BAB I
PENDAHULUAN
keberhasilan pemerintah
dalam
program
kesehatan.
Keberhasilan
tersebut
berdampak
terhadap
perubahan perubahan yang terjadi pada lansia serta konsep asuhan keperawatan
pada klien lansia yang mengalami gangguan atau masalah kesehatan.
keperawatan profesional.
1.3. Maksud
Peningkatan perawatan yang pofesional berorientasi pada perkembangan
ilmu dan pengetahuan serta terpenuhinya kebutuhan dasar manusia pada
kelompok usia lanjut.
: Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang pelaksanaan praktek, maksud,
tujuan, batasan masalah dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Konsep Lansia
2.1.1
Pengertian Lansia
Menurut CONSTANTINIDES, 1994 menua adalah suatu
proses
menghilangnya
secara
perlahan
kemampuan
jaringan
untuk
sebab penyebab
penuaan atau menjaga manusia menjadi tua pada usia yang berbedabeda.
Teori penuaan sampai saat ini juga belum ada yang menerangkan secara
keseluruan tentang fenomena ini (Sri Surini Pudji Astuti ,Budi Utomo .2003)
2.1.2
Batasan-Batasan Lansia
1) Menurut WHO
a)
b)
c)
d)
jaringan
tidak
dapat
mempertahankan
kestabilan
Lanjut usia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak
dalam kegiatan sosial.
b) Teori Pembebasan
Dengan bertambahnya usia, seseorang secara berangsur angsur dari
melepaskan
diri
dari
kehidupan
sosialnya.
Keadaan
ini
proses
penuaan,
akan
tetapi
didasarkan
pada
10
Sistem persarafan
- Hubungan persarafan menurun
- Respon dan waktu bereaksi lambat
- Saraf panca indera mengecil
c) Sistem pendengaran:
- Presbiakusis (gangguan pada pendengaran)
- Hilangnya kemampuan/ menurunnya pendengaran pada telinga
dalam, terutama terhadap bunyi suara atau nada yang tinggi,
suara tidak jelas, sulit mengerti kata-kata.
- Membran tympani menjadi atropi menyebabkan otosklerosis.
- Terjadi
pengumpulan
serumen,
dapat
mengeras
meningkatnya kreatin.
d)
Sistem Penglihatan
- Sfingter pupil sclerosis respon terhadap sinar hilang
karena
11
f)
Sistem Respirasi
- Kehilangan kekuatan otot-otot nafas dan menjadi kaku
- Aktifitas silia menurun, kemampuan batuk berkurang.
- Kehilangan elastisitas paru
- Alveoli melebar dan jumlah berkurang
- Oksigen pada arteri menurun
- Karbondioksida pada arteri tidak berganti
g) Sistem Gastrointestinal
- Kehilangan gigi
- Indera pengecap menurun
- Esophagus melebar
- Rasa
lapar
menurun,
asam
lambung
menurun,
waktu
vesika
urinaria
melemah,
kapasitas
menurun,
12
- Atrofi Vulva
- Selaput lendir vagina kering, elastisitas menurun sekresi lebih
alkali.
- Daya seksual tetap (laki-laki) frekuensi sex intercourse
menurun.
i) Sistem Endokrin
- Produk semua hormon menurun
- Fungsi para tiroid dan sekresinya tidak berubah.
- Pituitary pertumbuhan hormon lebih rendah dan hanya di dalam
pembuluh darah, berkurang produksi LH (leutinizing hormone)
j) Sistem Integumen (kulit)
- Kehilangan jaringan lemak kulit keriput.
k) Sistem Muskulo skeletal
- Tulang kehilangan density (kepadatan) dan makin rapuh.
- Kifosis (bungkuk)
- Pinggang lutut dan jari-jari pergelangan terbatas.
- Discus intervertebralis (sela di antara tulang belakang) menipis
dan menjadi pendek (tingginya berkurang)
- Persendian membesar dan menjadi kaku.
- Tendon mengkerut dan mengalami sklerosis
- Atropi serabut otot (serabut otot mengecil) sehingga bergerak
menjadi lamban. Otot-Otot kram dan menjadi tremor.
2) Perubahan-Perubahan Mental
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental :
a) Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa
b) Kesehatan umum
c) Tingkat pendidikan
d) Keturunan (Hereditas)
e) Lingkungan
f) Gangguan saraf panca indera, timbul kebutaan dan ketulian
g) Gangguan gizi akibat kehilakngan jabatan
13
2.1.6.
1.
2.
14
3.
