PENDAHULUAN
1.1
Menurut Azwar (1989), air limbah adalah air yang tidak bersih dan mengandung
berbagai zat yang membahayakan kehidupan manusia atau hewan serta
tumbuhan, merupakan kegiatan manusia seperti, limbah industri dan limbah
rumah tangga.
b. Sedangkan menurut Notoatmodjo (2003), air limbah atau air buangan adalah sisa
air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempattempat
umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang
dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan
hidup.
c.
Pengertian lain menyebutkan bahwa air limbah adalah kombinasi dari cairan dan
sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan
industri, bersama-sama dengan air tanah, air permukaan dan air hujan yang
mungkin ada.
d. Menurut Sugiharto (1987), air limbah (waste water) adalah kotoran dari manusia
dan rumah tangga serta berasal dari industri, atau air permukaan serta buangan
lainnya. Dengan demikian air buangan ini merupakan hal yang bersifat kotoran
umum.
Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari
rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya
mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan
manusia serta menggangu lingkungan hidup. Sumber lain mengatakan bahwa air
limbah adalah kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah
pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industri, yang bercampur dengan air
tanah, air permukaan dan air hujan. Berdasrkan pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa air limbah adalah air yang tersisa dari kegiatan manusia, baik kegiatan rumah
tangga maupun kegiatan lain seperti industri, perhotelan dan sebagainya.
Objek pembahasan mengenai sampah pada KD 4 Utilitas Lanjut mengambil
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) SEMANGGI sebagai objek pengamatan.
Lokasi IPAL Semanggi ini bersebelahan dengan Kali Premulung sebagai batas Kota
Surakarta dengan Kabupaten Sukoharjo.
1.2
LATAR BELAKANG
Perkembangan industri yang pesat dewasa ini tidak lain karena penerapan
kemajuan teknologi oleh manusia untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik,
namum di sisi lain dapat menimbulkan dampak yang justru merugikan kelangsungan
hidup manusia. Dampak tersebut harus dicegah karena keseimbangan lingkungan
dapat terganggu oleh kegiatan industri dan teknologi tersebut. Jika keseimbangan
lingkungan terganggu maka kualitas lingkungan juga berubah. Padahal kenyamanan
hidup banyak ditentukan oleh daya dukung alam atau kualitas lingkungan yang
mendukung kelangsungan hidup manusia.
Buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestic atau rumah tangga disebut limbah. Dimana masyarakat bermukim, disanalah
berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus atau biasa
disebut black water, dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya
disebut juga grey water. Limbah, sampah, dan kotoran yang berasal dari rumah
tangga, perusahaan, dan kendaraan merupakan masalah serius yang perlu
diperhatikan untuk menciptakan kesehatan lingkungan. Pembuangan sampah rumah
tangga dibiasakan pada tempat sampah, karena itu tempat sampah seharusnya selalu
tersedia di lingkungan rumah tempat tinggal sesuai dengan jenisnya, sampah basah
atau garbage, sampah kering atau rubbish, dan sisa-sisa industry atau industrial waste.
Selain itu, kebiasaan meludah, buang air kecil dan besar, air limbah juga harus dikelola
Utilitas Lanjut - Sampah | 2
dengan baik agar tidak mengganggu kesehatan lingkungan. Sampah yang tidak
dikelola dengan baik dapat menjadi sarang hewan penyebar penyakit dan bau yang
tidak sedap.
1.3
PERMASALAHAN
1. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang air limbahnya ke jaringan pipa
air limbah.
2. Masyarakat masih menganggap mahalnya pemasangan atau penyambungan air
limbah.
3. Minimnya dana untuk meningkatkan cakupan pelayanan pengolahan air limbah,
sehingga pengembangan pelayanan berjalan lamban.
4. Masih adanya masyarakat yang membuang air limbahnya ke sungai, sehingga
menyebabkan pencemaran lingkungan.
5. Jasa penyedot tinja swasta masih membuang lumpur tinjanya ke sungai.
1.4
SISTEMATIKA
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan tentang pengertian air limbah, lokasi pengamatan objek, latar belakang,
serta permasalahan yang ada pada proses pengolahan air limbah IPAL Semanggi
maupun dalam distribusi menuju IPAL Semanggi.
tentang
tahap-tahap
pengolahan
air
limbah
dalam
usaha
BAB III
PENANGANAN AIR LIMBAH PADA IPAL SEMANGGI
Lokasi IPAL Semanggi terletak searah dengan Pasar Klitikan Notoharjo, di Semanggi
Selatan. IPAL tersebut mengelola air limbah di tiga kawasan, Sistem Mangkunegaran
(Kelurahan Mangkubumen, Timuran, Ketelan, Punggawan dan lain-lain), Sistem Kasunanan
(Kelurahan Pajang, Sondakan, Tipes, Sriwedari, Kauman dan lain-lain), serta tambahan baru,
yakni Kelurahan Semanggi dan Joyosuran. Dengan kemampuan 30 liter/detik menjadi 60
liter/detik diharapkan mendongkrak jumlah pelanggan IPAL Semanggi dari 6.285 sambungan
rumah menjadi 13.000 pada tahun 2015 nanti.
Sejak dibangun pada 2001 hingga 2008, jumlah pelanggan air kotor Surakarta
dapameningkat lebih dari 60 persen dari semula 6.600 sambungan rumah (SR) menjadi
10.839 SR. IPAL Semanggi melayani wilayah selatan surakarta, sementara untuk wilayah
utara dilayani oleh IPAL Mojosongo dengan kapasitas 24 liter per detik. Pelanggan IPAL
Semanggi sendiri berjumlah 6.285 sambungan rumah yang sebagian besar merupakan
rumah tangga dan sisanya merupakan limbah industri dan rumah sakit.
3.2 Sistem Pengolahan Limbah IPAL Semanggi
Penjelasan Alat-Alat
a) Unit Grit Chamber, terdiri dari :
Bar Screen untuk menyaring kotoran dan ampas, sampah yang mengapung supaya
aliran tidak terhambat
b) Unit Ekualisasi berfungsi untuk meratakan fluktuasi debitharian, terutama pada jam
jam puncak, untuk dapat dipompa secara kontinu ke bak aerasi
c) Unit Aerasi Berfungsi untuk mencampurkan dan meratakan seluruh isi bak, selain itu
udara yang dialirkan juga turut mensuplai oksigen yang dibutuhkan bagi
mikroorganisme
d) Unit Sedimentasi berfungsi untuk mengendapkan lumpur sehingga terpisah antara air
yang siap buang dan lumpur yang terbentuk
e) Bak Pengering Lumpur berfungsi untuk media penjemuran lumpur dari unit sebelumnya
yaitu bak sedimentasi supaya didapatkan lumpur yang kering dan digunakan sebagai
kompos
Gambar Fi haha :D (alat-alat)
Setelah dijelaskan alat-alat yang digunakan dalam proses pengolahan limbah di IPAL
Semanggi maka kemudian dijelaskan kembali alur pengolahan limbah yang diterapkan di
IPAL Semanggi.
Sumber
Limbah
Grit
Chamber
Barscreen
Keterangan:
Equalisasi
Aerasi
Finescreen
Bak
Lumpur
Bak
Pembuangan
Truck Tinja
Outlet Kali
Permulung
IPLT
Putri Cempo
Ef f luent
ke sungai
Aliran Air
Aliran Lumpur
saat ini.Selanjutnya pengaliran air limbah dari bak aerasi ke baksedimentasi dilakukan
secara graviasi hingga sampaidengan pengaliran menuju enffluent.
d) Adanya aliran return sludge dari bak sedimentasi menuju bak aerasi untuk menjaga
kestabilan konsentrasi MLVSS (Mixed Liquor Volatile Suspended Solid) yangditetapkan
e) Sludge diskrit terendapkan dalam Grit Chamber harus secara rutin dilakukan.
Berikut ini adalah alur pengolahan air limbah di IPAL Semanggi berdasarkan data wawancara
dengan petugas IPAL Semanggi.
Dari Rumah-rumah masyarakat, baik itu dari kamar mandi atau dapur dialirkan melalui pipa
menuju screen. Ketika melewati screen ini sampah yang terangkut bersama air limbah
tersebut akan tersaring tertinggal di screen. Setelah melewati screen air dialirkan menuju
grit chamber. Di dalam grit chamber terdapat inlet (jalan masuk air limbah yang berasal dari
pipa-pipa disepanjang jalan setelah melalui screen yang terdapat di jalan. Pada proses ini air
limbah sudah sampai pada instalasi). Selain itu juga terdapat screen berjumlah dua buah.
Sampah-sampah yang lolos dari screen pertama (yang terdapat di jalan), akan disaring lagi
pada screen yang terdapat di grit chamber ini. Di dalam grit chumber juga terdpat pompa
untuk memompa air limbah menuju bak kualisasi. Bebeda dengan dari proses sebelumnya.
