Anda di halaman 1dari 1

Praktikum ini tentang skrining farmakologi, yang akan dilakukan skrining buta terhadap suatu sediaan

obat. Diharapkan mahasiswa terlatih mengenali gejala- gejala yang mempunyai efek farmakologis dari suatu
sediaan obat. Untuk mengetahui atau mencari obat baru yang belum diketahui khasiatnya. Pada praktikum ini
rute pemberian obat dilakukan secara intraperotonial. Sebelum dilakukan penyuntikan zat, mencit diperiksa
dulu keadaan biologisnya dalam keadaan normal termasuk uji yang akan dilakukan. Pada kelompok kami zat
yang disuntikan yaitu zat yang belum diketahui senyawa obat apa.
Pengujian dilakukan 3 pengujian yakni sikap, profil neurologis, dan profil otonom berdasrkan hasil
pengmatan profil neurologis memberikan efek yang sangat besar .
Dan berdasarkan uji tonus otot yang dilakukan dengan cara meletakan kaki tikus pada batang pensil,
hasil untuk dosis terakhir ini yaitu negatif karena tikus tidak bisa naik keatas. Uji ini berhubungan dengan uji
postur ( tonus otot ), tonus otot melemah (-) sehingga tikus tidak kuat lagi untuk memegang batang pensil, hal
ini disebabkan karena reaksi obat. Dilihat dari hasil uji ini, zat tersebut termasuk kedalam obat hipnotik, ini
berarti obat tersebut memberikan efek hipnotis sehingga membuat aktivitas motorik, tonus otot mencit menurun.
Disamping itu kewaspadaan terhadap lingkungan, aktivitas motorik dan reaksi spontan menurun dan kornea
semakin mengecil. Kondisi tersebut secara klinis gejalanya menunjukkan kelesuan dan rasa kantuk
Zat yang kelompok kami peroleh termasuk kedalam obat depresansia,dimana obat yang termasuk
golongan ini adalah obat yang berefek menghambataktifitas SSP secara spesifik maupun umum. Salah satu obat
depresansia yaitugolongan hipnotik, Yang termasuk dalam golongan ini ialah obat yang yangmenyebabkan
depresi ringan (sedative). Padaefek sedative penderita akan menjadi lebih tenang karena kepekaan kortek
serebri berkurang. Disamping itu kewaspadaan terhadap lingkungan, aktivitas motorikdan reaksi spontan
menurun. Kondisi tersebut secara klinis gejalanyamenunjukkan kelesuan dan rasa kantuk.
Kesimpulan
Pada praktikum kalii ini dapat disimpulka bahwa setelah melakukan percobaan ini dan melihat gejalagejala yang ada dapat disimpulkan bahwa obat zat sampel yaitu golongan depresansia, sedative.
DAFTAR PUSTAKA
Tim departemen Farmakologi FKUI.2007. Farmakologi dan Terapi. FKUI:Jakarta. Katzung, Bertram g. 1986.
Farmakologi dasar dan klinik . Salemba Medika:Jakarta. Anonim.1995.
Farmakope Indonesia edisi IV . Depkes RI:Jakarta. Agung, E. N. 2012.
Prinsip Aksi dan Nasib Obat Dalam Tubuh. Yogyakarta. Penerbit Pustaka Pelajar. Darmono, Syamsudin. 2011.
Buku Ajar Farmakologi Eksperimental. Jakarta. UI-Press.

Anda mungkin juga menyukai