunjuk dan/atau ditetapkan sebagai Penanggung Jawab Pemanfaatan


Barang Milik Daerah atau yang selanjutnnya di singkat PJPK dalam rangka pelaksanaan
kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam penyediaan infrastruktur bertindak
sebagai Penanggung Jawab Pemanfaatan Barang Milik Daerah, adalah pihak yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pemanfaatan Barang Milik Daerah dalam rangka
penyediaan infrastruktur dalam bentuk Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur.
Pihak yang dapat menjadi Penanggung Jawab Pemanfaatan Barang Milik Daerah
dalam rangka penyediaan infrastruktur:
a.

Kepala Daerah yang melingkupi penyediaan infrastruktur yang akan dikerjasamakan;

b.

Badan Usaha Milik Negara/Daerah yang membidangi penyediaan infrastruktur yang


akan dikerjasamakan sesuai rekomendasi dari SKPD/Unit Kerja terkait; atau

c.

pihak lain yang ditunjuk sebagai PJPK sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan di bidang kerjasama pemerintah dalam penyediaan infrastruktur.
Penanggung Jawab Pemanfaatan Barang Milik Daerah adalah pihak yang

bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pemanfaatan Barang Milik Daerah dalam rangka
penyediaan infrastruktur dalam bentuk Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur.
Penanggung

Jawab

Pemanfaatan

Barang

Milik

Gubernur/Bupati/Walikota) sebagaimana dimaksud di atas

Daerah

(ditetapkan

oleh

dalam rangka penyediaan

infrastruktur memiliki kewenangan dan tanggung jawab:


a.

mengajukan permohonan Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur kepada Pengelola


Barang atas Barang Milik Daerah yang berada pada Pengelola Barang.

b.

menerima Barang Milik Daerah yang menjadi objek Kerja Sama Penyediaan
Infrastruktur dari Gubernur/Bupati/Walikota atau Pengguna Barang

c.

menerima Barang Milik Daerah yang menjadi objek Kerja Sama Penyediaan
Infrastruktur dari Pengelola Barang/Pengguna Barang

d.

menyerahkan Barang Milik Daerah yang menjadi objek

Kerja Sama Penyediaan

Infrastruktur kepada mitra Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur dengan Berita Acara
Serah Terima;
e.

melakukan monitoring atas pelaksanaan Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur Barang


Milik Daerah;

f.

melaporkan pelaksanaan Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur kepada:


1.

Gubernur/Bupati/Walikota, untuk Barang Milik Daerah yang berada pada Pengelola


Barang; atau

Rahmi Hijriati Ashri / P3400213344

Kerjasama Penyediaan Infrastruktur


2.

Pengelola Barang/Pengguna Barang, untuk Barang Milik Daerah yang berada pada
Pengguna Barang

g.

melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen pelaksanaan Kerja Sama


Penyediaan Infrastruktur;

h.

menetapkan sanksi dan denda yang timbul dalam pelaksanaan Kerja Sama Penyediaan
Infrastruktur;

i.

menerima Barang Milik Daerah yang berada pada Pengguna Barang yang menjadi
objek dan hasil Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur dari mitra Kerja Sama Penyediaan
Infrastruktur di akhir jangka waktu Pemanfaatan atau waktu lain sesuai perjanjian;

j.

menyerahkan Barang Milik Daerah yang menjadi objek dan hasil Kerja Sama
Penyediaan Infrastruktur setelah berakhirnya Pemanfaatan kepada:
1.

Gubernur/Bupati/Walikota, untuk Barang Milik Daerah yang berada pada Pengelola


Barang; atau

2.

Pengelola Barang, untuk Barang Milik Daerah yang berada pada Pengguna Barang;
dan

3.

kewenangan dan tanggung jawab lainnya yang diberikan oleh Gubernur/Bupati/


Walikota atau Pengelola Barang.

Dalam pelaksanaan kewenangan dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud di atas,


Penanggung Jawab Pemanfaatan Barang Milik Daerah dilarang:
a. menggunakan dan memanfaatkan Barang Milik Daerah selain dalam rangka
pelaksanaan Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur;
b. menjaminkan, menggadaikan, atau memindahtangankan Barang Milik Daerah yang
menjadi objek Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur.
Pihak yang dapat menjadi mitra Pemanfaatan Barang Milik Daerah dalam rangka
penyediaan infrastruktur:
a. Sewa yaitu badan usaha atau badan hukum
b. Kerja Sama Pemanfaatan yaitu semua pihak yang dapat menjadi mitra Pemanfaatan
Barang Milik Daerah
c. Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur yaitu badan usaha
d. Mitra Pemanfaatan Barang Milik Daerah dalam rangka penyediaan infrastruktur
ditunjuk dan/atau ditetapkan oleh:
1. Gubernur/Bupati/Walikota dalam rangka Pemanfaatan Baran Daerah yang berada
pada Pengelola Barang, untuk Sewa atau Kerja Sama Pemanfaatan;
2. Pengelola Barang dalam rangka Pemanfaatan Barang Miik Daerah yang berada
pada Pengguna Barang, untuk Sewa atau Kerja Sama Pemanfaatan;
3. Penanggung Jawab Pemanfaatan Barang Miik Daerah, untuk

Kerja

Sama

Penyediaan Infrastruktur

Rahmi Hijriati Ashri / P3400213344

Kerjasama Penyediaan Infrastruktur


Bentuk Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur
Pemanfaatan Barang Milik Daerah dalam rangka penyediaan infrastruktur dilaksanakan
dalam bentuk:
a.

