Mineral Bauksit
Mineral bauksit terbentuk karena adanya endapan dari pelapukan batuan induk.
Bauksit terbentuk dari bahan baku aluminia dan aluminium. Bauksit terjadi dari
hasil pelapukan prapis yang efektif pada batuan beku alumunial.
Ciri-ciri mineral Bauksit :
Struktur, Mineral bauksit merupakan mineral yang tersusun oleh mineral
anorganik yakni merupakan senyawa kimia yang ada secara alami. Tekstur,
Secara alami, alumunium oksida terdapat dalam Kristal corundum. Terdapat
adanya kristal-kristal berwarna hitam dengan lebih banyak bintik merah agak
orange. Jenis Bauksit merupakan jenis mineral sekunder karena bauksit terbentuk
dari mineral-mineral primer yang mengalami pelapukan. Warna, Jika dilihat
dengan menggunakan mata telanjang bauksit memiliki warna coklat orange agak
kekuning-kuningan. Namun apabila dilihat dengan menggunakan mikroskop akan
terlihat adanya Kristal yang berwarna kehitaman.
Bauksit terbentuk dari batuan yang mengandung unsur Al. Batuan tersebut antara
lain nepheline, syenit, granit, andesit, dolerite, gabro, basalt, hornfels, schist, slate,
kaolinitic, shale, limestone dan phonolite. Apabila batuan-batuan tersebut
mengalami pelapukan, mineral yang mudah larut akan terlarutkan, seperti mineral
mineral alkali, sedangkan mineral mineral yang tahan akan pelapukan akan
terakumulasikan.
Di daerah tropis, pada kondisi tertentu batuan yang terbentuk dari mineral silikat
Kandungan alumunium yang tinggi di batuan asal bukan merupakan syarat utama
dalam pembentukan bauksit, tetapi yang lebih penting adalah intensitas dan
lamanya proses laterisasi.
Kondisi kondisi utama yang memungkinkan terjadinya endapan bauksit secara
optimum adalah ;
1. Adanya batuan yang mudah larut dan menghasilkan batuan sisa yang kaya
alumunium
2. Adanya vegetasi dan bakteri yang mempercepat proses pelapukan
3. Porositas batuan yang tinggi, sehingga sirkulasi air berjalan dengan mudah
4. Adanya pergantian musim (cuaca) hujan dan kemarau (kering)
5.Adanya bahan yang tepat untuk pelarutan
6. Relief (bentuk permukaan) yang relatif rata, yang mana memungkinkan
terjadinya pergerakan air dengan tingkat erosi minimum
7. Waktu yang cukup untuk terjadinya proses pelapukan
2.
Mineral Nikel
Nikel logam yang sangat keras dan putih mengkilap terdapat di dalam kerak bumi
sebanyak kl. 0,02%. Berdasarkan cara terjadinya, endapan nikel dapat dibedakan
menjadi 2 macam, yaitu endapan sulfida nikel tembaga berasal dari mineral
pentlandit, yang terbentuk akibat injeksi magma dan konsentrasi residu (sisa)
silikat nikel hasil pelapukan batuan beku ultramafik yang sering disebut endapan
nikel laterit. Menurut Bateman (1981), endapan jenis konsentrasi sisa dapat
terbentuk jika batuan induk yang mengandung bijih mengalami proses pelapukan,
maka mineral yang mudah larut akan terusir oleh proses erosi, sedangkan mineral
bijih biasanya stabil dan mempunyai berat jenis besar akan tertinggal dan
terkumpul menjadi endapan konsentrasi sisa.
Ciri-ciri Mineral Nikel :
Warna putih kebiruan, kilap logam, transparasi opak, sistem kristal isometrik,
morfologi kristal sangat jarang membentuk kristal, kadang ditemukan berbentuk
kubik tetapi biasanya granular atau masif, pecahan Hackly (bergerigi), kekerasan
4-5, berat jenis 7,8 8,2 (meskipun untuk mineral logam)
Genesa mineral Nikel :
Terbentuk pada batuan ultramafik yang terserpentinisasi dari aktivitas hidrotermal
bertemperatur rendah dan tempat jatuhnya meteor.
