Anda di halaman 1dari 39

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, sehingga Laporan


Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 dapat diselesaikan.
Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999, untuk mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya yang dipercayakan kepada BAPPEDA
Provinsi

Jawa

Timur

dalam

mengelola

perencanaan

pembangunan

daerah

berdasarkan Rencana Strategis (RENSTRA) BAPPEDA Provinsi Jawa Timur Tahun


2009-2014.
Dengan telah tersusunnya LAKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Timur tahun 2011
ini, maka kami menyampaikan terima kasih kepada narasumber yang telah banyak
membantu hingga selesainnya penyusunan LAKIP ini. Kami juga menyampaikan
terima kasih kepada pelaksana kegiatan yang bekerja secara maksimal dalam
melaksanakan kegiatan selama tahun 2011.
Penyusunan LAKIP BAPPEDA ini telah dupayakan sebaik mungkin, walaupun
demikian LAKIP BAPPEDA Provinsi Jawa Timur tidak terlepas dari kekurangankekurangan sehubungan dengan kendala-kendala yang dihadapi. Namun demikian
BAPPEDA Provinsi Jawa Timur telah mengupayakan untuk mengatasi kendalakendala tersebut melalui koordinasi dengan pelaksana kegiatan. Semoga LAKIP
BAPPEDA Provinsi Jawa Timur ini telah dapat mencerminkan kinerja BAPPEDA
Provinsi Jawa Timur tahun 2011.

Surabaya,

Pebruari 2012

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan


Daerah Provinsi Jawa Timur

Dr.Ir. ZAINAL ABIDIN, MM


Pembina Utama Madya
NIP. 19540822 198503 1 006

RINGKASAN EKSEKUTIF
Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) merupakan laporan yang
memberikan

penjelasan

mengenai

pencapaian

kinerja

Badan

Perencanaan

Pembangunan Daerah selama Tahun 2011. Capaian kinerja (performance results)


Tahun 2011 tersebut dibandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance

agreement) Tahun 2011 sebagai tolok ukur keberhasilan Tahunan organisasi. Analisis
atas

capaian

kinerja

terhadap

rencana

kinerja

ini

akan

memungkinkan

diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja


di masa datang. Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2011
berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada
level sasaran dan kegiatan. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada
level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran
dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana
kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, untuk
memberikan penilaian yang lebih independen melalui indikator-indikator outcomes
atau minimal outputs

dari kegiatan yang terkait langsung dengan sasaran yang

diinginkan.
Berdasarkan hasil pengukuran, tingkat pencapaian sasaran Bappeda Provinsi
Jawa Timur tahun 2011 dengan jumlah keseluruhan sasaran sebanyak 4 (empat)
sasaran dengan kategori capaian sasaran sangat berhasil sebanyak 4 (empat)
sasaran. Hal ini menunjukkan bahwa capaian seluruh sasaran program Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2011 telah mencapai target yang telah
ditetapkan dengan harapan semoga di tahun mendatang dapat dipertahankan dan
lebih ditingkatkan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang harus
diupayakan semaksimal mungkin dalam pencapaiannya.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan Daerah merupakan salah satu sub sistem dari pembangunan
nasional yang meliputi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang
ditujukan untuk meningkatkan harkat, martabat dan memperkuat jati diri serta
kepribadian masyarakat dalam pendekatan lokal, nasional dan global. Dalam
perspektif perencanaan pembangunan, Pemerintah Daerah harus memperhatikan
keseimbangan berbagai aspek dalam satu kesatuan wilayah pembangunan ekonomi,
hukum, sosial, budaya, politik, pemerintahan dan lingkungan hidup untuk
mendukung pembangunan yang berkelanjutan, dengan diikuti oleh penyelenggaraan
pemerintahan yang akuntabel (Good Governance). Kepemerintahan yang akuntabel
merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan
visi misi pembangunan daerah dan aspirasi serta citacita masyarakat dalam
mencapai masa depan yang lebih baik. Berkaitan dengan hal itu, diperlukan
pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan
terukur,

sehingga

penyelenggaraan

pemerintahan

dan

pembangunan

dapat

berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, serta bebas dari korupsi, kolusi
dan nepotisme.
Salah satu tuntutan publik pada saat ini adalah adanya transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Muara tuntutan ini pada intinya adalah
terselenggaranya tata kepemerintahan yang baik (Good Governance), sehingga
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara
berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung-jawab serta bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme.

LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

Sejalan dengan hal tersebut dalam rangka pelaksanaan Tap. MPR RI Nomor
IX/MPR/1998 dan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara

Yang

Bersih dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, maka

diterbitkan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi


Pemerintah. Dalam ketentuan tersebut dinyatakan bahwa azas-azas umum
penyelenggaraan negara meliputi kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan
negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas proporsionalitas dan
profesionalitas serta akuntabilitas. Dari 7 (tujuh) azas-azas umum penyelenggaraan
negara tersebut dinyatakan bahwa azas akuntabilitas merupakan azas yang paling
utama yang mensyaratkan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan
penyelenggara Negara harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan rakyat
sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai
unsur penyelenggara negara mulai dari pejabat eselon II ke atas untuk
mempertanggungjawabkan

pelaksanaan

tugas

pokok

dan

fungsinya

yang

dipercayakan padanya berdasarkan Rencana Strategis (RENSTRA) yang dirumuskan


sebelumnya.
Pertanggungjawaban dimaksud disampaikan kepada atasan masing-masing,
kepada

lembaga-lembaga

pengawasan

dan

penilai

akuntabilitas

yang

berkewenangan, dan akhirnya kepada Presiden selaku Kepala Pemerintahan serta


dilakukan melalui sistem akuntabilitas dan media pertanggungjawaban yang harus
dilaksanakan secara periodik dan melembaga.
B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI
Berdasarkan Peraturan Daerah No 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga
Teknis Daerah Provinsi Jawa Timur dan Peraturan Gubernur Nomor 100 Tahun 2008
tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Sub Bidang Badan
LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur, maka kedudukan, tugas,


fungsi, susunan organisasi dan tata kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut:
1. Kedudukan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur perencanaan
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Timur.
2. Tugas Pokok
Badan

Perencanaan

Pembangunan

Daerah

mempunyai

tugas

melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang


perencanaan pembangunan daerah.
3. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas,

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

menyelenggarakan fungsi : perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan


pembangunan, mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan,
pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah,
serta pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai tugas dan
fungsinya.
C. STRUKTUR ORGANISASI
Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja, Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Timur, Struktur Organisasi
Bappeda Provinsi Jawa Timur dipimpin oleh seorang Kepala Badan, yang
membawahi :
1. Sekretariat, yang terdiri atas : Sub Bagian Tata Usaha; Sub Bagian Penyusunan
Program; serta Sub Bagian Keuangan.
2. Bidang Ekonomi, yang terdiri atas : Sub Bidang Pertanian; Sub Bidang Industri,
Perdagangan dan PDU; serta Sub Bidang Koperasi dan UKM.

LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

3. Bidang

Prasarana

Wilayah,

yang

terdiri

atas

Sub

Bidang

Prasarana

Perhubungan; Sub Bidang Keciptakaryaan; serta Sub Bidang Prasarana Sumber


Daya Air.
4. Bidang Pengembangan Regional, yang terdiri atas : Sub Bidang Perencanaan
Tata Ruang; serta Sub Bidang Pengembangan Wilayah Sumberdaya Alam dan
Lingkungan Hidup.
5. Bidang Pemerintahan dan Kemasyarakatan, yang terdiri atas : Sub Bidang
Pemerintahan dan Aparatur; Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat; serta Sub Bidang
Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata dan Kemasyarakatan.
6. Bidang Pembiayaan Pembangunan, yaitu terdiri atas : Sub Bidang Perencanaan
Alokasi

Pembiayaan

Pembangunan;

serta

Sub

Bidang

Perencanaan

Pengembangan Pembiayaan Pembangunan.


