Anda di halaman 1dari 3

Kelenjar kulit terdapat di dalam dermis, terdiri dari 3 jenis, yaitu : Glandula Sudorifera(kelenjar

keringat), glandula Sebasea (kelenjar minyak), dan kelenjar Seruminus.


1. Glandula Sudorifera (kelenjar keringat)

Ditemukan pada kulit sebagian besar permukaan tubuh, kecuali glans penis, bagian tepi
bibir, telinga luar & dasar kuku.
Terutama terdapat pada telapak tangan & kaki.
Terbagi menjadi 2 kategori, yaitu kelenjar ekrin & apokrin.

1). Kelenjar Ekrin

Ditemukan pada semua daerah kulit


Saluranya bermuara langsung ke permukaan kulit.

2). Kelenjarn Apokrin

Berukuran lebih besar.


Terdapat diaksila, anus, skrotum & labia mayora.
Saluran kelenjarnya bermuara ke dalam folikel rambut.
Menjadi aktif setelah pubertas, & merproduksi odorius sekret (sekret yang berbau khas).

1. Glandula Sebasea (kelenjar minyak)

Kelenjar minyak mensekresi substansi yang berminyak yang disebut sebum(tersusun atas
trigliserida, asam lemak bebas & kolesterol) ke folikel rambut, shg kelenjar ini melubrikasi
folikel & batang rambut.
Terdapat pada hampir setiap folikel rambut, kecuali pada papila mamae, labia minora, &
sudut mulut.

Kelenjar sebasea adalah kelenjar berbentuk kantong kecil yang terletak di


dermis, di sebelah folikel rambut, yang melepaskan sebum ke rambut dan
melembabkan kulit.

1. Kelenjar Seruminosa
Merupakan kelenjar apokrin yang khusus, yang hanya terdapat pada meatus auditorius contohternal
tempat kelenjar tersebut memproduksi serumen (waxy).

Dalam penyakit ketombe, deskuamasi adalah penyebab penyakit ini. Penyakit ini terjadi
karena proses deskuamasi yang berlebihan pada kulit kepala, sehingga selsel epidermis banyak terlepas. Pada ketombe basah, deskuamasi berlebihan ini disertai
dengan produksi minyak berlebih, sehingga sel-sel epidermis akan menumpuk dan
menempel satu sama lain. Ketombe basah juga sering disebabkan oleh
infeksi cendawan Pityrosporum ovale. Sedangkan pada ketombe kering, hanya terjadi
deskuamasi berlebihan sehingga kulit kepala terlihat kering. [2]

Apa sih kotoran telinga itu?


Kotoran telinga atau dalam bahasa kedokteran disebut serumen, diproduksi oleh kelenjar
yang terdapat dalam kulit yang melapisi liang telinga. Fungsi utama serumen adalah untuk
melindungi telinga dari kerusakan dan infeksi. Secara normal, serumen akan menumpuk
dalam liang telinga lalu mengering dan keluar melalui lubang telinga sambil membawa
bahan bahan yang tertangkap olehnya seperti debu dan partikel kecil lainnya. Kotoran
telinga akan melapisi kulit liang telinga sehingga menjaga kulit ini kedap air. Terlalu rajin
membersihkan kotoran telinga akan membuat liang telinga kering, gatal dan mudah
terinfeksi.
Serumen sendiri bentuknya bermacam macam. Ada yang cair, lembek dan keras. Warnanya
pun bervariasi terggantung komposisi yang terkandung di dalamnya. Selain hasil produksi
kelenjar, serumen juga mengandung sel sel kulit yang telah mati, kuman yang secara
normal hidup di dalam liang telinga serta air.
Pada keadaan normal, liang telinga mempunyai mekanisme pembersihan sendiri. Kulit pada
liang telinga terbentuk sedemikian rupa sehingga memudahkan kotoran telinga bergerak
dari dalam ke udara luar. Akan menjadi masalah jika mekanisme ini terganggu sehingga
kotoran telinga menumpuk dan mengeras menutupi liang telinga.
Kapan sebaiknya kotoran telinga dibersihkan?
Jika semua berlangsung normal, anda tidak perlu membersihkan liang telinga. Sayangnya,
tidak semua berlangsung secara normal. Kotoran telinga dapat menumpuk pada liang
telinga oleh karena beberapa sebab, antara lain gangguan bentuk liang telinga oleh karena
infeksi, bentuk tulang yang tidak bagus dan jaringan ikat yang terganggu. Produksi kotoran
telinga yang terlalu keras/kadar air yang kurang. Hal ini biasanya terjadi pada orang tua.
Atau produksi kotoran telinga yang berlebihan. Jika kotoran telinga terkumpul dalam jumlah
banyak dan menutupi liang telinga sehingga menganggu pendengaran maka kotoran telinga
tersebut harus dikeluarkan dengan berbagai macam teknik. Ada yang dikait, diencerkan,
disedot atau diirigasi.
Bagaimana dengan penggunaan Cotton Bud?
Kotoran telinga tidak pernah dibentuk di bagian dalam liang telinga atau di dekat gendang
telinga. Sehingga bila kotoran telinga sampai kesasar ke gendang telinga maka
kemungkinan penyebabnya adalah penggunaan cotton bud yang mendorong kotoran telinga
ke tempat yang lebih dalam. Selain mendorong serumen lebih dalam, penggunaan cotton

bud yang kasar akan menyebabkan kulit liang telinga menjadi mudah terluka dan
menimbulkan infeksi. Salah menggunakan cotton budjuga akan menyebabkan trauma pada
gendang telinga dan bahkan bisa menyebabkan pecahnya gendang telinga. Jadi, berhati
hatilah menggunakan cotton bud.

Anda mungkin juga menyukai