Geo Radar
Geo Radar
Oleh :
Ayi Syaeful Bahri, S.Si, M.T, 2) Supriyanto,
3)
Prof.Dr. rer.Nat. Bagus Jaya Sentosa,SU
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian di daerah karst dinding Gua Seropan yang bertujuan untuk
menentukan karakteristik dinding gua tersebut. Data yang digunakan adalah data hasil rekaman
Ground Penetrating Radar (GPR) pada tanggal 16-19 Agustus 2009. Untuk menggambarkan
karakteristik dinding Gua Seropan pada penelitian ini digunakan metode Ground Penetrating Radar
(GPR) dengan software dan hardware Future Series 2005). Metode ini bekerja berdasarkan prinsip
penjalaran gelombang elektromagnetik. Hasil dari metode ini berupa rekaman data yang
menggambarkan karakteristik dinding gua. Hasil ini selanjutnya dibandingkan dengan data lithologi
gua. Hasil dari rekaman data GPR menunjukkan bahwa beberapa zona gua tersebut mempunyai
perbedaan karakteristik antara bagian dalam dengan bagian permukaan. Zona massive limestone
yang direkomendasikan untuk tempat pemancangan pipa/anker sebagian besar berada di sebelah kiri
gua.
Kata kunci :GPR, karst
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
permukaan bisa dilakukan dengan berbagai
metode geofisika salah satunya dengan metode
Ground Penetrating Radar (GPR). Metode
Ground Penetrating Radar memanfaatkan
gelombang elektromagnetik untuk mendeteksi
objek yang terkubur di dalam tanah dan
mengevaluasi kedalaman objek tersebut.
Metode
Ground
Penetrating
Radar
penerapannya lebih mudah. Teknik akuisisi
metode GPR bisa dilakukan pada arah
horisontal maupun vertikal. Selain itu metode
ini juga bersifat non-destructive sehingga
cocok untuk pemetaan objek seperti dinding
gua tanpa merusak susunan dinding gua
Gambar 2.1
di mana :
0 = permitivitas listrik ruang hampa ( 8, 85
10 -12 C 2/Nm 2 )
= tahanan jenis ( .m )
B = medan magnet ( tesla )
E = medan listrik (N/C)
= permeabilitas magnetik
J = rapat arus (A/m2
Hukum
Gauss
menerangkan
bagaimana muatan listrik dapat menciptakan
dan mengubah medan listrik. Medan listrik
cenderung untuk bergerak dari muatan positif
ke muatan negatif. Hukum Gauss adalah
penjelasan utama mengapa muatan yang
berbeda jenis saling tarik menarik dan yang
sama jenisnya saling tolak menolak. Muatanmuatan tersebut menciptakan medan listrik
yang ditanggapi oleh muatan lain melalui gaya
listrik. Hukum Gauss untuk magnetisme
memiliki perbedaan dengan Hukum Gauss
untuk listrik. Dalam hal ini tidak ada partikel
kutub utara atau kutub selatan. Kutubkutub utara dan kutub-kutub selatan selalu
saling berpasangan. Hukum induksi Faraday
mendeskripsikan
bagaimana
dengan
mengubah medan magnet dapat tercipta medan
listrik. Ini merupakan prinsip operasi dari
generator listrik. Gaya mekanik (seperti yang
ditimbulkan oleh air pada bendungan)
memutar sebuah magnet besar, dan perubahan
medan magnet ini menciptakan medan listrik
yang mendorong arus listrik yang kemudian
disalurkan melalui jala-jala listrik. Hukum
Ampere menyatakan bahwa medan magnet
dapat ditimbulkan melalui dua cara : yaitu
lewat arus listrik (perumusan awal hukum
..(10)
Untuk mengetahui kedalaman objek yang
dideteksi,
kecepatan
perambatan
dari
gelombang
elektromagnetik
haruslah
diketahui. Kecepatan perambatan tersebut
tergantung kepada kecepatan cahaya di udara,
konstanta
dielektrik
relative
medium
perambatan
.(11)
Ketebalan beberapa medium di dalam tanah
dinyatakan dalam d , yaitu
(12)
Gambar 2.4 Konsep Akuisisi Data
......(13)
dimana :
= skin depth (meter)
= resistivitas (.m)
f = frekuensi (Hz)
r = permeabilitas relatif (H/m)
0 = permeabilitas magnet di udara /
ruang vakum
= 4 10 -7 (H/m)
impuls
adalah
sinyal
GPR
Cross-Coupling
Pada konfigurasi antena yang terpisah,
tentunya akan menimbulkan crosscoupling.