7. Bidang Statistik dan Pelaporan, yang terdiri dari atas : Sub Bidang Pengendalian
dan Evaluasi; Sub Bidang Pelporan; serta Sub Bidang Pengolahan Data dan
Informasi.
8. Kelompok Pejabat Fungsional.
Struktur organisasi BAPPEDA Provinsi Jawa Timur selengkapnya diilustrasikan
sebagaimana Gambar 1.1 berikut ini :

LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

Gambar 1.1. Struktur Organisasi Bappeda Provinsi Jawa Timur

KEPALA BADAN

SEKRETARIAT
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

SUB BAG
TATA USAHA

SUB BAG
PENYUSUNAN
PROGRAM

SUB BAG
KEUANGAN

BIDANG

BIDANG

BIDANG

BIDANG

BIDANG STATISTIK

EKONOMI

PRASARANA
WILAYAH

PENGEMBANGAN
REGIONAL

PEMERINTAHAN DAN
KEMASYARAKATAN

PEMBIAYAAN
PEMBANGUNAN

DAN PELAPORAN

SUB BIDANG
PERTANIAN DAN
KELAUTAN

SUB BIDANG
PRASARANA
PERHUBUNGAN

SUB BIDANG
PERENCANAAN
TATA RUANG

SUB BIDANG
PEMERINTAHAN DAN
APARATUR

SUB BIDANG
INDUSTRI,
PERDAGANGAN
DAN PDU.

SUB BIDANG
KECIPTAKAR
YAAN

SUB BIDANG
PENGEMBANGAN
WILAYAH DAN SDALH

SUB BIDANG
KESEJAHTERAAN
RAKYAT

SUB BIDANG
KOPERASI DAN
UKM

SUB BIDANG
PRASARANA
SUMBER DAYA AIR

BIDANG

LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

SUB BIDANG
PERENCANAAN
ALOKASI
PEMBIAYAAN
PEMBANGUNAN

SUB BIDANG
PERENCANAAN
PENGEMBANGAN
PEMBIAYAAN
PEMBANGUNAN

SUB BIDANG
PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN
PARIWISATA DAN
KEMASYARAKATAN

SUB BIDANG
PENGENDALIAN DAN
EVALUASI

SUB BIDANG
PELAPORAN

SUB BIDANG
PENGOLAHAN DATA
DAN INFORMASI

D. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini memberikan penjelasan
mengenai pencapaian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah selama
Tahun 2011. Capaian kinerja (performance results) Tahun 2011 tersebut
dibandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) Tahun 2011
sebagai tolok ukur keberhasilan Tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja
terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah
celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang.
Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2011 berpedoman pada
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, aspek
strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, serta struktur organisasi;
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja, menjelaskan secara ringkas
dokumen perencanaan yang menjadi dasar pelaksanan program, kegiatan dan
anggaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2011 meliputi RPJMD
2009-2014, Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun
2009 - 2014 dan Penetapan Kinerja Tahun 2011.
Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2011, menjelaskan analisis
pencapaian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dikaitkan dengan
pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk Tahun
2011.
Bab IV

Penutup,

menjelaskan

simpulan

menyeluruh

dari

Laporan

Akuntabilitas Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2011 dan


menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa
mendatang.

LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

BAB II
PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

Sebagaimana disebutkan di atas bahwa Berdasarkan Peraturan Gubernur


Jawa Timur Nomor 100 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub
Bagian dan Sub Bidang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa
Timur, maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur
diberikan tugas untuk melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah
di bidang perencanaan pembangunan daerah. Untuk melaksanakan tugas tersebut,
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menyelenggarakan fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan pembangunan
2. Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan
daerah
4. Serta pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai tugas dan
fungsinya.
Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar efektif, efisien dan
akuntabel, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah berpedoman pada dokumen
perencanaan yang terdapat pada :
1) RPJMD 2009-2014;
2) Renstra Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 2009-2014;
3) Penetapan Kinerja Tahun 2011
2.1.

RPJMD 2009-2014

2.1.1 Visi
Pembangunan Jawa Timur periode Tahun 2009-2014 berangkat dari landasan
visi: Terw ujudnya Jaw a Tim ur yang M akm ur dan Berakhlak

dalam

K erangka Negara K esatuan R epublik I ndonesia


Mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur merupakan amanat UndangUndang Dasar 1945, yang harus dipegang teguh dan diupayakan dapat terwujud.
Masyarakat makmur adalah masyarakat yang sejahtera, yang berkecukupan atau
7
LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

tidak kekurangan, yang tidak saja berdimensi fisik atau materi, tetapi juga rohani.
Masyarakat makmur adalah masyarakat yang berkeadilan, bermartabat, dan
terpenuhi hak-hak dasarnya, bebas mengemukakan pikiran dan pendapat, bebas dari
ketakutan dan belenggu diskriminasi, bebas dari penindasan, dengan sumber daya
manusia yang berkualitas secara fisik, psikis maupun intelektualitas. Mewujudkan
Jawa Timur makmur dan sejahtera merupakan keniscayaan.
Pencapaian kemakmuran dan kesejahteraan sebagai sebuah keniscayaan akan
kehilangan makna tatkala tidak diikuti pembentukan akhlak yang baik dan mulia.
Mewujudkan masyarakat Jawa Timur yang makmur dan sejahtera perlu dibarengi
peningkatan

kesalehan

sosial

(kualitas

pemahaman

agama

dan

kehidupan

beragama) yang diimplementasikan secara sosial dalam kehidupan sehari-hari.


Kemuliaan akhlak akan menuntun individu lebih mampu mengembangkan kerukunan
hidup

antar-umat

beragama,

memahami

dan

mengamalkan

prinsip-prinsip

kebersamaan, kesediaan menolong sesama, dan berdemokrasi, sehingga tercipta


harmoni sosial dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Jawa Timur yang aman, bersatu, rukun, damai, makmur dan sejahtera adalah
bagian tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, karena itu, visi
Terwujudnya Jawa Timur Makmur dan Berakhlak dilaksanakan dalam bingkai Negara
Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945,
dan Bhinneka Tunggal Ika, sebagai penegasan komitmen terhadap konsep negara
kebangsaan Indonesia yang telah menjadi ketetapan seluruh rakyat Indonesia ketika
mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pembangunan Jawa Timur
diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan, kemakmuran, dan
kesejahteraan bangsa Indonesia secara keseluruhan.
2.1.2 Misi
Untuk mewujudkan visi pembangunan Jawa Timur 2009-2014 tersebut, maka
misi pembangunan Jawa Timur 2009-2014 adalah: M ew ujudkan M akm ur

bersam a W ong Cilik m elalui AP BD untuk R akyat yang diarahkan, terutama,


untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kebutuhan dasar rakyat dan
penanggulangan kemiskinan; meningkatkan kualitas pemerataan dan pertumbuhan
ekonomi, serta pembangunan pedesaan; melalui penguatan perekonomian yang
LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

didukung pengembangan pertanian dan agroindustri/agrobisnis; pemberdayaan


usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM); peningkatan investasi dan ekspor nonmigas, serta penyediaan infrastruktur yang memadai, dengan tetap memelihara
kualitas dan fungsi lingkungan hidup; memantapkan harmoni sosial melalui
peningkatan kesalehan sosial, penegakan serta penghormatan terhadap hukum dan
hak asasi manusia, dengan didukung birokrasi yang reformatif dan pelayanan publik
yang prima.
2.1.3 Tujuan dan Sasaran
Misi mewujudkan Makmur bersama Wong Cilik melalui APBD untuk Rakyat
bertujuan meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Jawa Timur, bukan untuk
segelintir orang tertentu. Kemakmuran Jawa Timur yang ingin diwujudkan adalah
kemakmuran bersama, terutama wong cilik. Pembangunan Jawa Timur diarahkan
untuk agawe wong cilik bisa melu gemuyu, sebagaimana telah ditanamkan sebagai
falsafah pembangunan oleh Gubernur Jawa Timur 1971-1976, R.P.H. Mohammad
Noer. Tujuan kemerdekaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,
membuat wong cilik bisa melu gemuyu.
Wong cilik atau rakyat kecil merupakan subjek pembangunan, dan tidak boleh
terpinggirkan, apalagi dipinggirkan, dari proses dan hasil pembangunan. Yang
dimaksud rakyat dan wong cilik dalam rumusan misi pembangunan Jawa Timur
2009-2014 ini adalah mereka yang mengalami ketidakberdayaan (powerless) akibat
termarginalisasi

(marginalized),

terdevaluasi

(devalued),

dan

mengalami

keterampasan (deprivation), serta pembungkaman (silencing). Mereka yang - karena


berbagai alasan - terlempar ke luar dari struktur sosial, ekonomi, politik dan budaya.
Peran lebih besar Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mempengaruhi
pembangunan ekonomi yang pro-rakyat sangat diperlukan, terutama melalui
instrumen keuangan daerah yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD). Apalagi, struktur penerimaan APBD Jawa Timur sekitar 72%-77%
berasal dari pendapat asli daerah (PAD) rakyat Jawa Timur sendiri, karena itu sudah
sewajarnya pembangunan Jawa Timur mendasarkan diri pada misi Makmur bersama
Wong Cilik melalui APBD untuk Rakyat, yang bermakna APBD pro-rakyat, pro-mereka

LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

yang

termarginalisasi,

terdevaluasi,

dan

mengalami

deprivation,

serta

pembungkaman (silencing).
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan bentuk manajemen
keuangan daerah dalam pengalokasian sumber daya di daerah secara optimal,
sekaligus juga alat evaluasi prestasi pemerintah dalam pembiayaan pembangunan di
daerahnya. Karena itu, setiap belanja pemerintah harus ditujukan untuk kepentingan
publik, dan harus dipertanggungjawabkan pemakaiannya. Dengan kata lain, APBD
harus bermanfaat sebesar-besarnya bagi peningkatan kesejahteraan rakyat.
Ada tiga fungsi utama dalam pengelolaan anggaran pemerintah daerah, yakni
alokasi, distribusi dan stabilitas. Fungsi alokasi dimaksudkan agar APBD digunakan
untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintah sehingga pelayanan publik semakin
baik, termasuk penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur yang memadai.
Pemerataan

pendapatan

dan

pengentasan

masyarakat

miskin

merupakan

perwujudan fungsi distribusi. Sementara fungsi stabilitas ditujukan menciptakan


lingkungan kondusif bagi kegiatan ekonomi, untuk memperluas kesempatan kerja,
stabilitas harga, dan pertumbuhan ekonomi.
Untuk itu, APBD Provinsi Jawa Timur harus ditujukan sebesar-besarnya untuk
belanja pelayanan dasar --terutama pelayanan pendidikan, kesehatan, sarana air
bersih, dan perluasan lapangan kerja-- yang berorientasi pada rakyat miskin, sebagai
upaya penanggulangan kemiskinan, dengan tujuan akhir, kesejahteraan seluruh
rakyat Jawa Timur. Sasaran orientasi pembangunan yang dijalankan melalui misi
mewujudkan Makmur bersama Wong Cilik melalui APBD untuk Rakyat adalah
meningkatkan kesejahteraan bersama seluruh rakyat Jawa Timur, terutama wong
cilik. Sebab, kemakmuran tidak boleh hanya menjadi milik dan dinikmati segelintir
orang.
2.2

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi


Jawa Timur Tahun 2009-2014

2.2.1 Visi
Mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, pada Pasal 1 ayat (12)
dinyatakan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan
pada akhir periode perencanaan, maka visi harus menggambarkan wujud akhir yang
LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

10

diinginkan oleh suatu daerah, lembaga atau organisasi pada akhir periode
perencanaan. Dengan demikian visi memegang peranan penting dalam menentukan
arah yang akan dituju oleh suatu daerah/organisasi pada masa mendatang.
Berdasarkan Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Timur, kedudukan BAPPEDA Provinsi
Jawa Timur adalah merupakan unsur perencanaan penyelenggaraan pemerintahan
daerah, dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
Dalam hal ini BAPPEDA Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu SKPD
Provinsi

Jawa Timur

yang diberikan

kewenangan

untuk

menyelenggarakan

pemerintahan dalam bidang perencanaan pembangunan. Dalam kedudukannya itu,


BAPPEDA Provinsi Jawa Timur harus dapat memainkan peran sebagai badan daerah
yang mendukung pencapaian visi Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur, sebagaimana
yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014, pada urusan perencanaan pembangunan.
Melihat kondisi saat in baik pada aspek urusan, kelembagaan, tugas pokok
dan fungsi maupun struktur organisasi BAPPEDA Provinsi Jawa Timur, dapat
disebutkan bahwa urusan pemerintahan bidang perencanaan pembangunan tidak
dapat menjalankan fungsi yang signifikan apabila hanya diorientasikan pada
perencanaan

pembangunan

semata.

Oleh

karena

itu

urusan

perencanaan

pembangunan menuntut sistem kelembagaan yang mandiri dengan berbagai


jaringan kegiatan dan bukan subordinasi dari lembaga daerah dengan fungsi lain.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, BAPPEDA Provinsi Jawa Timur
harus difokuskan pada pencapaian tujuan dan cita-cita pembangunan yang berbasis
perencanaan pembangunan dengan mendasarkan diri pada hasil penelitian/kajian
lapangan yang sistematik dan komprehensif.
Maka visi BAPPEDA Provinsi Jawa Timur itu harus diarahkan pada upaya
berkesinambungan pembangunan untuk mewujudkan perencanaan pembangunan
sebagai dasar perumusan dan implementasi kebijakan dalam pengembangan dan

LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

11

pengelolaan

sumberdaya

daerah

untuk

meningkatkan

kemakmuran

dengan

berlandaskan akhlak mulia.


Dengan semangat itu, maka BAPPEDA Provinsi Jawa Timur untuk kurun waktu
2009-2014 akan mewujudkan visi :

M EW UJUDK AN BADAN P ER ENCANAAN

P EM BANGUNAN DAER AH SEBAGAI P ERENCANA YANG P AR TI SI P ATI F,


P R OFESI ONAL, I NOVATI F DAN BER TAN GGUNGJAW AB
Rumusan visi tersebut didasarkan pada cita-cita dan kehendak untuk
mewujudkan kondisi ideal dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang
diarahkan pada peningkatan kemakmuran masyarakat dengan berlandaskan pada
akhlak mulia.
Rumusan tersebut di atas dapat dimengerti melalui makna yang terkandung
pada konsep-konsep sebagai berikut :
1. Perencanaan

Pembangunan

Daerah

yang

Partisipatif

adalah

proses

perencanaan pembangunan yang mampu mengakomodir secara obyektif


berbagai kebutuhan dan aspirasi masyarakat agar dapat menghasilkan
konsensus bersama menuju perubahan yang lebih baik dan diterima oleh
semua

pihak.

Oleh karena itu dalam setiap pengambilan keputusan

memerlukan keterlibatan masyarakat. Partisipasi aktif tersebut secara


langsung maupun tidak langsung akan memberikan dampak positif terhadap
perencanaan

pembangunan.

Sebaliknya

apabila

partisipasi

masyarakat

diabaikan sedangkan mobilisasi masyarakat yang dikembangkan, proses


pembangunan akan terhambat bahkan akan mengalami kegagalan, karena
masyarakat kurang merasa memiliki hasil-hasil pembangunan.
2. Perencanaan Pembangunan Daerah yang Profesional adalah semua input SDM
aparatur memiliki keahlian dalam perencanaan, pengendalian dan evaluasi
serta keahlian dalam bidang dukungan administrasi ketatausahaan.
3. Perencanaan Pembangunan Daerah yang Inovatif adalah proses perencanaan
pembangunan yang berkenaan dengan menetapkan prosedur atau cara-cara
baru hingga tercapai atau melampaui target yang telah ditetapkan dalam
koridor perundangan yang berlaku.

LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

12

4. Perencanaan Pembangunan Daerah yang Bertanggungjawab adalah proses


perencanaan pembangunan yang dilakukan dengan terukur, baik secara
kuantitas maupun kualitas, sehingga memudahkan dalam pengendalian.
2.2.2 M i s i
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan
untuk mewujudkan visi (Pasal 1 ayat (13) UU No. 25 Tahun 2004). Misi merupakan
pernyataan secara luas dan komprehensif tentang tujuan instansi yang diekspresikan
dalam produk dan pelayanan yang akan diberikan atau dilaksanakan, kebutuhan
masyarakat yang dapat dipenuhi, kelompok masyarakat yang dilayani, serta nilai-nilai
yang dapat diperoleh.
Berkaitan dengan perumusan misi BAPPEDA Provinsi Jawa Timur Tahun 20092014 maka perlu diperhatikan relevansi dan keterkaitannya dengan upaya
pencapaian misi Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur, sebagaimana yang tertuang
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Timur
Tahun 2009-2014, yang terkait atau sejalan dan perlu diaktualisasikan oleh BAPPEDA
Provinsi Jawa Timur. Untuk itu, BAPPEDA Provinsi Jawa Timur menetapkan misi
2009-2014 sebagai berikut :
1. Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan dan Profesionalisme Sumber Daya
Manusia;
2. Memantapkan Penyelenggaraan Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah
yang partisipatif dan inovatif ;
3. Melakukan Pendataan, Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi serta Pelaporan
Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Penjelasan masing-masing misi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Misi Kesatu
Sebagai Institusi perencana harus berperan sebagai pelaksana fungsi
manajemen

dalam

bidang

perencanaan.

Institusi

perencanaan

pembangunan harus mampu mengkoordinasikan proses perencanaan


pembangunan daerah secara intensif dan menyeluruh serta melakukan
kajian/analisis

dalam

rangka

LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

pengendalian

perencanaan

yang

telah
13

dirumuskan. Sumber Daya Manusia perencana pembangunan menjadi


sangat penting dan menjadi kunci keberhasilan proses perencanaan.
Kualitas perencanaan sangat tergantung pada kemampuan dan keahlian
para perencana secara teknis maupun kemampuan lain yang bersifat
intersektoral, multidisipliner dan berfikir komprehensif. Peningkatan kualitas
sumberdaya manusia merupakan peningkatan kapasitas individu dalam
mengemban beban tugas masing-masing dalam organisasi. Peningkatan
profesionalisme merupakan upaya peningkatan kinerja yang berkaitan
dengan kesetiaan, logika dan etika.
2. Misi Kedua
Perencanaan pembangunan daerah merupakan sub sistem dari sistem
perencanaan pembangunan nasional. Sistem perencanaan pembangunan
mengedepankan

pada

pendekatan

perencanaan

partisipatif

yang

berlandaskan pada prinsip keterbukaan dan partisipasi aktif seluruh


pemangku kepentingan dengan menerapkan prinsip kesetaraan dan
keadilan. Pemantapan sistem dan mekanisme perencanaan pembangunan
daerah ditempuh dengan mengedepankan partisipasi aktif stakeholders agar
mampu

menghasilkan

perencanaan

pembangunan

yang

bersifat

komprehensif, dan holistik atau menyeluruh, sehingga mampu memberikan


arah kebijaksanaan pembangunan dan menciptakan iklim kondusif bagi
keterlibatan aktif stakeholders dalam keseluruhan proses pembangunan daerah.
Pada misi ini pula kemampuan mensinergikan, mensinkronkan program sektor
dan kewilayahan menjadi target untuk direalisasikan pada sasaran misi ini.
3. Misi Ketiga
Kualitas perencanaan hanya dapat dibangun melalui ketersediaan data base
yang akurat yang diperoleh dari hasil sistem pengendalian dan evaluasi.
Oleh

karena

itu

pada

misi

ini

target

yang

direncanakan

adalah

terbangunnya sistem data base pembangunan yang akurat, sistem


pengendalian dan evaluasi yang efektif sebagai input pada proses
perencanaan berikutnya (re-planning).

LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

14

2.2.3 Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan
tujuan sebagai hasil akhir yang dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5
(lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan
misi sehingga rumusannya harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin
dicapai di masa mendatang. Untuk itu tujuan disusun guna memperjelas
pencapaian sasaran yang ingin diraih dari masing-masing misi.
Tabel 2.1
Misi - Tujuan
No.

Misi

Tujuan

1.

Meningkatkan Kapasitas
Kelembagaan dan Profesionalisme
Sumber Daya Manusia

2.

Memantapkan Penyelenggaraan

Meningkatkan Kinerja Pelaksanaan


Tugas Pokok , Fungsi serta Peran
Kelembagaan BAPPEDA Provinsi Jawa
Timur
Meningkatkan Implementasi Sistem

Sistem Perencanaan

dan Mekanisme Perencanaan

Pembangunan Daerah yang

Pembangunan Daerah di Provinsi

Partisipatif dan Inovatif

Jawa Timur

Melakukan Pendataan,

Meningkatkan Kinerja Pembangunan

Pengendalian, Monitoring dan

Daerah melalui Pengendalian,

Evaluasi serta Pelaporan

Pelaporan, Monitoring dan Evaluasi,

Pelaksanaan Pembangunan

yang Dapat Dipertanggungjawabkan

Daerah

serta Tersedianya Data dan

3.

Informasi sebagai Bahan Pendukung


Kebijakan Pembangunan Daerah

2.2.4 Sasaran
Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai dalam rumusan yang
spesifik, terukur, dalam

kurun

waktu

tertentu

secara

berkesinambungan

sejalan dengan tujuan yang ditetapkan.

LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

15

Tabel 2.2
Tujuan Sasaran

Tujuan 1

Sasaran
Indikator Kinerja
Meningkatkan Kinerja Pelaksanaan Tugas Pokok , Fungsi serta Peran
Kelembagaan Bappeda Provinsi Jawa Timur

Sasaran Strategis 1:
Meningkatnya Kompetensi Sumber Daya
Manusia Perencana yang Profesional
Tujuan 2

1) Terlaksananya Pelatihan
Peningkatan Kapasitas
Perencana yang Profesional

Meningkatkan Implementasi Sistem dan Mekanisme Perencanaan


Pembangunan Daerah di Provinsi Jawa Timur

Sasaran strategis 2:
1) Terlaksananya Pembinaan
Mekanisme Perencanaan
Pembangunan Daerah
2) Tersedianya Dokumen
Perencanaan Pembangunan
Daerah
Meningkatkan Kinerja Pembangunan Daerah melalui Pengendalian,
Pelaporan, Monitoring dan Evaluasi, yang dapat
dipertanggungjawabkan serta tersedianya data dan informasi sebagai
bahan pendukung kebijakan Pembangunan Daerah

Terwujudnya Perencanaan Pembangunan


Daerah yang partisipatif dan inovatif

Tujuan 3

Sasaran strategis 3:
Terwujudnya Pengumpulan Data dan
Informasi Sebagai Pendukung
Perencanaan Pembangunan

Sasaran strategis 4:
Terwujudnya Pengendalian, Monitoring
dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan

1) Tersedianya Data dan Informasi


Pendukung Perencanaan
Pembangunan
2) Tersedianya laporan hasil-hasil
pembangunan
1) Tersedianya dokumen hasil
monitoring dan evaluasi
sebagai pengendalian
pelaksanaan pembangunan

2.2.5 Strategi
Strategi adalah keseluruhan cara atau langkah dengan penghitungan yang
pasti untuk mencapai tujuan atau mengatasi persoalan. Cara atau langkah
LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

16

dirumuskan lebih bersifat makro dibandingkan dengan teknik yang lebih sempit
dan merupakan rangkaian kebijakan, sehingga strategi merupakan cara mencapai
tujuan dan sasaran yang dijabarkan ke dalam kebijakan-kebijakan dan programprogram.
Tabel 2.3
Tujuan Strategi
No.
1.

Tujuan
Meningkatkan Kinerja Pelaksanaan

Strategi
a. Memantapkan Kelembagaan

Tugas Pokok , Fungsi serta Peran

dan Ketatalaksanaan

Kelembagaan BAPPEDA Provinsi

Pemerintahan

Jawa Timur

b. Meningkatkan Kemampuan dan


Kapasitas Sumber Daya
Manusia
c. Meningkatkan Daya Dukung
Prasarana dan Sarana

2.

Meningkatkan Implementasi Sistem

a. Melaksanakan Penelitian/Kajian

dan Mekanisme Perencanaan

Tematik sesuai dengan

Pembangunan Daerah di Provinsi

Permasalahan, Kondisi Obyektif

Jawa Timur

Sumber Daya Daerah


b. Merumuskan Hasil-hasil
Penelitian/Kajian sebagai Dasar
Bahan Perumusan Kebijakan
Perencanaan Pembangunan
Daerah
c. Membangun Kemitraan
Koordinatif, Integratif,
Sinkronisasi dan Sinergis di
Lingkungan Pemerintah Provinsi
Jawa Timur, Pemerintah
Kabupaten dan Kota, antar
Provinsi, Pemerintah serta
Lembaga Non Pemerintah

LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

17

No.
3.

Tujuan
Meningkatkan Kinerja
Pembangunan Daerah melalui
Pengendalian, Pelaporan,

Strategi
a. Membangun Pusat Data dan
Informasi Pembangunan Daerah
b. Membangun Sistem dan

Monitoring dan Evaluasi, yang

Mekanisme Pengendalian,

Dapat Dipertanggungjawabkan

Monitoring dan Evaluasi serta

serta Tersedianya Data dan

Pelaporan Pembangunan

Informasi sebagai Bahan

Daerah

Pendukung Kebijakan
Pembangunan Daerah

2.2.6 Indikator Kinerja Utama (IKU)


Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur juga telah
menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) secara berjenjang, sebagai ukuran
keberhasilan organisasi secara dalam mencapai sasaran strategis organisasi.
Penetapan IKU telah mengacu pada Renstra Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Provinsi Jawa Timur serta RPJMD tahun 2009-2014. Indikator Kinerja Utama
ditetapkan dengan memilih indikator-indikator kinerja yang ada dalam Renstra Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur tahun 2009-2014 yang
memiliki fokus pada perspektif stakeholder, sedangkan yang fokusnya pada
peningkatan kapasitas internal organisasi (internal bussines process) tidak dijadikan
sebagai Indikator Kinerja Utama.
Indikator kinerja utama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Jawa Timur yang akan digunakan untuk periode waktu tahun 2009-2014 sesuai
periode Renstra adalah sebagai berikut :

LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

18

Tabel 2.5
Indikator Kinerja Utama
No.

Indikator Kinerja Utama (IKU)

Terlaksananya Pelatihan
Peningkatan Kapasitas
Perencana yang Profesional

Terlaksananya Pembinaan
Mekanisme Perencanaan
Pembangunan Daerah
Tersedianya Dokumen
Perencanaan Pembangunan
Daerah
Tersedianya Data dan
Informasi Pendukung
Perencanaan Pembangunan
Tersedianya laporan hasil-hasil
pembangunan
Tersedianya dokumen hasil
monitoring dan evaluasi
sebagai pengendalian
pelaksanaan pembangunan

5
6

2.3

Target 2014
30 pelatihan, alokasi untuk
setiap tahunnya sebanyak 6
(enam) pelatihan/in house
training
38 Kabupaten/Kota dan 69
Badan/Dinas/Biro/Kantor/UPT
Provinsi Jawa Timur
Renja Bappeda, Renstra
Bappeda, RKPD dan RPJMD
Website Pusat Data Jawa
Timur, Data Triwulanan
LKPJ, Lakip Bappeda, video
visual
Laporan hasil evaluasi
triwulanan SKPD

Penetapan Kinerja Tahun 2011


Target Kinerja yang ingin dicapai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Provinsi Jawa Timur pada tahun 2011 dengan indikator dan target capaiannya
secara rinci dapat dilihat dalam tabel Rencana Target Kinerja Tahun 2011 sebagai
berikut :

LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

19

Tabel 2.4
Penetapan Kinerja Bappeda Tahun 2011
No.
1.

Sasaran

Indikator Sasaran

Meningkatnya

Terlaksananya Pelatihan

Kompetensi Sumber

Peningkatan Kapasitas

Daya Manusia

Perencana yang Profesional

Perencana yang

Target (%)
75

Profesional
2.

Terwujudnya

Terlaksananya Pembinaan

Perencanaan

Mekanisme Perencanaan

Pembangunan Daerah

Pembangunan Daerah

yang partisipatif dan


inovatif

80

Tersedianya Dokumen
Perencanaan Pembangunan
Daerah

3.

Terwujudnya

Tersedianya Data dan

Pengumpulan Data dan

Informasi Pendukung

Informasi Sebagai

Perencanaan Pembangunan

Pendukung
Perencanaan
Pembangunan
4.

Tersedianya laporan hasilhasil pembangunan

Terwujudnya

Tersedianya dokumen hasil

Pengendalian,

monitoring dan evaluasi

Monitoring dan

sebagai pengendalian

Evaluasi Pelaksanaan
Pembangunan

75

75

pelaksanaan pembangunan

LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

20

BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pengukuran tingkat capaian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


tahun 2011 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian
indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah tahun 2011 dengan realisasinya. Target capaian kinerja Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah tahun 2011 dapat diilustrasikan dalam tabel
berikut :
Tabel 3.1
Target Kinerja Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

No.
1

Sasaran

Indikator Sasaran

Meningkatnya Kompetensi

Terlaksananya Pelatihan

Sumber Daya Manusia

Peningkatan Kapasitas

Perencana yang Profesional

Perencana yang Profesional

Terwujudnya Perencanaan

Terlaksananya Pembinaan

Pembangunan Daerah yang

Mekanisme Perencanaan

partisipatif dan inovatif

Pembangunan Daerah

Target
(%)
75

80

Tersedianya Dokumen
Perencanaan Pembangunan
Daerah
3

Terwujudnya Pengumpulan

Tersedianya Data dan

Data dan Informasi Sebagai

Informasi Pendukung

Pendukung Perencanaan

Perencanaan Pembangunan

Pembangunan

Tersedianya

laporan

75

hasil-

hasil pembangunan

LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

21

No.
4

Sasaran

Indikator Sasaran

Terwujudnya Pengendalian,

Tersedianya dokumen hasil

Monitoring dan Evaluasi

monitoring dan evaluasi

Pelaksanaan Pembangunan

sebagai pengendalian

Target
(%)
75

pelaksanaan pembangunan

A. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan target dan realisasi.
Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin
baik atau semakin rendah realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang
semakin jelek, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Capaian Indikator Kinerja = ( Realisasi/Rencana ) x 100 %
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada
level sasaran dan kegiatan. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja
pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara
sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan
rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Selain itu,
untuk memberikan penilaian yang lebih independen melalui indikator-indikator

outcomes atau minimal outputs dari kegiatan yang terkait langsung dengan
sasaran yang diinginkan.
Kemudian nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran
ordinal sebagai berikut :
X > 85

: Sangat Berhasil

70 < X < 85 : Berhasil


55 < X < 70 : Cukup Berhasil
X < 55

: Tidak Berhasil

LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

22

B. Hasil Pengukuran Kinerja


Capaian kinerja yang dapat dilaporkan cenderung lebih dititikberatkan
pada sejauh mana program dan kegiatan pembangunan telah membawa manfaat
bagi masyarakat, pemerintah maupun stakeholder lainnya, dengan indikator
kinerja yang ditetapkan secara mandiri.
Hasil pengukuran kinerja sesuai mekanisme perhitungan pencapaian
kinerja yang diperoleh melalui pengukuran kinerja atas pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka
mewujudkan visi dan misi Bappeda Provinsi Jawa Timur. Pengukuran kinerja ini
merupakan hasil dari suatu penilaian sistematik yang sebagian besar didasarkan
pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator masukan,
keluaran dan hasil.
Sedangkan hasil pencapaian kinerja sasaran ditentukan oleh indikator
kinerja sasaran yang meliputi indikator makro dan indikator mikro penetapan
indikator-indikator ini harus didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan
memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan, serta data pendukung yang
terorganisasi, sehingga keberhasilan pencapaiannya dapat mengindikasikan
sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran pada tahun yang bersangkutan.
Pengukuran kinerja yang dilakukan mencakup:
1. Kinerja kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian target dari masingmasing kelompok indikator kegiatan;
2. Tingkat pencapaian sasaran merupakan tingkat pencapaian target dari
masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan, sebagaimana telah
dituangkan

dalam

Rencana

Kinerja

Tahunan

(RKT),

dimana

tingkat

pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja kegiatan.


Upaya pengukuran kinerja diakui tidak selalu mudah karena hasil capaian
suatu indikator tidak semata-mata merupakan output dari suatu program atau
sumber dana, tetapi merupakan akumulasi, korelasi, dan sinergi antara berbagai
program. Dengan demikian, keberhasilan pembangunan tidak dapat diklaim
sebagai hasil dari suatu sumber dana atau oleh suatu pihak saja.

LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

23

Berdasarkan hasil pengukuran, tingkat pencapaian sasaran Bappeda


Provinsi Jawa Timur tahun 2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.2
Pencapaian Target Kinerja Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

No.
1

Sasaran

Indikator Kinerja

Meningkatnya

Terlaksananya

Kompetensi Sumber

Pelatihan Peningkatan

Daya Manusia

Kapasitas Perencana

Perencana yang

yang Profesional

Target Realisasi
(%)
(%)

Capaian
(%)

75

75

100

80

92,83

116,04

75

81

108

Profesional
2

Terwujudnya

Terlaksananya

Perencanaan

Pembinaan

Pembangunan

Mekanisme

Daerah yang

Perencanaan

partisipatif dan

Pembangunan Daerah

inovatif

Tersedianya Dokumen
Perencanaan
Pembangunan Daerah

Terwujudnya

Tersedianya Data dan

Pengumpulan Data

Informasi Pendukung

dan Informasi

Perencanaan

Sebagai Pendukung

Pembangunan

Perencanaan

Tersedianya

Pembangunan

hasil-hasil

laporan

pembangunan

LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

24

No.
4

Sasaran

Indikator Kinerja

Terwujudnya

Tersedianya dokumen

Pengendalian,

hasil monitoring dan

Monitoring dan

evaluasi sebagai

Evaluasi

pengendalian

Pelaksanaan

pelaksanaan

Pembangunan

pembangunan

Target Realisasi
(%)
(%)
75

Capaian
(%)

75

100

Dari tabel di atas jumlah keseluruhan sasaran sebanyak 4 (empat) sasaran


dengan kategori capaian sasaran sangat berhasil sebanyak 4 (empat) sasaran.
Hal

ini

menunjukkan

bahwa

capaian

seluruh

sasaran

program

Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2011 telah mencapai target yang


telah ditetapkan dan bahkan beberapa di antaranya melampaui target.
C. Akuntabilitas Keuangan
Untuk mencapai indikator keberhasilan sebagaimana yang telah diuraikan
pada bagian depan, selain faktor pendukung maka aspek keuangan sangat
berpengaruh untuk mencapai indikator keberhasilan dimaksud. Operasionalisasi
kegiatan dapat dilaksanakan apabila didukung pembiayaan yang memadai.
Sumber pembiayaan kegiatan dimaksud berasal dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah.
Pada tahun 2011 belanja bidang perencanaan pembangunan daerah
Provinsi Jawa Timur terdiri atas belanja tidak langsung dan belanja langsung di
laksanakan bedasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 13 tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Daerah Jawa Timur
Nomor 10 Tahun 2010 tanggal 27 Desember 2010 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 serta Peraturan Daerah
Jawa Timur Nomor 9 tahun 2011 Tanggal 14 Oktober 2011 tentang Perubahan

LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

25

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2011, untuk melihat pembiayaan
selama tahun 2011 dapat di uraikan sebagai berikut :

a. Belanja Langsung
Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara
lansung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, yang mana dana
tersebut merupakan sebagai salah satu unsur yang sangat penting dalam
mencapai sasaran pembangunan, tahun anggaran 2011 Bappeda Provinsi
Jawa
Rp.

Timur

menganggarkan

101.462.652.000,00,

dengan

belanja
realisasi

langsung
anggaran

sebesar
sebesar

Rp. 94.932.039.379,00 atau 93,56% yang secara rinci dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
Tabel 3.3
Program, Kegiatan, Pagu dan Realisasi Belanja Langsung Tahun
Anggaran 2011
No

Uraian

Pagu

Realisasi

Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran

8.650.657.982,00

8.251.283.914,00

95,38

1.1

Peningkatan Pelayanan
Administrasi
Perkantoran

8.650.657.982,00

8.251.283.914,00

95,38

Program
Peningkatan Sarana
dan Prasarana
Aparatur

8.370.338.018,00

6.413.256.502,00

76,62

2.1

Peningkatan Sarana
dan Prasarana
Aparatur

8.370.338.018,00

6.413.256.502,00

76,62

Program
Peningkatan
Kapasitas Sumber
Daya Aparatur

7.068.916.000,00

5.941.086.350,00

84,05

2.068.916.000,00

1.466.629.540,00

70,89

3.1

Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur

LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

26

No

Uraian

Pagu

Realisasi

3.2

Fasilitasi Dewan Riset


Daerah (DRD) Provinsi
Jawa Timur

5.000.000.000,00

4.474.456.810,00

Program
Peningkatan
Kapasitas
Kelembagaan
Pemerintah Daerah

180.000.000,00

180.000.000,00 100,00

4.1

5.1

5.2

5.3
6
6.1

7
7.1
7.2

Penyusunan Database
SKPD sebagai
180.000.000,00
180.000.000,00
Penunjang Pusat Data
Provinsi Jawa Timur
Program
Perencanaan Tata
1.200.000.000,00
1.125.305.450,00
Ruang
Penyusunan Rencana
Detail Pengembangan
150.000.000,00
143.472.750,00
Kawasan Pariwisata
Koridor C Provinsi
Jawa Timur
Penyusunan Rencana
Rinci Kawasan
250.000.000,00
235.647.600,00
Strategis Agropilitan
Ijen
Penyempurnaan
Substansi RTRW
800.000.000,00
746.185.100,00
Provinsi Jawa Timur
Program
200.000.000,00
196.893.400,00
Pemanfaatan Ruang
Sinkronisasi Terapan
Indikasi Program dan
200.000.000,00
196.893.400,00
Anggaran Penataan
Ruang
Program
Pengendalian
375.000.000,00
350.948.750,00
Pemanfaatan Ruang
Peningkatan Kinerja
Perizinan pemanfaatan
200.000.000,00
183.333.400,00
ruang
Sistem Informasi Tata
175.000.000,00
167.615.350,00
Ruang
Program Koordinasi,
Integrasi,
31.628.788.700,00 30.217.913.888,00
Sinkronisasi dan
Sinergi
Perencanaan

LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

89,49

100,00

93,78

95,65

94,26

93,27
98,45
98,45

93,59
91,67
95,78

95,54

27

No
1

8.1

8.2

8.3

8.4

8.5

8.6

8.7

8.8

Uraian
2
Pembangunan
Koordinasi dalam
Rangka Implementasi
Program Pendidikan,
Kebudayaan,
Pariwisata, Kesra,
Aparatur dan
Kemasyarakatan
Koordinasi
Pelaksanaan
pengembangan
kawasan agropolitan
Jawa Timur
Koordinasi
Pelaksanaan Program
Anti Kemiskinan (Anti
Poverty Program)
Koordinasi, Integrasi
dan Sinkronisasi dalam
rangka Perencanaan
dan Penanganan Isuisu baru tentang
Pendidikan,
Kebudayaan,
Pariwisata, Kesra,
Aparatur dan
Kemasyarakatan
Koordinasi, Integrasi
dan Sinkronisasi Data
Spatial di Jatim
Koordinasi, Integrasi
dan Sinkronisasi
Perencanaan Program
Keciptakarya-an
Koordinasi, Integrasi
dan Sinkronisasi
Perencanaan Program
Prasarana
Perhubungan
Koordinasi, Integrasi
dan Sinkronisasi
Perencanaan Program
Prasarana Sumberdaya
air