4.
mengemukakan bahwa penyakit atau gangguan umum pada lanjut usia ada 12
macam.
1.
Depresi Mental.
2.
Gangguan Pendengaran.
3.
Bronkitis Kronis.
4.
5.
6.
Anemia.
7.
Dimensia.
8.
Gangguan Penglihatan.
9.
Ansietus / Kecemasan.
15
16
2.2
2.2.1
guna
memepertahankan
kehidupannya,
kesehatan
dan
Etiologi
17
18
2.2.3
Klasifikasi
1. Perawatan Rambut
Penampilan dan kesejahteraan seseorang sering kali tergantung dari cara
penampilan
dan
perasaan
mengenai
rambutnya.
Penyakit
atau
19
20
2.2.5
1.
2.
21
3.
4.
2.2.6
Manifestasi Klinis
Menurut Depkes (2008) Tanda dan gejala klien dengan defisit
22
2. Praktek sosial
3. Status sosial ekonomi
4. Pengetahuan
5. Budaya
6. Kebiasaan seseorang
7. Kondisi fisik
meningkatkan kesehatan
Disebagian masyarakat yang baik dapat
dimandikan
Kebiasaan orang yang menggunakan
produk t3
Pada keadaan sakit t3 kemampuan untuk
merawat diri berkurang
23
2.2.8
1.
Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik, gangguan fisik yang
sering terjadi adalah : Gangguan integritas kulit, gangguan membran
mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada
kuku.
2.
Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan
mencintai,
perawatan sehari hari yang harus diberikan kepada klien lanjut usia terutama
yang berhubungna dengan kebershan perorangan (Personal Hygiene), yaitu antara
lain kebersihan mulut dan gigi, kebersihan kulit dan badan, kebersihan kepala,
rambut dan kuku, serta kebersihan tempat tidur dan posisi tidur (Nugror, 1995).
Perawatan secara umum bagi lansia terbagi 2, yaitu:
1. Mereka yang masih aktif
Dimana keadaan fisiknya mampu bergerak tanpa bantuan orang lain
sehingga kebutuhan sehari hari dapat terenuhi.
2. Mereka yang pasif
Mereka yang keadaan fisiknya memerlukan pertolongan orang lain,
seperti sakit atau lumpuh.
24
Bagi mereka yang masih aktif, hal hal yang perlu di perhatikan
antara lain:
1. Mandi
Mandi agar dibatasi karena kulit lansia biasanya mengering. Hal ini
disebabkan kelenjar kulit yang mengeluarkan lemak mulai kurang
bekerja. Maka sehabis mandi kulit lansia sebaiknya diolesi baby oil
terutama di lengan, siku, ketiak, paha, dan sebagainya.
2. Kebersihan mulut
Kebersihan mulut adalah sangat penting. Perlu diingat atau dibantu para
lansia untuk menyikat gigi yang hanya tinggal beberapa buah. Gigi palsu
perlu mendapat perhatian khusus, dibersihkan dengan sabun dan sikat.
Untuk menghilangkan bau gigi palsu direndam dalam air hangat yang
telah dibubuhi obat pembersih mulut beberapa tetes selama 5 10 menit,
setelah itu bilas sampai bersih dari sabun dan bubuk pembersih mulut
tersebut. Sebaiknya jangan mencuci gigi palsu di bawah air mengalir
untuk mencegah bahaya gigi palsu terjatuh dan pecah.
3. Perawatan rambut
Lanjut usia terutama wanita kadang kadang mengalami kesulitan dalam
mencuci rambut sehingga perlu mendapat bantuan perawat atau ank
cucunya. Sama halnya dengan kulit, rambut orang lansia juga kehilngan
lemaknya sehingga sehabis keramas perlu diberi conditioner. Setelah
selesai mencuci rambut harus segera dikeringkan agar lansia tidak
kedinginan.
4. Perawatan kuku
Kuku jari tangan dan kaki perlu mendapatkan perawatan, Menggunting
kuku jangan terlalu pendek dan jangan sampai terluka karena luka pada
orang tua lebih sulit sembuh.
5. Pakaian
25
Pakaian hendaknya jangan terbuat dari bahan yang kasar. Dasar pakainan
harus lunak, harus mudah dikenakan dan dibersihkan. Pakaian lansia
dijaga agar tetap rapi karena cenderung para lansia tidak peduli lagi
terhadap pakaiannya. Lansia lebih enak dengan piyama tipis jangan
pakaian dari wool karena bias terjadi iritasi.