Cross-coupling merupakan sinyal yang
dikirimkan secara langsung oleh antena
pengirim ke penerima.
Keterangan :
udara = Impedansi karakteristik di udara ()
m = Impedansi karakteristik pada medium
dengan nilai r tertentu ()
r = Permeabilitas bahan (H/m)
r
= Permitivitas bahan (F/m)
L
= Jarak antara dua medium yang
terpisahkan oleh radome
..(14)
Keterangan :
S
= Jarak antar antenna pemancar
dengan penerima
K
= Konstanta propagasi (r )
Depth = Kedalaman penetrasi antenna
..(15)
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Gambar 4.4
Gambar 4.5
Gambar 4.6
Survey Gua
Data rekaman GPR pada
dinding gua Seropan tanggal
16-19 Agustus 2009
Software Future Series 2005
Interpretasi
10
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Gambar 4.10 Rekaman pada hari ketiga
zona L16-L17
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data rekaman GPR dan
analisis yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Dinding Gua Seropan terdiri dari tiga
macam karakter yaitu rongga (cavity),
karst kering , dan karst basah.
2. Dinding Gua Seropan didominasi oleh
rongga gua (cavity) dan karst kering.
3. Bagian kanan Gua Seropan
strukturnya relatif seimbang antara
rongga (cavity) dan karst kering.
4. Bagian kiri Gua Seropan didominasi
oleh karst kering.
5. Untuk keperluan pemancangan pipa
direkomendasikan di titik-titik dimana
dinding gua teridentifikasi sebagai
massive limestone (kuning kemerahmerahan) yang sebagian besar berada
di sebelah kiri gua.
4.2 Pembahasan
Pada data rekaman GPR tersebut
warna kuning kemerah-merahan menunjukkan
bahwa daerah tersebut berupa karst kering.
Sedangkan warna hijau yang agak gelap
menunjukkan bahwa daerah tersebut berupa
karst basah. Dan warna biru menunjukkan
bahwa daerah tersebut berupa zona kosong
(cavity). Kode R pada keterangan gambar
menunjukkan zona tersebut berada di sebelah
kanan gua sedangkan kode L menunjukkan
zona tersebut berada di sebelah kiri gua.
Setelah diperoleh data yang berupa
rekaman data GPR dari dinding gua
selanjutnya data ini dibandingkan dengan data
lithologi gua yang sudah ada sebelumnya yang
menggambarkan struktur permukaan gua. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui apakah
struktur permukaan gua sama dengan struktur
bagian dalam gua atau justru ada perbedaan
struktur antara keduanya.
Ada beberapa zona yang menarik yang
menunjukkan adanya perbedaan antara
struktur permukaan gua dengan struktur
bagian dalam gua. Salah satu zona yang paling
menarik yaitu zona R-22 dimana pada
permukaan gua zona tersebut berupa karst
5.2 Saran
Ada beberapa zona dari dinding Gua
Seropan yang tidak menunjukkan kesesuaian
antara bagian dalam dengan permukaan
dinding gua. Hal ini perlu mendapat perhatian
dalam pemanfaatan sungai yang ada di dalam
gua tersebut untuk berbagai kebutuhan. Untuk
memaksimalkan potensi sungai bawah tanah
seperti untuk kebutuhan air minum dan
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro perlu
dilakukan kajian lebih lanjut mengenai
struktur dan karakteristik daerah di sekitar
aliran sungai tersebut agar pelaksanaanya bisa
berjalan lebih efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Griiffiths, D.J., and College R., 1999,
Introduction to Electrodynamics, Prentice
Hall, United States of America
Chamberlain, A.T., Sellers, W., Proctor, C.,
and Coard, R., 2000, Cave Detection in
Limestone using Ground Penetrating
11
12