PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
a. Pemasaran sosial
Pengertian pemasaran sering kali dikacaukan dengan penjualan. Padahal
konsep keduanya berbeda. Penjualan bertolak dari produk yang telah dibuat,
kemudian diupayakan untuk dijual kepada konsumen. Sedangkan pemasaran
bertolak dari kebutuhan dan keinginan konsumen, kemudian baru dibuat atau
dikembangkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen tersebut.
Selain itu ada yang menyamakan pengertian pemasaran dengan periklanan atau
media massa. Hal ini tidak benar karena periklanan atau penggunaan media massa
itu hanya merupakan salah satu unsur dari pemasaran (Depkes, 1997). Pemasaran
sendiri adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan,
dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain (Kotler, 2005).
Kotler (2005) menjelaskan bahwa pemasaran sosial adalah strategi untuk
mengubah perilaku. Pemasaran sosial mengkombinasikan unsur-unsur pendekatan
tradisional untuk mengubah sosial dalam satu kerangka aksi dan perencanaan
yang integral serta menggunakan keterampilan teknologi komunikasi dan keahlian
pemasaran.
b. Promosi
Menurut Alderson dan Green (dalam Kasminah, 2007), promosi adalah
setiap upaya pemasaran yang fungsinya untuk memberikan informasi atau
meyakinkan konsumen aktual atau potensial mengenai kegunaan suatu produk
atau jasa (tertentu) dengan tujuan untuk mendorong konsumen baik melanjutkan
atau memulai pembelian produk atau jasa perusahaan pada harga tertentu.
Promosi meliputi periklanan, penjualan personal, dan lain cara penjualan.
(Kotler, 2004).
Menurut Swastha (2006) mengatakan bahwa: Promosi adalah arus
informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau
organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
2. Tujuan Promosi
Tujuan dari promosi adalah mneginformasikan, mempengaruhi dan membujuk,
serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasaran
(Tjiptono:1997).Secara rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1. Menginformasikan (informing), dapat berupa:
a. Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru
b. Memperkenalkan cara pemakain yang baru dari suatau produk
c. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar
d. Menjelaskan cara kerja suatu produk
e. Menginformasikan jasa jasa yang disediakan oleh perusahaan
f. Meluruskan kesan yang keliru
g. Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli
h. Membangun citra perusahaan
2. Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk:
1. Membentuk pilihan merek
2. Mengalihkan pilihan ke merek tertentu
3. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk
4. Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga
5. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga
3. Mengingatkan (remainding), dapat terdiri atas:
6. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam
waktu dekat
7. Mengingatkan pembeli akan tempat tempat yang menjual produk perusahaan
8. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan
9. Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan
3. Fungsi Promosi
Adapun fungsi dari promosi yaitu:
pembeli.
calon pembeli.
membeli.
4. Manfaat promosi
3. Promosi penjualan
Promosi penjualan pada dasarnya memberikan insentif kepada konsumen
untuk membeli produk-produk yang ditawarkan. Bentuk-bentuk insentifnya meliputi
pemberian diskon atau potongan harga dan hadiah langsung serta mengikutsertakan
pembeli kedalam suatu undian yang berhadiah besar.
4. Publisitas
b. Tujuan periklanan
Tujuan periklanan yang terutama adalah menjual atau meningkatkan penjualan
barang, jasa atau ide dan kegiatan periklanan sering mengakibatkan terjadinya
penjualan dengan segera, meskipun banyak juga penjualan yang baru terjadi pada
waktu mendatang (Basu Swastha, 2000:252). Adapun beberapa tujuan lain periklanan
adalah :
a. Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi yang lain.
b. Mencapai orang - orang yang tidak dapat dicapai oleh tenaga penjualan atau
salesman dalam jangka waktu tertentu.
c. Mengadakan
hubungan
dengan
para
penyalur,
misalnya
dengan
2.
dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu maka produk tersebut
akan menarik perhatian konsumen ( Gi tusudarmo. 2000:238).
Promosi penjualan sangat responsif karena mampu menciptakan mrespon
audien terhadap perusahaan.
1. Tujuan promosi penjualan konsumen :
Tujuan promosi penjualan yaitu mendapatkan orang yang bersedia mencoba
produk baru, untuk meningkatkan volume per penjualan, untuk mendorong
penggunaan baru dari produk yang ada, untuk menyaingi promosi yang
dilakukan oleh
Swastha,2002:281)
2. Kelebihan promosi penjualan :
1. Promosi penjualan menghasilkan respon cepat daripada iklan.
2. Promosi penjualan tidak cenderung menarik perhatian pembeli baru
jangka panjang di dalam pasar yang sudah mapan. Karena promosi hanya
menarik konsumen yang selalu berpindah pindah antara aneka macam
merek tergantung dari penawaran khusus
3. Para pembeli yang setia terhadap merek tertentu cenderung tidak
mengubah pola pembeliannya, walaupun ada promosi yang kompetitif.
3. Kelemahan promosi penjualan :
1. Kurangnya pertimbangan efektifitas biaya.
2.
Pada garis besarnya publisitas dapat dipisahkan kedalam dua kriteria yaitu :
1. Publisitas produk
Publisitas produk adalah publisitas yang ditujukan untuk menggambarkan atau
memberitahukan kepada masyarakat (konsumen) tentang suatu produk beserta
penggunaannya.
2. Publisitas kelembagaan
Publisitas kelembagaan adalah publisitas yang menyangkut tentang organisasi
pada umumnya. Kegiatan-kegiatan yang dapat dipublikasikan di sini tentunya
berupa kegiatan yang dianggap pantas untuk dijadikan berita.
Publisitas mempunyai beberapa sifat yaitu :
a. Kredibilitasnya tinggi.
b. Dapat menembus batas perasaan (tidak disangkasangka).
c. Dapat mendramatisir.
1. Keuntungan Publikasi
Adapun keuntungan publisitas adalah
a) Publisitas dapat menjangkau orang-oranng yang tidak mau membaca
sebuah iklan.
b) Ditempatkan pada posisi yang menyolok di halaman depan surat kabar
c) Lebih dapat dipercaya.
d) Publisitas jauh lebih murah karena dilakukan secara bebas tanpa dipungut
biaya.
2. Keburukan Publikasi
Keburukan antara lain bahwa publisitas tidak dapat menggantikan peranan
dari alat promosi lain. Publisitas hanya mendukung metode promosi lain dan harus
dipertimbangkan sebagai satu elemen dalam program komunikasi pemasaran secara
keseluruhan (basu swastha, 2002:277).
4.
personal selling didefinisikan sebagai berikut : Personal selling adalah interaksi antar
individu, saling bertemu muka yang dirujukan untuk menciptakan, memperbaiki,
menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan
pihak lain.(2000:260)
Dalam pratiknya personal selling lebih fleksibel dibandingkan dengan sarana promosi
lainnya, karena tenaga penjual dapat secara langsung mengetahui keinginan, motif, dan
perilaku konsumen, sehingga secara langsung dapat melakukan penyesuaian. Tetapi di lain
pihak personal selling membutuhkan biaya yang sangat besar jika penggunaanya sangat
luas, di samping sulit memperoleh tenaga penjual yang benar-benar berkualitas
8. Strategi promosi
a)
Periklanan
Periklanan merupakan bentuk presentasi dalam promosi non pribadi tentang ide,
barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.
b)
Personal Selling
Personal selling merupakan presentasi lisan dan percakapan dengan satu calon
pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan.
c)
Publisitas
Promosi penjualan
dikatakan sebagai ujung tombak dari kegiatan promosi. Karena kegiatan personal
selling adalah kegiatan promosi yang mengharuskan berhadapan dengan konsumen
dengan secara langsung. Melalui kegiatan promosi personal selling secara
professional akan sangat membantu untuk tercaipanya penjualan yang secara fantastis.
Personal selling yang dilakukan secara besar meruapakan salah satu alternative solusi
yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan jika memilki modal yang cukup besar.
3. Promosi yang dilakukan dengan mengedepankan kualitas promosi penjualan. Promosi
penjualan mengedepankan aspek penambahan intensitas terhadap strategi dalam
pemasaran produk. Penambahan intensitas disini dalam meliputi berbagai aspek
manajemen pemasaran, meliputi peningkatan kualitas produk, kualitas pelayanan
distribusi, menambah kualitas pelayanan agar menjadi lebih baik dan masih banyak
aspek lainnya yang dapat ditingkatkan demi tercapainya kepuasan pelanggan atas
produk yang telah dipasarkan.
4. Promosi dengan cara meningkatkan publisitas, cara ini lebih condong untuk
membentuk sebuah image yang lebih positif terhadap produk yang ditawarkan.
Pembentukan image positif ini dapat dilakukan dengan iklan atau promosi yang
memiliki karakteristik tertentu yang tidak dapat dimiliki oleh strategi pemasaran
produk lainnya. Bisa saja dapat dilakukan dengan cara menciptakan suatu produk
yang memiliki poin lebih, karakteristik unik, dan mempunyai manfaat lebih yang
dapat menjadi pemikiran positif dihadapan konsumen. Jika hal ini dapat dilakukan
maka image atau gambaran positif yang berkembang di masyarakat akan terbentuk
dan mendatangkan beberapa faktor positif untuk mendongkrak penjualan.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran