Anda di halaman 1dari 36

Florean Hartungi

C111 10 104
PEMBIMBING : dr. Budiman Siri
SUPERVISOR : dr. Syakri Syahrir, Sp.U

IDENTITAS
Nama
: Tn. N
JK
: Laki-laki
Umur
: 40 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan: Petani
Alamat : Langoting
Status
: Kawin
MRS
: 20-102014

Keluhan Utama : Sulit buang air kecil


Anamnesis terpimpin :
Dialami 2 bulan sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengeluh sering
buang air kecil dan keluar hanya sedikit-sedikit. Saat berkemih, pasien
harus mengedan kuat dan terkadang disertai rasa nyeri pada kemaluan.
Pasien merasa buang air kecil belum tuntas dan kurang puas. Keluhan
BAK bercampur darah tidak ada, BAK berpasir tidak ada, BAK berhenti
tiba-tiba tidak ada. Pasien juga mengeluh terdapat luka pada batang
kemaluan 1 bulan yang lalu. Pada awalnya pasien mengeluh
kemaluannya bengkak dan nyeri yang kemudian lama kelamaan menjadi
luka dan keluar nanah, selanjutnya pada luka tersebut keluar air seni
yang merembes hingga sekarang. Tidak ada riwayat trauma, tidak ada
demam, tidak ada penurunan berat badan. BAB kesan normal, warna
kuning.

Riwayat infeksi pada penis disertai kencing nanah


ada sejak tahun lalu, berobat di rumah sakit
pangkep, tetapi keluhannya selalu berulang
Riwayat trauma daerah kemaluan tidak ada

Status Generalis : Sakit sedang/ Gizi baik/ sadar


Status Vitalis :

Tekanan darah : 120/80 mmHg


Nadi
: 90 x /mnt
P
: 20 x /menit, tipe torakoabdominal
Suhu
: 36,5 c

Regio Costovertebralis dextra


I : warna kulit sama dengan sekitar, edema tidak
tampak, massa tumor tidak tampak
P : Nyeri tekan tidak ada, massa tumor tidak teraba,
ballotement ginjal tidak teraba
P : Nyeri ketuk tidak ada

Regio Costovertebralis Sinistra


I : warna kulit sama dengan sekitar, edema tidak
tampak, massa tumor tidak tampak
P : Nyeri tekan tidak ada, massa tumor tidak teraba,
ballotement ginjal tidak teraba
P : Nyeri ketuk tidak ada

Regio suprapubik
I : warna kulit sama dengan sekitar, edema ada, tidak
tampak massa tumor, tidak tampak hematoma
P : Nyeri tekan tidak ada, massa tumor tidak ada, teraba
buli-buli kesan penuh

Regio genitalis externa


Penis :
I : Tampak warna lebih gelap, edema tidak ada,
hematom tidak ada. Tampak luka ukuran 1x1 cm pada
penoscrotal, warna kemerahan, tampak urin yang
merembes
P: massa tumor tidak ada, hematom tidak ada
Skrotum :
I : Warna kulit lebih gelap dari sekitarnya, tidak ada
udema, hematom tidak ad
P: Teraba dua buah testis kesan normal
7

Perineum :
I : Warna kulit lebih gelap dari sekitarnya,
hematoma tidak tampak, massa tumor tidak
tampak
P: Nyeri tekan tidak ada, massa tumor tidak teraba
- Rectal Toucher :
Sfingter mencekik, mukoasa licin, ampulla berisi
feses
Prostat kesan tidak membesar
Bimanual palpasi : tidak teraba massa dalam bulibuli
Handschoen : feses ada, darah tidak ada, lendir
tidak ada

HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG


Laboratorium :

WBC : 10,9 x 103


HB : 14,6 g/dl
Ht : 41,3 %
Plt : 218 x 103

Rontgen thorax PA :

Ureum : 24
Kreatinin : 0,99
SGOT : 56
SGPT : 53

Kesimpulan : tak tampak kelainan

Fistulografi :

Urethrocutaneus fistula pada ventral corpus penis


Blind fistula pada pangkal penis

Urethrocystography :
Striktur urethra
prostatica
Urethritis

pars

membranacea

sampai

Corakan bronchovaskular
dalam batas normal
Tidak tampak proses
spesifik aktif pada kedua
paru
Cor: Cardiac thoracic
Index
dalam
batas
normal, aorta normal
Sinus
dan
diafragma
dalam keadan normal
Tulang-tulang intak

