Anda di halaman 1dari 7

SKENARIO PELAKSANAAN SUPERVISI

Prolog : Pada hari jumat, 6 november 2014 di ruang Belibis RSUD Wangaya , karu bertemu
dengan PP untuk membahas akan diadakan supervisi dokumentasi untuk PP dan supervise
kepada PA terkait dengan kinerjanya khususnya dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan.

Karu

: Ibu ina, besok pukul 9 pagi saya akan melakukan supervisi dokumentasi kepada
anda berkaitan dengan akreditasi rumah sakit kita, dan setelah itu anda tolong
lakukan supervisi kepada PA karena saya jam 10 harus mengikuti pelatihan di
RSUP Sanglah .

PP

: Baik bapak Edi, saya sendiri telah berencana sebelumnya akan melakukan supervisi
kepada PA diruangan saya.

Karu

: Baik, jadi rencana Ibu ina, supervisi apa saja yang akan dilakukan kepada PA?

PP

: Rencana supervisi yang akan saya lakukan adalah supervisi injeksi intravena, karena
setelah saya observasi, PA belum melakukan injeksi intravena sesuai standar.

Karu

: Baik, jika memang begitu, nanti setelah anda melakukan supervisi kepada PA di
ruangan anda, saya akan menunggu laporan dari anda ,

PP

: Terimakasih bapak. Kalau begitu saya permisi, selamat pagi.

(Kemudian perawat primer pergi menemui 2 orang perawat asosiasi)


PP

: PA 1, PA 2, besok saya akan melakukan supervisi kepada kalian berdua mengenai


tindakan injeksi obat pada pasien.

PA 1

: Baik bu . Sekitar jam berapa supervisi itu akan dilakukan?

PP

: Sekitar jam 10 pagi . Siapkan diri kalian masing masing!

PA 1, 2, : Baik Bu
.
(Keesokan harinya Karu menuju ruang belibis dan melakukan supervisi dokumentasi kepada PP
di nurse station)

Karu

: selamat pagi.. saya bisa lihat semua catatan medis pasien.

PP

: Bisa pak.. Ini pak (PP menyerahkan semua catatan medis Pasien).

(keadaan hening sejenak sembari karu memeriksa dokumen pasien)


Karu : ini saya ingin tahu apakah pada pasien Tn. D pemberian obat Oral untuk mualnya sudah
diberikan pagi tadi ?
PP

: Setahu saya sudah pak.. tadi pagi semua obat oral sudah dibagikan kepada semua pasien.

Karu : OO yakin sudah ya ? ini kenapa belum ditulis di RM pasien D ?


PP

: Maaf Bu , tadi saya lupa menuliskan di RM karena pada saat akan menulis dokumentasi
obat saya dipanggil oleh keluarga pasien karena infus pasien habis dan saya berada
sendiri di nurse station.

Karu : Tapi jika seperti ini bisa saja membahayakan pasien karena obat yang sudah diberikan
karena belum ditulis bisa saja diberikan lagi, bisa-bisa pasiennya overdosis.
PP

: iya maaf bu. Saya memang benar-benar bersalah dalam hal ini, tetapi biasanya saya selalu
ingat menulis tindakan apa saja yang telah saya lakukan.

Karu : Baik , kalau begitu tolong selanjutnya jangan sampai terjadi lagi hal-hal yang seperti ini.
Begitu juga diberitahukan untuk perawat yang lain agar lebih berhati-hati.
PP

: Baik bu, terimakasih atas nasihatnya hari ini.

Karu : baik , sekarang silahkan lakukan supervisi pada PA.

(Setelah Karu mensupervisi PP , PP selanjutnya mensupervisi PA)

PP

: Baik , rekan-rekan bagaimana apakah kalian sudah siap untuk saya supervisi hari ini?

PA 1, PA 2 : sudah bu..
PP

: Baik perawat Vicky , obat apa saja yang akan anda berikan kepada pasien anda hari
ini?

PA1

: Sesuai dengan catatan pengobatan klien. Saya mengelola 1 pasien, Bapak Dwija yang
mendapatkan injeksi ranitidine 25 mg/ml per IV.

PP

: Apa anda sudah mengetahui indikasi dan kontraindikasi dari masing masing obat
tersebut?

PA 1 : Ranitidine merupakan antiemetik yang bekerja dengan mengurangi sekresi asam


lambung dan tidak diindikasikan pada klien yang mengalami hipersensitivitas terhadap

ranitidine. Ibu Wulan mendapatkan terapi ranitidine karena Ibu Wulan mengalami
ulkus peptikum.
Saya sudah mengecek tanggal expired dari masing-masing obat dan obat masih bisa
digunakan dan telah sesuai dengan catatan pengobatan yang terdapat pada catatan
pengobatan masing-masing klien.
PP

: Apakah anda sudah mempersiapkan alat alat yang dibutuhkan?

PA1

: Sudah Bu. Saya sudah menyiapkan spuit 3 cc sebanyak 1 buah, alkohol swab, dan obat
yang akan diberikan dalam kupet. Selain itu saya juga menyiapkan sarung tangan
disposible, bengkok, handrub dan catatan pengobatan klien yang diletakkan di atas
troli.

PP

: Baik. Berarti anda sudah siap ke pasien?

PA1

: Sudah Bu.

(PA 1 dan PP menuju ke ruangan klien dengan membawa troli. PA1 mencuci tangan dengan
handrub)
PA1

: Selamat pagi Pak. Bapak atas nama siapa?

Pasien1: Saya Bapak Dwija


PA1

: Baik, Bapak Dwija (mencocokkan dengan catatan pengobatan klien) bagaimana


keadaan Bapak hari ini? Masih mual?

Pasien1: Masih suster. Saya tidak bisa makan gara-gara mual dari tadi.
PA1

: Baik hari ini bapak akan mendapatkan terapi obat anti mual yaitu ranitidine yang
nantinya akan saya masukkan ke dalam pembuluh darah melalui infus yang telah
terpasang. Obat ini berfungsi untuk menurunkan asam lambung anda sehingga mual
yang dirasakan akan sedikit berkurang. Apa ibu memiliki alergi terhadap obat
ranitidine?

Pasien1: Tidak suster. Saya tidak memiliki alergi obat.


PA1

: Sebelumnya ada yang ingin Bapak tanyakan?

Pasien1: Tidak suster.


PA1

: Baik saya akan mulai kegiatan hari ini. Saya akan menyiapkan obatnya terlebih dahulu
ya.

Pasien1: Baik suster.

(PA1 mencuci tangan dann menggunakan sarung tangan kemudian mempersiapkan obat
ranitidine dalam kupet dan mengoplosnya ke dalam spuit 3cc dan mengeluarkan udara yang
masih terdapat di dalam spuit. PA1 mengambil alkohol swab dan menuju ke arah pasien)
PA1

: Baik, sekarang saya akan memasukkan obatnya ke dalam selang infus. Bapak bisa
tahan sedikit mungkin akan sedikit sakit.

(PA1 menutup selang infus klien dan menginjeksikan ranitidine ke dalam selang infus setelah
selang infus didisinfeksi dengan alkohol swab dan membuka selang infus kembali)
PA1

: Baik saya sudah selesai memasukkan obatnya. Bagaimana rasanya?

Pasien1: Sedikit sakit suster.


PA1

: Ya memang akan terasa sedikit sakit tapi nanti akan hilang kok. Nanti saya akan
kembali lagi kesini sekitar 2 jam lagi untuk mengobservasi keadaan Bapak. Kalau ada
yang bapak perlukan atau tanyakan bisa memanggil saya di ruang perawat. Baik, saya
permisi dulu.

Pasien1: Baik, terimakasih suster.


(PA1 membereskan alat alat dan membuang spuit yang telah digunakan dalam tempat sampah
yang sesuai dan membuka handscoen pdan membuangnya. PA1 membawa troli ke luar ruangan
pasien dan memulai untuk melakukan dokumentasi. PA1 menuliskan tanggal pemberian obat,
jam dan nama obat pada catatan pengobatan klien dan respon klien)
PP

: Apa ada tindakan yang anda rasa belum anda lakukan?

PA1

: Nampaknya, saya sudah mengerjakan semuanya sesuai SOP.

PP1

: Baik, perawat vicky dari yang saya amati tadi, kegiatan yang anda lakukan sudah
benar. Teknik komunikasi yang anda lakukan sudah benar. Tapi masih ada satu hal
yang anda lupakan, yaitu mencuci tangan setelah selesai melakukan tindakan. Anda
masih ingat 5 moments untuk mencuci tangan kan?

PA1

: Oh iya Bu. 5 moments itu diantaranya: sebelum kontak dengan pasien, sebelum
melakukan tindakan invasif, setelah kontak dengan cairan tubuh pasien, dengan
lingkungan pasien dan setelah kontak dengan pasien.

PP

: Iya itu benar. Cuci tangan itu sangat penting sebagai perlindungan dan mencegah
penularan infeksi maupun kuman. Hanya itu yang saya rasa anda masih kurang. Lain
kali jangan lupa untuk mencuci tangan.

PA1

: Baik bu terima kasih.

PP

: Baik perawat ayu, obat apa saja yang akan anda berikan kepada pasien anda hari ini?

PA2

: Sesuai dengan catatan pengobatan klien. Saya mengelola 1 pasien, Ibu ucik
mendapatkan injeksi ondoncentron 25 mg/ml per IV.

PP

: Apa anda sudah mengetahui indikasi dan kontraindikasi dari masing-masing obat
tersebut?

PA 2 : Ondoncentron merupakan antiemetik yang bekerja dengan mengurangi sekresi asam


lambung dan tidak diindikasikan pada klien yang mengalami hipersensitivitas terhadap
ondonsentron. Ibu Ucik mendapatkan terapi ondoncentron karena Ibu Ucik mengalami
gastritis.
Saya sudah mengecek tanggal expired dari masing-masing obat dan obat masih bisa
digunakan dan telah sesuai dengan catatan pengobatan yang terdapat pada catatan
pengobatan masing-masing klien.
PP

: Apakah anda sudah mempersiapkan alat- alat yang dibutuhkan?

PA2

: Sudah Bu. Saya sudah menyiapkan spuit 3 cc sebanyak 1 buah, alkohol swab, dan obat
yang akan diberikan dalam kupet. Selain itu saya juga menyiapkan sarung tangan
disposible, bengkok, handrub dan catatan pengobatan klien yang diletakkan di atas
troli.

PP1

: Baik. Berarti anda sudah siap ke pasien?

PA2

: Sudah pak.

(PA 2 dan PP menuju ke ruangan klien dengan membawa troli. PA2 mencuci tangan dengan
handrub)
PA2

: Selamat pagi ibu. Ibu, atas nama siapa?

Pasien2: Saya Ibu Ucik.


PA2

: Baik, Ibu Ucik (mencocokkan dengan catatan pengobatan klien) bagaimana keadaan
Ibu hari ini? Masih muntah-muntah bu?

Pasien2: Masih suster. Saya tidak bisa makan gara- gara muntah dari tadi.
PA2

: Baik bu hari ini Ibu akan mendapatkan terapi obat anti muntah yaitu ondoncentron
yang nantinya akan saya masukkan ke dalam pembuluh darah bapak melalui infus
yang telah terpasang pada Ibu. Obat ini berfungsi untuk menurunkan asam lambung

Ibu sehingga muntah yang bapak rasakan akan sedikit berkurang. Apa Ibu memiliki
alergi terhadap obat ondoncentron?
Pasien2: Tidak suster. Saya tidak memiliki alergi obat.
PA2

: Sebelumnya ada yang ingin Ibu tanyakan?

Pasien2: Tidak suster.


PA2

: Baik bu saya akan mulai kegiatan hari ini. Saya akan menyiapkan obatnya terlebih
dahulu ya bu.

Pasien2: Baik suster.


(PA2 mencuci tangan dann menggunakan sarung tangan kemudian mempersiapkan obat
ondancentron dalam kupet dan mengoplosnya ke dalam spuit 3cc dan mengeluarkan udara yang
masih terdapat di dalam spuit. PA2 mengambil alkohol swab dan menuju ke arah pasien)
PA2

: Baik bu, sekarang saya akan memasukkan obatnya ke dalam selang infus Ibu. Ibu bisa
tahan sedikit mungkin akan sedikit sakit.

(PA2 menginjeksikan ondancentron ke dalam selang infus setelah selang infus didisenfeksi
dengan alkohol swab dan membuka selang infus kembali)
PA2

: Baik bu saya sudah selesai memasukkan obatnya. Bagaimana perasaan Ibu?

Pasien2: Sedikit sakit suster.


PA2

: Ya memang akan terasa sedikit sakit tapi nanti akan hilang kok bu. Nanti saya akan
kembali lagi kesini sekitar 2 jam lagi untuk mengobservasi keadaan Ibu. Kalau ada
yang Ibu perlukan atau tanyakan Ibu bisa memanggil saya di ruang perawat. Baik bu,
saya permisi dulu.

Pasien2: Baik, terimakasih bu.


(PA2 membereskan alat alat dan membuang spuit yang telah digunakan dalam tempat sampah
yang sesuai dan membuka handscoen dan membuangnya. Dan melakukan cuci tangan. PA2
membawa troli ke luar ruangan pasien dan memulai untuk melakukan dokumentasi. PA2
menuliskan tanggal pemberian obat, jam dan nama obat pada catatan pengobatan klien dan
respon klien)
PP

: Apa ada tindakan yang anda rasa belum anda lakukan?

PA2

: Nampaknya, saya sudah mengerjakan semuanya sesuai SOP.

PP

: Baik, Perawat Siska dari yang saya amati tadi, kegiatan yang anda lakukan sudah
benar. Teknik komunikasi yang anda lakukan sudah benar. Tapi masih ada satu hal

yang anda lupakan, yaitu menutup selang infus sebelum menginjeksikan obat
ondancentron.
PA2

: Oh iya pak lain kali saya akan berusaha untuk melakukannnya. Baik bu terima kasih.
Saya tidak akan mengulangi kesalahan saya.

(Keesokan harinya perawat Ina melaporkan hasil supervisi injeksi intravena kepada Kepala
Ruangan)
PP

: Selamat pagi Bapak , saya ingin melaporkan hasil supervisi yang bapak delegasikan
kemarin.

Karu

: Baik, bagaimana hasilnya?

PP

: Kedua orang perawat asosiasi yang saya supervisi kemarin, sudah melakukan injeksi
intravena sesuai dengan standar. Namun, mereka terkadang masih melupakan
melakukan hal-hal kecil yang penting seperti mencuci tangan dan menutup selang
infuse saat melakukan injeksi.

Karu

: Baik terimakasih. Kalau begitu saya harap anda bisa membimbing mereka agar tidak
melakukan kesalahan kecil seperti itu lagi.

PP

: Baik Ibu akan saya lakukan sebaik mungkin.

Anda mungkin juga menyukai