6. Mata
Elastisitas lensa mata pada lansia berkurang akibatnya tulisan kecil
terlihat kabur pada jarak normal, sedangkan pada jarak jauh akan terlihat
terang. Gejala yang tidak normal antara lain:
Penglihatan menjadi ganda
Bintik hitam atau ada daerah yang gelap
Sakit pada mata
Terlihat ada warna atau terang disekitar ujung ujung objek
Mata yang kemerahan
Tiba tiba kehilangan melihat dengan jelas
7. Lingkungan
Suasana lingkungan harus disesuaikan. Bila memungkinkan jagalah
kelembapan ruang tidur atau ruangan lainnya dirumah dengan memasang
humidifier. Perubahan temperature secara tiba tiba harus dihindarkan.
Bagi mereka yang pasif
Bagi lansia yang terus beristirahat di tempat tidur, kebersihan di tempat
tidur perlu tetap diperhatikan, yaitu:
a. Diusahakan agar bantal tidak terlalu keras atau lembek
b. Latihan bangun dan tidur dengan usaha sendiri agar oto badan tetap
aktif dan menghindarkan pegal pegal serta atrofi otot
c. Letak tidur diatur antara lain:
Letak guling dibawah lutut
Berikan bantal angin yang berbentuk cincin untuk mencegah
lecet pada tumit dan bokong
Letak tidur dimiringkan bergantian pada sisi kana atau kiri
Pada letak atau posisi setengah duduk, di bagian kepala tempat
tidur diberi sandaran atau papah.
26
2.2.10 Penatalaksanaan
1) Meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri
a) Bina hubungan saling percaya.
b) Bicarakan tentang pentingnya kebersihan.
c) Kuatkan kemampuan klien merawat diri.
2) Membimbing dan menolong klien merawat diri
a) Bantu klien merawat diri (mandi, memotong kuku, menyisir rambut,
mencuci tangan, dln.)
b) Ajarkan ketrampilan secara bertahap (mencuci baju, menyapu,
mengepel lantai, membersihkan kamar/ tempat tidur)
c) Buatkan jadwal kegiatan setiap hari
3) Ciptakan lingkungan yang mendukung
a)
b)
c)
27
b) Data obyektif
-
penyakit
keluarga
lain
yang
berhubungan
dengan
28
b) Pola Minum
-
melaksanakan
aktivitas
perawatan
pribadi.
29
8) Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik, kaji hygiene personal individu, mulai dari
ekstermitas atas sampai bawah:
a) Rambut : Amati kondisi rambut (warna, tekstur, kualitas),
apakah tampak kusam? Apakah ditemukan kerontokan?
30
31
mampu
menyebutkan
kembali
kebersihan
untuk
Intervensi :
a) Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip
komunikasi terapeutik.
b) Diskusikan bersama klien pentingnya kebersihan diri dengan cara
menjelaskan pengertian tentang arti bersih dan tanda- tanda
bersih.
c) Dorong klien untuk menyebutkan 3 dari 5 tanda kebersihan diri.
d) Diskusikan fungsi kebersihan diri dengan menggali pengetahuan
klien terhadap hal yang berhubungan dengan kebersihan diri.
32
33
a)
b)
c)
d)
air bersih
e) Lakukan pendidikan kesehatan tentang kebersihan mulut
f) Laksanakan program terapi medis.
c. Implementasi
Merupakan tindakan pelaksanaan dari intervensi yang telah dibuat untuk
dapat mengatasi diagnosa keperawatan yang telah ada.
d. Evaluasi
1) Melihat kembali perkembangan kesembuhan klien.
2) Hasil yang diharapkan dari hygiene mulut tidak dapat dilihat dalam
beberapa hari.
3) Pembersihan yang berulang-ulang harus sering kali dilakukan.
4) Perawat mengantisipasi kebutuhan untuk mengubah intervensi
selama evaluasi.
34
BAB III
PENGKAJIAN
3.1
Tehnis Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur yang melaksanakan tugas pelayanan,
dan bimbingan sosial bagi lanjut usia terlantar, berdasarkan pada
Peraturan
Gubernur Jawa Timur Nomor : 119 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur.
3.2
Pasuruan ini
35
dengan
SK. Mensos
RI
35
bahwa
Panti
Sosial
Unit Pelaksana
36
Dasar Hukum
Pancasila dan UUD 1945 Pasal 27 ayat 2 dan Pasal 34.
UU No. 11 Th 2009 Tentang kesejahteraan sosial.
UU No.13 Tahun 1998 Tentang kesejahteraan Lanjut Usia.
UU No.22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah Jo No.32 Th 2004
UU No. 25 Tahun 1999 Tentang, Perimbangan Keuangan Pusat dan
memenuhi
kebutuhan
hari tua
rohani,
yang
jasmani
dan
sosial
37
Pasuruan
3.5.1
Tujuan Umum
Memberikan tempat pelayanan sosial serta kasih sayang terhadap para
Lanjut Usia, terlantar ( potensial dan tidak potensial ) dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya.
3.5.2 Tujuan Khusus
1) Terpenuhinya kebutuhan rohani meliputi:
Ibadah sesuai dengan Agama masing-masing, kebutuhan kasih sayang,
peningkatan semangat hidup dan rasa percaya diri.
2) Terpenuhinya kebutuhan jasmani meliputi :
Kebutuhan pokok secara layak (Sandang, pangan
dan
papan),
38
2) Pembinaan
dan
pengendalian
pengelolaan
ketatausahaan,
sosial
dalam
39
3.8
3.9
Kapasitas Panti
3.9.1
Jumlah Pegawai
1) Pandaan
PNS: 20 orang
40
PTT: 6 orang
2) Lamongan
PNS: 6 orang
PTT: 5 orang
3.9.2
3.10
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
17)
18)
19)
20)
21)
22)
23)
24)
25)
Kapasitas Tampung
Pelayanan di Pandaan
: 107 orang
Pelayanan di Lamongan
55 orang
41
42
3.11
KASUB
KASUB BAG.
BAG. TATA
TATA USAHA
USAHA
Dra. HARIJATI, M.Si.
NIP. 19670109 199303 2 006
KASIE. BINJUT.
SUKRISNO, S.Sos.
NIP. 19630323 198303 1 014
MARYANI, S.Sos.
NIP. 19650703 198910 2 002
PROBO NOEGROHO
NIP. 19630813 198910 1 001
KHUSNAN MULYADI
NIP. 19600417 200604 1 016
NINUK FIRONIKA
DARMANTO, AKS.
DANNY CAHYADI
ISDIANTORO
NIP. 19750424 201001 1 002
DIDIK HARIANTO
NIP. 19701231 200801 1 033
DARMANTO, AKS.
DEWI SENJAYATI
SOLIKIN, SST.
SARTINI
SUSIAMI, S.Sos.
INDAH SETIYO
WIJAYANTI
PURWANTINI WIDYA
RATNASARI, A.Md.Kep
NIP. 19811202 201412 2 001
ISMAWAN
NIP. 19791106 200901 1 002
TAUFAN AL MUSTAKIM
NIP. 19700202 200901 1 003
SITI ALFIAH
NIP. 19831020 200901 2 009
MOHAMAD TOLIB
NIP. 19670805 201001 1 003
SAKUR
NIP. 19690831 200801 1 006
43
3.12
SENIN
SELASA
RABU
KAMIS
04.00 - 05.00
Sholat Subuh
berjama'ah
Sholat Subuh
berjama'ah
Sholat Subuh
berjama'ah
Sholat Subuh
berjama'ah
JUM'AT
SABTU
Sholat Subuh
berjama'ah
Kebersihan
diri dan
lingkungan
05.00 - 06.30
Kebersihan diri
dan lingkungan
Kerja bakti
Kerja bakti
Kerja bakti
Kebersihan
diri dan
lingkungan
06.30 - 07.30
Makan pagi
Makan pagi
Makan pagi
Makan pagi
Makan pagi
Makan pagi
Makan pagi
07.30 - 08.00
Kegiatan
Individu
Kegiatan
Individu
Kegiatan
Individu
Kegiatan
Individu
Kebersihan
diri dan
lingkungan
MINGGU
KET
Petugas
Piket
Petugas
Piket
Instruktur,
Petugas
piket
Pembinaan
Pembinaan
Pembinaan
Ketrampilan
Bimbingan
Ketrampilan
Ketrampilan
Instruktur,
tangan,pertanian
Sholat Dhuha Sholat Dhuha Sholat Dhuha
08.00 - 09.30 Sosial/Kemasya
tangan,pertanian tangan,pertanian,
Petugas
, peternakan dan
Berjama'ah Berjama'ah Berjama'ah
rakatan
, peternakan dan peternakan dan
piket
perikanan
perikanan
perikanan
44
10.00 -11.30
Sholat Dhuha
berjama'ah &
Bimbingan
Sosial
Keagamaan,
Mengaji,
Ceramah dan
Belajar Sholat
Sholat Dhuha
berjama'ah &
Bimbingan
Sosial
Keagamaan,
Mengaji,
Ceramah dan
Belajar Sholat
Sholat Dhuha
berjama'ah &
Bimbingan
Sosial