Kesan : Tidak tampak


kelainan radiologik pada
foto thorax

Kontras sebanyak 30 cc dimasukkan


melalui muara fistel pada ventral penis
Dengan fluoroskop tampak kontras
memasuki urethra pars posterior,
kemudian pars anterior hingga ke vesica
urinaria
Kontras sebanyak 30 cc dimasukkan
melalui muara fistel pada pangkal penis
terasa tahanan kuat
Dengan fluoroskop tidak tampak
kontras masuk mengisi muara urethra
Tidak tampak ekstravasasi kontras
ekstralumen

Kesan :
urethrocutaneus fistula pada ventral
corpus penis
Blind fistula pada pangkal penis

Kontras sebanyak 30 cc dimasukkan melalui OUE


Dengan fluoroscope tampak kontras dengan sedikit
tahanan mengisi urethra pars spongiosa, pars
membranacea, pars prostatica hingga ke vesica
urinaria
Tampak
penyempitan
pada
urethra
pars
membranacea sampai pars prostatica dengan lintasan
yang berkelok kelok dengan mukosa yang ireguler
Tidak tampak ekstravasasi kontras ekstra lumen

Kesan :
Striktur urethra pars membranacea sampai prostatica
Urethritis

Dari anamnesis, didapatkan keluhan utama berupa sulit buang air kecil
yang dialami 2 bulan sebelum masuk rumah sakit Pasien mengeluh
sering buang air kecil dan keluar hanya sedikit-sedikit. Saat berkemih,
harus mengedan kuat. Pasien merasa buang air kecil belum tuntas dan
kurang puas. Pasien juga mengeluh terdapat luka pada batang kemaluan
1 bulan yang lalu. Pada awalnya pasien mengeluh kemaluannya
bengkak dan nyeri yang kemudian lama kelamaan menjadi luka dan
keluar nanah, selanjutnya pada luka tersebut keluar air seni yang
merembes hingga sekarang. Tidak ada riwayat trauma, tidak ada
demam, tidak ada penurunan berat badan. Riwayat infeksi pada penis
disertai kencing nanah ada sejak tahun lalu, berobat di rumah sakit
pangkep, tetapi keluhannya selalu berulang
Dari pemeriksaan fisis ditemukan pada regio genitalia externa, pada
penis tampak luka ukuran 1x1 cm pada penoscrotal, warna
kemerahan, tampak urin yang merembes. Scrotum dan perineum tidak

tampak kelainan. Pada pemeriksaan fistulografi ditemukan


urethrocutaneus fistula pada ventral corpus penis. Pada
pemeriksaan urethrocystografi ditemukan striktur urethra pars
membranacea sampai prostatica

15

Retensi urine e.c striktur urethra pars


membranacea sampai prostatica
Fistula urethrocutaneus

16

Sistostomi
Rawat luka (fistula)
Rencana selanjutnya : urethrotomi interna
(sachse)

Panjang 3-6 cm (1-2


inchi)
terdiri atas urethra
pars prostatika, yakni
bagian uretra yang
dilingkupi oleh
kelenjar prostat, dan
urethra pars
membranasea

Urethra Posterior

bagian urethra yang


dibungkus oleh korpus
spongiosum penis
Urethra anterior
memiliki panjang 1825 cm (9-10 inchi)
terdiri atas pars
bulbosa, pars
pendularis, fossa
navikularis, dan
meatus uretra eksterna

Urethra Anterior

DEFINISI
Penyempitan lumen uretra karena fibrosis

pada dindingnya terdiri dari kolagen dan


fibroblas

Bila fibrosis meluas ke sekeliling corpus


spongiosum spongiofibrosis

Kelainan pada
pertemuan urethra
membranacea dg bulbus
urethra
Striktur ini biasanya
sering terjadi di fossa
navikularis dan pars
membranasea
Misalnya kongenital
meatus stenosis
Kongenital

Kelainan disebabkan infeksi


dan trauma dimana lapisan
uroepitelial hilang
Trauma

Fraktur tulang pelvis yang


mengenai urethra pars
membranasea
trauma tumpul pada selangkangan
(straddle injuries) yang mengenai
urethra pars bulbosa
trauma langsung pada penis
instrumentasi transurethra yang
kurang hati-hati (iatrogenik)
seperti pemasangan kateter yang
kasar, fiksasi kateter yang salah

