Resume TRK - Hasil Pembahasan - Budi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Penelitian yang pertama dilakukan pada jurnal ini adalah mengidentifikasi

mikroorganisme yang akan digunakan untuk memproduksi lipase. Identifikasi ini


dilakukan dengan cara menumbuhkan mikroorganisme pada media agar tributirin dan
kemudian dipilih koloni dengan zona bersih terbesar. Berdasarkan ciri-cirinya, koloni
dengan zona bersih terbesar merupakan bakteri Acinobacter sp. Setelah teridentifikasi
kemudian bakteri ditentukan waktu produksi optimumnya dengan cara mengisolasi enzim
yang dihasilkan pada waktu inkubasi 0-30 jam (gambar 1). Setelah itu dilakukan
fraksinasi lipase dengan penambahan amonium sulfat yang dapat menurunkan kelarutan
garam sehingga terjadi efek salting out. Fraksinasi amonium sulfat dilakukan pada
tingkat kejenuhan 15%, 30%, 45% dan 60%. Berdasarkan perlakuan tersebut diketahui

fraksi 45% memiliki aktivitas spesifik tertinggi yaitu sebesar 442,396 U/mg. Selanjutnya
fraksi tersebut dilanjutkan dengan pemurnian menggunakan kromatografi kolom filtrasi
gel. Pemurnian ini didasari oleh kemampuan protein melewati pori-pori kolom
sephandex. Berdasarkan pemurnian ini didapatkan bahwa aktivitas tertinggi terjadi pada
fraksi 24 yaitu sebesar 2880 U/ml (gambar 2).
Selanjutnya fraksi 24 dikarakterikasi dengan menentukan pH dan suhu optimum
ekstrak kasar. Pada pengujian jurnal ini didapatkan aktivitas lipase tertinggi terjadi pada
pH 6,0 dan suhu 40oC (gambar 3 dan 4). Setelah dikarakterisasi kemudian lipase diuji
pengaruhnya terhadap asam etilen diamin tetra asetat (EDTA) dan ion logam. Hal ini
dikarenakan beberapa ion logam merupakan kofaktor lipase sehingga dapat

meningkatkan maupun menurunkan aktivitasnya, sedangkan EDTA sendiri merupakan


pengkelat logam. Berdasarkan penelitian pada jurnal ini diketahui bahwa aktivitas lipase
akan meningkat secara drastis dengan penambahan ion Ca 2+ dan menurun drastis dengan
penambahan EDTA dan ion Hg2+ (gambar 5).

Anda mungkin juga menyukai