Pagu

Realisasi

2,430,050,000.00

2,288,605,053.00

94.18

1,010,000,000.00

993,416,170.00

98.36

500,000,000.00

489,823,400.00

97.96

4,199,950,000.00

3,896,917,830.00

92.78

500,000,000.00

449,791,515.00

89.96

1,780,000,000.00

1,758,647,900.00

98.80

2,043,400,000.00

2,036,683,700.00

99.67

1,800,000,000.00

1,784,749,800.00

99.15

LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

28

No

Uraian

Pagu

Realisasi

2
Koordinasi, Integrasi
dan Sinkronisasi
Perencanaan Program
Sumberdaya Alam dan
lingkungan hidup
Peningkatan
Koordinasi dan
Sinkronisasi
Perencanaan
Pembangunan dengan
Pemerintah dan
Kabupaten/Kota
Sinkronisasi
Pembangunan Jalan
Lintas Selatan
Koordinasi, Integrasi
dan Sinkronisasi
Perencanaan Program
Tata Ruang
Koordinasi, Integrasi,
Sinkronisasi dan
Sinergitas Bidang
Pembiayaan
Pembangunan
Koordinasi dan
Sinkronisasi Program
DAK Bidang
Infrastruktur
Pendampingan dan
Fasilitasi Program
Nasional Percepatan
Pembangunan Sanitasi
Perkotaan (PPSP)
Pendampingan dan
Penunjang Loan Water
Irrigation Sector
Project (WISP) dan
Participatory Irrigation
Sector Project (PISP)
Sosialisasi dan Review
RAD-PK
Koordinasi
Perencanaan
Pembiayaan dari
Sumber Kemitraan
Corporate Social
Responsibility (CSR)
dan Program

8.9

8.10

8.11

8.12

8.13

8.14

8.15

8.16

8.17

8.18

1,250,000,000.00

1,219,272,030.00

97.54

3,177,690,000.00

2,946,238,430.00

92.72

256,600,000.00

240,106,100.00

93.57

1,300,000,000.00

1,213,814,300.00

93.37

1,081,598,700.00

960,833,850.00

88.83

150,000,000.00

147,304,000.00

98.20

370,000,000.00

365,275,100.00

98.72

1,000,000,000.00

958,892,300.00

95.89

300,000,000.00

289,138,600.00

96.38

1,039,500,000.00

999,133,250.00

96.12

LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

29

No

Uraian

Pagu

Realisasi

2
Kemitraan Bina
Lingkungan (PKBL)
Koordinasi
Pengembangan Klaster
Industri Berbasis Migas
dan Kondesat di Jawa
Timur
Koordinasi, Integrasi,
Sinergi dan
Sinkronisasi
Identifikasi
Permasalahan
Pembangunan
Ekonomi Jawa Timur
Koordinasi, Integrasi,
Sinergi dan
Sinkronisasi
Identifikasi Isu-Isu
Strategis
Pembangunan
Ekonomi Jawa Timur
Koordinasi, Integrasi,
Sinergi dan
Sinkronisasi
Penyusunan
Perencanaan Strategi
Program
Pembangunan
Ekonomi Jawa Timur
Koordinasi, Integrasi,
Sinergi dan
Sinkronisasi
Perencanaan Program
Investasi dan Rencana
Kerja Anggaran
Pembangunan
Ekonomi Wilayah Jawa
Timur
Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD
- PG)
Koordinasi dan
Sinkronisasi Program
DAK Bidang
Keciptakaryaan
Pemantauan Program
dan Kegiatan
Infrastruktur Lingkup

8.19

8.20

8.21

8.22

8.23

8.24

8.25

8.26

203,425,000.00

187,312,000.00

92.08

650,000,000.00

637,954,000.00

98.15

800,000,000.00

790,932,200.00

98.87

611,575,000.00

604,290,400.00

98.81

3,850,000,000.00

3,711,214,960.00

96.40

525,000,000.00

505,450,400.00

96.28

150,000,000.00

142,966,600.00

95.31

100,000,000.00

97,725,000.00

97.73

LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

30

No

Uraian

Pagu

Realisasi

2
Perhubungan dan
Kebinamargaan
Blue Print Pendidikan
di Jawa Timur
Fasilitasi
Pendampingan
Program PNPM P2KP
Penyusunan Working
Paper Sub Bidang
Keciptakaryaan
Program
Pengendalian dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan
Monitoring, Evaluasi
dan Pengendalian
Pelaksanaan
Pembangunan Daerah
Evaluasi Pelaksanaan
Program
Pembangunan
Pemantauan dan
Evaluasi Pelaksanaan
Dana Alokasi Khusus
(DAK) di Provinsi Jatim
Program Penguatan
Kapasitas
Kelembagaan
Perencanaan
Kerjasama antara
Pemerintah Propinsi
dengan UNICEF
Peningkatan Kinerja
Jabatan Fungsional
Perencana Bappeda
Provinsi Jatim
Program
Penyusunan Data
dan Informasi, serta
Pelaporan
Pembangunan
Daerah
Analisis Data Hasil
Pelaksanaan
Pembangunan

8.27
8.28
8.29

9.1

9.2

9.3

10

10.1

10.2

11

11.1

250,000,000.00

217,272,000.00

86.91

100,000,000.00

98,362,300.00

98.36

200,000,000.00

185,790,700.00

92.90

2,910,000,000.00

2,776,515,290.00

95.41

958,000,000.00

837,660,500.00

87.44

1,565,000,000.00

1,559,479,990.00

99.65

387,000,000.00

379,374,800.00

98.03

1,570,000,000.00

1,500,515,364.00

95.57

420,000,000.00

405,150,000.00

96.46

1,150,000,000.00

1,095,365,364.00

95.25

6,305,000,000.00

5,939,263,411.00

94.20

707,000,000.00

700,360,050.00

99.06

LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

31

No

Uraian

Pagu

Realisasi

2
Penyusunan dan
pengumpulan
data/informasi
Pendukung
Perencanaan
Visualisasi
Data/Informasi Hasil
Pelaksanaan
Pembangunan
Penyusunan Laporan
Kinerja SKPD
Koordinasi Penyusunan
Capaian Program dan
Kinerja
Penyusunan Laporan
Kinerja Bappeda
Provinsi
Penyusunan Laporan
Keterangan
Pertanggungjawaban
(LKPJ) Gubernur Jawa
Timur
Pengembangan dan
Pengelolaan Pusat
Data Pendukung
Perencanaan
Pembangunan dan
Website Bappeda
Provinsi Jatim
Program
Penyusunan
Rencana Program
Pembangunan
Daerah
Evaluasi Dokumen
Perencanaan
Kabupaten/Kota

11.2

11.3
11.4
11.5
11.6

11.7

11.8

12

12.1

720,000,000.00

518,137,215.00

71.96

1,255,000,000.00

1,216,875,465.00

96.96

895,000,000.00

873,413,436.00

97.59

775,000,000.00

749,795,095.00

96.75

165,000,000.00

164,401,950.00

99.64

900,000,000.00

861,073,550.00

95.67

888,000,000.00

855,206,650.00

96.31

7,600,651,300.00

6,756,436,370.00

88.89

454,525,000.00

328,563,750.00

72.29

12.2

Musrenbang Nasional

715,000,000.00

706,631,950.00

98.83

12.3

Musrenbang Propinsi

937,000,000.00

868,877,000.00

92.73

12.4

Musrenbang Regional

595,525,000.00

535,817,850.00

89.97

12.5

Penyusunan Kebijakan
Umum Anggaran
(KUA) serta Prioritas
dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS)

