Anda di halaman 1dari 10

BAB I

I.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Angin merupakan sumber daya alam yang tidak dapat habis yang bergerak kapan saja
apa bila massa udara di permukaan bumi memilki tekanan yang berbeda-beda oleh karena
factor tekanan yang bersuhu tinggi dengan tekanan yang bersuhu rendah.
Pentingnya angin bagi kehidupan manusia membuat para ilmuwan dan pelajar
mempelajari serta mengamati pergerakan angin dan danpaknya bagi aktifitas manusia
kehususnya bagi para petani. dalam klimatologi angin diamati dalam kecepatan dan arahnya.
Kecepatan angin adalah jarak tempuh massa udara yang bergerak tersebut dalam waktu
tertentu; jadi satuannya adalah jarak perwaktu seperti meter per detik, kilometer per jam.
sedang arah angin merupakan arah datangnya angin. Misalnya angin barat adalah yang
bertiup dari barat.
Semakin tinggi kita berada maka semakin kencang pula angin yang menerpa kita.
Malam hari, angin tidak sekencang di siang hari. Angin di daerah wilayah khatulistiwa atau
garis ekuator seperti indonesia anginnya lebih kencang daripada di daerah kutub. Macammacam angin ini adalah : angin laut, angin darat, angin lembah, angin gunung, angin fohn,
angin monsoon, angin musim barat dan angin musim timur.

1.2 Tujuan
-Memberikan pengertian tentang pergerakan massa udara pada berbagai tempat.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Meskipun pada kenyataan angin tidak dapat dilihat bagaimana wujudnya, namun masih
dapat diketahui keberadaannya melalui efek yang ditimbulkan pada benda benda yang mendapat
hembusan angin. Seperti ketika kita melihat dahan dahan pohon bergerak atau bendera yang
berkibar kita tahu bahwa ada angin yang berhembus.
Hukum gerak menyatakan bahwa sebuah benda yang dalam keadaan diam akan bergerak
akan tetap bertahan pada keadaannya. Kecuali ada gaya dari luar yang bekerja terhadap benda
tersebut, Oleh karena itunya udara yang tenang akan kembali menjadi (angin) bila ada gaya yang
bekerja diatmosfer yang menyebabkan terjadinya keadaan tidak seimbang (Handoko,1999).
Angin yang tidak menguntungkan bagi pertanian adalah angin fohn, karena dapat melayukan
tanaman. Angin fohn terjadi karena udara yang mengandung uap air membentur pengunungan atau
gunung yang tinggi, sehingga naik. Makin ke atas, suhu makin dingin dan terjadilah kondensasi yang
selanjutnya terbentuk titik-titik air. Titik-titik air itu kemudian jatuh sebagai hujan sebelum mencapai
puncak pada lereng pertama. Angin terus bergerak menuju puncak, kemudian jatuh pada lereng
berikutnya sampai kelembah. Karena sudah menjatuhkan hujan maka angin yang menuruni lereng ini
bersifat kering. Akibat cepatnya gerakan menuruni lereng, angin menjadi pasang sehingga angin fohn
memiliki sifat menurun, kering, dan panas (Wahyuningsih,2004).
Massa udara yang bergerak disebut angin. Angin dapat bergerak secara horizontal maupun
secara vertikal dengan kecepatan yang bervariasi dan berfluktuasi secara dinamis. Faktor pendorong
bergeraknya massa udara adalah perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat yang
lain. Angin selalu bertiup dari tempat dengan tekanan udara tinggi ke yang tekanan udara lebih
rendah. Jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, maka angin akan bergerak secara langsung dari
udara bertekanan tinggi ke udara bertekanan rendah. Akan tetapi, perputaran bumi pada sumbunya,
akan menimbulkan gaya yang akan mempengaruhi arah pergerakan angin. Pengaruh perputaran bumi
terhadap arah angin disebut pengaruh Coriolis (Lakitan,2002).
Variasi arah dan kecepatan angin dapat terjadi jika angin bergeser dengan permukaan yang
licin (smooth), variasi yang diakibatkan oleh kekasaran permukan disebut turbulensi mekanis.
Turbulensi daat pula terjadi pada saat udara panas pada permukaan bergerak ke atas secara vertikal,
kaena adanya resistensi dari lapisan udara di atasnya. Turbulensi yang disebabkan perbedaan suhu