Keagamaan,
Mengaji,
Ceramah dan
Belajar Sholat
Kegiatan
Individu
Kegiatan
Individu
Instruktur,
Petugas
Piket
*Sholat Dhuhur
berjama'ah
Sholat
Sholat
Instruktur,
Sholat Dhuhur *Sholat Dhuhur
*Sholat Dhuhur
Sholat Dhuhur
11.30 - 12.00
*PEMERIKJum'at/Dhuhur Dhuhur
Dokter,
berjama'ah
berjama'ah
berjama'ah
berjama'ah
SAAN
berjama'ah
berjama'ah
Perawat
KESEHATAN
Petugas
12.00 - 13.00 Makan siang
Makan siang
Makan siang
Makan siang Makan siang Makan siang Makan siang
Piket
*
13.00 - 14.00 Istirahat siang Istirahat siang Istirahat siang Istirahat siang Istirahat siang Istirahat siang Istirahat siang
Instruktur
Kegiatan
Kegiatan
Kegiatan
Kegiatan
Kegiatan
Kegiatan
Kegiatan
14.00 - 15.00
Individu
Individu
Individu
Individu
Individu
Individu
Individu
Petugas
Sholat Ashar
Sholat Ashar
Sholat Ashar
Sholat Ashar Sholat Ashar Sholat Ashar Sholat Ashar
15.00 - 15.30
Piket
berjama'ah
berjama'ah
berjama'ah
berjama'ah
berjama'ah
berjama'ah
berjama'ah
45
Bimbingan
Rhokhani bagi
yang beragama
Kristen
15.00-16.30
Instruktur
Kebersihan
diri dan
lingkungan
17.00 - 17.30 Makan Malam Makan Malam Makan Malam Makan Malam Makan Malam
Sholat Magrib Sholat Magrib
berjama'ah,
berjama'ah,
17.30 - 19.30
Ceramah, Sholat Ceramah, Sholat
Isya' berjama'ah Isya' berjama'ah
Sholat Magrib
Sholat Magrib
Sholat Magrib
berjama'ah,
berjama'ah,
berjama'ah,
Ceramah,
Ceramah,
Ceramah, Sholat
Sholat Isya'
Sholat Isya'
Isya' berjama'ah
berjama'ah
berjama'ah
Nonton TV
Nonton TV
Nonton TV
Nonton TV
Nonton TV
bersama adi
bersama di
bersama di
bersama di
bersama di
19.30 - 21.00
wisma masing- wisma masing- wisma masing- wisma masing- wisma masingmasing
masing
masing
masing
masing
21.00 - 04.00 Istirahat Tidur
Istirahat Tidur
Istirahat Tidur
Kebersihan Kebersihan
diri dan
diri dan
Individu
lingkungan lingkungan
Makan
Makan Malam Individu
Malam
Sholat
Sholat Magrib
Magrib
berjama'ah,
berjama'ah,
Petugas
Ceramah,
Ceramah,
Instruktur
Sholat Isya'
Sholat Isya'
berjama'ah
berjama'ah
Nonton TV Nonton TV
bersama di
bersama di
wisma
wisma
_
masingmasingmasing
masing
Istirahat
Istirahat Tidur
Tidur
46
3.13
orang.
Urutan Penyakit / Keluhan yang Dirasakan Satu Bulan Terakhir
Tabel 3.1 Daftar Penyakit dalam 1 bulan terakhir di Wisma Dahlia
NO.
Nama Klien
Penyakit
1.
Tn. M
2.
Tn. AM
3.
Tn. S
4.
Tn. A
Rhematoid Artritis
5.
Tn. SK
Personal Hygiene
6.
Tn. SM
Hipertensi
Sumber: Data dari Poli UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pasuruan Bulan
Februrari 2016.
3.15
Tinjauan Kasus
Pengkajian dilakukan pada tanggal 15 Februari 2016.
1) Data Demografi
a) Identitas
Tabel 3.2 Kriteria Lansia berdasarkan Umur Lansia di Wisma Dahlia
NO.
UMUR
47
1.
60 74 tahun
66,7%
2.
75 90 tahun
33,3%
3.
> 90 tahun
TOTAL
6
100 %
Sumber : Data dari UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pasuruan Bulan
Februrari 2016
Berdasarkan tabel 3.2 didapatkan bahwa di Wisma Dahlia sebagian besar
(66,7%) lansia berusia 60-74 tahun, dan sebagian (33,3%) lansia berusia antara
75-90 tahun.
b) Pemeriksaan Fisik
Tabel 3.3 Badan Bau, Pakaian Kotor
NO.
