Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kegiatan-kegiatan program yang akan dilakukan untuk perbaikan gizi masyarakat
puskesmas adalah kegiatan harian, kegiatan bulanan atau smesteran (6 bulan sekali) dan
kegiatan tahunan ( setahun sekali) serta beberapa kegiatan investigasi dan intervensi yang
dilakukan setiap saat jika ditemukan masalah gizi misalnya ditemukan adanya kasus gizi
buruk. Kegiatan program Perbaikan Gizi Masyarakat dapat dilakukan di dalam maupun di luar
gedung
Puskesmas.
Program perbaikan gizi masyarakat di puskesmas, ditulis dengan tujuan untuk mengetahui
bentuk-bentuk kegiatannya, tenaga pelaksananya, jenis-jenis pelatihan untuk pelaksana,
pedoman pelaksanaan program gizi yang harus ada setiap saat termasuk standar operasional
prosedur. Dan pengawasan, evaluasi dan bimbingan tehnis dari Dinas Kesehatan kabupaten/kota
serta output dari pelaksanaan kegiatan program gizi Puskesmas.
B. TUJUAN
1. Untuk mencegah terjadinya penyakit kekurangan gizi di kalangan masyarakat
2. Untuk mencegah terjadinya penyakit kekurangan energy protein
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI/PENGERTIAN
Program Perbaikan Gizi Masyarakat adalah salah satu program pokok Puskesmas yaitu
program kegiatan yang meliputi peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan Kurang Energi
Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang Vitamin
A, Keadaan zat gizi lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga/Masyarakat.
B. FUNGSI UTAMA PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DI PUSKESMAS
Salah atau fungsi utama program perbaikan gizi masyarakata di Puskesmas adalah
mempersiapkan,memelihara dan mempertahakan agar setiap orang mempunyai status gizi baik,
dapat hidup sehat dan produktif. Fungsi ini dapat terwujud kalau setiap petugas dalam
melaksanakan program gizi dilakukan dengan cara yang baik dan benar sesuai komponenkompoen yang harus ada dalam program perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas.
C. KEGIATAN KEGIATAN PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
PUSKESMAS
Kegiatan Program Gizi Harian
Kegiatan program gizi yang dilakukan harian adalah

1. Peningkatan pemberian ASI Eksklusif adalah Pemberian ASI tampa makanan dan
minuman lain pada bayi berumur nol sampai dengan 6 bulan
2. Pemberian MP-ASI anak umur 6- 24 bulan adalah pemberian makanan pendamping ASI
pada anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin selama 90 hari.
3. Pemberian tablet besi (90 tablet) pada ibu hamil adalah pemberian tablet besi (90 tablet)
selama masa kehamilan.
4. Pemberian PMT pemulihan pada Keluarga Miskin adalah balita keluarga miskin yang
ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi di wilayah puskesmas
5. Kegiatan investigasi dan intervensi yang dilakukan setai saat jika ditemukan masalah
gizi misalnya ditemukan adanya kasus gizi buruk.
Kegiatan Program Gizi Bulanan
Kegiatan Progrogram Giai Bulanan yang dilakukan bulanan adalah
1. Pemantauan Pertumbuhan Berat Badan Balita ( Penimbangan Balita) adalah pengukuran
berat badan balita untuk mengetahui pola pertumbuhan dan perkembangan berat badan
balita.
2. Kegiatan konseling gizi dalam rangka peningkatan pendidikan gizi dan Perberdayaan
Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.
3. Kegiatan yang dilakukan setiap smester ( 6 bulan sekali) adalah Pemberian
Kapsul Vitamin A (Dosis 200.000 SI) pada balita adalah pemberian kaspusl vitamin A
dosis tinggi kepada bayi dan anak balita secara periodik yaitu untuk bayi
diberikan setahun sekali pada bulan Februari dan Agustus dan untuk anak balita enam
bulan sekali dan secara serentak dalam bulan Februari dan Agustus.
Kegiatan Program Gizi Tahunan
Kegiatan yang dilakukan setiap tahun ( setahun sekali adalah)
1.
2.
3.
4.

Pemantauan Status Gizi balita


Pemantaun konsumsi gizi
Pemantauan penggunaan garam beryodium
Pelaksana program Gizi di Puskesmas dilakukan oleh tenaga gizi berpendidikan D1
(Asisten Ahli Gizi) dan DIII (Ahli Madya Gizi) serta S1/D4 Gizi (Sarjana Gizi) yang
khusus dipersiapkan atau mahir dalam Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat atau
sebagai tenaga profesinal di bidang gizi. Pelaksana Program Gizi dapat juga dilakukan
oleh tenaga kesehatan lain yang telah dilatih dalam pelaksanaan program gizi puskesmas.

