Anda di halaman 1dari 3

1.

Mineral Bauksit
Mineral bauksit terbentuk karena adanya endapan dari pelapukan batuan induk. Bauksit
terbentuk dari bahan baku aluminia dan aluminium. Bauksit terjadi dari hasil pelapukan
prapis yang efektif pada batuan beku alumunial.
Ciri-ciri mineral Bauksit :
Struktur, Mineral bauksit merupakan mineral yang tersusun oleh mineral anorganik yakni
merupakan senyawa kimia yang ada secara alami. Tekstur, Secara alami, alumunium oksida
terdapat dalam Kristal corundum. Terdapat adanya kristal-kristal berwarna hitam dengan
lebih banyak bintik merah agak orange. Jenis Bauksit merupakan jenis mineral sekunder
karena bauksit terbentuk dari mineral-mineral primer yang mengalami pelapukan. Warna,
Jika dilihat dengan menggunakan mata telanjang bauksit memiliki warna coklat orange agak
kekuning-kuningan. Namun apabila dilihat dengan menggunakan mikroskop akan terlihat
adanya Kristal yang berwarna kehitaman.
Genesa mineral bauksit :
Genesa bijih bauksit, alumina dapat bersumber dari batuan primer (magmatic dan
hidrotermal) maupun dari batuan sekunder (pelapukan dan metamorphosis). Namun, secara
luas yang berada dipermukaan bumi ini berasal dari batuan sekunder hasil proses pelapukan
dan pelindian. Genesa dari bauksit sendiri dapt terbentuk dari 4 proses yaitu : magamatik,
Hidrotermal, metamorfosa, dan pelapukan
Kegunaan mineral Bauksit :
Bauksit memiliki banyak manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Kandungan alumina yang
terdapat di dalam mineral bauksit dapat dimanfaatkan sebagai penyangga (buffer) katalis
yang digunakan dalam proses Hydrotreating yang bertujuan untuk menghilangkan pengotorpengotor yang masih terdapat pada minyak bumi seperti senyawa sulfur, nitrogen dan logam.
Selain itu juga dapat dimanfaatkan untuk membuat perabotan rumah tangga seperti wajan,
panci dan lain-lain. Bauksit juga dapat digunakan sebagi bahan industry, keramik, logan dan
abrasive.
2. Mineral Nikel
Nikel logam yang sangat keras dan putih mengkilap terdapat di dalam kerak bumi sebanyak
kl. 0,02%. Berdasarkan cara terjadinya, endapan nikel dapat dibedakan menjadi 2 macam,
yaitu endapan sulfida nikel tembaga berasal dari mineral pentlandit, yang terbentuk akibat
injeksi magma dan konsentrasi residu (sisa) silikat nikel hasil pelapukan batuan beku
ultramafik yang sering disebut endapan nikel laterit. Menurut Bateman (1981), endapan jenis
konsentrasi sisa dapat terbentuk jika batuan induk yang mengandung bijih mengalami proses
pelapukan, maka mineral yang mudah larut akan terusir oleh proses erosi, sedangkan mineral

bijih biasanya stabil dan mempunyai berat jenis besar akan tertinggal dan terkumpul menjadi
endapan konsentrasi sisa.
Ciri-ciri Mineral Nikel :
Warna putih kebiruan, kilap logam, transparasi opak, sistem kristal isometrik, morfologi
kristal sangat jarang membentuk kristal, kadang ditemukan berbentuk kubik tetapi biasanya
granular atau masif, pecahan Hackly (bergerigi), kekerasan 4-5, berat jenis 7,8 8,2
(meskipun untuk mineral logam)
Genesa mineral Nikel :
Terbentuk pada batuan ultramafik yang terserpentinisasi dari aktivitas hidrotermal
bertemperatur rendah dan tempat jatuhnya meteor.
Kegunaan mineral Nikel :
Nikel digunakan untuk membuat campuran logam (non Ferros Alloy),missal alloy nikel-besi
dengan kandungan nikel antara 50-80% sisanya besi. Alloy alni yaitu campuran alminium
nikel dan besi,yang dalam penggunaanya sama dengan penggunaan baja karbon,alloy Ferrid
yang mengadung nikel oksida dan seng . Alloy tersebut biasanya dimanfaatkan untuk
peralatan elektronika. Disamping itu nikel digunakan untuk pelapis logam dengan cara elekro
pllating,baja tahan karat ,bahan campuran keramik .
3. Mineral Kuarsa
Mineral Kuarsa (quartz) ini di alam ditemukan di dalam batuan beku dan batuan metamorf,
terutama dalam pegmatit granit. Kuarsa merupakan mineral paling umum ditemukan dalam
mineral gang dari urat-urat hidrothermal. Mineral tersebut juga ditemukan dalam bentuk pasir
kuarsa lantaran terjadi pelapukan pada batuan beku ataupun metamorf.
Ciri-ciri mineral kuarsa :
Sistem Cristal Trigonal, Warna ;Tak-berwarna sampai putih, kadang-kadang berwarna karena
pengotoran, Goresan : Putih, Belahan dan pecahan : Tak-ada ; konkoidal, Kekerasan : 7 Berat
jenis : 2,65
Genesa mineral Kuarsa :
Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, pegmatit, hidrotermal, metamorfik dan
sedimen.
Kegunaan mineral kuarsa :
Kegunaan mineral kuarsa dalam kehidupan sehari-hari: untuk alat optik, batu asah (gerinda),
dan kaca. Bila berbentuk pasir, kuarsa digunakan untuk sandpaper, sandblasting,
refractories, fluxs dalam proses metalurgi, industri kimia, industri cat, bahan pengisi, industri
keramik (kaca dan gelas), decorative material, insulation, stuctural materials, bahan

bangunan dalam tongkat rod work and blocks digunakan dalam tube mills (pabrik pipa),
industri semen, elektronik, dan arloji.

Anda mungkin juga menyukai