Anda di halaman 1dari 3

Tugas IBR

Firman Agum Gunawan


21030113140152

Contoh Material dalam Industri Kimia


1. Polyethylene
Polietilena (disingkat PE) (IUPAC: Polietena) adalah termoplastik yang digunakan secara luas oleh
konsumen produk sebagai kantong plastik. Molekul etena C2H4 adalah CH2=CH2. Dua grup CH2
bersatu dengan ikatan ganda. Polietilena dibentuk melalui proses polimerisasi dari etena.
Polietilena bisa diproduksi melalu proses polimerisasi radikal, polimerisasi adisi anionik, polimerisasi
ion koordinasi, atau polimerisasi adisi kationik. Setiap metode menghasilkan tipe polietilena yang
berbeda.
2. Polypropylene
Polipropilena atau polipropena (PP) adalah sebuah polimer termo-plastik yang dibuat oleh industri
kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya pengemasan, tekstil (contohnya tali,
pakaian dalam termal, dan karpet), alat tulis, berbagai tipe wadah terpakaikan ulang serta bagian
plastik, perlengkapan labolatorium, pengeras suara, komponen otomotif, dan uang kertas polimer.
Polimer adisi yang terbuat dari propilena monomer, permukaannya tidak rata serta memiliki sifat
resistan yang tidak biasa terhadap kebanyakan pelarut kimia, basa dan asam. Polipropena biasanya
didaur-ulang, dan simbol daur ulangnya adalah nomor "5":
.
Pengolahan lelehnya polipropilena bisa dicapai melalui ekstrusi dan pencetakan. Metode ekstrusi
(peleleran) yang umum menyertakan produksi serat pintal ikat (spun bond) dan tiup (hembus) leleh
untuk membentuk gulungan yang panjang untuk nantinya diubah menjadi berbagai macam produk
yang berguna seperti masker muka, penyaring, popok dan lap.
Ada banyak penerapan penggunaan akhir untuk PP karena dalam proses pembuatannya bisa ditailor grade dengan aditif serta sifat molekul yang spesifik. Sebagai misal, berbagai aditif antistatik
bisa ditambahkan untuk memperkuat resistensi permukaan PP terhadap debu dan pasir.
Kebanyakan teknik penyelesaikan fisik, seperti pemesinan, bisa pula digunakan pada PP. Perawatan
permukaan bisa diterapkan ke berbagai bagian PP untuk meningkatkan adhesi (rekatan) cat dan
tinta cetak.
3. Polyvinyl Chloride
Polivinil klorida (IUPAC: Poli(kloroetanadiol)), biasa disingkat PVC, adalah polimer termoplastik
urutan ketiga dalam hal jumlah pemakaian di dunia, setelah polietilena dan polipropilena. Di
seluruh dunia, lebih dari 50% PVC yang diproduksi dipakai dalam konstruksi. Sebagai bahan
bangunan, PVC relatif murah, tahan lama, dan mudah dirangkai. PVC bisa dibuat lebih elastis dan
fleksibel dengan menambahkan plasticizer, umumnya ftalat. PVC yang fleksibel umumnya dipakai
sebagai bahan pakaian, perpipaan, atap, dan insulasi kabel listrik.
PVC diproduksi dengan cara polimerisasi monomer vinil klorida (CH2=CHCl). Karena 57% massanya
adalah klor, PVC adalah polimer yang menggunakan bahan baku minyak bumi terendah di antara
polimer lainnya.
4. Polyethylene Terephthalate
Polietilena tereftalat (disingkat PET, PETE atau dulu PETP, PET-P) adalah suatu resin polimer plastik
termoplast dari kelompok poliester. PET banyak diproduksi dalam industri kimia dan digunakan