Infeksi oleh kuman


gonokokus

Didapat / Akuisita

Penyebab lain
tindakan-tindakan bedah seperti bedah
rekonstruksi urethra terhadap hipospadia,
epispadia, dan bedah urologi seperti operasi
prostat, operasi dengan alat endoskopi, ekstraksi
batu yg menyebabkan rusaknya mukosa

Trauma/ infeksi pada


urethra

Striktur urethra

Proses radang

Hambat aliran urin

Jaringan sikatriks

hilangnya elastisitas
dan memperkecil
lumen urethra

Anamnesis
Penderita datang dg keluhan pancaran air kencing yang
kecil, menetes atau berhenti sama sekali.
Riw. adanya trauma, infeksi sal kencing atau kateterisasi/
op prostat perlu di tanyakan.
Gejala klinis yang sering ditimbulkan oleh striktur
antara lain disuria, kesulitan berkemih, pancaran
kemih yang menurun, frekuensi kemih yang
abnormal, rasa tidak nyaman, hematuria, nyeri
pelvis atau bagian bawah perut, pengosongan
kantung kemih yang tidak puas

Pemeriksaan fisik
Indurasi dari area striktur kadang dapat di raba.
Terabanya massa sepanjang urethra dengan konsistensi lunak
abses periuretra
Buli-buli dapat teraba bila terdapat retensi urin kronik

Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Pada urinalisa akan ditemukan adanya lekosit
dan bakteri bila infeksi. Dilanjutkan dengan
kultur urin dan periksa fungsi ginjal

Uroflowmetri
Kecepatan pancaran urin pria normal : 20 ml/
detik
Bila kecepatan pancaran < 10 ml/ detik
striktur

Pemeriksaan radiologi
Foto uretrografi letak penyempitan dan besarnya
penyempitan urethra
Foto bipolar sisto-uretrografi panjang striktura
Instrumentasi
Uretroskopi melihat penyumbatan urethra secara
langsung
Dilakukan percobaan dengan memasukkan kateter
Foley ukuran 24 ch, apabila ada hambatan dicoba
dengan kateter dengan ukuran yang lebih kecil
sampai dapat masuk ke buli-buli Apabila dengan
kateter ukuran kecil dapat masuk menandakan adanya
penyempitan lumen uretra.

Jika pasien datang karena retensi urin


secepatnya dilakukan sistostomi suprapubik
Dilatasi (businasi)
tidak menyembuhkan namun mematahkan jar. parut
striktur dan melebarkan lumen sementara, saat
penyembuhan jar. parut akan terbentuk kembali.
umumnya digunakan u/ retensi urin kronik dengan gejala
berat, dilakukan secara bertahap mulai dari uk. 22 F
sampai ukuran terkecil
Komplikasi : nyeri, perdarahan, infeksi, false route, timbul
striktur baru hingga memperberat striktur lama

Sistostomi :bila penderita datang dengan retensi


urin atau infiltrat urin
Uretrotomi interna

Uretrotomi eksterna

Urethroplasty

Memotong jaringan sikatriks urethra dengan pisau Otis


atau dengan pisau Sachse
Otis bila belum terjadi striktur urethra total
Sachse bila striktura yang lebih berat
Tindakan operasi terbuka berupa pemotongan jaringan
fibrosis, kemudian dilakukan anastomosis di antara
jaringan uretra yang masih sehat
striktur uretra > 2 cm atau dengan fistel uretro-kutan
atau penderita residif striktur pasca Uretrotomi Sachse

Infeksi (saluran kemih, prostat, ginjal)


Divertikel urethra atau buli buli
Abses periurethra
Batu urethra
Fistel urethro-kutan
Karsinoma urethra

Menghindari terjadinya trauma pada urethra


dan pelvis
Tindakan transurethra dengan hati-hati,
seperti pada pemasangan kateter
Menghindari kontak langsung dengan
penderita yang terinfeksi penyakit menular
seksual seperti gonorrhea
Pengobatan dini striktur urethra dapat
menghindari komplikasi

Striktur urethra seringkali kambuh


pemeriksaan teratur oleh dokter
Bila diobservasi selama 1 tahun tidak
menunjukkan tanda-tanda kekambuhan
sembuh

Anda mungkin juga menyukai