Anda di halaman 1dari 18

OLEH :

Kelompok 1 Kelas XII IPA 2


Anggota :
[1.]
[2.]
[3.]
[4.]
[5.]

Adin Haniffauzan (01)


Aditya Hidayatullah
(02)
Alfian Irdhani M. (03)
Astri Fionita
(04)
Aulia Rahmah N. F(05)

I. PENDAHULUAN
Kepulauan Indonesia yang didiami oleh bermacam- macan suku bangsa,
golongan, agama, kebudayaan dan adat istiadat yang berbeda menggambarkan
bahwa bangsa Indonesia majemuk .Kemajemukan itu meliputi aspek kehidupan,
seperti politik, ekonomi, social budaya dan lainya yang memungkinkan nilai
positif dan negatif terhadap bangsa Indonesia. Bhineka Tunggal Ika artinya
berbeda-beda tapi tetap satu, ini menggambarkan bahwa bangsa Indonesia
beraneka ragam suku, adat istiadat, agama, dan bahasa daerah.
Dalam segi agama, ketidakharmonisan hubungan antar agama dimotori
oleh satu faktor utama, kurangnya rasa toleransi setiap pemeluk agama terhadap
agama yang lainnya. Jika ditelusuri lebih lanjut, setiap agama mengajarkan
kebaikan dan menolak kekerasan.
Dalam ajaran Islam misalnya, Islam memproklamirkan kebebasan untuk
memeluk agama dan anjuran untuk tidak memaksa dan memprovokasi
seseorang untuk memeluk agama tertentu. Dalam agama hindu dan budha, ada
konsep yang sangat menjunjung tinggi derajat makhluk lainnya. Para pemeluk
agama hindu dilarang menyakiti dan membunuh seekor nyamuk yang
menggigitnya, karena hal ini dianggap sebagai bagian dari meditasi yang biasa

mereka lakukan. Jika pada binatang saja mereka memiliki sikap toleransi,
bagaimana terhadap manusia?

II. PEMBAHASAN
A. Al- Quran Surat Al- Kafirun ayat 1-6
(Batas Toleransi Dalam Beragama)

Artinya :
Katakanlah (Muhammad), Wahai orang-orang kafir, aku tidak akan
menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang
aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.
Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
Untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku.
Surat Al- Kafirun merupakan disebut surat Makiyyah karena surat ini
diturunkan di Makkah. Diturunkan untuk memberikan jawaban kepada kaum

kafir Quraisy(kaum Musyirikin Makkah) atau kepada siapa saja yang mengajak
berkompromi dalam hal beribadah.

Terjemahan Harfiah Surat Al- Kafirun ayat 1-6


Terjemahan
Katakanlah
Wahai
Orang-orang kafir
Tidak
Aku menyembah
Apa
Kamu sembah
Dan tidak
Kamu
Menyembah
Aku
Menjadi penyembah

Kalimat

Kamu sembah
Bagi kalian
Agamamu
Dan bagiku
Agamaku

Hukum Bacaan Tajwid Surat Al- Kafirun ayat 1-6


Kata

Hukum

Keterangan

Mad jaiz munfashil

Mad pada huruf "ya" bertemu dengan huruf "hamzah"


pada kalimat yang berbeda

Musyaddah

Huruf "ya" bertasydid

Mad thabi'i

Huruf "ha" fathah bertemu dengan huruf "alif" mati

Alif lam qamariah Huruf "alif lam" bertemu dengan huruf "kaf"
Mad thabi'i
Tafkhim
Mad thabi'i

Huruf "kaf" fathah bertemu dengan "alif" mati


Huruf "ra" berharakat dhommah
Huruf "ra" dhommah bertemu dengan huruf "wau" mati

Mad 'aridh lissukun

Mad pada huruf "ra" bertemu dengan huruf "nun"


kemudian huruf "nun" diwaqafkan

Mad jaiz munfashil

Mad pada huruf "lam" bertemu dengan huruf "hamzah"


pada kalimat yang berbeda

Mad thabi'i

Huruf "mim" fathah bertemu dengan huruf "alif" mati

Mad thabi'i

Huruf "da" dhommah bertemu dengan huruf "wau" mati

Mad 'aridh lissukun

Mad pada huruf "da" bertemu dengan huruf "nun"


kemudian huruf "nun" diwaqafkan

Mad jaiz munfashil

Mad pada huruf "lam" bertemu dengan huruf "hamzah"


pada kalimat yang berbeda

Ikhfa aqrab

Huruf "nun" mati bertemu dengan huruf "ta"

Izhar syafawi

Huruf "mim" mati bertemu dengan huruf "'a"

Mad thabi'i

Huruf "'ain" fathah bertemu dengan huruf "alif" mati

Mad thabi'i

Huruf "da" dhommah bertemu dengan huruf "wau" mati

Mad jaiz munfashil

Kalkalah kubra

Mad jaiz munfashil

Mad thabi'i

Idgham bighunnah

Mad pada huruf "mim" bertemu


"hamzah" pada kalimat yang berbeda

dengan

huruf

Huruf "da" mati di akhir kalimat


Mad pada huruf "lam" bertemu dengan huruf "hamzah"
pada kalimat yang berbeda
Huruf "'ain" fathah bertemu dengan "alif" mati
Huruf "da" tanwin dhommah bertemu dengan huruf
"mim"

Musyaddah

Huruf "mim" bertasydid

Mad thabi'i

Huruf "mim" fathah bertemu dengan huruf "alif" mati

Idgham
Mutajanisain

Huruf "da" sukun bertemu dengan "ta"

Izhar syafawi

Huruf "mim" mati bertemu dengan huruf "da"

Mad thabi'i

Izhar syafawi

Mad thabi'i

Mad arid lissukun

Huruf "da" kasrah bertemu dengan huruf "ya" mati

Huruf "mim" mati bertemu dengan huruf "wau"

Huruf "da" kasrah bertemu dengan huruf "ya" mati


Mad pada huruf "da" bertemu dengan huruf "nun"
kemudian huruf "nun" diwaqafkan

Asbabun Nuzul Surat Al- Kafirun ayat 1-6


Surat Al-Kafirun ini termasuk surat makiyah atau surat yang diturunkan
di Mekah, sebelum Rasulullah saw. berhijrah ke Madinah. Al-Kafirun artinya
orang-orang kafir. Surat ini dinamakan Al-Kafirun, karena tema pokoknya
menjelaskan sikap Rasulullah saw. dan umat Islam terhadap orang-orang
kafir sebagaimana terungkap dalam pojok kisah berikut ini.
Beberapa tokoh kaum kafir (kaum musyrikin) di Mekah seperti Al-Walid bin
Al-Mugirah, Aswad bin Abdul Muttalib dan Umayyah bin Khalaf, datang
kepada Nabi Muhammad saw. menawarkan kompromi yang menyangkut
pelaksanaan peribadahan.
Mereka mengusulkan, agar Rasulullah saw. dan umat Islam mengikut
kepercayaan mereka dan mereka pun akan mengikuti agama Islam. Mereka
berkata, Wahai Muhammad, bagaimana jika kami menyembah Tuhanmu

selama setahun dan kamu juga menyembah Tuhan kami selama setahun.
Jika agamamu benar, kami mendapat keuntungan, karena kami juga
menyembah Tuhanmu, dan jika agama kami yang benar, kamu juga
tentu memperoleh keuntungan.
Mendengar usul kaum kafir itu Rasulullah saw. dengan tegas menjawab,
Aku berlindung kepada Allah swt. agar tidak tergolong orang-orang yang
bersikap dan berperilaku syirik atau menyekutukan Allah. Untuk mempertegas
penolakan Rasulullah saw. tersebut, kemudian Allah SWT menurunkan surat AlKafirun.
Setelah Rasulullah saw. menerima surat Al-Kafirun ini, beliau lalu
mendatangi tokoh-tokoh kaum kafir (musyrikin) di Mekah, yang waktu itu
sedang berkumpul di Masjidil Haram. Di hadapan mereka Rasulullah saw.
membacakan surat Al-Kafirun ayat 1 sampai 6 dengan mantap dan lantang,
sehingga mereka menyadari bahwa usul mereka untuk berkompromi dalam
keimanan dan ibadah agama, ditolak oleh Rasulullah saw. dan umat Islam.

Isi Kandungan Surat Al- Kafirun ayat 1-6


1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

9)

Secara umum Islam memberikan pengakuan terhadap realita


keberadaan agama-agama
Islam membenarkan kaum muslimin untuk berinteraksi dengan umatumat non muslim itu dalam bidang-bidang kehidupan umum.
Begitu pula antar umat muslim dan umat kafir tidak dibenarkan saling
mencampuri urusan-urusan khusus agama lain.
Maka tidak boleh ada pencampuran antara Islam dan agama-agama
lain dalam bidang- bidang aqidah, ritual ibadah dan hukum.
Umat Islam menolak usul kaum kafir untuk penyatuan ajaran agama
dalam ramgka mencapai kompromi
Mengajak masing-masing untuk melaksanakan ajaran agama dan
kepercayaan tanpa bersikap saling mengganggu
Ajakan kaum kafir tidak logis karena setiap ajaran pokok suatu agama
beserta perinciannya pasti berbeda
Rasulullah saw Tidak akan menyembah Tuhan orang-orang kafir
(berhala) karena mereka bersifat menolak, ingkar, tidak percaya, dan
mendustakan ayat-ayat dan syariat Allah swt.
Rasulullah saw dan kaum mukmin tidak akan beribadah seperti
ibadahnya orang kafir yang bercampur dengan syirik, yaitu memuja

10)
11)

patung atau berhala dan menganggap mereka dapat memberikan


perlindungan atau kekuatan kepada orang kafir.
Orang kafir tidak pernah pula akan menyembah Allah swt.
Tidak boleh saling memaksa untuk mengikuti suatu agama.

Penerapan Perilaku dari Surah Al Kafirun ayat 1 6 :


1)

2)

3)

Setiap muslim/muslimat akan bertekad dan berusaha secara sungguhsungguh agar selama hidup di dalam dunia ini senantiasa meyakini
kebenaran agama Islam dengan bertakwa kepada Allah swt.
Walaupun antara umat islam dengan umat lain (non-muslim) tidak ada
kompromi (toleransi) dalam hal akidah dan peribadahan, namun dalam
pergaulan dan kehidupan bermasyarakat, umat islam dan umat lain
(non-muslim) saling menghormati dan menghargai serta bekerja sama
dalam urusan dunia demi terwujudnya keamanan, ketertiban, dan
kesejahteraan bersama.
Menolak ajakan kaum musyrikin untuk keluar dari agama Islam dan
menganut agama mereka, dengan tegas dan bijaksana. (Q.S. AlBaqarah, 2:217)

B. Al- Quran surat Yunus ayat 40-41


(Etika Menghadapi Perbedaan Pendapat)

Artinya :
Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al-Quran, dan di
antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu
lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan. Jika mereka
mendustakan kamu, Maka Katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu
pekerjaanmu. kamu berlepas diri terhadap apa yang Aku kerjakan dan akupun
berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan.

Terjemahan Harfiah surat Yunus ayat 40-41


Terjemahan

Kalimat

Dan, diantara mereka

Ada orang-orang beriman


Kepadanya (Al-Quran)
Dan, diantara mereka

Ada (pula) orang-orang yang tidak beriman


Dan Tuhanmu
Lebih mengetahui
Tentang orang-orang yang berbuat kerusakan
Dan jika mereka mendustakan kamu
Maka katakanlah
Bagiku pekerjaanku
Dan bagimu pekerjaanmu
Kamu berlepas diri
Terhadap apa yang aku kerjakan
Dan aku pun berlepas diri
Terhadap apa yang kamu kerjakan







Hukum Bacaan Tajwid

Isi Kandungan Surat Yunus ayat 40-41

1)

Ada dua golongan umat manusia yaitu ada yang beriman terhadap alquran (mukminin) dan golongan yang mendustakan al-quran (kafirin).

2)

Allah SWT Maha Mengetahui sikap dan perilaku orang yang beriman dan
bertakwa dan sebaliknya Allah SWT juga Maha Mengetahui sikap dan
perilaku orang yang tidak beriman

3)

Kepada orang yang beriman dan bertakwa Allah SWT akan memberikan
haknya yaitu surga, begitu juga sebaliknya.

4)

Dalam menghadapi oran-orang yang tidak beriman yang mendustakan


kebenaran kerasulan Nabi Muhammad SAW hendaknya orang yang
beriman harus berpendirian teguh dan yakin bahwa Nabi Muhammad
SAW betul-betul Rasul Allah yang terakhir.

Penerapan Perilaku dari surah Yunus ayat 40-41 :


1) Membaca, memahami, dan mentadabburi al-quran
2) Tidak berbuat kerusakan di muka bumi
3) Menghormati orang lain yang sedang melaksanakan ibadah
4) Memperkuat iman dan memperbanyak ibadah kepada Allah

C. Al- Quran Surat Al- Kahfi ayat 29


(Kebebasan Memilih Agama)

Artinya :
Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa
yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir)
biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu
neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum,
niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang
menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat
yang paling jelek.

Hukum Bacaan Tajwid

Isi Kandungan surat Al- Kahfi ayat 29


1) prinsip kebebasan manusia memilih beriman atau tidak beriman
adalah merupakan kehormatan yang diberikan Allah bagi setiap
manusia (Allah tidak memaksa)
2) Kebebasan memilih beriman atau tidak beriman, membawa
konsekwensi yang ditanggungnya, yaitu keniknatan surga bagi yang
beriman dan neraka bagi orang-orang yang kafir.
3) Ketika Nabi Muhammad SAW diutus dengan membawa Al-Quran,
orang-orang Quraisy ada yang beriman dan ada juga yang tidak.
4) Kebenaran itu datangnya dari Allah SWT, sedangkan yang salah
datangnya dari selain Allah SWT.
5) Manusia itu bebas memilih untuk menentukan pilihan apakah ia mau
beriman atau ingkar kepada Allah SWT (kafir).
6) Pilihan manusia akan mengandung konsekuensi kehidupan di
akhirat. Bagi orang yang menganut agama yang benar (Islam) maka
Allah SWT akan menyediakan balasan surga.
7) Sebaliknnya orang yang berbuat zalim dan kafir akan dimasukkan ke
dalam api neraka.