Jika dalam proses sebelumnya air limbah mengalir memanfaatkan gaya gravitasi, dari grit
chamber menuju bak kualisasi air dipompa karena kondisi tanah bak kualisasi lebih tinggi
dari grit chamber. Bak kualisasi berfungsi meratakan aliran. Pada umumnya jaringan air
limbah akan padat ketika pagi dan sore hari. Bak kualisasi mengatur agar aliran yang masuk
ke tahap selanjutnya seimbang setiap waktu, baik pagi, siang , sore dan malam. Selanjutnya
air limbah dialirkan menuju bak aerasi. Dalam bak aerasi inilah tempat pengolahan limbah.
Terdapat bakteri untuk mengolah limbah agar ketika dibuang ke sungai air tersebut sudah
memenuhi standar baku mutu. Dari bak aerasi air dialirkan ke bak sedimentasi. Setelah zatzat berbahaya suda dihilangkan dalam proses di bak aerasi, selanjutnya kandungan lumpur
dan pasir dalam air diendapkan. Hal ini bertujuan agar air yang nantinya akan dibuang ke
sungai tidak mengandung banyak lumpur dan pasir karena hal terebut dapat mengakibatkan
pendangkalan pada sungai. Ini adalah proses terakhir untuk kemudian air langsung dibuang
ke sungai. Dan endapan lumpur ini nantinya akan dialirkan ke sludge drying BED untuk
dikeringkan. Lumpur yang telah kering selanjutnya dibuang (dijadikan kompos), namun
sebagian lagi mengalami recycling kembali ke grit chamber untuk digunakan kembali dalam
pengolahan air limbah.
3.3 Kelayakan Baku Mutu Air Limbah IPAL Semanggi
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak IPAL Semanggi terkait baku mutu limbah yang
dihasilkan dari pengolahan di IPAL Semanggi, diperoleh data sebagai berikut. Limbah yang
dibuang dari hasil pengilaan IPAL Semanggi sendiri sudah sesuai standar baku mutu. Dalam
baku mutu, BOD ditetapkan <50, di IPAL Semnggi BOD berkisar 30-40. Untuk COD
ditetapkan <100, IPAL Semanggi COD sudah <100. Untuk mengukur apakah sudah sesuai
baku mutu dilakukan penelitian di laboratorium yang terdapat di kawasan IPAL Semanggi.
3.4 Permasalah IPAL Semanggi dan Solusinya
Masalah hanya terdapat pada masyarakat yang kurang sadar dan terus membuang sampahsampah mereka pada saluran air limbah. Hal ini sangat memberatkan kinerja screen karena
harus menyaring sampah yang demikian banyak, sehingga sangat sering sampah-sampah
tersebut lolos saring sehingga masuk ke grit chamber pada kawasan instalasi. Sosialisasi
sebenarnya sudah dilakukan, baik independent dari pihak IPAL sendiri, maupun dibarengkan
dengan agenda masyarakat seperti kumpulan Ibu-Ibu PKK, arisan RT, sarasehan warga dan
sebagainya. Solusi dari permasalahan tersebut, dilakukan pembersihan pada screen. Screen
yang berada di jalan dibersihkan setiap tiga bulan sekali sedangkan screen yang berada di
kawasan instalasi dibersihkan lebih intens lagi, yaitu dua kali sehari, bahkan ketika kondisi
sampahnya sedang membludak, dibersihkan tiga hingga empat kali sehari.
Untuk memperdalam bahasan, kami melakukan studi literatur. Dari studi literatur yang kami
lakukan, kami memperoleh data mengenai permasalahan di IPAL Semanggi beserta
solusinya sebagai berikut.
A. Permasalahan
1. Kurangnya koordinasi yang baik antara dinas, maupun instasi lembaga dengan
masyarakat dalam pengelolaan IPAL
2. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang air limbahnya ke jaringan pipa
air limbah
3. Masyarakat masih menganggap mahalnya pemasangan /penyambungan air limbah
4. Minimnya dana untuk meningkatkan cakupan pelayanan pengolahan air limbah,
sehingga pengembangan pelayanan berjalan lamban
Utilitas Lanjut - Sampah | 8
terkandung dalam air limbah hasil olahan tersebut untuk dibuang ke sungai.
Biasanya pengecekan ini dilakukan sebulansekali langsung dari KLH sendiri yang
melaksanakan.
