Anda di halaman 1dari 18

Sicillia Agus (406127115)

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara


Periode 24 November 27 Desember 2014

Penyakit

yang

disebabkan

oleh

infeksi

virus

varisela zoster yang menyerang kulit dan mukosa,


infeksi ini merupakan reaktivasi virus yang terjadi
setelah infeksi primer

*muncul disepanjang tahun karena tidak dipengaruhi oleh


musim

*tersebar merata di seluruh dunia


*tidak ada perbedaan angka kesakitan antara laki-laki dan
perempuan

*angka kesakitan meningkat dengan peningkatan usia.

infeksi virus varisela zoster (VVZ)

*tergolong virus berinti DNA

*berukuran 140-200 nm
*subfamili alfa herpes viridae.

Patogenesis
* Infeksi

primer pertama kali terjadi di daerah nasofaring

dan mengadakan replikasi dan dilepas ke darah sehingga

terjadi viremia yang asimptomatik. Kemudian virus masuk


ke Reticulo Endothelial System (RES) sel yang kemudian
mengadakan replikasi kedua yang sifat viremia dan

simptomatik dengan penyebaran ke kulit dan mukosa.


Sebagian virus menjalar melalui serat-serat sensoris ke
satu atau lebih ganglion sensoris dan laten didalam
neuron.

*Gejala prodromal : lokal (nyeri tulang, gatal,

pegal) dan sistemik ( demam, pusing, malaise)

*Gambaran paling khas : erupsi yang lokalisata


dan unilateral

Erupsi

mulai

dengan

eritema

makulopapular

12-24

jam

kemudian

terbentuk

vesikel yang dapat berubah menjadi


pustul pada hari ketiga.

Seminggu

sampai

sepuluh

hari

kemudian, lesi mengering menjadi


krusta.

Klasifikasi
Menurut lokasi, herpes dibagi:

Herpes zoster oftalmikus

Herpes zoster fasialis

Herpes zoster brakialis

Herpes zoster torakalis

Herpes zoster lumbalis

Herpes zoster sakralis

*Pemeriksaan

sediaan

apus

tes

Tzanck

menemukan sel datia berinti banyak.

*Pemeriksaan

cairan vesikel atau material biopsi

dengan mikroskop elektron, serta tes serologik.

*pemeriksaan

histopatologi : sebukan sel limfosit

yang mencolok, nekrosis sel dan serabut saraf,


proliferasi

endotel

pembuluh

darah

kecil,

hemoragi fokal dan inflamasi bungkus ganglion.

*Anamnesis
hari

: keluhan berupa neuralgia beberapa

sebelum

atau

bersama-sama

dengan

timbulnya kelainan kulit.

*Karakteristik
berkelompok,

dari erupsi kulit : vesikel-vesikel


dengan

dasar

eritematosa,

unilateral, mengenai satu dermatom.

*Herpes simpleks
*Pada

nyeri yang merupakan gejala prodromal

lokal sering salah diagnosis dengan penyakit


reumatik maupun angina pectoris, jika terdapat
di daerah setinggi jantung

*Neuralgia paska herpetik


*Infeksi sekunder

*Kelainan pada mata


*ptosis paralitik, keratitis, skleritis, uveitis,
korioratinitis dan neuritis optik

*Sindrom Ramsay Hunt


*Paralisis motorik

Bertujuan untuk:

*Mengatasi infeksi virus akut

*Mengatasi nyeri akut yang ditimbulkan oleh virus


herpes zoster

*Mencegah timbulnya neuralgia pasca herpetik.

Selama fase akut :

*dianjurkan

tidak keluar rumah karena dapat

menularkan kepada orang lain.

*Tidak

memecahkan vesikel, misalnya jangan

digaruk dan pakai baju yang longgar.

*Untuk

mencegah

kebersihan badan.

infeksi

sekunder

jaga

Sistemik

Obat Anti Virus


Asiklovir

sebaiknya pada 3 hari pertama sejak lesi muncul. Dosis

asiklovir peroral yang dianjurkan adalah 5800 mg/hari selama 7 hari

Analgetik
Analgetik diberikan untuk mengurangi neuralgia seperti as. Mefenamat
3x500mg

Kortikosteroid
Untuk Sindrom Ramsay Hunt, prednison dengan dosis 320 mg/hari

Topikal

* Pengobatan topikal bergantung pada stadiumnya.


* Stadium vesikel diberikan bedak dengan tujuan protektif
untuk mencegah pecahnya vesikel agar tidak terjadi
infeksi sekunder.

* Bila

erosif diberikan kompres terbuka. Kalau terjadi

ulserasi dapat diberikan salap antibiotik.

Anda mungkin juga menyukai