(http://kajianmahasiswa.files.wordpress.com/2014/05/1388_1152644005.jpg)
Cara Mempelajari al-Quran
[1] Ibnu Masud radhiyallahuanhu berkata, Dahulu kami -para sahabat- apabila belajar kepada Nabi
shallallahu alaihi wa sallam sepuluh ayat, maka kami tidaklah mempelajari sepuluh ayat lain yang
diturunkan berikutnya kecuali setelah kami pelajari apa yang terkandung di dalamnya. Hadits ini
disahihkan oleh al-Hakim dan adz-Dzahabi menyepakatinya (lihat al-Jami li Ahkam al-Quran [1/68])
[2] Imam Abdurrazzaq meriwayatkan dengan sanadnya di dalam al-Mushannaf, dari Abu
Abdirrahman as-Sulami. Beliau berkata, Dahulu apabila kami mempelajari sepuluh ayat al-Quran,
maka tidaklah kami mempelajari sepuluh ayat berikutnya sampai kami memahami kandungan halal
dan haram, serta perintah dan larangan yang terdapat di dalamnya. (lihat al-Jami li Ahkam alQuran [1/68])
[3] Abu Abdirrahman as-Sulami berkata, Para sahabat yang mengajarkan bacaan al-Quran kepada
kami seperti Utsman bin Affan, Abdullah bin Masud dan lain-lain menuturkan kepada kami,
bahwasanya dahulu apabila mereka mempelajari sepuluh ayat dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam,
maka mereka tidaklah melewatinya kecuali setelah mereka pelajari pula kandungan ilmu dan amal
yang terdapat di dalamnya. Mereka berkata: Maka kami mempalajari al-Quran, ilmu, dan amal
sekaligus secara bersamaan. (lihat Ushul fi at-Tafsir oleh Syaikh Ibnu Utsaimin, hal. 26)
http://kajianmahasiswa.wordpress.com/2014/05/04/untaian-hikmah-ulama-sunnah-bagian-1/
1/3
6/17/2014
2/3
6/17/2014
Posted in: Mutiara Hikmah, Nasehat | Tagged: Ahlus Sunnah, Hikmah, Manhaj Islam, Mutiara Kata,
Nasihat Ulama, Salafiyah, Tarbiyah, Ulama Salaf
Create a free website or blog at WordPress.com. The Retro-Fitted Theme.
Follow
http://kajianmahasiswa.wordpress.com/2014/05/04/untaian-hikmah-ulama-sunnah-bagian-1/
3/3