Anda di halaman 1dari 12

umat, 16 September 2011

MAKALAH
KECERDASAN GANDA
(Multiple Intelligences)
DISUSUN OLEH :
AGTRI WULANDARI
ACC 109 003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2010

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan potensi individu. Melalui
pendidikan, potensi yang dimiliki oleh individu akan diubah menjadi kompetensi. Kompetensi
mencerminkan kemampuan dan kecakapan individu dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan.
Tugas pendidik atau guru dalam hal ini adalah memfasilitasi anak didik sebagai individu untuk
dapat mengembangkan potensi yang dimiliki menjadi kompetensi sesuai dengan cita-citanya.
Program pendidikan dan pembelajaran seperti yang berlangsung saat ini oleh karenanya harus
lebih diarahkan atau lebih berorientasi kepada individu peserta didik.

Kenyataan menunjukkan bahwa program pendidikan yang berlangsung saat ini lebih banyak
dilaksanakan dengan cara membuat generalisasi terhadap potensi dan kemampuan siswa. Hal ini
disebabkan karena kurangnya pemahaman pendidik tentang karakteristik individu. Muncul
keluhan dari pendidik atau guru bahwa mereka merasa bahwa menjelakan sejelas jelasnya tetapi
ada saja anak didik yang tidak dapat memhami pelajaran dengan baik. Setiap kali orang belajar
pasti melibatkan pikirannya dan didalam pikiran tersebut ada kecerdasan. Salah satu temuan
yang sangat bermanfaat adalah bahwa setiap individu memiliki tidak hanya memiliki satu
kecerdasan tetapi lebih yaitu disebut juga multiple intelligences atau kecerdasan ganda. Oleh
karena itu, penulis tertarik untuk membahasnya di dalam makalah ini yaitu tentang kecerdasan
ganda (multiple intelligences).

B. Rumusan Masalah
Dalam membuat suatu makalah masalah sangatlah peting karena dari adanya masalah tersebut
akan memberikan penuntun bagi pembahasan selanjutnya, untuk menetapkan suatu masalah
hendaknya memberikan petunjuk tentang mungkinnya pengumpulan data. Adapun rumusan
masalah yang akan saya kemukakan dalam makalah ini adalah apakah pengertian , jenis dan cara
cara yang dilakukan oleh pendidik dan guru untuk meningkatkan kecerdasan ganda?.
C. Ruang Lingkup
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menginterpretasikan permasalahan dalam makalah
ini, maka ruang lingkupnya dibatasi hanya pada bahasan tentang pengertian, jenis jenis dan
cara cara yang dilakukan oleh pendidik dan guru untuk meningkatkan kecerdasan ganda.
D. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian kecerdasan ganda.
2. Untuk mengetahui jenis jenis kecerdasan ganda.
3. Untuk mengetahui cara cara yang dilakukan oleh pendidik dan guru dalam meningkatkan
kecerdasan ganda
E. Manfaat Pembahasan
Hasil makalah diharapkan mempunyai manfaat atau kegunaan antara lain :
1. Sebagai wahana untuk melatih diri dalam pembuatan makalah yang berwawasan ilmu
pengetahuan.
2. Sebagai informasi tentang kecerdasan ganda dan jenis - jenisnya.
3. Agar pembaca dapat mengetahui bahwa manusia memiliki kecerdasan yang ganda sehingga
dapat melatih diri dengan kecerdasan yang dimiliki oleh setiap individu..

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kecerdasan Ganda
Istilah kecerdasan atau intelegensi bukanlah sesuatu yang baru bagi kita sebagai pendidik.
Namun sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, ilmu tentang kecerdasanpun
berkembang. Banyak ahli dari berbagai bidang disiplin ilmu melakukan penelitian tentang otak
manusia. Setiap individu memiliki tidak hanya memiliki satu kecerdasan tetapi lebih yaitu
disebut juga multiple intelligences atau kecerdasan ganda.
Teori Kecerdasan Ganda (Multiple Inteligence) yang dikemukakan oleh Howard Gardner
seorang professor psikologi dari Harvard University akan dijadikan acuan untuk lebih
memahami bakat dan kecerdasan individu.
Jerold E. Kemp dan kawan-kawan mengemukakan (1996) beberapa karakteristik individu siswa
yang perlu dipahami antara lain :
Age and maturity level
Motivation and attitude toward subject
Expectation and vocational level