dalam serat sintetis, botol minuman dan wadah makanan, aplikasi thermoforming, dan
dikombinasikan dengan serat kaca dalam resin teknik. PET merupakan salah satu bahan mentah
terpenting dalam kerajinan tekstil.
PET dapat berwujud padatan amorf (transparan) atau sebagai bahan semi-kristal yang putih dan
tidak transparan, tergantung kepada proses dan riwayat termalnya. Monomernya dapat diproduksi
melalui esterifikasi asam tereftalat dengan etilen glikol, dengan air sebagai produk sampingnya.
Monomer PET juga dapat dihasilkan melalui reaksi transesterifikasi etilen glikol dengan dimetil
tereftalat dengan metanol sebagai hasil samping. Polimer PET dihasilkan melalui reaksi polimerasi
kondensasi dari monomernya. Reaksi ini terjadi sesaat setelah esterifikasi/transesterifikasinya
dengan etilen glikol sebagai produk samping (dan etilen glikol ini biasanya didaur ulang).
Kebanyakan (sekitar 60%) dari produksi PET dunia digunakan dalam serat sintetis, dan produksi
botol mencapai 30% dari permintaan dunia. Dalam penggunaannya di bidang tekstil, PET biasanya
disebut dengan poliester saja.
5. Polystyrene
Polistirena adalah sebuah polimer dengan monomer stirena, sebuah hidrokarbon cair yang dibuat
secara komersial dari minyak bumi. Pada suhu ruangan, polistirena biasanya bersifat termoplastik
padat, dapat mencair pada suhu yang lebih tinggi. Stirena tergolong senyawa aromatik.
Polistirena padat murni adalah sebuah plastik tak berwarna, keras dengan fleksibilitas yang terbatas
yang dapat dibentuk menjadi berbagai macam produk dengan detail yang bagus. Penambahan
karet pada saat polimerisasi dapat meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan kejut. Polistirena jenis
ini dikenal dengan nama High Impact Polystyrene (HIPS). Polistirena murni yang transparan bisa
dibuat menjadi beraneka warna melalui proses compounding. Polistirena banyak dipakai dalam
produk-produk elektronik sebagai casing, kabinet dan komponen-komponen lainya. Peralatan
rumah tangga yang terbuat dari polistirena : sapu, sisir, baskom, gantungan baju, ember.
6. Poliuretan
Poliuretan, yang umumnya disingkat PU, adalah apapun polimer yang terdiri dari sebuah rantai unit
organik yang dihubungkan oleh tautan uretana (karbamat). Polimer poliuretan dibentuk oleh
pereaksian sebuah monomer yang mengandung setidaknya dua gugus fungsional isosianat dengan
monomer lainnya yang mengandung setidaknya dua gugus alkohol dalam kehadiran sebuah katalis.
Perumusan poliuretan meliputi kekakuan, kekerasan, serta kepadatan yang amat beragam. Bahanbahan ini di antaranya adalah:
Busa fleksibel berdensitas (kepadatan) rendah yang digunakan dalam bekleding dan bedding,
Busa kaku berdensitas rendah yang digunakan untuk isolasi termal dan dasboard mobil,
Elastomer padat yang empuk yang digunakan untuk bantalan gel serta penggiling cetakan, dan
Plastik padat yang keras yang digunakan sebagai bagian struktural dan bezel instrumen
elektronik.
7. Polycarbonate
Polikarbonat adalah suatu kelompok polimer termoplastik, mudah dibentuk dengan menggunakan
panas. Plastik jenis ini digunakan secara luas dalam industri kimia saat ini. Plastik ini memiliki
banyak keunggulan, yaitu ketahanan termal dibandingkan dengan plastik jenis lain, tahan terhadap
benturan, dan sangat bening. Dalam identifikasi plastik, polikarbonat berada pada nomor 7.
Polikarbonat disebut demikian karena plastik ini terdiri dari polimer dengan gugus karbonat (-O(C=O)-O-) dalam rantai molekuler yang panjang. Tipe polikarbonat yang paling umum adalah
bisfenol A (BPA). Polikarbonat adalah material yang tahan lama dan dapat dilaminasi menjadi kaca
anti peluru. Meski memiliki ketahanan yang tinggi terhadap benturan, namun polikarbonat cukup

mudah tergores sehingga dibutuhkan pelapisan keras (hard coating) untuk membuat lensa kaca
mata dan eksterior otomotif menggunakan polikarbonat dan material optis lainnya karena
polikarbonat sangat bening dan memiliki kemampuan mentransmisikan cahaya yang sangat baik
dibandingkan dengan jenis kaca lainnya. Sifat polikarbonat mirip dengan polimetil metakrilat
(akrilik), namun polikarbonat lebih kuat dan dapat digunakan pada suhu tinggi, meski lebih mahal.
Aplikasi berupa lembaran diantaranya:
Papan iklan
Banguan: atap, pelapis dinding, dan sebagainya
Industri: badan mesin, panel instrumen, pelindung, dan sebagainya
Aplikasi hasil injeksi diantaranya:
Compact disk
Botol minum, gelas minum
Peralatan laboratorium
Lensa penerangan, lensa kaca mata, lensa pengaman, lensa lampu otomotif, dan sebagainya
8. Nafta
Nafta atau naphtha adalah suatu kelompok yang terdiri dari beberapa jenis hidrokarbon cair produk
antara kilang minyak yang digunakan terutama sebagai bahan baku produksi komponen bensin
oktan tinggi melalui proses reformasi katalitik. Nafta juga digunakan dalam industri petrokimia
untuk memproduksi olefin dalam perengkah uap (steam cracker) serta digunakan sebagai pelarut
atau solven dalam industri kimia.
9. Kaca serat
Kaca serat (Bahasa Inggris: fiberglass) atau sering diterjemahkan menjadi serat gelas adalah kaca
cair yang ditarik menjadi serat tipis dengan garis tengah sekitar 0,005 mm - 0,01 mm. Serat ini
dapat dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi kain, yang kemudian diresapi dengan resin
sehingga menjadi bahan yang kuat dan tahan korosi untuk digunakan sebagai badan mobil dan
bangunan kapal. Dia juga digunakan sebagai agen penguat untuk banyak produk plastik; material
komposit yang dihasilkan dikenal sebagai plastik diperkuat-gelas (glass-reinforced plastic, GRP) atau
epoxy diperkuat glass-fiber (GRE), disebut "fiberglass" dalam penggunaan umumnya.
10. Nilon
Nilon merupakan suatu keluarga polimer sintetik yang diciptakan pada 1935 oleh Wallace Carothers
di DuPont. Produk pertama adalah sikat gigi ber-bulu nilon (1938), dilanjutkan dengan produk yang
lebih dikenal: stoking untuk wanita pada 1940. Nilon dibuat dari rangkaian unit yang ditautkan
dengan ikatan peptida (ikatan amida) dan sering diistilahkan dengan poliamida (PA). Nilon
merupakan polimer pertama yang sukses secara komersial, dan merupakan serat sintetik pertama
yang dibuat seluruhnya dari bahan anorganik: batu bara, air, dan udara. Elemen-elemen ini
tersusun menjadi monomer dengan berat molekular rendah, yang selanjutnya direaksikan untuk
membentuk rantai polimer panjang.
Bahan ini ditujukan untuk menjadi pengganti sintetis dari sutra yang diwujudkan dengan
menggunakannya untuk menggantikan sutra sebagai bahan parasut.
Sumber : Wikipedia.com

Anda mungkin juga menyukai