lapisan atmosfer ini disebut turbulensi termal atau kadang disebut turbulensi konfektif. Fluktuasi
kecepatan angin akibat turbulensi mekanis umumnya lebih kecil tetapi frekuensinya lebih tinggi
(lebih cepat) dibandingkan dengan fluktuasi akibat turbulensi termal (Karim,1985).
Angin adalah udara yang bergerak dari satu tempat ketempat lainnya. Angin berhembus
dikarenakan beberapa bagian bumi mendapat lebih banyak panas matahari dibandingkan tempat lain.
Permukaan tanah yang panas mambuat suhu udara diatasnya naik. Akibatnya udara yang naik
mengembang dan menjadi lebih ringan. Karena lebih ringan dibandingkan udara sekitarnya, udara
akan naik. Begitu udara panas tadi naik, tempatnya akan segera digantikan oleh udara sekitar
terutama udara dari atas yang lebih dingin dan berat. Proses ini terjadi terus-menerus, akibatnya kita
bisa merasakan adanya pergerakan udara atau yang disebut angin (Nasir, 1990).
Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan oleh udara karena beratnya kepada setiap
bidang seluas 1 cm2 yang mendatar dari permukaan bumi. Hal ini dapat dipahami bahwa setiap
lapisan udara yang dibawah mendapat tekanan udara dari yang diatasnya. Oleh karena itu lapisan
yang dibawah keadaan tegang. Ketegangan itu sangat besar sehingga berat udara yang diatasnya
bertahan dalam keadaan seimbang. Tinggi barometer ialah panjang kolom air raksa yang seimbang
dengan tekanan udara pada waktu itu (Kensaku, 2002).

BAB III
METODOLOGI
3.1 Bahan dan alat angin
Adapun bahan yang akan dipakai untuk membantu proses pengamatan adalah sebagai
berikut ;
Anemometer, Windvan, Alat bantu

3.2 Prosedur kerja angin


Menyiapkan alat dan bawa ke lokasi yang ditentukan
Membuat tempatkan alat pada ketinggian dekat ke permukaan tanah, 120 cm
dan 200 cm dari permukaan tanah.
Membaca alat sebelum dilaksanakan pengukuran. Kemudian biarkan alat
tertiup angin (bila ada) selama 5 menit dan 15 menit. Lalu baca angka yang
tertera.
Menentukan arah angin dengan menggunakan alat bantu. Tentukan apakah
arah angin selalu berubah menurut ketinggian dan waktu.

3.3 Waktu dan tempat


Waktu

: Selasa, 21 Oktober 2014

Tempat

: depan Laboratorium Ilmu Tanah UNIB.

BAB IV
HASIL DAN PENGAMATAN

4. 1 Hasil Pengamatan

Waktu

Ketinggian

Kecepatan

Skala

(menit)

(cm)

(m/s)

