SKENARIO 2 BLOK 3
BIOLOGI MOLEKULAR
ELIXIR
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014
SKENARIO
http://www.youtube.com/watch?v=J3HVVi2k2No
KLARIFIKASI ISTILAH
1.
2.
3.
Histon : Protein sederhana yang larut dalam air dan tidak larut dalam
amonia encer, pada inti sel yang terbungkus DNA. berfungsi
menyusutkan DNA shingga dapat muat dalam kromosom.
4.
5.
Intron : Sekuen tidak spesifik basa nitrogen DNA yang tidak dibutuhkan
untuk sintesis protein (translasi)
6.
7.
RNA : Salah satu asam nukleat single helix yang memiliki gula Ribosa.
Berfungsi sebagai penyimpan/penyalur informasi genetik yang berasal
dari DNA.
8.
Transkripsi :
cetakan urutan DNA menjadi urutan RNA yang terjadi di inti sel
9.
Inisiasi (permulaan)
2.
Elongasi (pemanjangan)
Terminasi (pengakhiran)
Transkripsi
berlangsung
sampai
RNA
polimerase
tetangga,
tRNA
dibebaskan
sehingga
keluar
ke
DNA/RNA
b. Ribonuklease : menghidrolisis asam nukleat
c. Helikase : memutus dan membuka double helix pada DNA
d. Ligase : menyambungkan pita DNA yang telah terputus
e. Peptidil transferase : membentuk ikatan peptida pada rantai
asam amino
f. Eksonuklease : memecah nukleotida dari ujung 3 atau 5
DNA/RNA
g. Enzim primase : memulai proses replikasi DNA
h. Enzim DNA polymerase : membentuk nukelotida baru dan
berpasangan
i.
Semi konservatif
ganda menjadi dua, lalu, mengkopi satu rantai atas dan bawah
secara bersamaan. Ini yang paling sering digunakan.
-
TUJUAN BELAJAR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
A. BIOLOGI MOLEKULAR
1. Dasar Biologi Molekular
Biologi molekuler dapat didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari fungsi dan organisasi jasad hidup (organisme) ditinjau
dari
struktur
dan
regulasi
molecular
unsur
atau
komponen
kajian
mengenai
replikasi
DNA,
transkripsi,
translasi,
Biokimia adalah studi zat kimia dan proses penting yang terjadi
dalam organisme hidup. Ilmuwan fokus berat pada peran, fungsi,
dan struktur biomolekul. Studi kimia di belakang proses-proses
biologis dan sintesis molekul biologis aktif adalah contoh biokimia.
menyangkut
kemajuan
ilmu
pengetahuan
dan
kelahiran.
Tidak
terbayangkan
betapa
kompleksnya
kesejahteraannya
secara
optimal,
tetapi
juga
dapat
manusia
sebagai
subyek
penelitian
harus
berdasarkan
SK
Kepala
Badan
Litbangkes
No.
sel
Undang-Undang
punca
hanya
Kesehatan
dapat
disebutkan
dilakukan
untuk
bahwa
tujuan
punca sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh berasal dari sel
punca embrionik.
Kemudian berdasarkan Pembahasan Kelompok Kerja Komisi
Bioetika Nasional 2004-2007, telah disahkan bahwa suatu keputusan
etika yang benar hanya dapat diambil dengan mengetahui terlebih
dahulu dasar ilmiah dari proses yang dilakukan. Riset aplikatif tidak
boleh dilakukan apabila akibat masa depannya terhadap martabat
kemanusaiaan belum dapat teramalkan. Oleh karena itu penggunaan sel
punca dewasa untuk tujuan terapetik harus ditujukan kepada penyakitpenyakit yang telah diketahui pasti kausalnya pada kelainan genetik
serta telah diperhitungkan secara matang tidak akan mengubah sifatsifat baik manusia yang diwariskan ke keturunannya. Riset aplikatif
penggunaan sel punca harus mempertimbangkan tumbuhnya rasa
tanggungjawab terhadap kemanusiaan di tengah suasana kebebasan
meneliti.
Setiap ilmuwan harus mematuhi standar metodologi dan
kaidah praktek terbaik dan teramat baik. Seperti menyampaikan
informasi
setiap
akibat
buruk
yang
mungkin
dialami
tersebut,
seandainya
naracoba
atau
klien/pasien
sudah
(informed consent).
genetika
dan
kedokteran,
tidak
boleh
mengabaikan
Declaration
(4) atau tujuan lain yang konsisten dengan Pernyataan Umum tentang
genom
manusia
dan
Hak-hak
Asasi
Manusia
dan
hukum
B. SUBSTANSI GENETIK
Pembeda
DNA
RNA
Fungsi
Pembawa
materi Penyimpan/pembawa
genetik
dan materi
mengekspresikan gen
genetik
dan
Gula
Deoksiribosa
Basa Nitrogen
Purin
Ribosa
adenin
dan Purin
guanin
adenin
dan
guanin
Urasil
Jumlah Nukleotida
75-50.000
Tempat
Nukleus
dan Ribosom
Mitokondria
Kadar
Rantai
Double
Helix
(Linear Tunggal
dan Sirkuler)
Jenis
4 : dRNA/mRNA, tRNA,
rRNA dan snRNA
Proses
Hidrolisis Alkali
mengalami
transkripsi
translasi
Tidak Bisa
1. DNA
DNA merupakan asam nukleat yang memiliki gula deoxyribosa,
double
helix
serta
basa
nitrogen
pirimidinnya
memiliki
nukleotida
sekitar
ratusan
ribu,
dan
berbentuk
Guanine
monophosphate
(GMP),
Cytidine
utama,
danbasa
nitrogen,
yang
berinteraksi
Fungsi
a. Pembawa informasi genetic suatu organisme.
Informasi genetic tersebut dipakai sebagai acuan proses sintesis
semua protein dan diturunkan kepada sel anak. Setiap sel dalam
suatu organisme mempunyai informasi genetik yang sama tetapi
ekspresi gen antara sel satu dengan lainnya dapat berbeda.
b. Pengemasan DNA:
Pengemasan DNA dalam kromosom terjadi pada tahap profase.
Untai DNA dipintal pada suatu set protein, yaitu histon yang
Fungsi
a. Penyimpan Infromasi genetic
b. Perantara antar DNA dan protein dalam prose ekspresi genetic
Macam-Macam
a. Genetik : RNA yang di miliki oleh organisme yang tidak memiliki
DNA. Fungsinya sama seperti DNA yakni sebagai agen pewaris
sifat.
b. Non Genetik : RNA yang di miliki oleh organisme yang memiliki
DNA. Fungsinya sebagai agen dalam sintesis protein.RNA Non
Genetik di bagi menjadi 3 macam, yaitu:
mRna / rna duta : Membawa cetakan-cetakan ke sitoplasma
dan bergerak di atas ribosom, RNA menempatkan kode genetic
berupa 3 urutan basa nitrogen kodon-kodonnya berturut-turut
diribosom untuk menyusun asam amino, mrna membawa
informasi genetic dari DNA ke ribosom.
rRna : Bersama dengan protein, RNA akan membentuk
struktur ribosom yang mengatur proses translasi, RNA juga
mensintesis
protein
menggunakan
basa
amino
yang
menghasilkan polipeptida.
tRNA : Menerjemahkan koden-kode kodon yang di bawa oleh
mRna, hasil terjemahannya berupa deretan basa nitrogen
dengan kodon yang ada pada mRna, tRna membawa pasangan
kodon pada mRna yang di sebut antikodon,tRna juga
membawa asam amino yang sesuai dengan kodon-kodon
mRna.
Kode Genetik
Ada 20 macam asam amino dalam polipeptida jasad hidup.
Masing-masing memiliki kodon yang spesifik, sedangkan nukleotida
hanya ada 4 macam yaitu A, U, G, dan C. Jika satu kodon terdiri atas 3
nukleotida maka akan ada 43 (64) asam amino. Beberapa spek yang perlu
diketahui mengenai kode genetik :
bersifat saling tumpang tindih (non-overlaping), kecuali pada kasus
tertentu.
Tidak ada sela (gap) di antara kodon yang satu dengan yang lain.
Tidak ada koma di antara kodon
Bersifat degenerate, artinya ada beberapa asam amino yang memiliki
lebih dari satu kodon.
Bersifat universal.
C. DASAR-DASAR ENZIM
Enzim adalah protein yang mengatalisis reaksi kimia substansi lain
tanpa menjadi rusak atau berubah selama berlangsungnya reaksi.
Sifat-sifat enzim
Enzim merupakan salah satu bentuk dari protein, jadi sifat enzim tidak
jauh dari sifat-sifat protein, yaitu:
Mengkatalis reaksi yang spesifik
Sebagai biokatalisator, yang mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut
bereaksi
Bekerja reversible(dapat bekerja bolak-balik)
Sebagian berbentuk tidak aktif (untuk mengidentifikasi berbagai
penyakit)
Menentukan langkah selanjutnya dalam proses reaksi
Mempercepat reaksi dan tercapainya keseimbangan
Menurunkan Energi Aktivasi
Tidak mempunyi hubungan stoikiometrik
Suhu (temperatur)
Enzim tersusun oleh protein, sehingga sangat peka terhadap suhu.
Peningkatan suhu menyebabkan energi kinetik pada molekul
substrat dan enzim meningkat, sehingga kecepatan reaksi juga
meningkat. Namun suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan
rusaknya enzim yang disebut denaturasi, sedangkan suhu yang
terlalu rendah dapat menghambat kerja enzim. Pada umumnya
enzim akan bekerja baik pada suhu optimum, yaitu antara 300
40oC.
o Inhibitor kompetitif
Molekul penghambat yang strukturnya mirip substrat,
sehingga molekul tersebut berkompetisi dengan substrat
untuk bergabung pada sisi aktif enzim. Contoh : sianida
bersaing dengan oksigen untuk mendapatkan Hemoglobin
pada rantai akhir respirasi. Inhibitor kompetititf dapat diatasi
dengan penambahan konsentrasi substrat.
o
Inhibitor nonkompetitif
Molekul penghambat yang bekerja dengan cara melekatkan
diri pada bagian bukan sisi aktif enzim. Inhibitor ini
menyebabkan sisi aktif berubah sehingga tidak dapat
berikatan dengan substrat. Inhibitor nonkompetitif tidak
dapat dipengaruhi oleh konsentrasi substrat.
Konsentrasi Enzim
Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi enzim, makin
besar konsentrasi enzim makin tinggi pula kecepatan reaksi,
dengan kata lain konsentrasi enzim berbanding lurus dengan
kecepatan reaksi.
Konsentrasi Substrat
Peningkatan
konsentransi
substrat
dapat
meningkatkan
kecepatan reaksi bila jumlah enzim tetap. Namun pada saat sisi
aktif semua enzim berikatan dengan substrat, penambahan
substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi enzim
selanjutnya.
dan
orientasi
substrat.
Gugus
bekerja
mengatalisis
suatu
reaksi,
yaitu
ikatan
sasaran,
melemahkannya,
dan
D. Replikasi DNA
DNA selain memiliki kemampuan membentuk RNA, juga
mampu membentuk DNA baru yang identik dengan DNA lama.
Kemampuan menggandakan DNA baru yang deikian itu disebut
duplikasi / replikasi. Peristiwa duplikasi / replikasi DNA ini sangat
penting pada penurunan sifat induk ke keturunan. Contoh pada
peristiwa penggandaan sel melalui proses pembelahan. Sebelum sel
membelah selalu didahului oleh adanya peristiwa duplikasi /
replikasi DNA, sehingga setiap sel anak akan mendapatkan DNA
yang identik atau tidak identik dengan sel induk, semua itu
tergantung
pada
macam
pembelahan
selnya.
Jika
macam
(Equilibrium
Density-Gradient
Centrifugation)
polimerase yang
memacu
terbentuknyarantai
Enzim
ligase
yang
berfungsi
mengikat
semua
rantai
bisa
bersifat
exonuclease
tetapi
juga
bisa
bersifat
helicase,
single-strand
binding
protein,
primase,
topoisomerase.
Setelah direplikasi ujung DNA harus ada telomere (ujung
DNA). Bila tidak ada telomere maka kromosom akan saling
menempel sehingga kromosom tidak 46 tetapi dalam bentuk
gandeng2 (tidak diketahui).
Chromosome end:
Pada lagging strand, di akhir replikasi ujungnya akan
dihilangkan, RNA juga akan dihilangkan, sehingga hasil replikasi
menjadi lebih pendek. Hal ini terjadi karena menggunakan primer
RNA untuk proses replikasi, dan RNA primer setelah replikasi harus
dibuang dan tidak bisa digantikan. Untuk mengatasinya maka
diadakan
telomerase
yang
dibuat
berkali-kali.
(slide
76:
kemampuan
sel
untuk
membelah
dibatasi
oleh
panjangnya
antar
DNA
maka
Enzim
Ligase
bertugas
E. MUTASI
Mutasi berasal dari kata Mutatus (bahasa latin) yang artinya
adalah perubahan. mutasi didefenisikan sebagai perubahan materi
genetic
(DNA)
yang
dapat
diwariskan
secara
genetis
dan bersifat
Morgan
(1910)
dengan
menggunakan
Drosophila
Mutasi gametik
Perubahan yang terjadi pada sel gamet. Bersifat heritable atau dapat
diturunkan.
2.
Mutasi somatic
Perubahan yang terjadi pada sel-sel soma. Tidak bersifat heritable atau
tidak dapat diturunkan.
Silent Mutation
Jenis mutasi tidak mengubah protein yang akan diproduksi.
Contoh: CGC berubah menjadi CGA, protein yang dihasilkan
tetap Arginin.
b.
Missense Mutation
Jenis mutasi yang menyebabkan protein yang dihasilkan
berbeda. Contoh: CGC (arginin) berubah menjadi GGC(glisin).
c.
Nonsense Mutation
Jenis mutasi yang menyebabkan terkodenya kodon stop.
Contoh: UGU (sistein) berubah menjadi UGA (stop).
2.
a.
Mutasi kromosom
Perubahan struktur kromosom
Delesi
Disebut juga dengan defisiensi kromosom.
Duplikasi
Inverse
Translokasi
Penyebab Mutasi
1. Alami
- Sinar cosmis
- Radiasi
- Sinar radioaktif
2. Buatan
- Bahan kimia: gas metan, asam dan basa kuat, pestisida, dan
kolkisin.
- Fisika: sinar X, sinar gamma, sinar Ultraviolet, dan suhu tinggi.
- Biologi: virus
Jenis-jenis Mutasi
1.
Mutasi DNA
1.
purin-pirimidin
lain.
Misalnya:
ATàGS,
3.
4.
Mutasi Gen
Mutasi gen merupakan perubahan yang terjadi pada
nukleutida DNA yang membawa “pesan” suatu gen
tertentu. Mutasi gen pada dasarnya merupakan mutasi titik. Mutasi
titik (point mutation) merupakan perubahan kimiawi pada satu
atau beberapa pasangan basa dalam satu gen tunggal. Mutasi gen
adalah mutasi yang terjadi dalam lingkup gen. Peristiwa yang
terjadi pada mutasi gen adalah perubahan urutan-urutan DNA.
Jenis-jenis mutasi gen adalah sebagai berikut:
1.
2.
Mutasi kromosom
Mutasi kromosom yaitu mutasi yang disebabkan karena
perubahan struktur kromosom atau perubahan jumlah kromosom.
Istilah mutasi pada umumnya digunakan untuk perubahan gen,
sedangkan perubahan kromosom yang dapat diamati dikenal
sebagai variasi kromosom atau mutasi besar/ gross mutation atau
aberasi. Mutasi kromosom sering terjadi karena kesalahan pada
meiosis maupun pada mitosis.
Pada prinsipnya, mutasi kromosom digolongkan rnenjadi
dua, yaitu sebagai berikut. 1. Mutasi Komosom Akibat Perubahan
Jumlah Kromosom Mutasi kromosom yang terjadi karena
perubahan jumlah kromosom (ploid) melibatkan kehilangan atau
penambahan perangkat kromosom (genom) disebut euploid,
sedang yang hanva terjadi pada salah satu kromosom dari genorn
disebut aneuploid. Euploid (eu = benar; ploid = unit) Yaitu jenis
mutasi dimana terjadi perubahan pada jumlah n. Makhluk hidup
yang terjadi dari perkembangbiakan secara kawin, pada umumnya
bersifat diploid, memiliki 2 perangkat kromosom atau 2 genom
pada sel somatisnya (2n kromosom). Organismee yang kehilangan I
set kromosomnya sehingga memiliki satu genom atau satu
perangkat kromosom (n kromosom) dalam sel somatisnya disebut
monoploid. Sedang organisme yang memiliki lebih dari dua genom
disebut poliploid. Mutasi poliploid ada dua, yaitu (1) autopoliploid
terjadi
pada
kromosom
non
homolog,
misalnya
benang-benang
spindle
ke
sentromer)
dan
Delesi atau
diikuti
dengan
transposisi
segmen
yang patah,
2.
3.
menyebabkan
kemandulan
(sterility)
karena
umbellulata
dan
Triticum
aestivum
yang
yang terinversi
disebut paracentric.
Inversi
perisentrik;
terjadi
pada
kromosom
yang
bersentromer.
5.
pada
sentromernya
waktu
menduplikasikan
mengalami
perubahan
diri,
pembelahan
arah
pembelahan
berlawanan
dengan
translokasi
Robertson
Penyebab Mutasi
terjadinya
mutasi
gen
dan
pemutusan
Gen struktural
1)
2)
3)
4)