Kegunaan mineral Nikel :
Nikel digunakan untuk membuat campuran logam (non Ferros Alloy),missal alloy
nikel-besi dengan kandungan nikel antara 50-80% sisanya besi. Alloy alni yaitu
campuran alminium nikel dan besi,yang dalam penggunaanya sama dengan
penggunaan baja karbon,alloy Ferrid yang mengadung nikel oksida dan seng .
Alloy tersebut biasanya dimanfaatkan untuk peralatan elektronika. Disamping itu
nikel digunakan untuk pelapis logam dengan cara elekro pllating,baja tahan karat
,bahan campuran keramik .
3.
Mineral Kuarsa
Mineral Kuarsa (quartz) ini di alam ditemukan di dalam batuan beku dan
Kegunaan mineral kuarsa dalam kehidupan sehari-hari: untuk alat optik, batu asah
(gerinda), dan kaca. Bila berbentuk pasir, kuarsa digunakan untuk sandpaper,
sandblasting, refractories, fluxs dalam proses metalurgi, industri kimia, industri
cat, bahan pengisi, industri keramik (kaca dan gelas), decorative material,
insulation, stuctural materials, bahan bangunan dalam tongkat rod work and
blocks digunakan dalam tube mills (pabrik pipa), industri semen, elektronik, dan
arloji.
4.
Emas (Au)
Goresan : Kuning
Kilap : Metalik
Belahan dan pecahan : Tak ada ; hakli ( pecahan bergerigi dengan
ujung yang tajam ).
Kekerasan : 2,5 3
Berat jenis : 19,3
Genesis : kebanyakan emas terdapat dalam urat-urat kuarsa yang terbentuk
melalui proses hidrotermal; dan sering bersama-sama pirit dan mineral-mineral
sulfida yang lain, telurid perak-emas, skhelit dan turmalin. Bila urat-urat
mengandung emas melapuk, maka emas-emas akan terpisah dan kemudian
mengendap sebagai deposit eluvial, atau terangkut oleh aliran air dan mengendap
di suatu tempat sebagai deposit letakan (placer deposit), bersama pasir, dan atau
kerikil-kerakal.
Manfaat : sumber logam emas; dipakai untuk membuat perhiasan, instrumeninstrumen saintifik, lempengan elektrode, pelapis gigi dan emas lantakan.
5.
Sulfur (S)
6.
Hematit, Fe2O3
Pirolusit, MnO2
Kalsit , CaCo3
Magnesit, MgCO3
Siderit, FeCO3
galena.
Manfaat : Sumber logam besi
13.
Dolomit, CaMg(CO3)2
Malakhit, Cu2(CO3)(OH)2
Manfaat : Mineral bijih sumber minor logam tembaga, digunakan juga sebagai
batu-hias, dan batupermata.
15.
Anhidrit, CaSO4
Gipsum, CaSO42H2O
Kuarsa, SiO2
Kaolinit, Al4Si4O10(OH)8
Kekerasan : 2
Berat jenis : 2,6
Genesis : Terbentuk sebagai hasil dekomposisi aluminosilikat, khususnya
feldspar, baik oleh aktivitas pelapukan, atau hidrotermal.Suatu deposit yang besar
dapat terbentuk dari alterasi hidrotermal pada feldspar yang terdapat dalam granit,
atau pegmatit granit; atau oleh proses erosi terhadap granit terkaolinisasi, yang
mengendapkan kaolinit.
Manfaat : Digunakan dalam industri yertas, karet, keramik, tembikar dan farmasi.
