Anda di halaman 1dari 8

Sinopsis HIKAYAT SI MISKIN

Karena sumpah Batara Indera, seorang raja keinderaan beserta permaisurinya dibuang dari
keinderaan sehingga sengsara hidupnya. Oleh sebab itu ia dikenal sebagai si Miskin.
Setiap hari mereka berkeliling mencari rezeki di Negeri Antah Berantah di bawah pimpinan
Maharaja Indera Dewa. Ke manapun mereka pergi selalu
diusir penduduk dengan disertai penganiayaan. Malam hari
mereka tidur di hutan dan siang harinya mereka berkeliling
mencari rezeki.
Jangan Lupa LIKE
Ketika isterinya mengandung tiga bulan, ia menginginkan buah
mangga yang ada di taman raja. Tapi Si Miskin menolaknya
sehingga si isteri semakin keras menangisnya. Kemudian si
Miskin menerima permintaannya, tetapi Si Miskin hanya
membelikan buah mangga dari pasar sehingga ditolak oleh
isterinya. Pada akhirnya dengan rasa takut dan terpaksa ia
menghadap raja dan memohon mempelam. Setelah ia
mendapatkannya, ia segera pulang dan memberikan mangga
itu kepeda isterinya.
Setelah tiba saatnya, lahirlah anak laki-laki pertama mereka
yang diberi nama Marakarmah (anak di dalam kesukaran) dan
diasuhnya dengan penuh kasih sayang.
Pada suatu hari ketika sedang menggali tanah si Miskin
mendapat tajau yang penuh berisi emas yang tidak akan habis
sampai ke anak cucunya. Dengan takdir Allah, di tempat itu
berdirilah sebuah kerajaan komplit dengan perlengkapannya.
Kemudian Si Miskin mengganti namanya menjadi Maharaja
Indera Angkasa dan isterinya bernama Tuan Puteri Ratna
Dewi. Dan negerinya diberi nama Puspa Sari. Tidak lama
kemudian, lahirlah anak kedua mereka bernama Nila Kesuma.

and
SHARE Islamic Notes
di Facebook
http://www.facebook.com/Islami
cNotes.id

Follow juga
@CIOdiscovery
https://twitter.com/CIOdiscovery

@IslamicNotes
https://twitter.com/IslamicNotes

@ReviewsChannel
https://twitter.com/ReviewsChan
nel

@dhanuell
https://twitter.com/dhanuell

Maharaja Indera Dewa menjadi iri hati atas kemasyhuran Negeri Puspa Sari dan kebaikan
hati Raja Indera Angkasa. Ketika Maharaja Indera Angkasa mencari ahli nujum untuk
meramalkan nasib putera-puterinya, Maharaja Indera Dewa memanfaatkan hal tersebut
untuk menghancurkan Negeri Puspa Sari. Atas bujukan jahat Maharaja Indera Dewa, para
ahli nujum mengatakan bahwa kelak Marakarmah dan Nila Kesuma akan mendatangkan
celaka bagi orangtuanya.
Maharaja Indera Angkasa percaya pada ramalan palsu tersebut dan dengan berat hati ia
memerintahkan kedua puteranya pergi selama-lamanya. Sepeninggal putera-puterinya,
Negeri Puspa Sari musnah terbakar dan Maharaja Indera Angkasa menjadi miskin kembali.
Sesampainya di tengah hutan, Marakarmah dan Nila Kesuma berlindung di bawah pohon
beringin dan mereka menangkap seekor burung untuk dimakan. Ketika Marakarmah
mencari api ke kempung, ia disangka seorang pencuri dan ia dipukuli orang banyak,
kemudian dibuang ke laut. Nila Kesuma ditemu oleh Raja Mengindera Sari, putera mahkota