Special Talent
Mechanical Dexterity
Ability to work under various enviro condition.
Salah satu karakteristik penting dari individu yang perlu dipahami oleh guru sebagai pendidik
adalah bakat dan kecerdasan individu. Guru yang tidak memahami kecerdasan anak didik akan
memiliki kesulitan dalam memfasilitasi proses pengembangan potensi individu menjadi yang
dicita-citakan. Generalisasi terhadap kemampuan dan potensi individu memberikan dampak
negatif yaitu siswa tidak memiliki kesempatan untuk mengebangkan secara optimal pternsi yang
aa pada dirinya. Akibat penanganan salah seperti yang dilakukan oleh sistem persekolahan saat
ini kita telah kehilangan bakat-bakat cemerlang. Individu-individu yang cerdas tidak dapat
mengembangkan potensi diri mereka secara optimal.
B. Jenis Jenis Inteligensi
Ada delapan jenis intelegensi yang dikemukakan oleh Howard Gardner yaitu :
1. Intelegensi Bahasa (Linguistik)
Kecerdasan bahasa berisi kemampuan untuk berfikir dengan kata-kata dan menggunakan bahasa
untuk mengekspresikan arti yang kompleks.
Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam intelegensi bahasa :
a. Senang membaca buku, bercerita atau mendongeng.
b. Senang berkomunikasi, berbicara,berdialog, berdiskusi dan senang berbahasa asing.
c. Pandani menghubungkan atau merangkaikan kata kata atau kalimat baik lisan ataupun
tertulis.
d. Pandai menafsirkan kata kata atau paragraph baik secara lisan maupun tertulis.
e. Senang mendengarkan musik dan sebagainya dengan baik.
f. Pandai mengingat dan menghafal.
g. Humoris.
Contoh orang-orang yang memiliki kecerdasan bahasa yaitu
Pengarang
Penyair
Wartawan
Pembicara
Pembaca berita
2. Intelegensi Logis - matematis
Kecerdasan logis matematis memungkinkan seseorang terampil dalam melakukan hitungan,
penghitungan atau kuantifikasi, mengemukakan proposisi dan hipotesis dan melakukan operasi
matematis yang kompleks.
Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi logismatematis :
a. Senang bereksperimen, bertanya, menyusun atau merangkai teka teki.
b. Senang dan pandai berhitung dan bermain angka.
c. Senang mengorganisasikan sesuatu, menyusun scenario.
d. Mampu berfikir logis baik induktif maupun deduktif.

e. Senang silogisme .
f. Senang berfikir abstraksi dan simbolis.
Contoh contoh orang yang memiliki kecerdasan matematis logis adalah ilmuwan,
matematikawan, akuntan, insinyur, dan pemprogram komputer
3. Intelegensi Visual Spasial
Orang yang memiliki kecerdasan spasial adalah orang yang memiliki kapasitas dalam berfikir
secara tiga dimensi. Contoh contoh orang yang memiliki kecerdasan spasial adalah pelaut, pilot,
pematung, pelukis daan arsitek. Kecerdasan spasial memungkinkan individu dapat
mempersepsikan gambar-gambar baik internal maupun eksternal dan mengartikan atau
mengkomunikasikan informasi grafis.
Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi visual
spasiall :
a. Senang merancang sketsa, gambar, desain grafik dan table.
b. Peka terhadap citra, warna dan sebagainya.
c. Pandai menvisualisasikan ide.
d. Imaginasinya aktif.
e. Mudah menemukan jalan pada ruang.
f. Mempunyai presepsi yang tepat dari berbagai sudut.
g. Mengenal relasi benda benda dalam ruang.
4. Intelegensi Musikal
Kecerdasan kinestetik tubuh adalahkecerdasan yang memungkinkan seorang memanipulasi objek
dan cakap melakukan aktivitas fisik. Contoh-contoh orang yang memiliki kecerdasan kinestetik
yaitu atlet, penari, ahli bedah, dan pengrajin.
Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi musikal :
a. Pandai mengubah atau mencipta musik.
b. Senang dan padai bernyanyi.
c. Pandai mengoperasikan musik serta menjaga ritme.
d. Mudah menangkap musik.
e. Peka terhadap suara dan musik.
5. Intelegensi Kinestetik Tubuh
Kecerdasan musikal dibuktikan dengan adanya rasa sensitif terhadap nada, melodi, irama musik.
Orang-orang yang memilki kecerdasan musikal yang baik antara lain ; komposer, konduktor,
musisi, kritikus musik, pembuat instrumen dan orang-orang sensitif terhadap unsur suara.
Berikut ini individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi kinestetik tubuh. :
a. Senang menari atau akting.
b. Pandai dan aktif dalam olahraga tertentu.
c. Mudah berekspresi dengan tubuh.
d. Mampu memainkan mimic.
e. Koordinasi dan fleksibilitas tubuh tinggi.
f. Senang dan efektif berfikir sambil berjalan, berlari dan berolahraga.
g. Pandai merakit sesuatu menjadi suatu produk.
h. Senang bergerak atau tidak bisa diam dalam waktu yang lama.

i. Senang kegiatan di luar rumah.


6. Intelegensi Intrapersonal
Kecerdasan interpersonal adalah kapasitas yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat memahami
dan dapat melakukan interaksi secara fektif dengan orang lain. Kecerdasan interpersonal akan
dapat dilihat dari beberapa oranng seperti; guru yang sukses, pekerja sosial, aktor, politisi. Saat
ini orang mulai menyadari bahwa kecerdasan interpersonal merupakan salah satu faktor yang
sangat kesuksesan seseorang.
Berikut ini individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi intra personal :
a. Mampu menilai diri sendiri dan bermediasi.
b. Mampu mencanangkan tujuan, menyusun cita cita dan rencana hidup yang jelas.
c. Berjiwa bebas.
d. Mudah berkonsentrasi.
e. Keseimbangan diri.
f. Senang mengekspresikan perasaan perasaan yang berbeda.
g. Sadar akan realitas spiritual.
7. Intelegensi Interpersonal (Sosial)
Kecerdasan intrapersonal diperlihatkan dalam bentuk kemampuan dalam membangun persepsi
yang akurat tentang diri sendiri dan menggunakan kemampuan tersebut dalam membuat rencana
dan mengarahkan orang lain.
Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi intrapersonal :
a. Mampu berorganisasi, menjadi pemimpin dalam organisasi.
b. Mampu bersosialisasi, menjadi mediator, bermain dalam kelompok bekerja sama dalam tim.
c. Senang permainan berkelompok dari pada individual.
d. Biasanya menjadi tempat mengadu orang lain.
e. Senang berkomunikas verbal dan nonverbal.
f. Peka terhadap teman.
g. Suka memberi feedback.
h. Mudah mengenal dan membedakan perasaan dan pribadi orang lain.
8. Intelegensi Naturalis
Keahlian mengenali dan mengkategorikan spesies-flora dan fauna di lingkungannya. Para
pecinta alam adalah contoh orang tergolong sebagai orang orang yang memiliki kecerdasan ini.
Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi naturalis :
a. Senag terhadap flora dan fauna, bertani, berkebun, memelihara binatang, berinteraksi dengan
binatang dan berburu.
b. Pandai melihat perubahan cuaca, meneliti tanaman.
c. Senang kegiatan di alam terbuka.
C. Cara Meningkatkan Kecerdasan Ganda
Gambaran umum dalam pembelajaran saat guru menjelaskan adalah ada anak yang senang
menerima pelajaran dan berbagai macam sifat siswa di dalam tingkat kecerdasannya. Menurut
Thomas Amstrong, kita tidak dapat memberi label mereka sebagai pebelajar verbal, pebelajar
visual atau pebelajar kinestesis atau seterusnya karena tujuan dari suatu kegiatan
pembelajaran adalah untuk memperluas dan mengembangkan intelegensi/ kecerdasan anak didik.

Tugas guru dan pendidik adalah bagaimana menciptakan suasana belajar yang dapat
mengembangkan semua kecerdasan yang ada pada setiap individu anak didik. Ada beberapa cara
yang dapat dilakukan untuk menciptakan suasana belajar yang mengembangkan semua
kecerdasan yaitu sebagai berikut :
Mengaktifkan seluruh indra anak didik
Melatih intelegensi / kecerdasan yang berimbang
Melatih silang intelegensi / kecerdasan yang bebeda.
1. Cara Mengaktifkan Seluruh Indra Anak Didik
Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk mengaktifkan seluruh indra anak didik yaitu sebagai
berikut :
a. Melatih cara mendengar yang efektif. Telinga bagi manusia adalah instrument yang luar biasa.
Melalui telinga otak menerima bunyi dan membuat duplikat bunyi tersebut dan mengulang
seluruh bunyi tersebut seperti suatu simponi. Selain itu, pendengaran juga merupakan salah satu
unsur pokok dalam pembentukan imajinasi dan kreativitas.
b. Melatih mata untuk membaca cepat dan efektif. Mata merupakan bukti keajaiban mekanisme
biologis. Melaui mata otak dapat menerima fakta fakta yang menakjubkan yang dapat
memberikan rangsangan yang lebih kaya, sehingga mata dapat melihat dengan jeli, analitis, dan
akurat. Mata sangat erat dengan kemampuan membaca. Kecepatan membaca orang normal rata
rata 300 kata per menit dengan kemampuan mengingat 40 70 persen dari seluruh isi bacaan.
Bagi seseorang yang terampil kecepatan membacanya dapat mencapai 600 kata per menit dengan
kemampuan mengingat isi bacaan secara utuh.
c. Melatih keterampilan menulis atau membuat catatan yang cepat dan tepat. Mengenai
keterampilan ini, penelitian menunjukkan hasil sebagai berikut :
1. Ada siswa yang tidak mencatat sama sekali.
2. Ada siswa yang diberikan catatan lengkap yang dibuatkan oleh guru.
3. Ada siswa yang membuat catatan lengkap sendiri.
4. Ada siswa yang diberikan catatan berupa rangkuman oleh guru.
5. Ada siswa yang membuat catatan berupa rangkuman sendiri.
6. Ada siswa yang diberikan catatan berupa kata-kata kunci.
7. Ada siswa yang membuat catatan berupa kata kata kunci sendiri.
Siswa yang terakhir inilah yang paling bagus hasil belajarnya. Hal ini karena pikiran hanya dapat
mengingat kata kata bukan kalimat. Kata kata kunci merupakan kata kata inti yang
menghubungkan satu pengertian dengan pengertian berikutnya dalam suatu bacaan.
Begitu besarnya potensi yang dimiliki oleh indera manusia sehingga harus dimanfaatkan
seoptimal mungkin.
2. Melatih Kecerdasan Yang Berimbang
Dengan teknik teknik pembelajaran yang tradisional kita sebagai guru pasti sulit melatih
kecerdasan berimbang. Yang dimaksud dengan berimbang bukanlah melatih semua kecerdasan
secara bersamaan karena hal ini akan membuat pekerjaan yang sia sia.
Langkah langkah yang harus dilakukan untuk melatih kecerdasan yang berimbang adalah
sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi inteligensi anak didik. Caranya adalah sebelum memuli pelajaran guru dapat
memberikan test atau angket kepada siswanya untuk menjajagi inteligensi mereka. Pertanyaan
pertanyaan itu dibaca dan diisi sendiri oleh siswa kemudian guru mengolahnya. Dengan cara ini,

