PENDAHULUAN
perubahanperubahan
kedewasaanya
yang
yang
berlangsung
dialami
secara
individu
sistematis,
menuju
progresif
tingkat
dan
dan
perkembangan?
4. Bagaimana teori tumbuh kembang menurut Sigmund Freud?
1.3 TUJUAN
1.
2.
3.
4.
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Tumbuh kembang fisis meliputi perubahan dalam bentuk besar dan fungsi
organisme individu.
2. Tumbuh kembang intelektual berkaitan dengan kepandaian berkomunikasi
dan kemampuan menangani materi yang bersifat abstrak dan simbolik
seperti berbicara, bermain, berhitung dan membaca.
3. Tumbuh kembang sosial emosional bergantung kemampuan bayi untuk
membentuk ikatan batin, berkasih sayang, menangani kegelisahan akibat
suatu frustasi dan mengelola rangsangan agresif.
Fase laten berlangsung dari umur 6 tahun sampai dengan umur 12-13
tahun. Pada fase ini, dinamika perkembangan tampak lebih stabil karena
impuls-impuls cenderung ditekan.
Fase remaja yang berlangsung dari usia 12-13 tahun hingga 20 tahun.
Pada saat ini, dinamika tampak menonjol kembali.
Fase genital. Pada fase ini, dinamika tampak tenang kembali dan semakin
tenang apabila individu memasuki fase maturitas. Fase sampai dengan
umur 20 tahun adalah fase yang sangat menentukan di dalam pembentukan
kepribadian seseorang. Perkembangan kepribadian, selanjutnya sebagian
besar hanya merupakan penghalusan struktur dasar yang terbentuk sejak
masa pragenital hingga genital.
Menurut Freud sebagaimana diuraikan oleh Sumadi Suryabrata (1985)
bahwa fase perkembangan kepribadian individu, apabila ditinjau dari
dinamika kepribadian dibedakan menjadi 6 fase, yaitu: fase oral, anal,
falik, laten, pubertas dan genital. Setelah melewati fase genital pada
akhirnya memasuki fase maturitas dan dinamika sudah tenang dan mantap.
2.1.1
Fase Oral
Fase pertama berlangsung dari umur 0-1 tahun atau pada tahun pertama
kehidupan, lamanya kira-kira satu tahun. Daerah pokok kegiatan dinamika
adalah mulut sehingga fase ini dinamakan fase oral. Mulut dipandang
sebagai
sumber
keenakan-ketidakenakan,
kepuasan-ketidakpuasan,
taraf
kepribadian
Fase Anal
Fase anal berlangsung dari umur 1-3 tahun, yang ditandai dengan
berkembangnya kepuasan (kateksis) dan ketidakpuasan (antikateksis) di
sekitar fungsi eliminasi. Dengan mengeluarkan feses (buang air besar)
timbul perasaan lega, nyaman dan puas. Kepuasaan tersebut bersifat
egosentrik, artinya anak mampu mengendalikan sendiri fungsi tubuhnya.
Hal-hal penting yang perlu diketahui pada fase anal, yaitu:
a. Anak mulai menunjukkan sifat egosentrik, sikapnya sangat
narsistis (kecintaan pada diri sendiri), dan egoistik (memikirkan
diri sendiri).
b. Tugas perkembangan yang penting pada fase anal tepatnya pada
saat anak umur 2 tahun adalah latihan kebersihan (toilet training),
agar anak dapat buang air (defikasi) dengan bersih dan teratur.
c. Latihan kebersihan yang terselesaikan dengan baik, yaitu dengan
cara membimbing, memuji, dan penuh kasih sayang, akan menjadi
dasar kreativitas dan produktivitas anak.
d. Latihan kebersihan yang tidak terselesaikan dengan baik, akan
menimbulkan kesulitan perkembangan perilaku di kemudian hari.
Contoh :
Ibu sangat menekan (represif) dan keras terhadap anak dan
mengakibatkan :
Anak menahan feses dan terjadi obstipasi (sembelit).
Bentuk perilaku yang terjadi seperti penolakan, keras
kepala, sifat obsesif (pikiran yang berulang-ulang dan
tidak disukai, tetapi sulit dihilangkan), berpandangan
Fase Falik
Fase oral berlangsung sekitar umur 3-5 tahun, yang menjadi daerah erogen
adalah bibir, fase anal adalah anus, sedangkan pada fase falik, daerah
erogen terpenting adalah alat kelamin. Sebagai pusat dinamika
perkembangan adalah perasaan seksual dan agresif karena mulai
berfungsinya alat kelamin.
Hal-hal yang perlu dipahami pada fase falik, yaitu :
a. Anak mulai melakukan rangsangan otoerotik, yaitu meraba-raba
dan merasakan kenikmatan dari beberapa daerah erogen (bagian
tubuh yang mudah membangkitkan dorongan seksual).
b. Dorongan seksualitas tersebut kemudian ditujukan pada orang tua
dengan jenis kelamin yang berbeda.
c. Pada fase inilah terjadi peristiwa yang dinamakan komplek
Oediphus, yaitu :
Kateksis seksual (emosi yang dihubungkan secara berarti
dengan objek seksual) terhadap orang tua yang berlainan
jenis kelamin serta kateksis permusuhan terhadap orang tua
sebaliknya.
Kompleks oediphus,
kelak
menjadi
kekuatan
vital
Perasaan mecintai ibu dan memusuhi ayah pada anak lakilaki tetap selama hayatnya, sedangkan pada perempuan
berubah.
Pada anak laki-laki terjadi incet (relasi seksual antar lawan
jenis yang sangat dekat ikatan darahnya) terhadap ibu dan
10
perempuan
memiliki
kelenjar
endokrin
yang
11
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik atau anatomi dan
struktur tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya karena adanya multiplikasi
atau bertambah banyak sel-sel tubuh dan juga karena bertambahanya
besarnya sel. Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya kemampuan
dan struktur atau fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur,
dapat dierkirakan, dan diramalkan sebagai hasil dari proses diferensiasi sel,
jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem yang terorganisasi.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hal yang setiap
individu akan mengalaminya. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktorfaktor dan berbagai keadaan lingkungan.
12
3.2 SARAN
Dengan adanya makalah tentang pertumbuhan dan perkembangan
ini diharapkan maklhuk hidup dapat mengerti setiap pertumbuhan dan
perkembangan
yang
terjadi dalam
tingkatannya.
Karena
perubahan
13