Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( Pertemuan 1 )
Sekolah

: SMA 1 PADANG PANJANG

Mata Pelajaran : Geografi


Kelas / Semester : XI / II ( Dua )
Materi pokok

: Budaya Nasional Dan Interaksi Global

Alokasi waktu

: 4 JP ( 4 X 45 menit )

A. Kompetensi Inti

KI1

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI2

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI3

Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa


ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI4

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar, Indikator dan Tujuan Pembelajaran


Kompetensi Dasar
1.4. Menghayati peranan dirinya
sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa yang diberi
tanggung jawab untuk
mengelola dan melestarikan
lingkungan alam
2.5 Menunjukkan sikap toleran
sebagai bangsa yang
memiliki keragaman budaya
dengan tetap
mempertahankan identitas
nasional dalam konteks
interaksi global
3.5 Menganalisis keragaman
budaya bangsa sebagai
identitas nasional dalam
konteks interaksi global
4.5 Menyajikan contoh
penerapan langkah-langkah
penelitian geografi dalam
bentuk laporan observasi
lapangan.

Indikator

Tujuan Pembelajaran

3.5.2Mengemukakan dan
menjelaskan
keragaman budaya
nasional

3.5.1

Diberikan kesempatan mengamati


gambar, tampilan power point atau
tayangan video mengenai sebaran
keragaman
budaya
nasional
Indonesia Siswa kelas XI semester 2
dapat mengemukakan pendapat
tentang keragaman budaya dengan
baik dan benar.

Pertemuan

Pertama

C. Materi Pembelajaran
MATERI PEMBELAJARAN
INDIKATOR
3.5.3 Mengemukakan dan
menjelaskan
keragaman budaya
nasional

FAKTA
Kebudayaan-kebudayaan
yang ada disekitar kita.
Seperti
Bendera
Merah
Putih, Wayang Kulit, Garuda
Pancasila, Keris,
Candi
Borobudur, Rumah Gadang
Minangkabau,
Angklung,
tari piring, serta Batik dan
Songket.

KONSEP
Menjelaskan
pengertian budaya dan
kebudayaan, budaya
nasional,
konsep
keragaman
budaya
nasional, factor-faktor
penyebab keragaman
budaya nasioanl

PRINSIP

PROSEDUR

D. Metode Pembelajaran dan Model Pembelajaran


Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran ini yaitu sesuai dengan pendekatan saintifik : Diskusi, Tanya Jawab,
Ceramah
E. Media, Alat dan Sumber Belajar
Media
: gambar/foto cetak dan powerpoint / prezi dan video
Alat

: laptop , proyekor, papan tulis

Sumber

: Buku yang relevan, artikel ataupun jurnal terpercaya yang


relevan, lingkungan sekitar

F. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran
Alokasi waktu
Kegiatan awal
Menyiapkan peserta didik secara fisik dan psiskis untuk mengikuti proses pembelajaran ( absen
dan doa )
Memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan apalikasi materi ajar
15 menit
dalam kehidupan sehari-hari dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional, dan
internasional.
Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan di perlajari
guru menyampaikan kompetensi dasar (KD) yang akan diajarkan dan tujuan pembelajaran
Guru meminta beberapa peserta didik mengemukakan apa saja kebiasaan yang ia lihat dalam
lingkungannya
Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok
Kegiatan Inti
1. Mengamati
1.1.Peserta didik yang telah duduk berkelompok mengamati sebaran keragaman budaya nasional.
1.2.Mengamati beberapa gambar atau tampilan power point sebaran keragaman budaya nasional.
1.3.Peserta didik ditugasi untuk mengamati tayangan audio visual yang menggambarkan sebaran
keragaman budaya nasional.
2. Menanyakan
2.1.Dalam proses mengamati peserta didik dapat bertanya sebaran keragaman budaya nasional.
2.2.Peserta didik mengajukan hipotesis tentang proses terjadinya sebaran keragaman budaya nasional.
3. Mengumpulkan Data/Menalar (eksplorasi)
3.1. Setelah mendapatkan pemahaman mengenai sebaran keragaman budaya nasional, peserta didik
diminta untuk mencari data dan informasi dari berbagai sumber (buku teks pelajaran, peta,
internet, media massa) tentang keragaman budaya nasional Indonesia.
3.2. Peserta didik diminta untuk menjawab hipotesis yang diajukan tentang sebaran keragaman
budaya Indonesia.
4. Mengasosiasikan/Mencoba
4.1. Peserta didik diminta untuk memberi contoh tentang pemanfaatan sebaran keragaman budaya
nasional dalam kehidupan sehari-hari.

