I. LatarBelakang
Kesehatan adalah suatu sarana penunjang keberhasilan PROBINMABA 2014, suatu
kegiatan dikatakan berhasil apabila berjalan dengan sistematis dan tanpa ada gangguan. Demi
keefektifan probinmaba , serangkaian acara yang membutuhkan seorang kader(Maba) yang
kritis, berhati nurani, dan berfisik sehat. Dibutuhkan suatu sarana yang menjaga kesehatan
fisik seorang kader(Maba) , karena tidak setiap saat kader(Maba) selalu dalam keadaan prima,
selain itu sarana kesehatan juga dapat memberikan pertolongan pertama pada kader(Maba)
yang sakit, baik itu sakit parah maupun ringan. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya panitia
Kesehatan demi menciptakan kelancaran Probinmaba 2014 yang dapat menciptakan
mahasiswa yang kritis dapat berfikir jernih dan berhati nurani.
II. Tujuan
III. Metode
Diskusi
Pengarahan
Bagi maba yang sakit, harap menggunakan pita berwarna merah di lengan sebelah kanan,
dan bagi maba yang memiliki riwayat penyakit parah ataupun sedang mengalami
penyakit parah, harap menggunakan pita berwarna hitam di lengan sebelah kanan
(Dengan catatan harus disertai rujukan dokter penyakit yang diderita).
Maba yang sakit atau menderita penyakit yang dapat kambuh sewaktu-waktu, diwajibkan
untuk membawa obat-obatan pribadi yang dimasukkan dalam kantong celana.
V. Teknis Pelaksanaan
Pengecekan kondisi kesehatan maba setiap sebelum memulai acara dalam serangkaian
acara Probinmaba.
Maba yang sakit di buatkan baris tersendiri di luar barisan probinmaba.
Bagi maba yang mengalami penurunan kesehatan pada saat acara berlangsung , maba
akan ditarik dari barisan dan di bawa ke pos kesehatan untuk mendapatkan pertolongan
pertama.
Bagi Maba yang mengalami penyakit yang tidak dapat ditalangi atau sakit parah, maba
akan di evakuasi ke rumah sakit terdekat atau poliklinik terdekat.
Bagi maba yang sudah membai saat di pos kesehatan, akan di bawa kembali mengikuti
serangkaian acara probinmaba.
Bagi maba yang tidak dapat meneruskan kegiatan probin maba karena tidak
memungkinkan mengikuti probinmaba, maba akan dipulangkan.
Pada awal acara, anggota kesehatan menerima barisan maba yang sakit dari
kawan anggota korlap dan dibawa ke pos sementara yang diletakkan di belekang
barisan maba atau di tempat yang tidak terlihat dengan maba yang lain.
Diutamakan di tempat yang teduh yaitu di bawah pohon rindang atau di teras
bangunan.
Maba yang sudah dibariskan di tempat teduh di beri pertolongan pertama dan di
data absensinya.
Maba yang sudah absensi di bariskan kembali dan di bawa ke pos kesehatan.
Maba yang tiba-tiba sakit saat acara berlangsung, anggota kesehatan menarik
keluar dari barisan dan di bawa ke pos kesehatan.
2. Saat Lari
Saat lari adalah saat dimana maba sedang dalam kondisi lari elektro dan tidak
berada di wilayah elektro.
Maba yang memakai tanda peserta sakit tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan
lari elektro.
Panitia kesehatan ditempatkan di belakang barisan sweeper, ada pula yang stan by
di pos kesehatan di gedung elektro, dan ada pula yang membawa kendaraan di
belakang barisan paling belakang.
Pada saat ada maba yang sakit, atau tidak kuat melanjutkan maba akan dibawa
keluar dari barisan oleh panitia kesehatan dan dibantu oleh sweeper (apabila
junlah maba yang sakit banyak atau dalam posisi yang jauh dari panitia
kesehatan) kemudian diistirahatkan di tepi jalan sebelah kiri atau ditempat yang
tidak mengganggu kendaraan.
Saat kondisi maba sudah pulih, maba dikembalikan ke barisan maba yang lain
saat jeda lari elektro. Maba yang tidak kuat melanjutkan dievakuasi kedalam
kendaraan.
Saat maba sudah kembali di wilayah elektro, maba yang tadi berada di dalam
kendaraan, dipindahkan ke pos kesehatan sementara, setelah kondisi maba yang
lain sudah kondusif.