beaufor

120

200
10

Tingkatan

Arah angin

Lemah

Barat Timur

0,3

Kuat

Barat Timur

120

0,2

Lemah

Barat Timur

200

0,1

Lemah

Barat - Timur

4.2 Pembahasan
Angin merupakan hal terpenting dalam bidang pertanian, sebab angin sangat
mempengaruhi musim. Angin juga dapat membantu proses perkawinan yaitu dimana
serbuksari akan diterbangkan kekepala putik. Proses terjadinya pergerakan angin
dipengaruhi oleh karena adanya tekanan udara yang berbeda, yaitu antara suhu udara yang
tinggi bergerak ke suhu yang lebih rendah. Angin juga dapat menentukan kapan terjadinya
hujan dan juga mengumpulkan awan-awan yang ada menjadi sebuah awan yang bergumpal
(padat) atau pergerakan angin seiring dengan pergerakan awan. Angin merupakan udara
yang bergerak secara horizontal dari suatu daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan
rendah. Udara yang bergerak secara vertikal biasanya tidak disebut angin melainkan gerakan
udara sedangkan udara bergerak berputar disebutturbulensi. Penyebab utama perbedaan
tekanan udara adalah perbedaan pemanas dan pendingin atau suhu pada tempat-tempat di
permukaan bumi.
Angin berfungsi sebagai : pemindahan panas, pemindahan uap air, awan dan
pemindahan bahan-bahan atau partikel yang ada di udara seperti debu, spora, tepung sari dll.
Angin mempunyai energi, oleh karena itu dapat dimanfaatkan untuk pelayaran, pergerakan
kipas dll. Ada kalanya angin berkecepatan tinggi disebut badai dapat menimbulkan
kerusakan bangunan, tumbangnya pohon-pohon, erosi, mengganggu pelayaran dan
penebangan. pada praktikum kali ini penulis diajak untuk memahami siklus udara dan
proses terbentuknya udara serta manfaatnya bagi manusia . Selain itu penulis juga

merenungkan bahwa sempurnanya keuasa Tuhan yang menciptakan alam dan prangkatnya
semua disusun secara sitemamatis menjadi sumber kebutuhan manusia.

Alat-alat untuk mengukur angin antara lain: Anemometer, adalah alat yang
mengukur kecepatan angin.
Angin secara umum diklasifikasikan menjadi 2 yaitu angin lokal dan angin musim.
Angin lokal 3 macam yaitu :
a. Angin darat dan angin laut Angin ini terjadi di daerah pantai.
Angin laut terjadi pada siang hari daratan lebih cepat menerima panas dibandingkan
dengan lautan. Angin bertiup dari laut ke darat. Sebaliknya, angin darat terjadu pada
malam hari daratan lebih cepat melepaskan panas dibandingkan dengan lautan. Daratan
bertekanan maksimum dan lautan bertekanan minimum. Angin bertiup dari darat ke laut.

b. Angin lembah dan angin gunung


Pada siang hari udara yang seolah-olah terkurung pada dasar lembah lebih cepat
panas dibandingkan dengan udara di puncak gunung yang lebih terbuka (bebas), maka
udara mengalir dari lembah ke puncak gunung menjadi angin lembah.

Sebaliknya pada

malam hari udara mengalir dari gunung ke lembah menjadi angin gunung.
c. Angin Jatuh yang sifatnya kering dan panas
Angin Fohn atau Angin jatuh ialah angin jatuh bersifatnya kering dan panas terdapat
di lereng pegunungan Alpine. Sejenis angin ini banyak terdapat di Indonesia dengan nama
angin Bahorok (Deli), angin Kumbang (Cirebon), angin Gending di Pasuruan (Jawa
Timur), dan Angin Brubu di Sulawesi Selatan).

Angin musim ada 5 macam yaitu :


a. Angin Passat
Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik
menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa). Terdiri dari Angin Passat Timur Laut bertiup di
belahan bumi Utara dan Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan. Di
sekitar khatulistiwa, kedua angin passat ini bertemu. Karena temperatur di daerah tropis
selalu tinggi, maka massa udara tersebut dipaksa naik secara vertikal (konveksi). Daerah
pertemuan kedua angin passat tersebut dinamakan Daerah Konvergensi Antar Tropik
(DKAT). DKAT ditandai dengan temperatur yang selalu tinggi. Akibat kenaikan massa

udara ini, wilayah DKAT terbebas dari adanya angin topan. Akibatnya daerah ini
dinamakan daerah doldrum (wilayah tenang).

b. Angin Anti Passat


Udara di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah kutub dan turun di
daerah maksimum subtropik merupakan angin Anti Passat. Di belahan bumi Utara disebut
Angin Anti Passat Barat Daya dan di belahan bumi Selatan disebut Angin Anti Passat
Barat Laut. Pada daerah sekitar lintang 20o - 30o LU dan LS, angin anti passat kembali
turun secara vertikal sebagai angin yang kering. Angin kering ini menyerap
udara dan permukaan daratan. Akibatnya, terbentuk gurun di muka
gurun di Saudi Arabia, Gurun Sahara (Afrika), dan gurun di

bumi,

uap air di
misalnya

Australia.