Kegiatan program gizi di dalam dan di luar negeri


Kegiatan program Perbaikan Gizi Masyarakat dapat dilakukan dalam maupun di luar
gedung Puskesmas.
tujuan :

Mengadakan promosi dan mendorong terlaksananya ASI eksklusif.


Memberi PMT pemulihan pada balita dengan gizi buruk.

Melaksanakan pemantauan hasil penimbangan dengan SKDN


Memberi kapsul Vit. A dosis tinggi pada ibu nifas, juga pada anak balita dan bayi 6 11
bln (
100.000 SI ).
Memberikan tablet besi ( Fe 90 ) pada Ibu hamil
Mengadakan pelayanan konsultasi gizi bagi penderita penyakit kronis atau metabolik
yang membutuhkan diet khusus

D. JENIS PELATIHAN TENAGA GIZI


Beberapa jenis pelatihan bagi petugas gizi puskesmas adalah
1. Pelatihan konseling ASI
2. Pelatihan Pemantauan Pertumbuhan Balita
3. Pelatihan Konseling MP-ASI
4. Pelatihan Tatalaksana Gizi Buruk
5. Pelatihan pengelolaan Program Gizi Puskesmas
6. Dan beberapa pelatihan gizi lainnya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan petugas
dalam melaksanakan program gizi di masyarakat
E. PEDOMAN PROGRAM GIZI
Pedoman-pedoman yang harus dimiliki oleh seorang petugas gizi Puskesmas adalah
1. Buku Surveilans Gizi
2. Buku Pegangan Kader Posyandu
3. Buku Manajemen pemberian Vitamin A
4. Buku Manajemen Pemberian Tablet Fe
5. Buku Pedoman Pemberian ASI
6. Buku Pedoman MP-ASI
7. Buku Pedoman Pemberian Garam Beryodium
8. Buku Standar Pemantauan Pertumbuhan Berat Badan Balita
9. Buku Pengelolaan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (ASI untuk usia 6-24 bulan.
F. OUTPUT PROGRAM GIZI
Beberapa Output dari Program Gizi adalah
1. Jumlah anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin yang mendapat MP-ASI
2. Jumlah Balita yang memiliki KMS, jumlah balita yang ditimbang, Naik Berat Badannya
termasuk juga Balita dengen Berat Badan dibawah Garis Merah (BGM) pada KMS
3. Jumlah Balita mendapatkan Kapsul Vitamin A
4. Jumlah Balita mendapatkan tablet F3 dengan 90 tablet selama kehamilan.
5. Gambaran Status Gizi Balita
6. Gambaran Konsumsi Gizi
7. Gambaran penggunaan Garam Beryodium
8. Laporan hasil Investigas dan Intervensi Gizi buruk. Dan beberapa laporan lainnya.
G. PENGAWASAN,EVALUASI,DAN BIMBINGAN DARI DINAS KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA

Pengawasan, evaluasi dan bimbingan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota biasanya dilakukan
dalam bentuk sebagai berikut :
1. Kunjungan Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten/kota untuk melakukan supervisi atau
bimbingan tehnis program gizi pada setiap tahunnya.
2. Umpan balik Laporan (feedbeck) laporan cakupan selama setahun dari Dinas Kesehatan
kabupaten /kota dari laporan rekapitulasi puskesmas yang dikirm setiap bulan di Dinas
Kabupaten/kota.
3. Pertemuan monitoring dan evaluasi program gzi ditingkat Kabupaten /kota.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi salah satu upaya yang harus di lakukan untuk menanggulangi penyakit kekuranaga
gizi yang terjadi di kalangan masyrakat yaitu dengan melakukan peningkatan pemberian ASI
pada balita berumur 0- 6 bulan, pemberian tablet besi pada ibu hamil,pemberian kapul vit. A
(Dosis 200.000 SI) pada balita yang menderita gizi buruk, pemberian PMT pemulihan pada
balita gizi buruk.
B. Saran

Untuk mencega terjadinya peningkatan penyakit kekurangan gizi yang terjadi di


alangan masyarakat maka bai yang berumur 0 6 bulan sebaiknya di berikan ASI
oleh ibu.

Anda mungkin juga menyukai