Anda di halaman 1dari 9

Laporan Kasus

GRANULOMA KONJUNGTIVA

Oleh:
Nurhafizah
0808121345

Pembimbing:
dr. R Handoko, Sp.M

Bagian Ilmu Penyakit Mata


Fakultas Kedokteran Universitas Riau
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
2014

BAB I
Pendahuluan
A. Latar belakang
Tumor adalah pertumbuhan atau tonjolan abnormal ditubuh kita. Tumor
sendiri dibagi menjadi jinak dan ganas.Tumor pada mata disebut juga tumor
orbita.tumor pada mata di bagi dalam tiga kelompok yaitu: tumor eksternal, tumor
itraokuler, dan tumor retrobulber/ orbita. Tumor eksternal terdiri dari tumor
palpebra dan tumor pada konjungtiva.
Tumor konjungtiva yaitu tumor yang tumbuh pada lapisan konjungtiva
yang melapisi mata bagian depan.Tumor konjungtiva terbagi menjadi tumor ganas
dan jinak.
Tumor konjungtiva jinak yaitu nevus, papiloma konjungtiva,granuloma,
dermolimpoma, fibroma dan angioma.Sementara tumor konjungtiva ganas terdiri
dari karsinomadan melanoma

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Anatomi dan Fisiologi Konjungtiva
Konjungtiva merupakan lapisan terluar dari mata yang terdiri dari membran
mukosa tipis yang melapisi kelopak mata, kemudian melengkung melapisi
permukaan bola mata dan berakhir pada daerah transparan pada mata yaitu
kornea. Secara anatomi, konjungtiva dibagi atas 2 bagian yaitu konjungtiva
palpebra dan konjungtiva bulbaris. Namun, secara letak areanya, konjungtiva

dibagi menjadi 6 area yaitu area marginal, tarsal, orbital, forniks, bulbar dan
limbal.

Konjungtiva

bersambungan

dengan

kulit

pada

tepi

kelopak

(persambungan mukokutan) dan dengan epitel kornea pada limbus.1


Pada konjungtiva palpebra, terdapat dua lapisan epithelium dan menebal
secara bertahap dari forniks ke limbus dengan membentuk epithelium berlapis
tanpa keratinisasi pada daerah marginal kornea. Konjungtiva palpebralis terdiri
dari epitel berlapis tanpa keratinisasi yang lebih tipis. Dibawah epitel tersebut
terdapat lapisan adenoid yang terdiri dari jaringan ikat longgar yang terdiri dari
leukosit. Konjungtiva palpebralis melekat kuat pada tarsus, sedangkan bagian
bulbar bergerak secara bebas pada sklera kecuali yang dekat pada daerah
kornea.1,2
Berikut adalah gambaran anatomi dari konjungtiva.

Gambar 2.1 Anatomi Konjungtiva3


Aliran darah konjungtiva berasal dari arteri siliaris anterior dan arteri
palpebralis. Kedua arteri ini beranastomosis bebas dan bersama dengan banyak
vena konjungtiva yang umumnya mengikuti pola arterinya membentuk jaringjaring vaskuler konjungtiva yang banyak sekali. Pembuluh limfe konjungtiva
tersusun dalam lapisan superfisial dan lapisan profundus dan bersambung dengan
pembuluh limfe palpebra hingga membentuk pleksus limfatikus yang banyak.
Konjungtiva menerima persarafan dari percabangan pertama (oftalmik) nervus
trigeminus. Saraf ini hanya relatif sedikit mempunyai serat nyeri. 1
Fungsi dari konjungtiva adalah memproduksi air mata, menyediakan
kebutuhan oksigen ke kornea ketika mata sedang terbuka dan melindungi mata
dengan mekanisme pertahanan nonspesifik yang berupa barier epitel, aktivitas

lakrimasi, dan menyuplai darah. Selain itu, terdapat pertahanan spesifik berupa
mekanisme imunologis seperti sel mast, leukosit, adanya jaringan limfoid pada
mukosa tersebut dan antibodi dalam bentuk IgA.3 Pada konjungtiva terdapat
beberapa jenis kelenjar yang dibagi menjadi dua grup besar yaitu:
1. Penghasil musin
a. Sel goblet; terletak dibawah epitel dan paling banyak ditemukan pada
daerah inferonasal.
b. Crypts of Henle; terletak sepanjang sepertiga atas dari konjungtiva
tarsalis superior dan sepanjang sepertiga bawah dari konjungtiva
tarsalis inferior.
c. Kelenjar Manz; mengelilingi daerah limbus.
2. Kelenjar asesoris lakrimalis. Kelenjar asesoris ini termasuk kelenjar Krause dan
kelenjar Wolfring. Kedua kelenjar ini terletak dalam dibawah substansi propria.
Pada sakus konjungtiva tidak pernah bebas dari mikroorganisme namun karena
suhunya yang cukup rendah, evaporasi dari cairan lakrimal dan suplai darah
yang rendah menyebabkan bakteri kurang mampu berkembang biak. Selain itu,
air mata bukan merupakan medium yang baik.
B. Definisi
Granuloma piogenik adalah tumor jinak pada konjungtiva yang terjadi
pada hemangioma yang tidak aktif. Tidak ada pus, tidak ada giant sel. Bisa terjadi
karena

trauma minor, kalazion yang parah, post operasi jaringan granulasi.