Di daerah Subtropik (30o 40o LU/LS) terdapat daerah teduh subtropik yang
udaranya tenang, turun dari atas, dan tidak ada angin. Sedangkan di daerah ekuator antara
10o LU 10o LS terdapat juga daerah tenang yang disebut daerah teduh

ekuator

atau daerah doldrum


c. Angin Barat
Sebagian udara yang berasal dari daerah maksimum subtropis Utara dan Selatan
mengalir ke daerah sedang Utara dan daerah sedang Selatan sebagai angin Barat.
Pengaruh angin Barat di belahan bumi Utara tidak begitu terasa karena hambatan dari
benua. Di belahan bumi Selatan pengaruh angin Barat ini sangat besar, tertama pada
daerah lintang 60o LS. Di sini bertiup angin Barat yang sangat kencang yang oleh pelautpelaut disebut roaring forties.
d. Angin Timur
Di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi terdapat daerah dengan tekanan
udara maksimum. Dari daerah ini mengalirlah angin ke daerah minimum subpolar (60o
LU/LS). Angin ini disebut angin Timur. Angin timur ini bersifat dingin karena berasal
dari daerah kutub.
e. Angin Muson (Monsun)
Angin muson adalah angin yang berhembus secara periodik (minimal 3 bulan) dan
antara periode yang satu dengan yang lain polanya akan berlawanan yang berganti arah
secara berlawanan setiap setengah tahun. Umumnya pada setengah tahun pertama bertiup
angin darat yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah.
Pada bulan Oktober April, matahari berada pada belahan langit Selatan, sehingga benua

Australia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari dari benua Asia. Akibatnya di
Australia terdapat pusat tekanan udara rendah (depresi) sedangkan di Asia terdapat pusatpusat tekanan udara tinggi (kompresi). Keadaan ini menyebabkan arus angin dari benua
Asia ke benua Australia. Di Indonesia angin ini merupakan angin musim Timur Laut di
belahan bumi Utara dan angin musim Barat di belahan bumi Selatan. Oleh karena angin
ini melewati Samudra Pasifik dan Samudra Hindia maka banyak membawa uap air,
sehingga pada umumnya di Indonesia terjadi musim penghujan.

BAB VI
PENUTUP
Kesimpulan

Angin dikatakan bergerak apabila tekanan udara berbeda dalam artian suhu udara
dipermukaan bumi adalah yang menentukan terjadinya pergerakan awan.

Pergerakan angin berubah-ubah setiap waktunya dalam artian tidak semua kecepatan
angin sama atau bisa saja sama kecepatan apa bila tidak di pengaruihi oleh perbedaan
suhu panas dan suhu dingin.

Kecepatan angin dapat kita perhatikan dengan fenomena alam yaitu seperti pergerakan
ranting pohon dan burung di udara.

Kecepatan angin dapat membantu manusia untuk menentukan terjadinya hujan, atau
biasanya angin yang kencang dapat membawa partikel-pertikel dari suatu tempat
ketempat lain.

DAFTAR PUSTAKA

Handoko, Ir. 1999. Klimatologi Dasar. FMIPA. IPB, Bogor.


Karim, Kamarlis. 1985. Dasar-dasar Klimatologi, UNSYIAH, Banda Aceh.
Lakitan, Benyamin. 2002. Dasar-dasar KlimatologiI, Raja Grafindo Persada,Null.
Nasir, A. A. dan Y. Koesmaryono. 1990. Pengantar Ilmu Iklim Untuk Pertanian,
Pustaka Jaya, Bogor.
Takeda, Kensaku. 2005. Hidrologi Pertanian. PT. Pratya Utama, Bogor.
Wahyuningsih, Utami. 2004. Geografi. Pabelan, Jakarta.
Daldjuni. 1993. Pokok pokok klimatologi. penerbit Alumni, Bandung

Hasan .U.M. 1970. Dasardasar Meterologi Pertanian, Pt.soeroengan, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai