Editor: Andrian Pratama | Sabtu, 06 April 2013 14:03 WIB, 36 hari yang lalu
0Google +0 0 45
Baca juga: Perusahaan Spanyol buat software anti-gempa dan 2 Tahun Berlalu, Kisah Tsunami
Jepang Tetap Diingat
BMKG menginformasikan gempa kali ini tidak berpotensi tsunami. Lokasi gempa pada posisi 7.38
LS 105.90 BT atau 88 km BaratDaya Lebak-Banten dan 101 KM BaratDaya Kab Sukabumi-Jawa
Barat.
Praktis, dalam tiga hari ini, wilayah Indonesia diguncang dua kali gempabumi. Sabtu lalu (6/04/13),
gempa 7,2 Skala Richter (SR) mengguncang Tolikara, Papua, tepatnya pukul 11:42 WIB.
Masyarakat di Sukabumi merasakan guncangan cukup kuat selama sekitar 3-5 detik. Bahkan,
Gempa dirasakan hingga di Jakarta dengan lemah, ujar Sutopo, Kepala Pusat Data Informasi dan
Humas BNPB dalam siaran persnya kepada LICOM, Selasa pagi tadi (09/04/13).
Pusat gempa tersebut tepatnya di laut kedalaman 10 KM.
Sutopo mengatakan hasil dari USGS (Badan Geologi USA) bahwa gempa tersebut berkekuatan 5,6
SR dengan kedalaman 46,7 km.
Sementara itu, BPBD Sukabumi dan BPBD Pandeglang melaporkan belum ada laporan korban dan
kerusakan akibat gempa. @aguslens
0Google +0 0 0
LENSAINDONESIA.COM: BMKG melaporkan dua kali gempa bumi pada Sabtu ini (20/4/13). Kedua
gempa yang berkekuatan 6,2 SR dan 6,4 SR ini terjadi di wilayah Indonesia bagian timur. Gempa
hanya dirasakan lemah oleh warga sekitar lokasi gempa. Tidak ada korban dan kerusakan.
Gempa dengan magnitude 6.4 SR (menurut BMKG) atau 5,7 SR (menurut Badan Geologi Amerika,
USGS), terjadi pada 20-Apr-13 pukul 11:51:12 WIB.
Baca juga: Ambon Digoyang Gempa Tektonik 5,3 SR dan Gempar! Siang Tadi, Sulut Diguncang
Gempa 6.0 SR Tapi Tak Rawan Tsunami
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, mengatakan, pusat gempa
pada koordinat 6.40 LS,130.40 BT di Laut Banda (171 km BaratLaut MALUKU TENGGARA BARAT)
yang berada di dasar laut. Kedalaman 120 Km. Tidak berpotensi tsunami.
Gempa terasa sangat lemah masyarakat di Kepulauan Kai, Kab. Maluku Tenggara Barat, Prov
Maluku. Masyarakat di Saumlaku, Kepulauan Tanimbar tidak merasakan getaran, ujar Sutopo
kepada LICOM (20/4/2013).
Sutopo menambahkan, daerah tersebut merupakan zona sangat aktif sehingga sering terjadi
gempa. Namun, jauhnya lokasi gempa dari penduduk, maka gempanya tidak membahayakan.
Bahkan, masyarakat sudah terbiasa merasakan gempa di daerah tersebut.
Di sisi lain, gempa 6,2 SR (menurut BMKG) atau 5,8 SR (menurut Badan Geologi Amerika, USGS)
terjadi pada 20-Apr-13 pukul 00:51:41 WIB. Pusat gempa koordinat 12.15 LS,121.59 BT (185 km
Barat Daya SABURAIJUA-NTT). Berada di Samudera Hindia, gempa ini terjadi pada kedalaman 15
Km. Pusat gempa diduga berada pada pertemuan lempeng Hindia Australia dan Eurasia. Gempa
dirasakan sangat lemah oleh masyarakat di Pulau Rote, NTT.
Indonesia rawan gempabumi. Ada 218,2 juta jiwa penduduk Indonesia yang bermukim di daerah
bahaya sedang hingga tinggi dari gempabumi. Mereka tersebar di 411 kab/kota.
Masyarakat dihimbau selalu waspada dan memahami antisipasi gempabumi. Gempa bumi tidak
dapat diprediksi dan kejadiannya mendadak, tegasnya.@aguslensa.
MI/Ramdani/fz
Metrotvnews.com, Jakarta: Seiring dengan meningkatnya curah hujan beriring pula merebaknya
bencana banjir, longsor, dan puting beliung di Indonesia.
Dalam kurun waktu 4 hari terakhir yaitu sejak Sabtu (6/1) hingga Rabu (9/1) terdapat 52
kabupaten/kota di Indonesia yang dilanda banjir, longsor dan puting beliung.
Data sementara mencatat, dari kejadian di 52 daerah itu tercatat 14 orang meninggal, 6 orang
hilang, 8 luka-luka, 920 rumah rusak, dan ribuan rumah terendam banjir.
Demikian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam
keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (9/1).
Dikatakan, banjir sangat dominan yang terjadi di 25 kabupaten/kota, sedangkan longsor di 15
kabupaten/kota dan puting beliung di 12 kabupaten/kota. Kejadian ini akan terus bertambah
mengingat musim hujan masih berlangsung hingga akhir Maret 2013. Seperti tahun-tahun
sebelumnya, Januari adalah puncak kejadian bencana hidrometeorologi.
Banyaknya kejadian bencana dalam 4 hari terakhir juga dipengaruhi oleh tumbuhnya siklon tropis
Narelle di selatan Nusa Tenggara Barat sejak Jumat (8/1) malam hingga sekarang.
BMKG menginformasikan bahwa siklon Narelle masih menguat bergerak menjauhi wilayah
Indonesia. Kondisi demikian menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpeluang
terjadi di di Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan bagian Tengah dan Selatan. Sedangkan hujan dengan
intensitas ringan hingga sedang di Sumatera bagian selatan, Kalimantan bagian selatan, Jawa.
Gelombang dengan ketinggian lebih dari 4 meter berpeluang terjadi di Laut Jawa bagian timur,
Selat Makassar bagian selatan, Laut Sumbawa, Perairan Kep. Selayar, Laut Flores bagian tengah dan
timur, Perairan Flores, Alor, Perairan selatan Sulawesi Selatan, Perairan selatan Bali, NTB, Perairan
selatan Pulau Sumba, Laut Sawu, Perairan Kupang Pulau Rote, Samudera Hindia selatan NTB dan
NTT.
Untuk mengatasi banjir, longsor, dan puting beliung tersebut, BNPB terus melakukan langkahlangkah penanggulangan bencana.
Rencana kontinjensi yang telah disusun diaktifkan menjadi rencana operasi pada daerah-daerah
bencana dengan menyesuaikan dinamika di lapangan.
Sejak akhir Desember 2012 hingga sekarang BNPB telah memberikan dana siap pakai Rp70,76
miliar ke 15 BPBD Provinsi dan 21 BPBD Kabupaten/Kota yang terjadi bencana.
Anggaran di Pemda sebagian besar terbatas untuk penanganan bencana. Terlebih lagi di bulan
Januari seperti saat ini APBN/APBD belum cair sehingga menyebabkan kendala untuk kecepatan
merespon bencana.
Untuk itulah dana siap pakai yang ada di BNPB didistribusikan ke BPBD untuk operasional
penanganan darurat.
Selain itu juga bantuan logistik dan peralatan, berupa makanan siap saji, tenda, selimut, perahu
karet dan sebagainya diberikan untuk penanganan darurat bencana. Tim Reaksi Cepat BNPB hadir
di lokasi bencana untuk memberikan pendampingan kepada BPBD, baik pendampingan manajerial,
logistik, peralatan, pendanaan, dan administrasi.
Dikatakan, pihaknya juga menghimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan.
Potensi banjir, longsor, banjir bandang dan putting beliung masih berpotensi tinggi saat Januari ini.
(*/OL-3)
Teks Foto:
- Banjir bandang pernah terjadi di Jember, Jatim, menyapu ratusan rumah.
Foto: Dok. suarasurabaya.net
Bencana banjir dan longsor terjadi dalam beberapa pekan terakhir akibat cuaca buruk.
Dua peristiwa longsor yang terjadi pada dua daerah di Sumatera akibat hujan yang sangat
deras telah mengakibatkan setidaknya 12 orang tewas.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana, BNPB mengatakan dua peristiwa longsor itu terjadi di
Agam, Sumatera Barat dan Kerinci, Jambi.
Bencana alam
Longsor yang terjadi di Agam pada hari Minggu (27/01) menurut keterangan Kepala Pusat Data,
Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho hingga siang ini telah menewaskan setidaknya
tujuh orang dan mengakibatkan tiga orang lainnya mengalami luka-luka.
Sementara itu 18 orang lainnya menurut Sutopo masih dinyatakan hilang sedangkan 15 rumah
rusak tertimbun longsor
"Aparat TNI dan POLRI telah dikerahkan untuk mengevakuasi bersama-sama dengan masyarakat,
relawan dan BPBD Kabupaten Agam, Basarnas dengan menggunakan peralatan seadanya. Akses
menuju lokasi medannya cukup berat," kata Sutopo melalui pesan pendek kepada BBC Indonesia.
Hujan di daerah itu menurut Sutopo tidak hanya mengakibatkan longsor tetapi juga banjir yang
merusak sejumlah infrastruktur di daearah tersebut.
"Hujan deras yang terjadi di Kabupaten Agam ternyata juga menyebabkan banjir di Kecamatan IV
Koto Kabupaten Agam. Banjir memutuskan jembatan sehingga sekitar 30 kepala keluarga atau
sekitar 52 jiwa terisolir."
Kerap terjadi
Untuk membantu kebutuhan warga di sekitar lokasi bencana pemerintah daerah setempat telah
mendirikan dua posko bantuan bagi warga yang harus mengungsi di sejumlah tempat.
Sementara itu hujan deras yang terjadi di Kabupaten Kerinci, Jambi sepanjang hari Sabtu (26/01)
juga telah mengakibatkan longsor yang menewaskan lima orang dan mengakibatkan empat orang
mengalami luka berat dan ringan.
Sutopo mengatakan korban yang tewas merupakan pekerja pengeboran eksplorasi panas bumi
yang dioperasikan PT Pertamina Geothermal Energy di Kabupaten Kerinci, Jambi.
Untuk menangani bencana di lokasi tersebut pemerintah telah mengerahkan tim dari kepolisian
dan TNI.
Bencana banjir dan longsor telah terjadi beberapa kali di sejumlah wilayah Indonesia dalam kurun
waktu satu bulan terakhir
Dua pekan lalu hujan deras yang terjadi di Jakarta telah mengakibatkan korban jiwa setidaknya 20
orang sementara hampir 46 ribu orang lainnya terpaksa tinggal di sejumlah lokasi pengungsian.
Pengusaha juga memperkirakan kerugian akibat banjir di Jakarta mencapai satu triliun rupiah.
Organisasi seperti Asosiasi Pengusaha Indonesia mengklaim kerugian mencapai setidaknya Rp1
triliun, sementara asosiasi lain menaksir rugi antara puluhan hingga ratusan miliar per hari akibat
banjir.