Kaolinites [Al2Si2O5 (OH) 4], terbentuk di iklim tropis yang lembap di mana Ca,
Na, dan K ion tercuci dan dihapus dalam larutan selama proses pelapukan.
Lempung kaolinit biasa ditemukan di daerah beriklim tropis yang lembap.
Kaolinit adalahmineral tanah liat, b a g i a n d a r i k e l o m p o k mineral
industri, d e n g a n k o m p o s i s i k i m i a Al2Si2O5(OH)4.
Mineral ini berlapismineral silikat, dengansatu lembar tetrahedralterhubung
melaluiatom oksigenk e s a l a h s a t u l e m b a r
oktahedral aluminaoktahedra. Batuan yang k a y a k a o l i n i t d i k e n a l s e b a g a i
t a n a h l i a t cina, tanah liat putih, atau kaolin.
Karakteristik Fisik
Warna: Putih, kadang-kadang merah, biru atau coklat kotor
Crystal habit: Jarang sebagai kristal, platy tipis atau ditumpuk, Lebih
umumseperti piring pseudohexagonal mikroskopis dan kelompok pelat, agregasi
kedalam kompak, massa claylike
Sistem kristal: Triklinik - Pedial
Pembelahan: Sempurna di {001}
Kekuatan: Fleksibel tetapi tidak elastis
Skala Mohs: Kekerasan 2-2.5
Kilap: Mutiara
Cerat: Putih
Transparansi: Tembus, Opaque
Pecahan: Sub-Conchoidal
Berat jenis: 2.16-2.68
20.
Montmorillinite - ( Ca, Na) 0,7 (Al, Fe, Mg) 4Si, Al) 8O20 (OH)
4.nH2O, merupakan tanah lempung yang terbentuk dari pelapukan Fe-Mg batuan
beku dan metamorf yang kaya di daerah beriklim sedang, dan juga merupakan
tanah liat yang paling melimpah di sedimen modern.
21.
merupakan tanah liat yang terbentuk dari pelapukan feldspars di daerah beriklim
Mangan
Mangan terdapat dalam tanah berbentuk senyawa oksida, karbonat dan silikat
dengan nama pyrolusit (MnO2), manganit (MnO(OH)), rhodochrosit (MnCO3)
dan rhodoinit (MnSiO3). Mn umumnya terdapat dalam batuan primer, terutama
dalam bahan ferro magnesium. Mn dilepaskan dari batuan karena proses
pelapukan batuan. Hasil pelapukan batuan adalah mineral sekunder terutama
pyrolusit (MnO2) dan manganit (MnO(OH)). Kadar Mn dalam tanah berkisar
antara 20 sampai 3000 ppm. Bentuk Mn dapat berupa kation Mn++ atau mangan
oksida, baik bervalensi dua maupun valensi empat. Penggenangan dan
pengeringan yang berarti reduksi dan oksidasi pada tanah berpengaruh terhadap
valensi Mn.
Sumber-sumber Mangan adalah:
Sembilan puluh persen dari seluruh Mn di dunia digunakan dalam industri baja
sebagai reagen untuk mereduksi oksigen dan sulfur. Mn juga digunakan pada
produksi baterai sel kering dan produksi kalium permanganat serta senyawasenyawa lainnya, sebagai pelapis elektroda batang-bantang las, senyawasenyawa Mn ttt digunakan sebagai pengering unutk minyak rami, pengelantang
kaca dan tekstil, pewarna, penyamak kulit dan pembuatan pupuk. Senyawasenyawa karbonil organik Mn digunakan sebagai bahan aditif minyak, bahan
bakar, inhibitor asap, dan aditif antiknock dalam bahan bakar.
.
23.
Timah sekunder
Timah Sekunder merupakan Timah yang sudah berpindah dari tempat asalnya
akibat proses pelapukan da erosi. Timah terdapat di pulau Bangka Belitung,
Singkep, Bangkinang, Riau Daratan dan lepas pantai pulau Tujuh.