Anda di halaman 1dari 2

Penggunaan Lahan Perkotaan dan Pedesaan

Posted by : Anak Bone Senin, 17 Oktober 2011


Penggunaan lahan di daerah pedesaan relatif berbeda dengan di daerah perkotaan. Di daerah
pedesaan, penggunaan lahan yang dominan adalah pertanian, sedangkan di perkotaan non
pertanian seperti permukiman, industri, pertokoan dan lain-lain. Struktur ruang di pedesaan
secara umum dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu ruang yang berfungsi sosial dan ruang yang
berfungsi ekonomi. Ruang yang berfungsi sosial berada pada wilayah permukiman. Pada
wilayah tersebut, terjadi interaksi antara anggota keluarga dan masyarakat. Ruang yang berfungsi
ekonomi berada pada wilayah pertanian. Pada wilayah ini, penduduk mengolah lahan pertanian
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri maupun dijual ke daerah lainnya. Perbandingan
luas penggunaan lahan untuk pertanian dan perkampungan tentunya berbeda antara satu desa
dengan desa lainnya. Semakin maju atau semakin berkembang suatu desa, semakin berkurang
luas lahan pertanian dan semakin bertambah luas lahan permukimannya. Hal ini terjadi karena
adanya alih fungsi lahan dari lahan pertanian ke permukiman akibat bertambahnya jumlah
penduduk. Jika ruang untuk non-pertanian lebih besar dibanding pertanian, maka struktur ruang
desa berubah menjadi struktur ruang kota.
1. Penggunaan Lahan Pekotaan
Kegiatan ekonomi yang menggunakan lahan perkotaan
a. Industri
1. Industri berhaluan bahan (bahan mentah harus diperhitungkan secara khusus) berlokasi
ditempat terdapatnya bahan mentah tersebut.
2. Di tempat pemasaran
3. Industri berhaluan pekerja, berlokasi ditempat tenaga kerja yaitu pengerjaan bahan
industri yang memerlukan keahlian khusus seperti membatik, membordir
b. Jasa
Jasa yang menggunakan lahan kota adalah jalan, terminal, rel kereta api, stasiun dan sebagainya
c.

Sektor Informal
Menurut ILO sector informal dinegara berkembang

1. Menyangkut penduduk yang banyak sekali


2. Bukan merupakan peerjaan sementara
3. Meliputi banyak kegiatan ekonomi

4. Pada beberapa kasus, sector informal dan formal berhimpitan


5. Keberadaanya bukan merupakan indikasi atas ketertinggalan perkembangan ekonomi
2. Penggunaan Lahan Pedesaan
1. Perbandingan tanah dan manusia (mand land ratio) biasanya besar
2. Lapangan kerja agraris
3. Hubungan penduduk yang akrab
4. Sifat yang cenderung mengikuti tradisi
Perkampungan atau permukiman di perdesaan di Indonesia umumnya merupakan permukiman
memusat (agglomerated rural settlement) berupa dukuh atau dusun dengan jumlah rumah
bervariasi. Di sekitar desa terdapat lahan pertanian, perikanan, peternakan, hutan, pertambangan,
dll yang merupakan tempat penduduk mencari nafkah sehari-hari. Perkampungan tradisional
Indonesia yang mengelompok berbeda dengan corak perkampungan di Eropa Barat, AS, Kanda,
dll yang jarak antar rumah relatif jauh dan terpencar (disseminated rural settlement)

Anda mungkin juga menyukai