Palinggam Cahaya, yang pada akhirnya menjadi isteri putera mahkota itu dan bernama
Mayang Mengurai.
Nasib Marakarmah dilautan ia terus hanyut dan terdampar di pangkalan raksasa. Di sana ia
bertemu dengan Cahaya Chairani (anak raja Cina) yang ditawan oleh raksasa. Mereka
berdua mencoba melarikan diri dari pulau itu dengan menumpang sebuah kapal. Nahkoda
kapal menginginkan cahaya Chairani sehingga ia mendorong Marakarmah kelaut, kemudian
ia ditelan oleh ikan nun yang pada akhirnya terdampar di dekat rumah Nenek Kebayan. Atas
petunjuk burung rajawali, Nenek Kebayan mengeluarkan
Marakarmah dari perut ikan nun itu. Kemudian Marakarmah
dijadikan anak angkat Nenek Kebayan.
Setiap hari Marakarmah membantu Nenek Kebayan menjual
bunga yang akhirnya membuat ia bertemu kembali dengan
iaterinya Cahaya Chairani. Karena cerita dari Nenek Kebayan
tentang Raja Mangindera Sari, tahulah Marakarmah bahwa
puteri yang ditemulan Raja Mangindera Sari itu adalah adiknya
sendiri, kemudian ia menemui adiknya itu. Lalu ia membunuh
nahkoda kapal yang jahat itu.
Selanjutnya Marakarmah mencari ayah bundanya, dan dengan
kesaktiannya ia menciptakan kembali kerajaan Puspa Sari
seperti dahulu kala. Kemudian ia mengalahkan Negeri Antah
Berantah, yang kemudian dipimpin oleh raja Bujangga Indera
(saudara Cahaya Chairani).
Akhirnya, Marakarmah pergi ke negeri mertuanya Mercu Indera
dan menggantikan mertuanya itu menjadi Sultan Mangindera
Sari menjadi raja di Palinggam cahaya.

Jangan Lupa LIKE and


SHARE Islamic Notes
di Facebook
http://www.facebook.com/Islami
cNotes.id

Follow juga
@CIOdiscovery
https://twitter.com/CIOdiscovery

@IslamicNotes
https://twitter.com/IslamicNotes

@ReviewsChannel
https://twitter.com/ReviewsChan
nel

@dhanuell

ANALISIS UNSUR INTRINSIK

https://twitter.com/dhanuell

1. Tema : Kunci kesuksesan adalah kesabaran. Perjalanan hidup


seseorang yang mengalami banyak rintangan dan cobaan.
2. Alur : Menggunakan alur maju, karena penulis menceritakan peristiwa tersebut dari awal
permasalahan sampai akhir permasalahan.
Tahapan Alur:
Pengenalan :
-Karena sumpah Batara Indera, seorang raja keinderaan beserta permaisurinya bibuang dari
keinderaan sehingga sengsara hidupnya. Itulah sebabnya kemudian ia dikenal sebagai si
Miskin.(Pada paragraph 1)
Muncul Konflik :

- Maharaja Indera Angkasa terlalu adil dan pemurah sehingga memasyurkan kerajaan Puspa
Sari dan menjadikan iri hati bagi Maharaja Indera Dewa di negeri Antah Berantah.(Pada
paragraph 7)
Ketegangan :
- Ramalan palsu para ahli nujum itu menyedihkan hati Maharaja Indera Angkasa. Maka,
dengan hati yang berat dan amat terharu disuruhnya pergi selama-lamanya putra-putrinya
itu.(Paragraf 9)
- Tidak lama kemudian sepeninggal putra-putrinya itu,
Negeri Puspa Sari musnah terbakar.(Paragraf 10)
- Sesampai di tengah hutan, Marakarmah dan Nila Kesuma
berlindung di bawah pohon beringin. Ditangkapnya seekor
burung untuk dimakan. Waktu mencari api ke kampung,
karena disangka mencuri, Marakarmah dipukuli orang
banyak, kemudian dilemparkan ke laut. Nila Kesuma
ditemu oleh Raja Mengindera Sari, putera mahkota dari
Palinggam Cahaya, yang pada akhirnya menjadi isteri
putera mahkota itu dan bernama Mayang
Mengurai.(Paragraf 11)
Penyelesaian :
- Selanjutnya, Marakarmah mencari ayah bundanya yang
telah jatuh miskin kembali. Dengan kesaktiannya
diciptakannya kembali Kerajaan Puspa Sari dengan segala
perlengkapannya seperti dahulu kala.

Jangan Lupa LIKE and


SHARE Islamic Notes
di Facebook
http://www.facebook.com/Islami
cNotes.id

Follow juga
@CIOdiscovery
https://twitter.com/CIOdiscovery

@IslamicNotes
https://twitter.com/IslamicNotes

@ReviewsChannel
https://twitter.com/ReviewsChan
nel

@dhanuell
Negeri Antah Berantah dikalahkan oleh Marakarmah, yang
kemudian dirajai oleh Raja Bujangga Indera (saudara
Cahaya Chairani). (Paragraf 15)

https://twitter.com/dhanuell

- Akhirnya, Marakarmah pergi ke negeri mertuanya yang bernama Maharaja Malai Kisna di
Mercu Indera dan menggantikan mertuanya itu menjadi Sultan Mangindera Sari menjadi
raja di Palinggam Cahaya. (Paragraf 16)
3. Perwatakan :
a. Maharaja Indera Angkasa (Si Miskin) : Sabar, adil, pemurah, mudah terpengaruh.
- Maharaja Indera Angkasa terlalu adil dan pemurah sehingga memasyhurkan kerajaan
Puspa Sari.(Paragraf 7)
- Ramalan palsu para ahli nujum itu menyedihkan hati Maharaja Indera Angkasa. Maka,
dengan hati yang berat dan amat terharu disuruhnya pergi selama-lamanya putra-putrinya
itu.(Paragraf 9)
b. Tuan Puteri Ratna Dewi : Baik, penyayang, agak egois.

- Ketika isterinya mengandung tiga bulan, ia menginginkan makan mangga yang ada di
taman raja. (Paragraf 3)
- Si Miskin pergi ke pasar, pulangnya membawa mempelam dan makanan-makanan yang
lain. Setelah ditolak oleh isterinya.(Paragraf 4)
- Setelah genap bulannya kandunga itu, lahirlah anaknya yang pertama laki-laki bernama
Marakarmah (=anak di dalam kesukaran) dan diasuhnya
dengan penuh kasih saying.
c. Maharaja Indera Dewa (raja Antah Berantah) : Iri hati, jahat.
- Maharaja Indera Angkasa terlalu adil dan pemurah sehingga
memasyurkan kerajaan Puspa Sari dan menjadikan iri hati bagi
Maharaja Indera Dewa di negeri Antah Berantah.(Pada
paragraph 7)
- Atas bujukan jahat dari raja Antah Berantah, oleh para ahli
nujum itu dikatakan bahwa Marakarmah dan Nila Kesuma itu
kelak hanyalah akan mendatangkan celaka saja bagi
orangtuanya. (Paragraf 8)
d. Nila Kesuma : Menurut pada orangtua
- Ramalan palsu para ahli nujum itu menyedihkan hati
Maharaja Indera Angkasa. Maka, dengan hati yang berat dan
amat terharu disuruhnya pergi selama-lamanya putra-putrinya
itu.(Paragraf 9)
e. Marakarmah : Menurut pada orangtua, bijaksana.
- Ramalan palsu para ahli nujum itu menyedihkan hati
Maharaja Indera Angkasa. Maka, dengan hati yang berat dan
amat terharu disuruhnya pergi selama-lamanya putra-putrinya
itu.(Paragraf 9)

Jangan Lupa LIKE and


SHARE Islamic Notes
di Facebook
http://www.facebook.com/Islami
cNotes.id

Follow juga
@CIOdiscovery
https://twitter.com/CIOdiscovery

@IslamicNotes
https://twitter.com/IslamicNotes

@ReviewsChannel
https://twitter.com/ReviewsChan
nel

@dhanuell
https://twitter.com/dhanuell

- Selanjutnya, Marakarmah mencari ayah bundanya yang telah


jatuh miskin kembali. Dengan kesaktiannya diciptakannya kembali Kerajaan Puspa Sari
dengan segala perlengkapannya seperti dahulu kala.

Negeri Antah Berantah dikalahkan oleh Marakarmah, yang kemudian dirajai oleh Raja
Bujangga Indera (saudara Cahaya Chairani). (Paragraf 15)
f. Cahaya Chairani : Baik hati
- Waktu Cahaya Chairani berjalan jalan di tepi pantai, dijumpainya Marakarmah dalam
keadaan terikat tubuhnya. Dilepaskan tali-tali dan diajaknya pulang. (Paragraf 12)
g. Raja Mengindera Sari : Baik hati, penyayang.

- Nila Kesuma ditemu oleh Raja Mengindera Sari, putera mahkota dari Palinggam Cahaya,
yang pada akhirnya menjadi isteri putera mahkota itu dan bernama Mayang Mengurai.
h. Nenek Kebayan : Baik hati, penolong, penyayang.
- Kemudian, ikan nun terdampar di dekat rumah Nenek Kebayan yang kemudian terus
membelah perut ikan nun itu dengan daun padi karena mendapat petunjuk dari burung
Rajawali, sampai Marakarmah dapat keluar dengan tak bercela. (Paragraf 12)
-Kemudian, Marakarmah menjadi anak angkat Nenek Kebayan yang kehidupannya berjual
bunga. (Paragraf 13)
i. Nahkoda kapal :
- Timbul birahi nahkoda kapal itu kepada Cahaya Chairani, maka
didorongnya Marakarmah ke laut. (Paragraf 12)
4. Setting/ Latar :
a. Setting Tempat :

