GANGGUAN
HORMONAL
(DIABETES MELLITUS)
DEFINISI
Diabetes melitus merupakan suatu kelompok
penyakit metabolik dan bersifat degeneratif yang
dimanifestasikan oleh kehilangan toleransi
karbohidrat dengan karakteristik hiperglikemia yang
terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin
atau kedua-duanya dan merupakan salah satu
penyakit tidak menular yang sangat cepat
peningkatannya (American Diabetes Association
[ADA] 1998 dalam Soegondo, 2007; Price &
Wilson, 2006; Suyono dalam Sudoyo, 2006)
KLASIFIKASI
a. Diabetes tipe 1 (destruksi sel beta,
umumnya menjurus ke defisiensi insulin
absolut).
b. Diabetes tipe 2 (bervariasi mulai yang
terutama dominan resistensi insulin disertai
defisiensi insulin relatif sampai yang
terutama defek sekresi insuln disertai
resistensi insulin).
GEJALA
Poliuri yakni buang air kecil
Polidipsi yakni sering minum karena
penderita terus merasa haus
Polifagi yakni penderita banyak makan
karena terus merasa lapar
Penurunan berat badan
Gejala kronis seperti : kesemutan, kulit
terasa panas, kulit terasa tebal, cepat lelah,
kram dan gatal
Tujuan Diet :
1. Mempertahankan kadar glukosa darah
supaya mendekati normal
2. Mencapai dan mempertahankan kadar
lipida serum normal
3. Memberi cukup energi untuk
mempertahankan atau mencapai berat
badan normal
4. Menghindari atau menangani
komplikasi akut
5. meningkatkan derajat kesehatan secara
keseluruhan melalui gizi yang optimal
PRINSIP DIET
Perbedaan antara diet diabetes dengan makan
biasa adalah bahwa diet ini memiliki 3
prinsip yang diistilahkan dengan 3 J
Tepat Jenis
Tepat Jumlah
Tepat Jadwal
Prinsip Diet :
1. Makan harus selalu tepat jadwal dengan
pembagian makan sebanyak 6 x yaitu : 3 x
makan besar dan 3 x makan selingan
dengan jarak antar waktu makan 3 jam
2. Jumlah yang dimakan (porsi) sesuai
dengan yang ditentukan
3. Jenis bahan makanan perlu diperhatikan :
makanan yang diperbolehkan, makanan
yang dibatasi/ makanan yang dihindari
2. Total Lemak.
Asupan lemak dianjurkan < 10% energi dari
lemak jenuh dan tidak lebih 10% energi dari
lemak tidak jenuh ganda, sedangkan
selebihnya yaitu 60 70% total energi dari
lemak tidak jenuh tunggak dan karbohidrat.
5. Sukrosa.
Bukti ilmiah menunjukkan bahwa
penggunaan sukrosa sebagai bagian dari
perencanaan makan tidak memperburuk
kontrol glukosa darah pada individu dengan
diabetes tipe 1 dan 2.
6. Pemanis.
a. Fruktosa menaikkan glukosa plasma lebih
kecil dari pada sukrosa dan kebanyakannya
karbohidrat jenis tepung-tepungan.
b. Sorbitol, mannitol dan xylitol adalah gula
alkohol biasa (polyols) yang menghasilkan
respon glikemik lebih rendah dari pada
sukrosa dan karbohidrat lain.
7. Serat.
Dianjurkan mengkonsumsi 20 35 gr serat
makanan dari berbagai sumber bahan
makanan.
8. Natrium.
Anjuran asupan untuk orang dengan
diabetes sama dengan orang biasa yaitu
tidak lebih dari 3000 mg, sedangkan bagi
yang menderita hipertensi ringan sampai
sedang, dianjurkan 2400 mg natrium
perhari.
a.
DM tipe 1 (IDDM)
b.
DM Tipe 2 (NIDDM)
Contoh Menu
Makan Pagi :
Nasi
Telur ceplok
Oseng-oseng tempe
Sop oyong + tomat
Snack pagi
Melon
Makan Siang :
Nasi
Pepes ikan
tempe bumbu kuning
Lalapan kc. Panjang + kol
Jeruk
Snack sore
Apel
Makan Malam :
Nasi
Ayam bakar bumbu kecap
Tahu bacem
Setup buncis + wortel
Pisang
Snack malam
Pepaya
TERIMA KASIH