guru dapat melihat inteligensi mana yang paling menonjol pada siswa.
Selain dengan test, mengidentifikasi inteligensi juga dapat dilakukan dengan cara observasi.
Observasi dapat dilakukan terhadap apa yang dilakukan anak didik dikelas dan kegiatan di luar
kelas. Observasi di dalam kelas yaitu dengan melihat/mengamati apa yang dilakukan anak didik
selama belajar, selama mengerjakan tugas, kesukaan terhadap mata pelajaran tertentu, cara
mereka bertanya dan menjawab pertanyaan. Observasi kegiatan anak didik di luar kelas dapat
dilakukan dengan cara mengamati mereka di sela waktu istirahat.
b. Menyusun rencana pelajaran yang dapat mengembangkan beberapa kecerdasan, seperti :
1. Mengorganisasikan isi atau materi pelajaran sedemikian rupa sehingga menjadi menarik dan
dapat merangsang indera semaksimal mungkin ;
2. Memilih strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan seluruh inteligensi / kecerdasan ;
3. Merancang dan membuat tugas atau penilaian yang dapat menggali seluruh kecerdasan.
c. Melaksanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan seluruh inteligensi atau kecerdasan
anak didik.
Kegiatan yang dilakukan guru melalui cara ini, diantaranya adalah :
1. Menerapkan rencana pelajaran yang telah dirancang untuk mengembangkan beberapa
kecerdasan, atau
2. Menerapkan keterampilan dasar mengajar yang dapat mengembangkan inteligensi /
kecerdasan anak didik.
Setiap individu memiliki derajat jenis inteligensi/kecerdasan yang bervariasi. Tugas guru adalah
mengkombinasikan dan memadukan inteligensi inteligensi tersebut sebanyak mungkin dan
membuat mereka senang belajar sehingga mereka mampu menggunakan inteligensi. Sehingga
mereka menemukan bahwa belajar itu mudah dan menyenangkan. Anak didik seperti inilah yang
disebut anak yang cerdas karena seluruh kecerdasannya berkembang secara berimbang.
3. Melatih Silang Kecerdasan Yang Berbeda
Yang dimaksud dengan silangdi sini adalah setiap inteligensi / kecerdasan anak didik tidak
dikembangkan secara bersamaan, tetapi dikembangkan satu persatu secara terpisah. Tujuannya
adalah agar anak didik mengasah setiap bagian kecerdasannya selama waktu tertentu. Ini dapat
dilakukan secara individu dan kelompok dan bisa juga di dalam atau diluar jam pelajaran.
Melatih silang inteligensi atau kecerdasan dapa dilakukan dengan membangun stasiun stasiun
kecerdasan untuk setiap jenis kecerdasan yang berbeda. Yang dimaksud denga stasiun disini
bukanlah stasiun pemancar tetapi semacam display dengan memanfaatkan sudut sudut / ruang
ruang yang mudah terlihat oleh anak didik dari segala arah.
Hal hal yang harus diperhatikan dalam membangun stasiun kecerdasan adalah sebagai berikut :
1. Pilih materi atau isi pelajaran yang khusus berdasarkan tingkat kesulitannya.
2. Identifikasi semua kemampuan yang ada dalam setiap jenis kecerdasan.
3. Klasifikasikan isi atau bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan kemampuan yang ada
disetiap jenis kecerdasan, sampai menghasilkan satu satu stasiun kecerdasan.
4. Tempatkanlah setiap stasiun kecerdasan ini di tempat tempat yang sering dikunjungi anak
didik atau yang mudah terlihat dari berbagai arah.
Dengan melatih silang kecerdasan anak yang berbeda ini berarti guru memberi kesempatan
kepada anak didik untuk melatih setiap bagian kecerdasannya sesuai dengan kebutuhannya.
Dalam meningkatkan kecerdasan ganda sejumlah cara atau metode dapat dilakukan untuk

meningkatkan kemampuan kemampuan individu. Setiap metode digunakan untuk


meningkatkan jenis kecerdasan yang spesifik yaitu:
Meningkatkan kecerdasan bahasa dapat dilakukana dengan cara mengadakan permainan
merangkai kata, buatlah buku harian atau usahakan untuk menulis tentang apa saja yang ada
dalam pikiran setiap harinya sebanyak 250 kata, dan sediakan waktu untuk bercerita secara
teratur dengan keluarga atau sahabat.
Cara untuk meningkatkan kecerdasan spasial yaitu seringlah berlatih permainan gambar tiga
dimensi, puzzle, kubus, dan teka-teki visual lainnya, dekorasi ulang interior dan taman rumah,
buatlah struktur benda dengan logo, atau bahan mainan tiga dimensi lainnya.
Meningkatkan kecerdasan matematis logis dapat dilakukan dengan cara berlatih menghitung
soal-soal matematika sederhana di kepala ( berapa 21 X 40 dalam 5 detik), pelajari cara
menggunakan sempoa, sering-seringlah mengisi teka-teki silang/asah otak lainnya.
Kecerdasan musikal dapat dilatih dengan cara mengunjungi konser atau pertunjukan musik,
bernyanyilah di kamar mandi atau di manapun yang memungkinkan untuk bersenandung,
luangkan waktu selama satu jam setiap minggu untuk mendengarkan gaya musik yang tidak
dikenal akrab (western, jazz, country, world music ,dll).
Meningkatkan kecerdasan kinestetik dapat dilakukan dengan carai bergabung dan berlatih
berdsama dengan klub olahraga di lingkungan, pelajarilah kegiatan dansa, kumpulkanlah
berbagai macam benda yang memiliki beragam tekstur dan bentuknya khas, cobalah kenali
benda-benda tersebut dengan mata tertutup.
Cara atau metode yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal yaitu:
belilah kotak kartu nama, penuhi dengan nama kontak bisnis, teman, kenalan, kerabat, dan orang
lain, serta tetaplah menjalin hubungan dengan mereka; luangkan waktu selama 15 menit setiap
hari untuk mempraktekkan mendengarkan secara aktif dengan pasangan hidup atau sahabat dekat;
bekerjasamalah dengan satu orang atau lebih dalam sebuah proyek yang berdasarkan pada
kesamaan minat (seni kain perca, pemain bass, penulisan artikel tentang pantai).
Meningkatkan kecerdasan intrapersonal dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : pilihlah
tokoh favorit yang positif, dan baca serta jadikan mereka sebagai kawan imajinasi dalam
memecahkan suatu permasalahan yang membutuhkan waktu pemahaman yang dalam,
lakukanlah sesuatu yang menyenangkan diri sekurang-kurangnya sekali sehari, luangkan waktu
sekitar sepuluh menit setiap sore hari untuk meninjau kembali secara mental berbagai macam
perasaan dan gagasan yang dialami.
Metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan naturalis antara lain peliharalah
hewan favorit, tingkatkan frekuensi melihat acara-acara mengenai program flora dan fauna,
cobalah untuk menahan dari untuk tidak merusak lingkungan, seperti mencorat-coret meja,
menginjak rumput kantor, memetik bunga yang sedang tumbuh.
Tabel Kecenderungan dan Metode Belajar yang dapat digunakan untuk meningkatkan
Kecerdasan Ganda
JENIS KECERDASAN KECENDERUNGAN /
KEGEMARAN METODE BELAJAR
Bahasa / Verbal Gemar :
- membaca
- Menulis
- Bercerita
- Bermain kata Membaca, menulis, mendengar
Matematis Logis Gemar :

- bereksperimen
- tanya jawab
- menjawawab teka-teki
logis Berhitung, aplikasi rumus, eksperimen
Spasial Gemar :
- Mendesain
- Menggambar
- Berimajinasi
- Membuat sketsa Observasi, menggambar, mewarnai, membuat peta
Kinestetik tubuh Gemar :
- menari
- berlari
- melompat
- meraba
- memberi isyarat Membangun, mempraktekan. menari, ekspresi
Musikal Gemar :
- bernyanyi
- bersiul
- bersenandung Menyanyi, menghayati lagu, mamainkan instrumen musik
Interpersonal Gemar :
- memimpin
- berorganisasi
- bergaul
- menjadi mediator Kerjasama dan interaksi dengan orang lain
Intrapersonal Gemar :
- menyusun tujuan
- meditasi
- imajinasi
- membuat rencana
- merenung Berfikir filosofi, analitis, berfikir reflektif
Naturalis Gemar :
- bermain dengan flora fauna
- mengamati alam
- menjaga lingkungan Observasi alamdan mengidentifikasi karakteristik flora dan fauna
Faktor faktor penting dalam meningkatkan kecerdasan ganda
Implementasi teori kecerdasan ganda dalam aktivitas pembelajaran memerlukan dukungan
komponen-komponen sistem persekolahan sebagai berikut :
Orang tua murid
Guru
Kurikulum dan fasilitas
Sistem penilaian
Komponen masyarakat, dalam hal ini orang tua murid perlu memberikan dukungan yang optimal
agar implementasi teori kecerdasan ganda di sekolah dapat berhasil. Orang tua, dalam konteks
pengembangan kecerdasan ganda perlu memeberikan sedikit kebebasan pada anak mereka untuk
dapat memilih kompetensi yang ingin dikembangkan sesuai dengan kecerdasan dan bakat yang

