Anda di halaman 1dari 18

Penggunaan Antimetabolites Sebagai

Terapi Adjuvant Dalam Terapi Bedah


Pterigium

Nama
: Iyan Widyaswara. S
NIM
: 09711226
Pembimbing : dr. Sri Sumandari, Sp. M

Latar Belakang
Pterygium : penyakit proliferatif hiperplastik
jaringan fibrovaskular korneokonjunctival ke
kornea
Terapi bedah dapat digunakan untuk
keberhasilan managemen pterygia
2x lebih sering pada :
Banyak di negara yang dilalui khatulistiwa
pajanan sinar uv

Pterygia diklasifikasikan secara klinis menjadi


aktif atau tidak aktif
Keluhan : asimptomatik sampai adanya
kemerahan yang signifikan, pembengkakan,
gatal, iritasi, dan penglihatan kabur yang
terkait dengan elevasi lesi terjadi di sisi nasal
atau temporal
Eksisi sederhana pterygium (teknik bare
sklera) dikaitkan dengan tingginya tingkat
rekurensi ( 40% -80%)

terapi adjuvant mampu menghentikan


rekurensi pterygium, seperti 5-fluorouracil (5FU) dan mitomycin C (MMC), dengan hasil
yang bervariasi

Tujuan Penelitian
Mengevaluasi efikasi dan keamanan
penggunaan antimetabolites sebagai terapi
adjuvant setelah eksisi sederhana pterigium
primer

Metode Penelitian
Design Penelitian
Penelitian bersifat prospektif, dengan design
Randomized Clinical Trial

Sampel Penelitian
Sebanyak 50 pasien (30 laki-laki, 20 perempuan)
dengan pterigium primer bilateral selama periode
3 tahun
kriteria inklusi :
Usia 20 tahun
tinggal di daerah pedesaan atau bekerja di lingkungan
outdoor
ukuran pterygium 2,5 mm atau lebih diukur dari limbus
ke kornea

Informed consent tertulis diperoleh dari semua


pasien yang ikut dalam penelitian ini

Teknik bedah
Teknik bare sklera
Sekitar 3 mm bare sklera yang tersisa pada satu mata
antimetabolit intraoperatif di bed sklera setelah
eksisi selama 3 menit menggunakan spons WeckCel (Beaver-Visitec International, Inc, Waltham, MA)
yang direndam dalam 0,5 mg /mL larutan MMC atau
50 mg / mL larutan 5-FU.

irigasi menyeluruh dengan setidaknya 30 mL


larutan garam antimetabolit itu dicuci
Semua pasien diberi ciprofloxacin dan
deksametason ED selama 4 minggu post op.
follow up selama 12-24 bulan mencari
rekurensi/ kekambuhan atau komplikasi

Variabel Penelitian dan Pengukuran


Uji Chi square, odds ratio (OR), dan distribusi
frekuensi digunakan untuk menentukan tingkat
signifikansi, P-nilai <0,05 dianggap signifikan
secara statistik

Hasil Penelitian
Perbandingan : adalah 1,5:1
Usia pasien berkisar 23-40 tahun dengan usia
rata-rata 36,4 tahun
Rata-rata (mean) periode follow up adalah
18,8 bulan

Tabel 2. Surgical outcome after pterygium removal in groups 1, 2


Number of
patients

Treatment
mode

Eyes with
recurrence
(%)

No
recurrence
(%)

P-value

Odds ratio

Bare sclera

8 (32%)

17 (68%)

0.03*

5.4

Bare sclera
with MMC

2 (8%)

23 (92%)

Bare sclera

9 (36%)

16 (64%)

0.5

1.4

Bare sclera
with 5-FU

7 (28%)

18 (72%)

Group 1
25

Group 2
25

Diskusi
paparan sinar UV, terutama di iklim panas,
berdebu, dan kering mempengaruhi pterigium
rekurensi
Rekurensi pterygium berbeda dengan skar
pada kornea rekurensi : pertumbuhan
jaringan fibrovaskular kembali

5-FU Proliferasi fibroblastik dihambat,


namun tidak mempengaruhi fibroblastik d
MMC menghambat proliferasi fibroblas,
menekan pertumbuhannya dalam pembuluh
darah, dan jauh lebih kuat daripada 5-FU.

Mitomycin C kerusakan stem sel yang


ireversibel dengan keratopathy kronis yang
dihasilkan dan keratokonjunctivitis toksik
MMC topikal dapat menjadi toksik dan
komplikasi visual signifikan nekrosis sklera
aseptik dan infeksi sklerokeratitis, glaukoma
sekunder, uveitis, katarak, edema kornea,
perforasi kornea, dan endophthalmitis.

Table 3. Summary of comparable studies results


Authors

Eyes
(number)

MMC
concentrati
on (%)

Duration
(minutes)

Mean
follow-up
(months)

Pterygium
recurrence
(%)

Panda et al

25

0.02

18

12

Manning et
al

19

0.04

16

10.5

Caliskan et
al

19

0.04

10.3

5.3

Canno-Para
et al

30

0.01

14

3.33

Current
study

25

0.05

18.8

Figure 2. Recurrent pterygia after surgical excision with


antimetabolite application (A) received 5-fluorouracil
and (B) received mitomycin C.

Anda mungkin juga menyukai