Avian influenza :
profil dan penularannya pada manusia
Widyasari Kumala
Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
ABSTRAK
Avian influenza atau flu burung adalah penyakit menular yang disebabkan virus avian influenza A dengan
subtipe H1 sampai H16 dan N1 sampai N9. Virus ini menyerang berbagai jenis unggas, meliputi ayam, kalkun,
unggas air, burung peliharaan dan burung liar. Terakhir virus ini dapat menginfeksi babi, harimau, kucing dan
macan tutul. Pada umumnya virus avian influenza A tidak menyerang manusia, tetapi subtipe tertentu seperti
H5N1, H7N7 yang bersifat sangat patogen dapat menyerang manusia dan mengakibatkan kematian. Terdapat
beberapa cara penularan virus avian influenza A dari spesies unggas ke manusia antara lain melalui kontak
lansung maupun tidak langsung dengan unggas yang sakit termasuk air liur dan tinja, udara dan alat alat
peternakan yang terkontaminasi dengan virus avian influenza. Saat ini pengobatan dengan oseltamivir dan
zanamivir masih memberikan hasil yang baik terhadap virus avian influenza A H5N1. Meskipun berbagai
aspek penyakit ini telah diketahui, tetapi masih terdapat bagian yang belum terungkap seperti pengembangan
vaksin. Hingga kini belum ada vaksin yang dapat mencegah penyakit flu burung pada manusia.
Kata kunci : Avian influenza, penularan, vaksin
184
Universa Medicina
PENDAHULUAN
Akhir akhir ini avian influenza atau lebih
dikenal sebagai flu burung, khususnya virus
H5N1 yang sangat patogen, telah menyita
perhatian dunia. Penyebaran penyakit ini
begitu cepat di antara unggas serta dapat
menular ke manusia dengan dampak mortalitas
yang tinggi, membuat masyarakat dunia
menjadi gelisah.
Flu burung adalah penyakit menular pada
spesies unggas yang disebabkan virus
influenza tipe A dengan berbagai subtipe.
Burung liar/migratory waterfowl merupakan
reservoir alamiah virus avian influenza di
dalam saluran cernanya dan tidak
menimbulkan gejala penyakit. Lain halnya
dengan burung peliharaan, ternak domestik
termasuk ayam dan kalkun sangat rentan
terhadap virus ini sampai menimbulkan
kematian. Gejala penyakit bervariasi dari
ringan sampai berat. Bila virus avian influenza
yang patogenitasnya rendah berulang kali
menginfeksi ternak, maka ia akan bermutasi
menjadi sangat patogen dan dapat menular ke
manusia yang kemudian menyebabkan epidemi
flu burung. (1)
Epidemiologi
Pertama kali virus avian influenza
ditemukan pada tahun 1878 di Itali,
menyebabkan epidemi penyakit Fowl Plague
pada ternak ayam dengan angka kematian
100%. (2,3) Wabah berikutnya, di Amerika
Serikat pada tahun 1983-1984 yang
menimbulkan kematian sekitar 17 juta ternak
ayam dengan kerugian mencapai sekitar 70
juta dolar Amerika. (4,5)
Sebelumnya virus avian influenza hanya
menyerang kelompok unggas. Baru pertama
kali pada tahun 1997 di Hong Kong terjadi
wabah flu burung yang disebabkan virus avian
Vol.24 No.4
185
Widyasari
Universa Medicina
Vol.24 No.4
187
Widyasari
Daftar Pustaka
1.
Universa Medicina
12. Koopmans M, Wilbeink B, Conyn M, Natrop
G, van der Nat H, Vennema H, et al.
Transmission of H7N7 avian influenza A virus
to human beings during a large outbreak in
commercial poultry farms in the Netherlands.
Lancet 2004; 363: 587-93.
13. Lee CW, Suarez DL, Tumpey TM, Sung HW,
Kwon YK, Lee YJ, et al. Characterization of
highly pathogenic H5N1 avian influenza A
viruses isolated from South Korea. J Virol 2005;
79: 3692-702.
14. Hien TT, Liem NT, Dung NT, San LT, Mai PP,
Chau NVV, et al. Avian influenza A (H5N1) in
10 patients in Vietnam. N Engl J Med 2004; 350:
1179-88.
15. Lipatov AS, Govorkova EA, Webby RJ, Ozaki
H, Peiris M, Guan Y, et al. Influenza: Emergence
and Control. J Virol 2004; 78: 8951-9.
16. CIDRAP. H5N1 Virus found near home of
Indonesian victims. Available at: http://
www.cidrap.imn.edu/cidrap/content/influenza/
avianflu/news/july2705avian.html. Accessed
August 03, 2005.
17. World Health Organization. Cumulative Number
of Confirmed Human cases of Avian Influenza
A (H5N1) Reported to WHO. Avaiable at: http:/
/www.who.int/csr/disease/Avian_influenza/
c o u n t r y / c a s e s _ t a b l e _ 2 0 0 5 _ 11 _ 0 1 / e n /
index.html. Accessed November 07, 2005.
18. Sutherland S. Orthomyxoviruses Influenza. In:
Greenwood D, slack R, Peutherer J, editors.
Medical Microbiology, A guide to microbiology
infections: pathogenesis, immunity, laboratory,
diagnosis and control. 5 th ed. Churchill
Livingstone; 1997. p. 468-72.
19. Fouchier RA, Munster V, Wallensten A,
Bestebroer TM, Herfst S, Smith D, et al.
Characterization of a novel influenza A virus
hemaglutinin subtype (H16) obtained from
black-headed gulls. J Virol 2005; 79: 2814-22.
Vol.24 No.4
20. Zhou NN, Senne DA, Landgraf JS, Erickson
SLS, Rossow K, Liu L, et al. Genetic
reassortment of Avian, Swine and Human
Influenza American Pigs. J Virol 1999; 73:
8851-56.
21. Castrucci MR, Donatelli I, Sidoli L, Barigazzi
G, Kawaoka Y, Webster RG. Genetic
reassortment between avian and human
influenza A viruses in Italian pigs. Virology
1993; 193: 503-6.
22. Yuen KY, Wong SSY. Human infection by avian
influenza A H5N1. Hong Kong Med J 2005; 11:
189-99.
23. Broor S. Recent Avian Onfluenza outbreaks: a
pandemic in the waiting. Indian J Med Microbiol
2005; 23: 72-3.
24. World Health Organization. Recommended
laboratory tests to identify influenza A/H5 virus
in specimens from patients with an influenzalike illness. 2005. Available at: http://
www.who.int/csr/disease/avian_influenza/
quidelines/avian_labtests1.pdf. Accessed
November 07, 2005.
25. Hayden FG, Hay AJ. Emergence and
transmission of influenza A viruses resistant to
amantadine and rimantadine. Curr Top
Microbiol Immunol 1992; 176: 119-30.
26. Govorkova EA, Leneva IA, Goloubeva OG,
Bush K, Webster Rg. Comparison of efficacies
of RWJ-270201, zanamivir and oseltamivir
against H5N1, H9N2, and other avian influenza
viruses. Antimicrob Agents Chemother 2001;
45: 2723-32.
27. Hayden FG, Belshe R, Villanueva C, Lanno R,
Hughes C, Small I, et al. Management of
influenza in households: a prospective,
randomized comparison of oseltamivir treatment
with or without postexposure prophylaxis. J
Infect Dis 2004; 189: 440-9.
189