KOTOR
1.
Ya
50 %
2.
Tidak
3
6
50 %
100 %
TOTAL
Sumber: Format Pengkajian
3
3
6
50 %
50 %
100 %
1.
KOTOR
Ya
2.
Tidak
TOTAL
Sumber: Format Pengkajian
16,67%
5
6
83,3%
100 %
48
MULUT BAU
1.
Ya
50%
2.
Tidak
3
6
50%
100 %
TOTAL
Sumber: Format Pengkajian
Berdasarkan tabel 3.6 didapatkan bahwa lansia di Wisma Dahlia yang gigi
kotor disertai mulut bau 100%.
Tabel 3.7 Penampilan Tidak Rapi
NO.
PENAMPILAN TIDAK
RAPI
1.
Ya
33,3%
2.
Tidak
4
6
66.7%
100 %
TOTAL
Sumber: Format Pengkajian
Tidak
TOTAL
Sumber: Format Pengkajian
F
6
%
100 %
100 %
3
3
50%
50%
49
TOTAL
Sumber: Format Pengkajian
100 %
KEBERSIHAN
LINGKUNGAN
KAMAR
1.
Bersih
50%
2.
Kotor
3
6
50%
100 %
TOTAL
Sumber: Format Pengkajian
MENYISIR
RAMBUT
Ya
Tidak
TOTAL
Sumber : Format Pengkajian
2
4
6
33,3%
66.7%
100%
1.
PUNGGUNG
Normal
66,7%
2.
Scoliosis
3.
Lordosis
4.
Kiposis
33,3%
Lain lain
TOTAL
Sumber : Format Pengkajian
100%
5.
BENTUK
50
PENGGUNAAN ALAT
1.
BANTU BERJALAN
Tidak
2.
Ya
83,3%
1
6
16,67%
100 %
TOTAL
Sumber : Format Pengkajian
ROM
1.
2.
Bebas
Terbatas
TOTAL
Sumber : Format Pengkajian
5
1
6
83,3%
16,67%
100%
MAKAN
Dengan bantuan
2.
Mandiri
TOTAL
Sumber : Format Pengkajian
F
-
%
-
6
6
100 %
100 %
MINUM
Dengan bantuan
F
-
%
-
51
2.
Mandiri
TOTAL
Sumber : Format Pengkajian
6
6
100 %
100 %
1.
16,67%
2.
Mandiri
5
6
83,3%
100%
TOTAL
Sumber : Format Pengkajian
PERSONAL TOILET
Dengan bantuan
Mandiri
TOTAL
Sumber : Format Pengkajian
F
6
6
%
100 %
100 %
OLAHRAGA
Dengan bantuan
Tidak
TOTAL
Sumber : Format Pengkajian
F
4
2
6
%
66,67%
33,3%
100 %
OLAHRAGA
52
1.
2.
Dengan bantuan
Mandiri
TOTAL
Sumber : Format Pengkajian
6
6
100 %
100 %
6
6
100%
100 %
6
6
100%
100 %
SEBERAPA SERING
1.
BERKOMUNIKASI
Sering
66,67%
2.
Cukup
16,67%
3.
Kurang
1
6
16,67%
100 %
TOTAL
53
MENGALAMI
1.
KECEMASAN
Sering
50 %
2.
Kadang-kadang
50 %
100 %
3.
Tidak pernah
TOTAL
Sumber: Format Pengkajian
INISIATIF
1.
Sering
33,3%
2.
Kadang-kadang
66,67%
100 %
3.
Tidak pernah
TOTAL
Sumber: Format Pengkajian
1.
2.
3.
KEYAKINAN
TERHADAP
KEAGAMAAN
Yakin
Tidak yakin
Tidak terkaji
TOTAL
6
6
100%
100%
54
AKTIVITAS
KEAGAMAAN
1.
Sering
2.
Kadang-kadang
3.
Jarang
4.
Tidak pernah
TOTAL
Sumber : Format Pengkajian
3
1
1
1
6
50%
16,67%
16,67%
16,67%
100%
55
BAB IV
ANALISA DATA DAN PERENCANAAN/INTERVENSI KEPERAWATAN
4.1
No.
1.
Analisa Data
Data Penunjang
DS:
Sebanyak 3 lansia di
wisma
Dahlia
mengatakan
malas
mandi.
Sebanyak 3 orang lansia
di wisma
Dahlia
mengatakan
malas
bersih-bersih kamar.
DO :
Sebanyak 50% (3 orang)
lansia di Wisma Dahlia
berbadan bau dan pakaian
kotor.
Sebanyak 50% (3 orang)
lansia di Wisma Dahlia
rambut dan kulit kotor.
Sebanyak
83,3%
(5
orang) lansia di Wisma
Dahlia kuku panjang dan
kotor.
Sebanyak 50% (3 orang)
lansia di Wisma Dahlia
Interpretasi Data
Lansia
Perubahan body
image dan
Penurunan aktivitas
fisik
Penurunan motivasi
merawat diri
Defisit perawatan
diri
Masalah
Defisit
perawatan
diri
56
4.2
No.
1.
58
Diagnosa Keperawatan
Defisit perawatan diri berhubungan
dengan penurunan motivasi merawat
diri dan lingkungan.
Tgl
TT
Teratasi
57
4.3
15-02-1016
No.
Dx.
1.
Diagnosa
Keperawatan
Defisit
Tujuan
Kriteria Standart
Tujuan :
Setelah
dilakukan
perawatan diri
pendekatan dan tindakan
berhubungan
keperawatan
selama
2x24 jam, tidak terjadi
dengan
defisit perawatan diri.
penurunan
Kriteria Standart :
DS :
motivasi
Lansia
mengatakan
merawat diri sudah
mandi
dan
kamarnya
bersih.
dan
DO :
lingkungan.
1. Lansia
mau
membersihkan
kamarnya
dan
lingkungan.
2. Rambut dan kulit
bersih
3. Badan tidak bau,
pakaian bersih
4. Kuku pendek dan
bersih
5. Penampilan rapi
Intervensi
Rasional
2. Menggali
tingkat
pengetahuan
klien
tentang kebersihan.
3. Menambah wawasan
pengetahuan tentang
pentingnya
kebersihan diri dan
lingkungan.
4. Menggali
tingkat
pengetahuan klien
tentang kebersihan.
TT
58
5. Menambah motivasi
klien untuk merawat
diri dan lingkungan.
8.
6. Membiasakan
hidup sehat.
7.
pola
Menjaga
penampilan agar
tetap rapi.
Membiasakan pola
hidup bersih
59
9.
Menjaga
penampilan
tetap rapi.
10. Menjaga
penampilan
tetap rapi.
agar
agar
47
BAB V
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
5.1
Implementasi Keperawatan
Tgl
15-02-2016
No. Dx.
Jam
Tindakan
09.00
09.05
2. Mengkaji pengetahuan klien tentang cara memelihara kebersihan diri yang benar
09.07
3. Mendiskusikan bersama klien pentingnya kebersihan diri dan lingkungan dengan cara
Kep
09.14
4. Membantu klien mengungkapkan arti kebersihan diri dan tujuan memelihara kebersihan
diri.
Kebersihan diri adalah tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan tubuh dan jiwa.
Tujuan:
TT
48
a.
b.
c.
d.
e.
f.
09.20
09.23
sore, sikat gigi minimal 2 kali sehari (sesudah makan dan sebelum tidur), keramas dan
menyisir rambut, gunting kuku jika panjang, cuci tangan sebelum/sesudah makan,
membersihkan dan merapikan kamar.
7. Memotivasi klien untuk mandi.
8. Memberi kesempatan klien untuk mandi dan mendemonstrasikan cara memelihara
09.27
09.30
10.00
1
1
10.05
09.00
09.15
09.25
16-02-2016
49
menyisir rambut, gunting kuku jika panjang, cuci tangan sebelum/sesudah makan,
membersihkan dan merapikan kamar.
4. Memotivasi klien untuk mandi.
5. Memberikan klien pujian setelah klien mampu untuk mempertahankan kebersihan diri.
17-02-2016
09.30
1
1
09.40
08.00
08.30
08.37
08.45
08.50
50
5.2
Evaluasi Keperawatan
No. Dx: 1
Tgl :15-02-2016 JAM : 16.00 WIB
No. Dx: 1
Tgl :16-02-2016 JAM : 16.00 WIB
S:
Sebanyak 3 lansia di wisma Dahlia mengatakan malas
mandi.
Sebanyak 3 orang lansia di wisma Dahlia mengatakan
malas bersih-bersih kamar.
O:
Sebanyak 50% (3 orang) lansia di Wisma Dahlia berbadan
bau dan pakaian kotor.