Penerapan Perilaku dari Surah Al Kahfi ayat 29 :

1)

Selalu ingat bahwa kita memiliki tugas untuk selalu beribadah


kepada Allah, karena itulah tujuan kita hidup di dunia ini.

2)

Tidak ada manusia yang hidup abadi di dunia ini, untuklah


kita harus mempersiapkan diri untuk kehidupan di akhirat dengan
selalu melaksanakan perintah Allah dan menjahui larangan-Nya.

D.

Pendukung dari Surat-surat Al- Quran yang lain


Al- Isra ayat 7

Artinya :
"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika
kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila
datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orangorang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam
mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan
untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai."

Al- Zalzalah ayat 7-8

Artinya :
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia
akan melihat (balasannya). Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan
sebesar dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasannya) pula.
Al Baqarah ayat 256
Artinya :

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (islam) ; sesungguhnya telah


jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang
ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah
berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Al- Maidah ayat 3

Artinya :
"pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah
Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Ku-ridhai islam itu menjadi agama
bagimu"

Ali Imran ayat 85

Artinya :
Barang siapa mencari agama selain agama islam, maka sekali-kali tidaklah
akan diterima(agama itu) daripadanya, dan di akhirat termasuk orang-orang
yang rugi.

III. PENUTUP

A. Kesimpulan

QS. Al- Kafirun ayat 1-6 adalah menjelaskan bahwa


terdapat batas-batas dalam toleransi beragama. Dalam kehidupan
sehari-hari kita dianjurkan untuk saling toleransi antar sesama
namun tidak ada kata kompromi untuk hal ibadah dan keyakinan.

QS. Yunus ayat 40-41adalah dalam menerima kebenaran


Al-Quran terdapat orang-orang yang beriman dan percaya namun
ada pula yang menolaknya. Tetapi pada akhirnya mereka semua
akan mendapat konsekuensi yang dari apa yang telah mereka
pilih.

QS. Al- Kahfi ayat 29 adalah segala sesuatu yang


datangnya dari Allah dan Rasul merupakan suatu kebenaran. Dan
mereka juga diberi kebebasan dalam memilih, apakah ingim
menjadi orang beriman atau orang kufur. Dan telah disediakan
juga tempat bagi orang-orang yang kufur kepada Allah.

B. Saran-Saran
1) Kita harus punya rasa toleransi kepada sesama manusia walaupun banyak
terdapat perbedaan namun ada batas-batasnya dalam bertoleransi.
2) Sebagai umat Islam kita boleh berkompromi kesesama umat manusia
tanpa memandang perbedaan dalam hal pergaulan dan kehidupan
bermasyarakat, namun tidak boleh dalam hal akhidah dan peribadatan.

C. Daftar Pustaka

1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)

Buku PAI Ar Risalah XII


http://quran.com//
http://www.alquran-indonesia.com/
http://rangkumanbukuagamaislamxxx.blogspot.com//
http://google.co.id//
http://jokosiswanto77.blogspot.com/2010/06/ayat-ayat-tentangtoleransi.html
http://roejha.blogspot.com/2012/12/memahami-ayat-al-quran-tentangtoleransi.html
http://incigar.blogspot.com/2013/07/al-kafirun-1-6-tidak-ada-toleransikeimanan-peribadahan.html
http://izzatilwahyuni.blogspot.com/2013/09/agama-kelas-xii-ipa-bab-i-alquran.html
http://revelationskhairurrizal.blogspot.com/2013/08/ayat-ayat-tentanganjuran-bertoleransi.html
http://hariandzul.blogspot.com/2010/08/makalah-surat-al-kaafirun-dansurat.html
http://quran-terjemah.org/al-kahfi/29.html#Al-Kahfi
http://kangfuadedukasi.blogspot.com/2012/07/ayat-al-quran-tentangtoleransi-bagian_04.html
http://jadiyangbaik.wordpress.com/2012/02/06/dari-quran-surat-177/
http://informasimenarik.wordpress.com/2009/10/20/tafsir-quran-per-katadilengkapi-dengan-asbabun-nuzul-dan-terjemah/
Materi di ambil pada Ahad, 24 Agustus 2014

Anda mungkin juga menyukai