Sewa;

b.

Kerja Sama Pemanfaatan;

c.

Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur.

Obyek Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur


Obyek Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur meliputi:
a.

Barang

Milik

Daerah

berupa

tanah

dan/atau

bangunan

pada

Pengelola

Barang/Pengguna Barang;
b.

Barang Milik Daerah atas sebagian tanah dan/atau bangunan yang masih digunakan
oleh Pengguna Barang; atau

c.

Barang Milik Daerah selain tanah dan/atau bangunan.

Jangka Waktu
Jangka waktu Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur paling lama 50 (lima puluh) tahun
dan dapat diperpanjang.
Jangka waktu Pemanfaatan Barang Milik Daerah dalam rangka penyediaan
infrastruktur yang dilakukan dalam bentuk Sewa dan perpanjangannya ditetapkan oleh:
a.

Gubernur/Bupati/Walikota, untuk Barang Miik Daerah yang berada pada Pengelola


Barang;

b.

Pengguna Barang, setelah mendapat persetujuan dari Pengelola Barang, untuk Barang
Milik Daerah yang berada pada Pengguna Barang.
Jangka waktu Pemanfaatan Barang Milik Daerah dalam rangka penyediaan

infrastruktur yang dilakukan dalam bentuk Kerja Sama Pemanfaatan dan perpanjangannya
ditetapkan oleh Gubernur/ Bupati/Walikota.
Jangka waktu Pemanfaatan Barang Milik Daerah dalam rangka penyediaan
infrastruktur yang dilakukan dalam bentuk Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur dan
perpanjangannya ditetapkan oleh Gubernur/ Bupati/Walikota.
Jangka waktu Pemanfaatan Barang Milik Daerah dalam rangka penyediaan
infrastruktur dan perpanjangan dituangkan dalam perjanjian pemanfaatan Barang Milik
Daerah.
Perpanjangan jangka waktu Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur hanya dapat
dilakukan apabila terjadi government force majeure, seperti dampak kebijakan pemerintah
yang disebabkan oleh terjadinya krisis ekonomi, politik, sosial, dan keamanan.
Penetapan jangka waktu dan perpanjangannya dilakukan dengan mempertimbangkan:
a.

karakteristik jenis infrastruktur;

b.

kebutuhan penyediaan infrastruktur;

Rahmi Hijriati Ashri / P3400213344

Kerjasama Penyediaan Infrastruktur


c.

ketentuan untuk masing-masing jenis infrastruktur dalam peraturan perundangundangan; dan

d.

pertimbangan lain dari Pengelola Barang

Permohonan perpanjangan jangka waktu Pemanfaatan Barang Milik Daerah dalam


rangka penyediaan infrastruktur diajukan paling lambat:
a.

3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya jangka waktu sewa;

b.

2 (dua) tahun sebelum berakhirnya jangka waktu Kerja Sama Pemanfaatan.

Hasil Pemanfaatan Sewa Dalam Rangka Penyediaan Infrastruktur


Hasil Sewa Barang Milik Daerah dalam rangka penyediaan infrastruktur berupa:
a.

uang Sewa, merupakan Pendapatan Lain-Lain PAD yang sah

yang wajib

disetorkar ke rekening Kas Umum Daerah; dan


b.

infrastruktur beserta fasilitasnya dalam rangka penyediaan infrastruktur, jika


diperjanjikan.

Besaran Sewa Barang Milik Daerah dalam rangka penyediaan infrastruktur ditetapkan
oleh Gubernur/Bupati/Walikota.
Besaran Sewa Barang Milik Daerah dalam rangka penyediaan infrastruktur ditetapkan
melalui surat persetujuan Sewa dari Gubernur/ Bupati/Walikota.
Besaran Sewa Barang Milik Daerah dalam rangka penyediaan infrastruktu dihitung
dengan menggunakan formula tarif Sewa Barang Milik Daerah dalam rangka penyediaan
infrastruktur, dan dapat mempertimbangkan nilai keekonomian dari masing-masing jenis
infrastruktur.
Gubernur/Bupati/Walikota menugaskan Penilai untuk melakukan Penilaian objek Sewa
guna memperoleh nilai wajar Barang Milik Daerah yang akan disewakan sebagai bahan
perhitungan dalam formula tarif Sewa Barang Milik Daerah dalam rangka penyediaan
infrastruktur.
Faktor penyesuai Sewa Barang Milik Daerah dalam rangka penyediaan infrastruktur
ditetapkan 100% (seratus persen).
Dalam hal besaran sewa mempertimbangkan nilai keekonomian, besaran faktor
penyesuai ditetapkan sesuai Tabel sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pertimbangan nilai keekonomian sebagaimana dimaksud di atas antara lain:
a.

pertimbangan daya beli/kemampuan membayar (ability to pay) masyarakat;


dan/atau

b.

pertimbangan kemauan membayar (willingness to pay) masyarakat


Atas masing-masing infrastruktur yang disediakan.