3. Saat pemberian materi
Saat pemberian materi adalah saat dimana maba berada di dalam ruangan, dan
sedang menerima materi selain evaluasi dari panitia.
Pada awal acara materi, jika ada panitia ruangan yang memberikan barisan maba
yang sakit, panitia kesehatan siap menerima barisan, dan diantarkan oleh anggota
kesehatan ke pos kesehatan.
Panitia kesehatn stanby di ruang kesehatan yang telah ditentukan dan di dalam
ruang materi maba.
Bila ada maba yang sakit di tengah pemberian materi, panitia di dalam ruangan
akan membawa maba yang sakit keluar ruangan untuk kemudian dibawa ke ruang
kesehatan.
4. Saat evaluasi
Saat evaluasi adalah saat dimana maba berada dalam ruangan dan sedang
menerima materi evaluasi dari panitia.
Pada saat di dalam ruang evaluasi, panitia kesehatan diposisikan di belakang
barisan sweeper, dengan skema sbb:
Barisan maba
Sweeper
Panitia
Kesehatan
Panitia kesehatan juga ditempatkan stan by di depan pintu untuk menerima maba
yang sakit, dan di ruang kesehatan.
Jumlah panitia kesehatan yang memasuki ruangan berjumlah 2-4 orang untuk
putra dan 1-2 orang untuk putri.
Pada awal acara, maba yang sakit dibariskan oleh evaluator di tengah ruangan dan
dibawa keluar ke ruang kesehatan.
Pada saat ada peserta yang sakit di tengah acara berlangsung, maba yang sakit dan
telah mendapat tanda dari evaluator, atau bila maba tiba-tiba tidak sadarkan diri,
segera dievakuasi ke ruang kesehatan melali jalur evakuasi maba. Maba dibawa
ke pintu, dan ditransfer kepada panitia yang stan by di sana untuk kemudian
dibawa ke ruang kesehatan. Panitia kesehatan di dalam ruangan evaluasi tidak
meninggalkan ruangan sampai acara selesai dan segera menempati posisinya
kembali setelah mengantar maba yang sakit. Evaluator harus menunggu panitia
kesehatan kembali ke tempatnya sebelum melanjutkan acara.
Pada saat ada maba yang masuk ke pos, anggota kesehatan wajib memberikan
pertolongan pertama serta menanyakan riwayat penyakit yang diderita.
Membedakan anggota putra dan putri sebelum di masukkan pos kesehatan.
Anggota kesehatan memeriksa secara berkala kesehatan maba, saat sudah terlihat
membaik/prima, maba di instruksikan untuk kembali ke barisan probinmaba.
Anggota kesehatan berhak meminta izin kepada kasi apabila maba mengalami
keadaan buruk (drop condition) dan membawa maba ke poliklinik atau rumah
sakit terdekat.
Pada waktu sholat dhuhur, maba yang beragama islam dipersilahkan sholat dan
bagi yang tidak beragama islam dipersilahkan istirahat, dengan konteks anggota
kesehatan mengantar maba ke tempat wudhu dengan catatan kita memberikan
tanda berupa pita merah pada maba tersebut, setelah sholat maba yang sakit di
tarik kembali ke pos kesehatan.
Pada saat jam makan siang, maba yang sakit berhak mendapatkan makanan yang
sesuai peraturan tanpa ada pengecualian menu makanan.
Pada saat akan evaluasi, seluruh maba yang sakit di instruksikan untuk mengikuti
acara evaluasi bagi yang mampu untuk mengikuti, dan bagi yang tidak mampu
mengikuti di perbolehkan istirahat di pos kesehatan.
VIII. Loses
Terdapat maba yang sakit parah dantidak membawa obat pribadi, sementara penyakitnya
tidak memungkinkan untuk diberikan obat pengganti atau obat umum. Apabila hal ini
sampai terjadi, dan terdapat kemungkinan kondisi maba memburuk, maka maba akan
dirujuk ke rumah sakit atau poliklinik terdekat, atau dipulangkan.
Jumlah maba yang sakit sangat banyak dan melebihi kapasitas ruang kesehatan. Apabila
hal ini sampai terjadi, maba yang kondisinya sudah membaik segera dikembalikan untuk
mengikuti acara kembali. Sedangkan jika tidak memungkinkan, panitia akan
menyediakan tempat sementara untuk maba yang sakit yang berlebihan.