Sebanyak 50% (3 orang) lansia di Wisma Dahlia rambut
dan kulit kotor.
Sebanyak 83,3% (5 orang) lansia di Wisma Dahlia kuku
panjang dan kotor.
Sebanyak 50% (3 orang) lansia di Wisma Dahlia gigi kotor
dan bau mulut.
Sebanyak 33,3% (2 orang) lansia di Wisma Dahlia
penampilan tidak rapi.
Sebanyak 50% (3 kamar) lansia di Wisma Dahlia
lingkungan kamar kotor.
Sebanyak 50% (3 orang) lansia di Wisma Dahlia tidak
gosok gigi dan mandi.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi No. 5,6,7,9
S:
Sebanyak 2 lansia di wisma Dahlia mengatakan malas mandi.
Sebanyak 2 orang lansia di wisma Dahlia mengatakan malas
bersih-bersih kamar.
O:
Sebanyak 33,3% (2 orang) lansia di Wisma Dahlia berbadan
bau dan pakaian kotor.
Sebanyak 33,3% (2 orang) lansia di Wisma Dahlia rambut dan
kulit kotor.
Sebanyak 50% (3 orang) lansia di Wisma Dahlia kuku panjang
dan kotor.
Sebanyak 33,3% (2 orang) lansia di Wisma Dahlia gigi kotor
dan bau mulut.
Sebanyak 33,3% (2 orang) lansia di Wisma Dahlia penampilan
tidak rapi.
Sebanyak 33,3% (2 kamar) lansia di Wisma Dahlia lingkungan
kamar kotor.
Sebanyak 33,3% (2 orang) lansia di Wisma Dahlia tidak gosok
gigi dan mandi.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi No. 5,6,7,9
51
No. Dx: 1
Tgl :17-02-2016 JAM : 16.00 WIB
No. Dx: 1
Tgl :18-02-2016 JAM : 16.00 WIB
S:
Sebanyak 1 lansia di wisma Dahlia mengatakan malas
mandi.
Sebanyak 1 orang lansia di wisma Dahlia mengatakan
malas bersih-bersih kamar.
O:
Sebanyak 16,67% (1 orang) lansia di Wisma Dahlia
berbadan bau dan pakaian kotor.
Sebanyak 16,67% (1 orang) lansia di Wisma Dahlia rambut
dan kulit kotor.
Sebanyak 33,3% (2 orang) lansia di Wisma Dahlia kuku
panjang dan kotor.
Sebanyak 16,67% (1 orang) lansia di Wisma Dahlia gigi
kotor dan bau mulut.
Sebanyak 16,67% (1 orang) lansia di Wisma Dahlia
penampilan tidak rapi.
Sebanyak 16,67% (1 orang) lansia di Wisma Dahlia
lingkungan kamar kotor.
Sebanyak 16,67% (1 orang) lansia di Wisma Dahlia tidak
gosok gigi dan mandi.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi No. 5,6,7,9
S:
Semua lansia di wisma Dahlia mengatakan sudah mandi.
Semua lansia di wisma Dahlia mengatakan sudah bersihbersih kamar.
O:
Semua lansia di Wisma Dahlia tidak berbadan bau dan pakaian
kotor.
Semua lansia di Wisma Dahlia rambut dan kulit tidak kotor.
Semua lansia di Wisma Dahlia kuku tidak panjang dan tidak
kotor.
Semua lansia di Wisma Dahlia gigi tidak kotor dan mulut tidak
bau
Semua lansia di Wisma Dahlia penampilan sudah rapi.
Semua lansia di Wisma Dahlia lingkungan kamar bersih.
Semua lansia di Wisma Dahlia sudah gosok gigi dan mandi.
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi No. 5,6,7,9
52
BAB VI
PENUTUP
6.1
Kesimpulan
Berdasarkan pengumpulan data pengkajian pada kelompok usia di UPT
Saran
Sering memberikan penyuluhan tentang kesehatan lansia, misalnya tentang
personal hygiene sehingga dapat terhindar dari penyakit dan kebersihan
diri dan lingkungan tetap terjaga.
2.
3.
68
6953
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L. 2000. Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Praktek Klinis. Edisi
ke-6. Jakarta : EGC
Doengoes, ME. 2006. Rencana Asuhan Keperawatan, Pedoman Untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC
Wahyudi, N. 2008. Keperawatan Gerontik. Jakarta : EGC.
Wartonah, T. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan, Edisi 3.
Jakarta: Salemba Medika.
Watson, R. 2003. Perawatan Pada Lansia. Jakarta: EGC
54