mereka miliki.
Guru memegang peran yang sangat penting dalam implementasi teori kecerdasan ganda. Agar
implementasi teori kecerdasan ganda dapat mencapai hasil seperti yang diinginkan ada dua hal
yang perlu diperhatikan yaitu :
Kemampuan guru dalam mengenali kecerdasan individu siswa
Kemampuan guru dalam mengenali kecerdasan ganda yang dimiliki oleh siswa merupakan hal
yang sangat penting. Faktor ini akan sangat menentukan dalam merencanakan proses belajar
yang harus ditempuh oleh siswa. Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk
mengenali kecerdasan spesifik yang dimiliki oleh siswa. Semakin dekat hubungan antara guru
dengan siswa, maka akan semakin mudah bagi para guru untuk mengenali karakteristik dan
tingkat kecerdasan siswa.
Kemampuan mengajar dan memanfaatkan waktu mengajar secara proporsional.
Setelah mengetahui kecerdasan setiap individu siswa, maka langkah langkah berikutnya adalah
merancang kegiatan pembelajaran. Armstrong (2004) mengemukakan proporsi waktu yang dapat
digunakan oleh guru dalam mengimplementasikan teori kecerdasan ganda yaitu :
30 % pembelajaran langsung
30 % belajar kooperatif
30% belajar independent
Implementasi teori kecerdasan ganda membawa implikasi bahwa guru bukan lagi berperan
sebagai sumber (resources), tapi harus lebih berperan sebagai manajer kegiatan pembelajaran.
Dalam menerapkan teori kecerdasan ganda, sistem sekolah perlu menyediakan guru-guru yang
kompeten dan mampu membawa anak mengembangkan potensi-potensi kecerdasan yang mereka
miliki. Guru musik misalnya, selain mampu memainkan instrumen musik, ia juga harus mampu
mengajarkannya sehimgga dapat menjadi panutan yang baik bagi siswa yang memiliki
kecerdasan musikal.
Sekolah yang menerapkan teori kecerdasan ganda juga perlu menyediakan fasilitas pendukung
selain guru yang berkualitas. Fasilitas tersebut dapat digunakan oleh guru dan siswa dalam
meningkatkan kecerdasan-kecerdasan yang spesifik.
Fasilitas dapat berbentuk media pembelajaran dan peralatan serta perlengkapan pembelajaran
yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan ganda. Contoh fasilitas pembelajaran
yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan ganda antara lain : peralatan musik,
peralatan olah raga dan media pembelajaran yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan
spesifik.
Sistem penilaian yang diperlukan oleh sekolah yang menerapkan teori kecerdasan ganda berbeda
dengan sistem penilaian yang digunkan pada sekolah konvensional. Sekolah yang menerapkan
teori kecerdasan ganda pada dasarnya berasumsi bahwa semua individu itu cerdas. Penilaian
yang digunakan tidak berorientasi pada input dari proses pembelajaran tapi lebih berorientasi
pada proses dan kemajuan (progress) yang diperlihatkan oleh siswa dalam mempelajari suatu
keterampilan yang spesifik. Metode penilaian yang cocok dengan sistem seperti ini adalah
metode penilaian portofolio. Sistem penilaian portofolio menekankan pada perkembangan
bertahap yang harus dilalui oleh siswa dalam mempelajari sebuah keterampilan atau pengetahuan.

PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Setiap individu memiliki tidak hanya memiliki satu kecerdasan tetapi lebih yaitu disebut juga
multiple intelligences atau kecerdasan ganda. Kecerdasan adalah sehimpunan kemampuan dan
ketrampilan. Kecerdasan dapat ditingkatkan dengan cara belajar yang mengembangkan
kemampuannya secara penuh.
2. Howard Gardner, seorang pakar psikologi dari Harvard University, mengemukakan delapan
jenis kecerdasan yang meliputi kecerdasan:
Bahasa
Matematis logis
Spasial
Musikal
Kinestetis tubuh
Interpersonal
Intrapersonal
Naturalis
3. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan suasana belajar yang mengembangkan
semua kecerdasan yaitu sebagai berikut :
Mengaktifkan seluruh indra anak didik
Melatih intelegensi / kecerdasan yang berimbang
Melatih silang intelegensi / kecerdasan yang bebeda.
B. SARAN
Dari makalah yang penulis sampaikan adapun saran penulis adalah setelah membaca makalah ini
diharapkan agar setiap orang mau belajar untuk mengasah kecerdasan yang dimilikinya sehingga
jika setiap orang mampu menggunakan inteligensi / kecerdasannya yang paling kuat maka
mereka akan menemukan bahwa belajar itu mudah dan menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, T., 2002. Sekolah Para Juara : Menerapkan Multiple Intelegences di Dunia
Pendidikan. Bandung : Kaifa
Budiningsih, C. Asri, 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Dalton, J. 1990. Creative Thinking and Cooperative Talk in Small Group. Australia : Thomas
Nelson
Dryden, G.S. 1999. Revolusi Cara Belajar : Keajaiban Pikiran. Bandung : Kaifa
http :// fadibae.wordpress.com
pada tanggal 12 Oktober 2010

http ://pensa-sb.info/teori-kecerdasan-ganda
pada tanggal 12 Oktober 2010
Meier, Dave. 2000. The Accerated Learning Handbook : A Creative Guide to Designing and
Delivering Faster, More Effective Training Programs. Massachusetts : Allyn and Bacon
Suciati,dkk. 2007. Belajar dan Pembelajaran 2.Jakarta : Penerbit Universitas Terbuka.
Suparno, P.2000. teori inteligensi ganda dalam pembelajaran fisika di sekolah menengah. Dalam
A. Atmadi dan Y. setiyaningsih (Ed), Transformasi Pendidikan Memasuki Milenium Ketiga.
Yogyakarta : Kanisius.
Tim Pengembangan SDM Yayasan Pendidikan Teaster.1996. Metode Pemanfaatan Keajaiban
Otak. Bandung : Pioner Jaya.

Anda mungkin juga menyukai

  • Soal Mis
    Soal Mis
    Dokumen7 halaman
    Soal Mis
    Ayi Alfareza Alfarezi
    Belum ada peringkat
  • Hambatan Belajar
    Hambatan Belajar
    Dokumen11 halaman
    Hambatan Belajar
    Ayi Alfareza Alfarezi
    Belum ada peringkat
  • 8 Sifat Ilmiah
    8 Sifat Ilmiah
    Dokumen1 halaman
    8 Sifat Ilmiah
    Anthony Lecysetiawan
    Belum ada peringkat
  • Sepak Bola Deden
    Sepak Bola Deden
    Dokumen1 halaman
    Sepak Bola Deden
    Ayi Alfareza Alfarezi
    Belum ada peringkat
  • Abstrak Fatih Ok
    Abstrak Fatih Ok
    Dokumen1 halaman
    Abstrak Fatih Ok
    Ayi Alfareza Alfarezi
    Belum ada peringkat
  • Pendekatan Inkuiri
    Pendekatan Inkuiri
    Dokumen13 halaman
    Pendekatan Inkuiri
    Ayi Alfareza Alfarezi
    Belum ada peringkat
  • Mengungkap Rahasia Dibalik Rahasia
    Mengungkap Rahasia Dibalik Rahasia
    Dokumen11 halaman
    Mengungkap Rahasia Dibalik Rahasia
    Ayi Alfareza Alfarezi
    100% (1)
  • Analisis Biaya Volume Laba
    Analisis Biaya Volume Laba
    Dokumen7 halaman
    Analisis Biaya Volume Laba
    Ayi Alfareza Alfarezi
    Belum ada peringkat
  • Lansia
    Lansia
    Dokumen6 halaman
    Lansia
    Ayi Alfareza Alfarezi
    Belum ada peringkat
  • 8 Sifat Ilmiah
    8 Sifat Ilmiah
    Dokumen1 halaman
    8 Sifat Ilmiah
    Anthony Lecysetiawan
    Belum ada peringkat
  • Asal Mula Alam Semesta
    Asal Mula Alam Semesta
    Dokumen6 halaman
    Asal Mula Alam Semesta
    Ayi Alfareza Alfarezi
    Belum ada peringkat
  • Lansia
    Lansia
    Dokumen6 halaman
    Lansia
    Ayi Alfareza Alfarezi
    Belum ada peringkat
  • Sepak Bola Deden
    Sepak Bola Deden
    Dokumen1 halaman
    Sepak Bola Deden
    Ayi Alfareza Alfarezi
    Belum ada peringkat
  • Abstrak Fatih Ok
    Abstrak Fatih Ok
    Dokumen1 halaman
    Abstrak Fatih Ok
    Ayi Alfareza Alfarezi
    Belum ada peringkat
  • 8 Sifat Ilmiah
    8 Sifat Ilmiah
    Dokumen1 halaman
    8 Sifat Ilmiah
    Anthony Lecysetiawan
    Belum ada peringkat