Jangan Lupa LIKE and


SHARE Islamic Notes
di Facebook
http://www.facebook.com/Islami
cNotes.id

- Negeri Antah Berantah,


Si Miskin laki-bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing
itu berjalan mencari rezeki berkeliling di Negeri Antah Berantah
di bawah pemerintahan Maharaja Indera Dewa. (Paragraf 2)
- Di hutan,
Sesampai di tengah hutan, Marakarmah dan Nila Kesuma
berlindung di bawah pohon beringin. (Paragraf 11)
Waktu malam tidur di hutan, siangnya berjalan mencari
rezeki.(Paragraf 2)
- Di Pasar,

Follow juga
@CIOdiscovery
https://twitter.com/CIOdiscovery

@IslamicNotes
https://twitter.com/IslamicNotes

@ReviewsChannel
https://twitter.com/ReviewsChan
nel

@dhanuell
https://twitter.com/dhanuell

Si Miskin pergi ke pasar, pulangnya membawa mempelam dan


makanan-makanan yang lain. (Paragraf 4)
- Negeri Puspa Sari,
Dengan takdir Allah terdirilah di situ sebuah kerajaan yang komplet perlengkapannya. Si
Miskin lalu berganti nama Maharaja Indera Angkasa dan isterinya bernama Tuan Puteri
Ratna Dewi. Negerinya diberi nama Puspa Sari. Tidak lama kemudian, lahirlah anaknya yang
kedua, perempuan, bernama Nila Kesuma. (Paragraf 6)
- Di lautan,
Timbul birahi nahkoda kapal itu kepada Cahaya Chairani, maka didorongnya Marakarmah
ke laut. (Paragraf 12)

Akan nasib Marakarmah di lautan, teruslah dia hanyut dan akhirnya terdampar di
pangkalan raksasa yang menawan Cahaya Chairani (anak raja Cina) yang setelah gemuk akan
dimakan. (Paragraf 12)
- Di tepi pantai pulau raksasa,
Waktu Cahaya Chairani berjalan jalan di tepi pantai, dijumpainya Marakarmah dalam
keadaan terikat tubuhnya. Dilepaskan tali-tali dan diajaknya
pulang. (Paragraf 12)
Akan nasib Marakarmah di lautan, teruslah dia hanyut dan
akhirnya terdampar di pangkalan raksasa yang menawan
Cahaya Chairani (anak raja Cina) yang setelah gemuk akan
dimakan. (Paragraf 12)

Jangan Lupa LIKE and


SHARE Islamic Notes
di Facebook

- Di kapal,

http://www.facebook.com/Islami
cNotes.id

Marakarmah dan Cahaya Chairani berusaha lari dari tempat


raksasa dengan menumpang sebuah kapal. Timbul birahi
nahkoda kapal itu kepada Cahaya Chairani, maka didorongnya
Marakarmah ke laut.(Paragraf 12)
- Negeri Palinggam Cahaya,
Akhirnya, Marakarmah pergi ke negeri mertuanya yang
bernama Maharaja Malai Kisna di Mercu Indera dan
menggantikan mertuanya itu menjadi Sultan Mangindera Sari
menjadi raja di Palinggam Cahaya. (Paragraf 16)
b. Setting Suasana :
- Tegang, mencekam dan ketakutan,

Follow juga
@CIOdiscovery
https://twitter.com/CIOdiscovery

@IslamicNotes
https://twitter.com/IslamicNotes

@ReviewsChannel
https://twitter.com/ReviewsChan
nel

@dhanuell
https://twitter.com/dhanuell

Ke mana mereka pergi selalu diburu dan diusir oleh penduduk


secara beramai-ramai dengan disertai penganiayaan sehingga
bengkak-bengkak dan berdarah-darah tubuhnya. (Paragraf 2)
Setelah ditolak oleh isterinya, dengan hati yang sebal dan penuh ketakutan, pergilah si
Miskin menghadap raja memohon mempelam.(Paragraf 4)
Waktu mencari api ke kampung, karena disangka mencuri, Marakarmah dipukuli orang
banyak, kemudian dilemparkan ke laut.(Paragraf 11)
- Bahagia,
Setelah genap bulannya kandunga itu, lahirlah anaknya yang pertama laki-laki bernama
Marakarmah (=anak di dalam kesukaran) dan diasuhnya dengan penuh kasih
saying.(Paragraf 5)
Ketika menggali tanah untuk keperluan membuat teratak sebagai tempat tinggal,
didapatnya sebuah tajau yang penuh berisi emas yang tidak akan habis untuk berbelanja
sampai kepada anak cucunya. Dengan takdir Allah terdirilah di situ sebuah kerajaan yang