Adanya pedunkel yang bewarna merah, dan lesi yang halus.4


C. Etiologi
Penyebab granuloma pada konjungtiva belum di ketahui dengan pasti tetapi
sering di kaitkan dengan riwayat trauma, trauma pada luka konjungtiva post
operasi khalazion, pterigium, dan benda asing.5
D. Gambaran klinik
Gambaran klinik dari granuloma berupa papul atau nodul vaskuler, lunak,
warna kemerahan, terlihat seperti daging mentah, mudah berdarah jika kena

trauma ringan. Permukaan lesi awalnya tipis/halus dengan epidermis yang utuh,
tidak ada pulsasi,dan tidak sakit.5
E. Penatalaksanaan
Granuloma kadang memberikan respon terhadap kortikosteroid topikal, tetapi
banyak kasus yang harus dilakukan tindakan eksisi dengan dasar
dibersihkan.5

yang

RAHASIA
STATUS BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
IDENTITAS PASIEN
Nama/ No. MR

: Tn. JE / 87 41 27

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Umur

: 21 tahun

Pekerjaan

: Wiraswasta

Alamat

: Tampan-Pekanbaru

Masuk RS

: 4 Desember 2014

AUTOANAMNESIS
Keluhan Utama
Benjolan di kelopak mata kanan bagian dalam sejak 3 minggu SMRS.
Riwayat Penyakit Sekarang
3 minggu SMRS pasien mengeluhkan ada benjolan pada kelopak mata
kanan bagian dalam, awalnya pada mata terdapat banyak sekret, mata
merah dan berair, pasien lalu berobat ke klinik dan diberi 3 macam obat
makan dan 1 obat tetes mata yang di pakai 3x sehari. Setiap obat ditetes
pada mata pasien mengeluhkan rasa perih pada hidung dan tenggorokan.
1 minggu SMRS benjolan tersebut terasa gatal dan terasa semakin
mengganggu pada mata, nyeri tidak ada, penglihatan kabur tidak ada.
Pasien lalu berobat ke RSUD AA.
Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat trauma (-)
- Riwayat operasi mata (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Abang kandung pasien pernah mengeluhkan hal yang sama.

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum

: Tampak sakit sedang

Kesadaran

: Composmentis

Tekanan darah

: 120/80 mmHg

Nadi

: 84 x/i

Suhu

: Afebris

Pembesaran KGB Preaurikuler

: (-)

STATUS OPTHALMOLOGI
OD

OS

20/25

Visus Tanpa Koreksi

20/25

Tidak dilakukan

Visus Dengan Koreksi

Tidak dilakukan

Orthoforia

Posisi Bola Mata

Orthoforia

Bebas ke segala arah

Gerakan Bola Mata

Bebas ke segala arah

Normal
Spasme(-), edema(-),
massa(-)
Injeksi siliar (-), injeksi
konjungtiva (-), massa
hiperemis, kenyal, nyeri

Tekanan Bola Mata


(palpasi)
Palpebra

Konjungtiva

Normal
Spasme(-), edema(-),
massa(-)
Injeksi siliar (-), injeksi
konjungtiva (-),

tekan (-), pus (-).


Jernih
Dalam

Kornea
COA

Warna iris coklat tua,


bentuk pupil bulat,
refleks cahaya langsung

Dalam
Warna iris coklat tua,
bentuk pupil bulat,

Iris/Pupil

reguler, refleks cahaya


langsung dan tidak

dan tidak langsung (+)


Bening
Refleks fundus (+)

Jernih

Lensa
Fundus

langsung (+)
Bening
Refleks fundus (+)

Gambar

DIAGNOSIS KERJA
Granuloma konjungtiva tarsal ocular dextra
DIAGNOSIS BANDING
Papiloma konjungtiva
Kista konjungtiva
PENATALAKSANAAN
1. Eksisi granuloma pada konjungtiva tarsal ocular dextra dengan
anastesi lokal
2. C.Xytrol ED 6x1 OD
3. Oxytetra EO 6x1 OD
4. C.lytters ED 6x1 OD

PROGNOSIS
Quo Ad Vitam

: dubia ad bonam

Quo Ad Sanam

: Dubia ad bonam

Quo Ad Kosmetikum : dubia ad bonam

DAFTAR PUSTAKA
1. Snell RS. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Edisi Keenam. 2006.
EGC. Jakarta
2. Kanski JJ. Clinical Ophtalmologi A Sinopsis. 2009. Elsevier. UK
3. Supartinin. Anatomi Dan Fisiologi Mata. [cited 2014 Desember 9]. Available
from:
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved=0CDQ
QFjAD&url=http%3A%2F%2Fdigilib.ump.ac.id%2Fdownload.php%3Fid
%3D518&ei=cxiKVISXOZfm8AWwID4CQ&usg=AFQjCNFk_RFg4dksdOKVV0sKcBNo3aYzxw&sig2=dDTPp
u63SYkEK_rfphpTGg&bvm=bv.81456516,d.dGc
4. Biswell R. Tumor Konjungtiva. Dalam: Oftalmologi Umum; alih bahasa:
Pendit BU; editor: Susanto D. Edisi 17. Jakarta: EGC, 2010.
5. Jacob peer, arun D.singh. Stromal tumors. In: clinical ophthalmic oncology:
eyelid conjunctival tumors. springer science & business media oct 2013.
page: 85-86.
6. Penyakit pada Mata. [cited
2014 Desember 9]. Available from:
http://dc428.4shared.com/doc/C-biukEw/preview.html

Anda mungkin juga menyukai