Rahmi Hijriati Ashri / P3400213344

Kerjasama Penyediaan Infrastruktur


Hasil Pemanfaatan Kerja Sama Pemanfaatan Dalam Rangka Penyediaan Infrastruktur
Hasil Kerja Sama Pemanfaatan Barang Milik Daerah dalam rangka penyediaa
infrastruktu terdiri atas:
a.

penerimaan negara yang harus disetorkan selama jangka waktu Kerja Sama
Pemanfaatan Barang Milik Daerah dalam rangka penyediaan infrastruktur; dan

b.

infrastruktur beserta fasilitasnya hasil Kerja Sama Pemanfaatan Barang Milik


Daerah dala rangka penyediaan infrastruktur.

Penerimaan negara (Penerimaan Lain-Lain PAD yang sah yang wajib disetorkan ke
rekening Kas Umum Daerah) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri atas:
a.

kontribusi tetap; dan

b.

pembagian keuntungan.

Kontribusi tetap dan pembagian keuntungan atas Kerja Sama Pemanfaatan Barang
Milik Daerah untuk penyediaan infrastruktur dengan mitra berbentuk Badan Usaha Milik
Negara/Daerah dapat memperhitungkan faktor penyesuai.
Hasil Pemanfaatan Kerja Sama Penyediaan Infastruktur Dalam Rangka Penyediaan
Infrastruktur
Hasil dari Kerja Sama Penyediaan Infastruktur Barang Milik Daerah dalam rangka
penyediaan infrastruktur terdiri atas:
a. barang hasil Kerja Sama Penyediaan Infastruktur berupa infrastruktur beserta
fasilitasnya yang dibangun oleh mitra Kerja Sama Penyediaan Infastruktur; dan
b. pembagian atas kelebihan keuntungan (merupakan Penerimaan Lain-lain PAD yang
sah yang harus disetorkan ke rekening Kas Umum Daerah) yang diperoleh dari yang
ditentukan pada saat perjanjian dimulai (clawback)
Besaran

pembagian

kelebihan

keuntungan

(clawback)

ditetapkan

oleh

Gubernur/Bupati/ Walikota.
Penetapan besaran pembagian kelebihan keuntunga (clawback) dilakukan dengan
mempertimbangkan hasil kajian dari tim Kerja Sama Penyediaan Infrastrutur yang dibentuk
oleh Gubernur/Bupati/Walikota.
Perhitungan

pembagian

kelebihan

keuntungan

(clawback)

dilakukan

dengan

mempertimbangkan:
a.

nilai investasi pemerintah;

b.

nilai investasi mitra Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur;

c.

risiko yang ditanggung mitra Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur;

d.

dukungan dan jaminan Pemerintah atas Proyek Kerja Sama; dan karakteristik
infrastruktur

Rahmi Hijriati Ashri / P3400213344

Kerjasama Penyediaan Infrastruktur


Infrastruktur

Hasil Pemanfaatan Barang Milik Daerah Dalam Rangka Penyediaan

Infrastruktur
Infrastruktur yang menjadi hasil kegiatan Pemanfaatan aerah Barang Milik Daerah
dalam rangka penyediaan infrastruktur berupa:
a. Bangunan Konstruksi infrastruktur beserta sarana dan prasarana.
b. pengembangan infrastruktur berupa penambahan dan/atau peningkatan terhadap
kapasitas, kuantitas dan/atau kualitas infrastruktur; dan/atau
c. hasil penyediaan infrastruktur berupa penambahan dan/atau peningkatan terhadap
kapasitas, kuantitas dan/atau kualitas infrastruktur lainnya.
Infrastruktur yang menjadi hasil kegiatan Pemanfaatan Barang Milik Daerah dalam
rangka penyediaan infrastruktur diserahkan oleh mitra Pemanfaatan Barang Milik Daerah
dalam rangka penyediaan infrastruktur sesuai perjanjian atau pada saat berakhirnya
perjanjian.
Penyerahan Dilakukan oleh mitra Pemanfaatan Barang Milik Daerah dalam rangka
penyediaan infrastruktur kepada:
a.

Gubernur/Bupati/Wlikota, untuk Sewa Barang Milik Daerah Kerja Sama


Pemanfaatan Barang Milik Daerah yang berada pada Pengelola Barang;

b.

Pengelola Barang, untuk Sewa dan Kerja Sama Pemanfaatan Barang Milik
Daerah yang berada pada Pengguna Barang;

c.

Penanggung Jawab Pemanfaatan Barang Milik Daerah, untuk Keja Sama


Penyediaan Infrastruktur.

Penanggung Jawab Pemanfaatan Barang Milik Derah menyerahkan Barangrah Milik


Daerah yang diterima dari mitra Kerja Sama Penyedian Infrastruktur sebagaimana dimaksud
di atas kepada;
a.

Pengelola Barang, untuk Barang Milik Daerah yang berada pada Pengelola
Barang;

b.

Pengguna Barang, untuk Barang Milik Daerah yang berada pada Pengguna
Barang.

Barang hasil Pemanfaatan Barang Milik Daerah dalam rangka penyediaan


infrastruktur berupa infrastruktur beserta fasilitasnya menjadi Barang Milik Daerah sejak
diserahkan kepada Pemerintah.
Lingkup Pemanfaatan Barang Milik Daerah Dalam Rangka Penyediaan Infrastruktur
Pemanfaatan Barang Milik Daerah dalam rangka penyediaan infrastruktur dapat
dilaksanakan melalui Sewa untuk:
a.

infrastruktur transportasi, meliputi:


1.

pelabuhan laut,sungai dan/atau danau;

2.

penyediaan dan/atau pelayanan jasa kepelabuhanan;

Rahmi Hijriati Ashri / P3400213344

Kerjasama Penyediaan Infrastruktur

b.