466,000,000.00

458,322,500.00

98.35

LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

32

No

Uraian

Pagu

Realisasi

2
Penyusunan
Perubahan Kebijakan
Umum Anggaran
(KUA) serta Prioritas
dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS)
Penyusunan
Rancangan RKPD
Penyusunan Rencana
Aksi Hubungan
Internasional antara
Provinsi Jatim dengan
Negara Sahabat dan
Lembaga Donor
Penyusunan Rencana
Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah
(Renja-SKPD)
Sinkronisasi
Penyusunan Anggaran
Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD)
Jawa Timur
Sinkronisasi
Penyusunan P-APBD
Jawa Timur
Pengembangan
Kebijakan Inovatif
Dalam Bidang
Pendidikan di Jawa
Timur
Perencanaan
Pemanfaatan Asset
Pemerintah Jawa
Timur
Revisi RPJMD 20092014

12.6

12.7

12.8

12.9

12.10

12.11

12.12

12.13
12.14

476,000,000.00

459,401,590.00

96.51

560,000,000.00

554,183,410.00

98.96

1,111,601,300.00

961,873,170.00

86.53

165,000,000.00

164,478,910.00

99.68

396,500,000.00

357,777,260.00

90.23

397,500,000.00

381,817,380.00

96.05

500,000,000.00

492,299,900.00

98.46

398,000,000.00

367,700,100.00

92.39

428,000,000.00

118,691,600.00

27.73

b. Belanja Tidak Langsung


Belanja pegawai merupakan belanja konpensasi dalam bentuk gaji dan
tunjangan serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada pegawai negeri
sipil yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh
LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

33

undang- undang, tahun anggaran 2011 di Bappeda Provinsi Jawa Timur


menganggarkan belanja tidak langsung sebesar Rp. 12.092.819.201,00,
sedangkan realisasinya sebesar Rp. 11.610.010.963,00 atau 96,01 % yang
secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.4
Pagu dan Realisasi Belanja Tidak Langsung TA. 2011
No
1
I
1
1.1

Uraian
2
BELANJA
DAERAH
BELANJA TIDAK
LANGSUNG
BELANJA
PEGAWAI

Pagu
3

Realisasi
4

113,555,471,201.00 106,542,050,342.00

%
5
93.82

12,092,819,201.00

11,610,010,963.00

96.01

12,092,819,201.00

11,610,010,963.00

96.01

1.1.1

Gaji dan Tunjangan

9,751,765,752.00

9,426,357,215.00

96.66

1.1.2

Gaji Pokok
PNS/Uang
Representasi

7,186,348,996.00

6,986,716,540.00

97.22

1.1.3

Tunjangan Keluarga

752,931,617.00

731,579,600.00

97.16

1.1.4

Tunjangan Jabatan

291,490,000.00

290,830,000.00

99.77

212,435,000.00

202,700,000.00

95.42

443,722,500.00

432,925,000.00

97.57

1.1.5
1.1.6

Tunjangan
Fungsional
Tunjangan Umum
dan Tambahan
Tunjangan Umum

1.1.7

Tunjangan Beras

602,178,726.00

543,553,650.00

90.26

1.1.8

Tunjangan
PPh/Tunjangan
Khusus

242,360,113.00

230,610,143.00

95.15

1.1.9

Pembulatan Gaji

298,800.00

148,982.00

49.86

20,000,000.00

7,293,300.00

36.47

2,341,053,449.00

2,183,653,748.00

93.28

2,341,053,449.00

2,183,653,748.00

93.28

1.1.10
1.1.2

1.1.2.1

Uang Duka
Wafat/Tewas
Tambahan
Penghasilan PNS
Tambahan
Penghasilan
Berdasarkan
Pertimbangan
Obyektif Lainnya

LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

34

BAB IV
PENUTUP

A. Pengukuran Kinerja
Dari keseluruhan 4 (empat) sasaran telah memenuhi capaian target
sasaran pada tahun 2011. Hal ini sekaligus menunjukkan adanya komitmen untuk
mewujudkan Visi dan Misinya. Secara ringkas seluruh capaian kinerja sasaran
tersebut di atas, telah memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi Bappeda
Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan kinerja di masa-masa mendatang. Oleh
karena itu telah dirumuskan beberapa langkah penting sebagai strategi
pemecahan masalah yang akan dijadikan dasar memperbaiki kebijakan dan
program yang dapat memacu pembangunan di Jawa Timur.
Sebagai bagian penutup dari LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur dapat
disimpulkan bahwa selama tahun 2011 hasil capaian kinerja sasaran yang
ditetapkan secara umum dapat memenuhi target dan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan. Meskipun demikian, berbagai pencapaian target indikator
kinerja Bappeda Provinsi Jawa Timur memberikan gambaran bahwa keberhasilan
dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah sangat ditentukan oleh
komitmen, keterlibatan dan dukungan aktif segenap komponen aparatur negara,
masyarakat, dunia usaha dan civil society sebagai bagian integral dari sitem
perencanan pembangunan.

B. Upaya Pemecahan Masalah


Problematika perencanaan pembangunan senantiasa berkembang yang
merupakan tantangan bagi Bappeda Provinsi Jawa Timur dalam upaya untuk
meningkatkan kinerja di masa yang akan datang. Untuk itu diperlukan langkahlangkah sebagai berikut :
1. Dalam rangka memperkuat fungsi koordinasi pelaksanaan tugas di bidang
perencanan daerah yang diemban oleh Bappeda Provinsi Jawa Timur, perlu
kiranya memperkuat peran kelembagaan Bappeda Provinsi Jawa Timur
LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

35

sehingga dapat lebih efektif dalam merumuskan perencanaan pembangunan


daerah Provinsi Jawa Timur sebagai bentuk memenuhi tuntutan tantangan
perencanaan di masa mendatang, melalui:
a.

Terus menerus meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber


daya aparatur perencana;

b.

Memberikan kemudahan bagi aparatur pemerintah untuk meningkatkan


profesionalismenya

melalui

pendidikan

kedinasan

maupun

diluar

kedinasan;
c.

Mengupayakan penerapan reward dan punishment secara proporsional;

d.

Meningkatkan kualitas pendataan dan analisa pembangunan untuk


mendukung kualitas perencanaan

e.

Meningkatkan

partisipasi

masyarakat

dan

dunia

usaha

dalam

perencanaan dan pelaksanaan pembangunan


2. Diperlukan terobosan baru agar pelaksanaan program kerja dan anggaran
menjadi lebih efektif berupa perubahan mekanisme penyusunan program
kerja/anggaran dari pola top down menjadi bottom up sehingga
mencerminkan kebutuhan organisasi.
3. Penyusunan rencana pelaksanaan program dan kegiatan guna pencapaian
target indikator kinerja yang telah ditetapkan akan dilakukan secara lebih
cermat dengan mempertimbangkan tujuan organisasi secara tepat dan
kemampuan sumber daya yang tersedia serta kemampuan yang ada termasuk
berbagai faktor yang mempengaruhi perubahan alokasi anggaran Tahun
berjalan, langkah percepatan pelaksanaan kegiatan pada awal Tahun
anggaran dan perkembangan masalah-masalah aktual di bidang perencanaan
pembangunan.
4. Agar pelaksanaan program dan kegiatan dapat dilaksanakan secara optimal
sesuai dengan target indikator kinerja yang telah ditetapkan, maka
optimalisasi mekanisme manajemen internal organisasi di lingkungan Bappeda
Provinsi Jawa Timur akan ditingkatkan untuk secara pro aktif memonitor dan
mengevaluasi pelaksanaan berbagai kegiatan yang dilaksanakan.

LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

36

5. Upaya koordinasi dan peningkatan kerjasama dengan berbagai instansi terkait


baik di pusat maupun daerah akan dilakukan dengan lebih intensif, mengingat
berbagai pencapaian target indikator yang telah ditetapkan hanya dapat
dilakukan dengan melibatkan segenap instansi pemerintah pusat dan daerah,
masyarakat, dunia usaha dan civil society.

LAKIP Bappeda Provinsi Jawa Timur Tahun 2011

37

Anda mungkin juga menyukai