DI SUSUN OLEH :
Riri Andriani
NIM. T.PAI 2014.0
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam pemerintahan Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar tahun
1945 sangatlah penting. Karena di dalamnya memuat tugas dan wewenang
lembaga negara di Indonesia ini. Selain itu juga terdapat aturan-aturan, bentuk
negara, lambang, lagu kebangsaan dan lain-lain. Undang-undang dibuat harus
sesuai dengan keperluan dan harus peka zaman, artinya aturan yang dibuat oleh
para DPR kita sebelum di syahkan menjadi Undang-Undang sebelumnya harus
disosialisasikan dahulu dengan rakyat, apakah tidak melanggar norma- norma
adat atau melanggar hak hak azazi manusia. Salah satu bukti bahwa Undang
undang yang sudah tidak relevan lagi dengan kondisi zamanya adalah UndangUndang Dasar 1945. Oleh karena itu Undang-Undang Dasar tahun 1945
diamandemen sebanyak 4 kali, yaitu pada tanggal 19 Oktober 1999 yang
merupakan amandemen pertama, tanggal 18 Agustus 2000 yang merupakan
amandemen kedua, tanggal 10 November 2001 yang merupakan amandemen
ketiga dan tanggal 10 Agustus 2002 yang merupakan amandemen yang terakhir
atau amandemen keempat. Hal ini dilakukan agar isi dari Undang-Undang
Dasar tersebut bisa sesuai dengan perkembangan zaman dan memperbaikinya,
sehungga dapat menjadi dasar hukum yang baik dan tegas. Dan dalam proses
tersebut ada perbedaan antara sebelum amandemen dengan yang setelah
amandemen.
2. Tujuan
Tujuan yang dilakukan dalam penyususnan makalah ini adalah untuk
mengetahui perbedaan fungsi, tugas, dan wewenang lembaga Negara baik
sebelum maupum sesudah dilakukan amandemen Undang-Undang Dasar 1945.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
UUD
1945
menguraikan
dengan
jelas
sistem
pada
sumpah/janji.
saat
anggota
Sebelum
MPR
memangku
yang
baru
jabatannya,
mengucapkan
anggota
MPR
Negara
yang
pelaksanaannya
ditugaskan
kepada
Presiden/Mandataris.
2. Memberikan penjelasan yang bersifat penafsiran terhadap putusanputusan Majelis.
3. Menyelesaikan pemilihan dan selanjutnya mengangkat Presiden Wakil
Presiden.
4. Meminta pertanggungjawaban dari Presiden/ Mandataris mengenai
pelaksanaan
Garis-Garis
Besar
pertanggungjawaban tersebut.
Haluan
Negara
dan
menilai
dalam
masa
jabatannya
apabila
Presiden/mandataris
2.
3.
4.
5.
3. Presiden
Presiden adalah lembaga negara yang memegang kekuasaan
eksekutif.
Maksudnya,
presiden
mempunyai
kekuasaan
untuk
meskipun
kedudukannya
tidak
neben
akan
tetapi
untergeordnet.
2. Presiden menjalankan kekuasaan pemerintahan negara tertinggi
(consentration of power and responsiblity upon the president).
3. Presiden selain memegang kekuasaan eksekutif (executive power),
juga memegang kekuasaan legislative (legislative power) dan
kekuasaan yudikatif (judicative power).
4. Presiden mempunyai hak prerogatif yang sangat besar.
5. Tidak ada aturan mengenai batasan periode seseorang dapat menjabat
sebagai presiden serta mekanisme pemberhentian presiden dalam
masa jabatannya.
6. Mengangkat dan memberhentikan anggota BPK.
7. Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (dalam
kegentingan yang memaksa).
8. Menetapkan Peraturan Pemerintah.
9. Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri pemilihan.
4. Mahkamah Agung (MA)
Mahkamah Agung merupakan lembaga negara yang memegang
kekuasaan kehakiman. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan
yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan
hukum dan keadilan. Mahkamah Agung adalah pengadilan tertinggi di
negara kita. Perlu diketahui bahwa peradilan di Indonesia dapat
dibedakan peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer, dan
peradilan tata usaha negara (PTUN).
2.
3.
4.
5.
6.
7.
keberadaannya
terutama
diberikannya
kekuasaan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
merupakan
lembaga
perwakilan
yang
mencerminkan
keputusan
nasisonal
kepentingan
daerah
mengenai
selain
daerah,
karena
dapat
mendorong
dengan
otonomi
daerah,
hubungan
pusat
daerah,
Presiden
Berbeda dengan sistem pemilihan Presiden dan Wapres sebelum
adanya amandemen dipilih oleh MPR , sedangkan setelah adanya
amandemen UUD 1945 sekarang menentukan bahwa mereka dipilih
secara langsung oleh rakyat. Pasangan calon Presiden dan Wapres
diusulkan oleh parpol atau gabungan parpol peserta pemilu.
Konsekuensinya karena pasangan Presiden dan Wapres dipilih oleh
rakyat, mereka mempunyai legitimasi yang sangat kuat.
Wewenang Presiden antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
Kewenangan
pemberian
grasi,
amnesti
dan
abolisi
harus
BPK
Melalui perubahan konstitusi keberadaan BPK diperkukuh, antara
lain ditegaskan tentang kebebasan dan kemandirian BPK, suatu hal
yang mutlak ada untuk sebuah lembaga negara yang melaksanakan
tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan
negara. Hasil kerja BPK diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD
serta ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan dan atauu badan sesuai
dengan UU. Untuk memperkuat jangkauan wilayah pemeriksaan, BPK
memiliki perwakilan di setiap Propinsi.
Wewenang BPK antara lain :
1.
2.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penulisan makalah ini telah menguraikan perubahan-perubahan mendasar
sistem ketatanegaraan, fungsi, tugas, dan wewenang lembaga Negara baik
sebelum maupun sesudah amandemen Undang-Undang Dasar tahun 1945.
Tentu saja penerapan dan pelaksanaan sebuah undang-undang dasar akan
sangat dipengaruhi oleh situasi perkembangan zaman, serta kedewasaan
bernegara para pelaksananya. Adanya semangat para penyelenggara negara
yang benar-benar berjiwa kenegerawanan, sangatlah mutlak diperlukan untuk
mengatasi kekurangan dan kelemahan rumusan sebuah undang-undang dasar.
Tanpa itu, undang-undang dasar yang baik dan sempurna pun, dapat
diselewengkan ke arah yang berlawanan. Namun, apapun juga, amandemen
konstitusi itu telah terjadi, dan menjadi bagian sejarah perjalanan bangsa ke
depan. Saya hanya berharap, semoga perubahan itu membawa perjalanan
bangsa dan negara kita ke arah yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://nugraha07wiguna.blogspot.com/2011/10/makalah-tentang-fungsi-dantugas.html,
http://www.to-sidrap.com/2011/03/perubahan-amandemen-dan-konstitusi.html,
http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/03/lembaga-negara-pasca-amandemen1945.html,