3.

bandar udara;

4.

pelayanan jasa kebandarudaraan;

5.

terminal;

6.

jaringan rel dan/atau stasiun kereta api; dan/atau

7.

sarana dan prasarana perkeretaapian

infrastruktur jalan, meliputi:


1.

jalan jalur khusus;

jalan tol; dan/atau


c.

d.

e.

f.

g.

infrastruktur sumber daya air dan pengairan, meliputi:


1.

saluran pembawa air baku; dan/atau

2.

waduk/bendungan

infrastruktur air minum, meliputi:


1.

bangunan pengambilan air baku;

2.

jaringan transmisi;

3.

jaringan distribusi; dan/atau

4.

instalasi pengolahan air minum;

infrastruktur air limbah, meliputi:


1.

instalasi pengolah air limbah;

2.

jaringan pengumpul; dan/atau

3.

jaringan utama;

infrastruktur telekomunikasi dan informatika, meliputi:


1.

jaringan telekomunikasi; dan/atau

2.

infrastruktur e-government;

infrastruktur ketenagalistrikan, meliputi:


1.

pembangkit tenaga listrik, termasuk pengembangan tenaga listrik yang


berasal dari panas bumi;

2.

transmisi tenaga listrik;

3.

distribusi tenaga listrik; dan/atau

4.

instalasi tenaga listrik

h.

infrastruktur sarana persampahan, meliputi pengangkut dan tempat pembuangan;

i.

infrastruktur minyak dan/atau gas bumi, meliputi:

j.

1.

instalasi pengolahan;

2.

penyimpanan;

3.

pengangkutan;

4.

transmisi; dan/atau/atau

5.

distribusi; dan/atau

infrastruktur lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Rahmi Hijriati Ashri / P3400213344

Kerjasama Penyediaan Infrastruktur


Pemanfaatan Barang Milik Daerah dalam rangka penyediaan infrastruktur dapat
dilaksanakan melalui Kerja Sama Pemanfaatan untuk:
a.

b.

c.

d.

e.

f.

infrastruktur transportasi, meliputi:


1.

pelabuhan laut, sungai dan/atau danau;

2.

bandar udara;

3.

terminal; dan/atau

4.

jaringan rel dan/atau stasiun kereta api;

infrastruktur jalan, meliputi:


1.

jalan jalur khusus;

2.

jalan tol; dan/atau

3.

jembatan tol;

infrastruktur sumber daya air, meliputi:


1.

saluran pembawa air baku; dan/atau

2.

2. waduk/bendungan

infrastruktur air minum, meliputi:


1.

bangunan pengambilan air baku;

2.

jaringan transmisi;

3.

jaringan distribusi; dan/atau

4.

instalasi pengolahan air minum;

infrastruktur air limbah, meliputi:


1.

instalasi pengolah air limbah;

2.

jaringan pengumpul; dan/atau

3.

jaringan utama

infrastruktur sarana persampahan, meliputi pengangkut dan/atau tempat


pembuangan;

g.

infrastruktur ketenagalistrikan, meliputi:


1.

pembangkit tenaga listrik, termasuk pengembangan tenaga listrik yang


berasal dari panas bumi;

h.
i.

2.

transmisi tenaga listrik;

3.

distribusi tenaga listrik; dan/atau

4.

instalasi tenaga listrik;

infrastruktur telekomunikasi, meliputi jaringan telekomunikasi; dan/atau


infrastruktur minyak dan/atau gas bumi, meliputi:
1. instalasi pengolahan;
2. penyimpanan;
3. pengangkutan;
4. transmisi; dan/atau

Rahmi Hijriati Ashri / P3400213344

Kerjasama Penyediaan Infrastruktur


5. distribusi.
Lingkup kegiatan penyediaan infrastruktur meliputi
a. pekerjaan konstruksi untuk membangun atau meningkatkan kemampuan infrastruktur;
b. kegiatan pengelolaan infrastruktur; dan/atau
c. pemeliharaan infrastruktur dalam rangka meningkatkan kemanfaatan infrastruktur.
Tata Cara Pelaksanaan Pamanfaatan Sewa pada Pengelola Barang dalam
Rangka Penyediaan Infrastruktur
Tahapan pelaksanaan Sewa Barang Milik Daerah yang berada pada Pengelola
Barang dalam rangka penyediaan infrastruktur meliputi:
a.

permohonan;

b.

penelitian administrasi;

c.

Penilaian;

d.

perhitungan besaran Sewa;

e.

persetujuan;

f.

pembayaran uang Sewa tahap pertama;

g.

penandatanganan perjanjian;

h.

pelaksanaan;

i.

pengamanan dan pemeliharaan;

j.

pembayaran uang Sewa tahap berikutnya; dan

k.

pengakhiran
Calon penyewa mengajukan permohonan Sewa Barang Milik Daerah yang berada

pada Pengelola Barang dalam rangka penyediaan infrastruktur kepada Pengelola Barang,
disertai dengan:
a.

data dan informasi mengenai:


1.

latar belakang permohonan;

2.

jangka waktu Sewa;

3.

peruntukan Sewa, termasuk penyediaa infrastruktur yang akan dilakukan dan


kelompok/jenis infrastruktur;

4.

besaran Sewa, termasuk besaran faktor penyesuai; dan

5.

mekanisme pembayaran uang Sewa;

b. data Barang Milik Daerah yang diajukan untuk dilakukan Sewa;


c. data calon penyewa, antara lain:
a. nama;
b. alamat;
c. fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
d. bentuk kelembagaan dan jenis kegiatan usaha dan
e. fotokopi Surat/Tanda Izin Usaha atau yang sejenis; dan

Rahmi Hijriati Ashri / P3400213344

10

Kerjasama Penyediaan Infrastruktur


d. kelengkapan dokumen berupa:
a. proposal/studi kelayakan (feasibility study) proyek penyediaan infrastruktur;
b. asli surat pernyataan/persetujuan dari pemilik/pengurus, perwakilan pemilik/
pengurus, atau kuasa pemilik/pengurus calon penyewa;
c. asli surat pernyataan kesediaan dari calon penyewa untuk menjaga dan memelihara
Barang Milik Daerah serta mengikuti ketentuan yang berlaku selama jangka waktu
Sewa; dan
d. surat rekomendasi kelayakan penyediaan infrastruktur dari SKPD/Unit Kerja teknis
terkait.
Persetujuan Gubernur/Bupati/Walikota atas permohonan Sewa diberikan dengan
mempertimbangkan hasil penelitian dan kajian kelayakan penyewaan.
Surat persetujuan Sewa Barang Milik Daerah sekurang-kurangnya memuat:
a.

data Barang Milik Daerah yang menjadi objek Sewa;

b.

data penyewa;

c.

data Sewa, antara lain:

d.

1.

besaran tarif Sewa;

2.

jangka waktu Sewa; dan

3.

cara pembayaran uang Sewa; dan

kelompok/jenis penyediaan infrastruktur.

Besaran Sewa yang dicantumkan dalam surat persetujuan Sewa Barang Milik Daerah
merupakan nilai hasil perhitungan berdasarkan formula tarif Sewa
Pembayaran uang Sewa Barang Milik Daerah dalam rangka penyediaan infrastruktur
dapat dilakukan secara:
a.

sekaligus (penyewa harus membayar uang Sewa secara sekaligus dengan cara
menyetorkan ke rekening Kas Umum Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja
sebelum perjanjian ditandatangani) ; atau

b.

bertahap; pembayaran dilakukan dengan mekanisme;


1. pembayaran tahap pertama dilakukan paling lambat 2 (dua) hari kerja
sebelum tanggal penandatanganan perjanjian dengan jumlah paling sedikit
sebesar yang tertinggi dari:
a.

5 % (lima persen) dari total uang sewa; atau

b.

perhitungan uang Sewa Barang Milik Daerah untuk 2 (dua) tahun


pertama dari keseluruhan jangka waktu Sewa; dan

2. pembayaran tahap berikut sebesar sisanya dilakukan secara bertahap sesuai


perjanjian; dilakukan dengan memperhitungkan nilai sekarang dari setiap
tahap pembayaran berdasarkan besaran Sewa Barang Milik Daerah hasil

Rahmi Hijriati Ashri / P3400213344

11

Kerjasama Penyediaan Infrastruktur


perhitungan (perhitungan dilakukan oleh Pengelola Barang dan dapat
meminta masukan dari Penilai) sesuai ketentuan.
Pembayaran uang Sewa Barang Milik Daerah secara bertahap dilakukan sepanjang
penyewa tidak memiliki kemampuan yang cukup dari aspek finansial untuk membayar
secara sekaligusdibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani oleh penyewa
yang sekurang-kurangnya memuat keterangan mengenai ketidakmampuan tersebut dan
pernyataan tanggung jawab untuk membayar lunas secara bertahap.
Tata Cara Pelaksanaan Pamanfaatan Kerja Sama Pemanfaatan pada Pengelola
Barang dalam Rangka Penyediaan Infrastruktur
Tahapan pelaksanaan Kerja Sama Pemanfaatan Barang Milik Daerah yang berada
pada Pengelola Barang dalam rangka penyediaan infrastruktur meliputi:
a.

permohonan;

b.

penelitian administrasi;

c.

pembentukan tim dan pelaksanaan Penilaian;

d.

perhitungan besaran kontribusi tetap dan pembagian keuntungan;

e.

pemilihan mitra;

f.

penerbitan keputusan;

g.

pembayaran kontribusi tetap pertama kali;

h.

penandatanganan perjanjian;

i.

pelaksanaan;

j.

pengamanan dan pemeliharaan;

k.

pembayaran kontribusi tetap dan pembagian keuntungan; dan

l.

pengakhiran.
Permohonan Kerja Sama Pemanfaatan Barang Milik Daerah yang berada pada

Pengelola Barang dalam rangka penyediaan infrastruktur diajukan kepada Pengelola


Barang yang sekurang-kurangnya memuat:
a. data dan informasi mengenai:
1.

latar belakang permohonan;

2.

jangka waktu Kerja Sama Pemanfaatan;

3.

rencana peruntukan Kerja Sama Pemanfaatan, termasuk penyediaan infrastruktur


yang akan dilakukan dan kelompok/jenis infrastruktur; dan

4.

besaran kontribusi tetap dan pembagian keuntungan

b. data Barang Milik Daerah yang diajukan untuk dilakukan Kerja Sama Pemanfaatan;
c. data pemohon; dan
d. kelengkapan dokumen berupa:
1. proposal/studi kelayakan (feasibilitstudy) proyek penyediaan infrastruktur; dan