2. Subyek penetapan tarif pengelolaan limbah cair adalah orang pribadi atau badan
yang memperoleh jasa pelayanan pengelolaan limbah, badan yang dimaksud dalam
hal ini yaitu badan yang berbentuk badan hukum dan badan yang tidak berbentuk
badan hukum. Penetapan tarif pengelolaan limbah didasarkan pada fungi bangunan.
penetapan struktur dan besarnya tarif pengelolaan limbah ditentukan oleh golongan
pelanggan. Sehingga pengelolaan yang dilakukan lebih terkondisikan tidak
membuang limbah langsung ke sungai. Dengan adanya tarif yang ditentukan
diharapkan ada pengelolaan yang lebih baik.
Golongan
Pelanggan
Rumah Tangga I
Rumah Tangga II
Komersial I
Tarif
Tarif Per
Bulan
luas Rp. 5.000
Komersial II
Niaga I
Niaga II
BAB II
PENANGGULANGAN AIR LIMBAH
Metode dan tahapan proses pengolahan limbah cair yang telah dikembangkan sangat
beragam. Limbah cair dengan kandungan polutan yang berbeda kemungkinan akan
membutuhkan proses pengolahan yang berbeda pula. Proses-proses pengolahan tersebut
dapat diaplikasikan secara keseluruhan, berupa kombinasi beberapa proses atau hanya
salah satu. Proses pengolahan tersebut juga dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan
atau faktor finansial.
2.1
Penyaringan (Screening)
Air limbah yang mengalir melalui saluran pembuangan disaring menggunakan
jeruji saring. Metode ini disebut penyaringan. Metode penyaringan merupakan
cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan-bahan padat berukuran
besar dari air limbah.
2.
Pengendapan
Setelah melalui tahap pengolahan awal, limbah cair akan dialirkan ke tangki atau
bak pengendapan. Metode pengendapan adalah metode pengolahan utama dan
yang paling banyak digunakan pada proses pengolahan primer limbah cair.
Di tangki pengendapan, limbah cair didiamkan agar partikel-partikel padat yang
tersuspensi dalam air limbah dapat mengendap ke dasar tangki. Enadapn partikel
tersebut akan membentuk lumpur yang kemudian akan dipisahkan dari air limbah
ke saluran lain untuk diolah lebih lanjut. Selain metode pengendapan, dikenal juga
metode pengapungan (Floation).
4.
Pengapungan (Floation)
Metode ini efektif digunakan untuk menyingkirkan polutan berupa minyak atau
lemak. Proses pengapungan dilakukan dengan menggunakan alat yang dapat
menghasilkan gelembung-gelembung udara berukuran kecil ( 30 120 mikron).
Gelembung udara tersebut akan membawa partikel-partikel minyak dan lemak ke
permukaan air limbah sehingga kemudian dapat disingkirkan.
Bila limbah cair hanya mengandung polutan yang telah dapat disingkirkan melalui
proses pengolahan primer, maka limbah cair yang telah mengalami proses
pengolahan primer tersebut dapat langsung dibuang kelingkungan (perairan).
Namun, bila limbah tersebut juga mengandung polutan yang lain yang sulit
dihilangkan melalui proses tersebut, misalnya agen penyebab penyakit atau
senyawa organik dan anorganik terlarut, maka limbah tersebut perlu disalurkan
ke proses pengolahan selanjutnya.
2.2
Terdapat tiga metode pengolahan secara biologis yang umum digunakan yaitu
metode penyaringan dengan tetesan (trickling filter), metode lumpur aktif (activated
sludge), dan metode kolam perlakuan (treatment ponds/lagoons) .
1.
2.
2.3
2.4
Desinfeksi (Desinfection)
Desinfeksi atau pembunuhan kuman bertujuan untuk membunuh atau
mengurangi mikroorganisme patogen yang ada dalam limbah cair. Meknisme
desinfeksi dapat secara kimia, yaitu dengan menambahkan senyawa/zat tertentu, atau
dengan perlakuan fisik.
Dalam menentukan senyawa untuk membunuh mikroorganisme, terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
Efektivitas zat
Biayanya murah
Contoh mekanisme desinfeksi pada limbah cair adalah penambahan klorin
2.5
BAB III
PENANGANAN SAMPAH DI KAMPUNG SANITASI SEMANGGI
3.1
3.2
3.3
KELEBIHAN
3.4
KEKURANGAN
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
KESIMPULAN
1.
4.2
SARAN
1.
RT/RW ,
3.
Perlunya dukungan dana baik dari berbagai sumber, Pemerintah (Pusat, Pemprov,
maupun Pemkot Surakarta, Swasta , Masyarakat serta pihak donor).
4.
5.