komplet perlengkapannya. Si Miskin lalu berganti nama Maharaja Indera Angkasa dan
isterinya bernama Tuan Puteri Ratna Dewi. Negerinya diberi nama Puspa Sari. Tidak lama
kemudian, lahirlah anaknya yang kedua, perempuan, bernama Nila Kesuma.(Paragraf 6)
Nila Kesuma ditemu oleh Raja Mengindera Sari, putera mahkota dari Palinggam Cahaya,
yang pada akhirnya menjadi isteri putera mahkota itu dan bernama Mayang
Mengurai.(Paragraf 11)
Selanjutnya, Marakarmah mencari ayah bundanya yang telah jatuh miskin kembali. Dengan
kesaktiannya diciptakannya kembali Kerajaan Puspa Sari dengan segala perlengkapannya
seperti dahulu kala.

Negeri Antah Berantah dikalahkan oleh Marakarmah, yang kemudian dirajai oleh Raja
Bujangga Indera (saudara Cahaya Chairani). (Paragraf 15)
Akhirnya, Marakarmah pergi ke negeri mertuanya yang bernama Maharaja Malai Kisna di
Mercu Indera dan menggantikan mertuanya itu menjadi Sultan Mangindera Sari menjadi
raja di Palinggam Cahaya. (Paragraf 16)
- Menyedihkan,
Sepanjang perjalanan menangislah si Miskin berdua itu dengan sangat lapar dan
dahaganya. Waktu malam tidur di hutan, siangnya berjalan mencari rezeki. (Paragraf 2)
Ramalan palsu para ahli nujum itu menyedihkan hati Maharaja Indera Angkasa. Maka,
dengan hati yang berat dan amat terharu disuruhnya pergi selama-lamanya putra-putrinya
itu.(Paragraf 9)
Timbul birahi nahkoda kapal itu kepada Cahaya Chairani, maka didorongnya Marakarmah
ke laut, yang seterusnya ditelan oleh ikan nun yang membuntuti kapal itu menuju ke
Palinggam Cahaya. (Paragraf 12)
Karena sumpah Batara Indera, seorang raja keinderaan beserta permaisurinya bibuang dari
keinderaan sehingga sengsara hidupnya. Itulah sebabnya kemudian ia dikenal sebagai si
Miskin.(Pada paragraph 1)
5. Sudut Pandang Pengarang : Menggunagan sudut pandang orang ketiga, karena pengarang
hanya berperan sebagai pengantar cerita.
- Karena sumpah Batara Indera, seorang raja keinderaan beserta permaisurinya bibuang dari
keinderaan sehingga sengsara hidupnya. Itulah sebabnya kemudian ia dikenal sebagai si
Miskin.(Pada paragraph 1)
- Ketika isterinya mengandung tiga bulan, ia menginginkan makan mangga yang ada di
taman raja. Si Miskin menyatakan keberatannya untuk menuruti keinginan isterinya itu,
tetapi istri itu makin menjadi-jadi menangisnya.(Paragraf 3)
6. Amanat :
- Seorang pemimpin yang baik adalah seorang yang adil dan pemurah.

- Janganlah mudah terpengaruh dengan kata-kata oran lain.


- Hadapilah semua rintangan dan cobaan dalam hidup
dengan sabar dan rendah hati.
- Jangan memandang seseorang dari tampak luarnya saja,
tapi lihatlah ke dalam hatinya.
- Hendaknya kita dapat menolong sesama yang mengalami
kesukaran.
- Janganlah kita mudah menyerah dalam menghadapi suatu
hal.
-Hidup dan kematian, bahagia dan kesedihan, semua berada
di tanan Tuhan, manusia hanya dapat menjalani takdir yang
telah ditentukan.

Jangan Lupa LIKE and


SHARE Islamic Notes
di Facebook
http://www.facebook.com/Islami
cNotes.id

Follow juga
@CIOdiscovery
https://twitter.com/CIOdiscovery

@IslamicNotes
https://twitter.com/IslamicNotes

@ReviewsChannel
https://twitter.com/ReviewsChan
nel

@dhanuell
https://twitter.com/dhanuell

Anda mungkin juga menyukai