Rahmi Hijriati Ashri / P3400213344

12

Kerjasama Penyediaan Infrastruktur


2. surat rekomendasi kelayakan penyediaan infrastruktur dari SKPD/Unit Kerja teknis
terkait.
Tata Cara Pelaksanaan Pamanfaatan Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur pada
Pengelola Barang dalam Rangka Penyediaan Infrastruktur
Tahapan pelaksanaan Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur yang berada pada
Pengelola Barang meliputi:
a. permohonan;
b. penelitian administrasi;
c. pembentukan tim dan Penilaian;
d. perhitungan besaran penerimaan daerah dari Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur
berupa pembagian kelebihan keuntungan (clawback);
e. penerbitan keputusan;
f.

penyerahan Barang Milik Daerah dari Pengelola Barang kepada Penanggung Jawab
Pemanfaatan Barang Milik Daerah;

g. pemilihan mitra;
h. penandatanganan perjanjian;
i.

pelaksanaan;

j.

pengamanan dan pemeliharaan;

k. pembayaran bagian atas kelebihan keuntungan (clawback), jika ada; dan


l.

pengakhiran
Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur atas Barang Milik Daerah yang berada pada

Pengelola Barang dapat dilakukan berdasarkan permohonan dari PJPK selaku Penanggung
Jawab Pemanfaatan Barang Milik Daerah yang disampaikan secara tertuls pada
Gubernur/Bupati/Walikota.
Permohonan sebagaimana dimaksud di atas sekurangkurangnya memuat:
a.

data dan informasi mengenai:


1.

identitas PJPK, termasuk dasar penetapan/penunjukkannya;

2.

latar belakang permohonan;

3.

Barang Milik Daerah yang diajukan untuk dilakukan Kerja Sama Penyediaan
Istuktur, antara lain jenis, nilai, dan kuantitas Barang Milik Daerah;

b.

4.

rencana peruntukan Kerja Sama Penyediaan Istuktur;

5.

jangka waktu Kerja Sama Penyediaan Istuktur; dan

6.

estimasi besaran pembagian kelebihan keuntungan (clawback); dan

kelengkapan dokumen berupa:


1.

proposal pra kelayakan studi (pra feasibility study Proyek Kerja Sama;

2.

asli surat pernyataan kesediaan menjadi Penanggung Jawab Pemanfaatan


Barang Milik Daerah dari PJPK; perlu dibahas siapa di daerah

Rahmi Hijriati Ashri / P3400213344

13

Kerjasama Penyediaan Infrastruktur


3.

asli surat rekomendasi kelayakan penyediaan infrastruktur dari SKPD/Unit


Kerja teknis terkait; dan

4.

asli surat rekomendasi kelayakan Proyek Kerja Sama dari SKPD yang
membidangi perencanaan pembangunan daerah.

Pengelola Barang melakukan penelitian administrasi atas permohonan Kerja Sama


Penyediaan Infrastruktur untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas kelengkapan
dokumen dan kesesuaiannya dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri ini.
Tata Cara Pelaksanaan Sewa pada Pengguna Barang dalam Rangka Penyediaan
Infrastruktur
Tahapan pelaksanaan Sewa Barang Milik Daerah yang berada pada Pengguna
Barang dalam rangka penyediaan infrastruktur meliputi:
a.

permohonan;

b.

penelitian administrasi;

c.

Penilaian;

d.

perhitungan besaran Sewa;

e.

persetujuan;

f.

penerbitan keputusan;

g.

pembayaran uang Sewa tahap pertama;

h.

penandatanganan perjanjian;

i.

pelaksanaan;

j.

pengamanan dan pemeliharaan;

k.

pembayaran uang Sewa tahap berikutnya; dan

l.

pengakhiran.
Pengguna Barang mengajukan permohonan Sewa Barang Milik Daerah yan berada

pada Pengguna Barang dalam rangka penyediaa infrastruktur kepada Pengelola Barang
disertai dengan:
a.

data dan informasi mengenai:


1. latar belakang permohonan;
2. jangka waktu Sewa;
3. peruntukan Sewa, termasuk penyediaan infrastrukturmyang akan dilakukan
dan kelompok/jenis infrastruktur;
4.

besaran Sewa, termasuk besaran faktor penyesuai;

5. mekanisme pembayaran uang Sewa; dan proposal/studi kelayakan


(feasibility study) proyek penyediaan infrastruktur
b.

data Barang Milik Daerah yang diajukan untuk dilakukan Sewa, antara
lain:
1.

foto atau gambar Barang Milik Daerah;

Rahmi Hijriati Ashri / P3400213344

14

Kerjasama Penyediaan Infrastruktur


2.

kuantitas Barang Milik Daerah;

3.

nilai Barang Milik Daerah; dan

4.

data dan dokumen terkait Barang Milik Daerah, seperti Kart Identitas
Barang (KIB), buku barang, dan/atau fotokopi dokumen/bukti kepemilikan;

c.

data calon penyewa, antara lain:


1. nama;
2. alamat;
3. bentuk kelembagaan;
4. jenis kegiatan usaha;
5. fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
6. fotokopi Surat/Tanda Izin Usaha atau yang sejenis, untuk
7. fotokopi penyewa yang berbentuk badan usaha; dan

d. asli surat pernyataan dari Pengguna Barang yang memuat:


1. surat rekomendasi kelayakan penyediaan infrastruktur dari SKPD/Unit Kerja
teknis terkait Perhitungan Besaran Sewa
2. tanggung Jawa penyediaan infrastruktur tanggung jawab sewab Barang Milik
Daerah dalam
e. Surat rekomendasi kelayakan penyediaan infrastruktur dari SKPD/Unit Kerja
teknis terkait.
Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama Pemanfaatan pada Pengguna Barang dalam
Rangka Penyediaan Infrastruktur
Tahapan pelaksanaan Kerja Sama Pemanfaatan Barang Milik Daerah yang berada
pada Pengguna Barang dalam rangka penyediaan infrastruktur meliputi:
a.

permohonan;

b.

penelitian administrasi;

c.

pembentukan tim dan pelaksanaan Penilaian;

d.

perhitungan besaran kontribusi tetap dan pembagian keuntungan;

e.

persetujuan;

f.

pemilihan mitra;

g.

penerbitan keputusan;

h.

pembayaran kontribusi tetap pertama kali;

i.

penandatanganan perjanjian;

j.

pelaksanaan;

k.

pengamanan dan pemeliharaan;

l.
m.

pembayaran kontribusi tetap dan pembagian keuntungan; dan


pengakhiran.

Rahmi Hijriati Ashri / P3400213344

15

Kerjasama Penyediaan Infrastruktur


Tata Cara Pelaksanaan Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur pada Pengguna Barang
dalam Rangka Penyediaan Infrastruktur
Tahapan pelaksanaan Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur Barang Milik Daerah
yang berada pada Pengguna Barang meliputi:
a.

permohonan;

b.

penelitian administrasi;

c.

pembentukan tim dan Penilaian;

d.

perhitungan besaran penerimaan negara dari Kerja Sama Penyediaan


Infrastruktur berupa pembagian kelebihan keuntungan;

e.

persetujuan;

f.

penyerahan Barang Milik Daerah dari Pengelola Barang kepada Penanggung

g.

Jawab Pemanfaatan BMN;

h.

penerbitan keputusan;

i.

pemilihan mitra;

j.

penandatanganan perjanjian;

k.

pelaksanaan;

l.

pengamanan dan pemeliharaan;

m.

pembayaran bagian atas kelebihan keuntungan (clawback), jika ada; dan

n.

pengakhiran.

Perjanjian Pemanfaatan dalam Rangka Penyediaan Infrastruktur


Perjanjian Pemanfaatan Barang Milik Daerah dalam rangka penyediaan infrastruktur
dalam bentuk Sewa dan Kerja Sama Pemanfaatan ditandatangani oleh mitra/penyewa dan:
a. Gubernur/Bupati/Walikota, untuk Barang Milik Daerah yang berada pada
Pengelola Barang;
b. Pengelola Barang, untuk Barang Milik Daerah yang berada pada Pengguna
Barang.
Perjanjian Pemanfaatan Barang Milik Daerah dalam rangka penyediaan infrastruktur
dalam bentuk Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur ditandatangani oleh mitra Kerja Sama
Penyediaan Infrastruktur dan:
a. Penanggung Jawab Pemanfaatan Barang Milik Daerah , untuk Barang Milik
Daerah yang berada pada:
1. Pengelola Barang;
2. Pengguna Barang, dalam hal Pengguna Barang bukan merupakan
Penanggung Jawab Pemanfaatan Barang Milik Daerah
b. Pengguna Barang, untuk Barang Milik Daerah yang berada pada Pengguna
Barang, dalam hal Pengguna Barang merupakan Penanggung Jawab
Pemanfaatan Barang Milik Daerah

Rahmi Hijriati Ashri / P3400213344

16

Kerjasama Penyediaan Infrastruktur


Pengakhiran Pemanfaatan Barang Milik Daerah Perjanjian dalam Rangka
Penyediaan Infrastruktur
Pemanfaatan Barang Milik Daerah dalam rangka penyediaan infrastruktur berakhir
dalam hal:
a.

berakhirnya jangka waktu Pemanfaatan Barang Milik Daerah dalam rangka


penyediaan infrastruktur;

b.

pengakhiran perjanjian Pemanfaatan Barang Milik Daerah dalam rangka


penyediaan infrastruktur secara sepihak oleh Gubernur/Bupati/Walikota dan/atau
Pengelola Barang;

c.

berakhirnya perjanjian Pemanfaatan Barang Milik Daerah dalam rangka


penyediaan infrastruktur; atau

d.

ketentuan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

dapat dilakukan dalam hal mitra Pemanfaatan Barang Milik Daerah;


a. tidak membayar uang Sewa selama 2 (dua) tahun berturut-turut, untuk Pemanfaatan
Barang Milik Daerah dalam bentuk Sewa Barang Milik Daerah dalam rangka
penyediaan infrastruktur, dalam hal pembayaran uang Sewa dilakukan secara
bertahap;
b. tidak membayar kontribusi tetap dan pembagian keuntungan selama 3 (tiga) tahun
berturut-turut, untuk Pemanfaatan Barang Milik Daerah dalam bentuk Kerja Sama
Pemanfaatan Barang Mlik Daerah dalam rangka penyediaan infrastruktur
c. tidak membayar pembagian kelebihan keuntungan dari yang ditentukan pada saat
perjanjian dimulai (clawback), untuk Pemanfaatan Barang Milik Daerah dalam
bentuk Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur; atau
d. tidak memenuhi kewajiban selain dari sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b
atau huruf c sebagaimana tertuang dalam perjanjian.
e. Pengakhiran Pemanfaatan Barang Milik Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dapat dilakukan oleh oleh Gubernur/Bupati/Walikota dan/atau Pengelola Barang
secara tertulis tanpa melalui pengadilan.
Pengamanan dan Pemeliharaan
Mitra Pemanfaatan wajib melakukan pengamanan dan pemeliharaan atas Barang
Milik Daerah objek Pemanfaatan, yang ditujukan untuk mencegah terjadinya penurunan
fungsi dan hilangnya Barang Milik Daerah objek Pemanfaatan dan hasil Pemanfaatan
Barang Milik Daerah, serta ditujukan untuk menjaga kondisi dan memperbaiki Barang Milik
Daerah objek Pemanfaatan dan hasil Pemanfaatan Barang Milik Daerah agar selalu dalam
keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna.
Dalam hal Pemanfaatan Barang Milik Daerah berupa Kerja Sama Pemanfaatan,
Bangun Guna Serah, dan Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur, mitra Pemanfaatan harus

Rahmi Hijriati Ashri / P3400213344

17

Kerjasama Penyediaan Infrastruktur


melakukan pengamanan dan pemeliharaan atas barang hasil Pemanfaatan Barang Milik
Daerah berdasarkan perjanjian.
Penatausahaan
Pengelola Barang melakukan penatausahaan atas pelaksanaan Pemanfaatan Barang
Milik Daerah yang berada pada Pengelola Barang.
Pengguna Barang melakukan penatausahaan atas pelaksanaan Pemanfaatan Barang
Milik Daerah yang berada pada Pengguna Barang sesuai jenjang kewenangan.
Pengguna Barang menyampaikan laporan tindak lanjut persetujuan Kerja Sama
Pemanfaatan kepada Gubernur/Bupati/Walikota dan/atau Pengelola Barang dengan
dilampiri dokumen:
a.

penetapan mitra Kerja Sama Pemanfaatan;

b.

berita acara pemilihan mitra Kerja Sama Pemanfaatan atau penunjukan


langsung mitra Kerja Sama Pemanfaatan;

c.

perjanjian Kerja Sama Pemanfaatan; dan

d.

berita acara serah terima objek Kerja Sama Pemanfaatan.

Sanksi
Denda
Dalam hal mitra Kerja Sama Pemanfaatan terlambat melakukan pembayaran atau
melakukan pembayaran namun tidak sesuai dengan ketentuan atas kontribusi tetap
dan/atau pembagian keuntungan Kerja Sama Pemanfaatan pada waktu yang telah
ditentukan sebagaimana perjanjian, mitra Kerja Sama Pemanfaatan wajib membayar denda
paling sedikit 3% (tiga persen) per bulan dari jumlah kewajiban yang masih harus
dibayarkan oleh mitra Kerja Sama Pemanfaatan.
Dalam hal mitra Bangun Guna Serah/Bangun Serah Guna terlambat melakukan
pembayaran atau melakukan pembayaran namun tidak sesuai dengan ketentuan atas
kontribusi tahunan pada waktu yang telah ditentukan sebagaimana perjanjian, mitra Bangun
Guna Serah/Bangun Serah Guna dikenakan denda paling sedikit sebesar 3% per bulan dari
jumlah kewajiban yang masih harus dibayarkan oleh mitra Kerja Sama Pemanfaatan.
Jangka waktu keterlambatan dihitung secara bulat dalam periode bulan.
Pembayaran denda dilakukan melalui penyetoran ke Rekening Kas Umum Daerah.
Sanksi Administratif
Mitra dikenakan sanksi administratif berupa surat teguran dalam hal:
a. belum melakukan perbaikan dan/atau penggantian pada saat berakhirnya
Pemanfaatan;
b. belum menyerahkan Barang Milik Daerah objek Pemanfaatan dan/atau atau hasil
Pemanfaatan pada saat berakhirnya Pemanfaatan.

Rahmi Hijriati Ashri / P3400213344

18

Kerjasama Penyediaan Infrastruktur


Dalam hal perbaikan, penggantian, dan/atau penyerahan Barang Milik Daerah
sebagaimana dimaksud di atas belum dilakukan terhitung 1 (satu) bulan sejak
diterbitkannya surat teguran sebagaimana dimaksud padapoint a, mitra dikenakan sanksi
administratif berupa surat peringatan.
Dalam hal perbaikan, penggantian, dan/atau penyerahan Barang Milik Daerah belum
dilakukan terhitung 1 (bulan) sejak diterbitkannya surat peringatan sebagaimana dimaksud
pada point b, mitra dikenakan sanksi administratif berupa denda, dengan ketentuan:
a.

sebesar 2% (dua persen) per hari dari nilai perbaikan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 249;

b.

sebesar 2% (dua persen) per hari dari nilai penggantian dimaksud dalam Pasal
148; dan/atau

c.

sebesar 110% (seratus sepuluh persen) dari tarif sewa sesuai ketentuan yang
berlaku yang dihitung dengan menggunakan periode sewa harian sesuai
keterlambatan penyerahan Barang Milik Daerah.

Catatan:
Sewa KSPI dengan KSPI berbeda, sebab

Rahmi Hijriati Ashri / P3400213344

19

Anda mungkin juga menyukai