150 menit
jam pelajaran

4.2. Peserta didik diminta untuk membuat artikel yang berisi gagasan pemanfaatan sebaran keragaman
budaya nasional.
5. Mengkomunikasikan/Jejaring
5.1. Peserta didik menyampaikan gagasan hasil diskusi di depan kelas, kelompok lain menanggapi.
5.2. Kegiatan mengomunikasikan didukung oleh peta, media audio visual, dan atau diunggah di
internet
Penutup
1. Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan mengenai:
1.1. Sebaran keragaman budaya nasional Indonesia
1.2. Pemanfaatan sebaran keragaman budaya nasional dalam kehidupan sehari-hari.
2. Guru merefleksi hasil diskusi peserta didik yang masih kurang sempurna mengenai sebaran keragaman
budaya nasional, serta bertanya kepada peserta didik mengenai materi yang telah dipelajari bersama.
3. Guru menyampaikan informasi kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya mengenai
identifikasi kearifan local dalam budaya nasional Indonesia.
4. Guru memberikan tugas membuat kliping dan mencari artikel yang berhubungan dengan sebaran
keragaman budaya nasional Indonesia.
G. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik
a. Tes yang terdiri dari pertanyaan yang diberikan kepada siswa saat pembelajaraan berlangsung.
b. Non tes yang terdiri dari pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran.
2. Bentuk
Tes lisan, Pada tes lisan, pertanyaan yang akan ditanyakan adalah:
1. Bagaimana persebaran keragaman budaya nasional?
2. Bagaimana konsep budaya dan kebudayaan
3. Apa-apa saja factor yang mempengaruhi kebudayaan?

15 menit jam
pelajaran

3. Instrument :
a. Tugas individu
b. Tugas kelompok

: kesimpulan dari pembelajaran pada pertemuan tersebut dalam bentuk main mapping
: membuat pertanyaan dari masing-masing kelompok terkait dengan materi pembelajaran
Tersebut

Format Penilaian
Lembar Pengamatan
Rubrik Kegiatan Diskusi (Tanya-Jawab)
Aspek Pengamatan
No
Nama Siswa
.
Keberanian Mengkomunikasi Toleran
Keaktifan
kan pendapat
si

Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4
= Baik Sekali
3
= Baik
2
= Cukup
1
= Kurang

Jumlah
Skor
Menghargai
pendapat teman

Nilai

Ket.

Nilai
Kriteria Nilai
A =
B =
C =
D =

80 100
70 79
60 69
60

:
:
:
:

Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang

Mengetahui,
Kepala Sekolah,

Padang, 23 Oktober 2014


Guru Mapel,

(Dra. Yurni Suasti, M.Si)


NIP. 1962 0603 198603 2 001

( Yola Afrida, S. Pd )
NIP.19941117201611 2 001

LAMPIRAN MATERI
SEBARAN KERAGAMAN BUDAYA
1. KONSEP BUDAYA
a. Budaya dan Kebudayaan
Budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak
dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia. Kata budaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pikiran, akal budi
atau adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang
cenderung menunjuk pada pola pikir manusia.
Koentjaraningrat (1990) mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan sistem
mencakup segala hal yang merupakan hasil cipta, karsa, dan karya manusia yang dijadikan milik
diri manusia dengan belajar. Karya yaitu masyarakat yang menghasilkan tekhnologi dan
kebudayaan kebendaan yang terabadikan pada keperluan masyarakat. Rasa atau karsa yang
meliputi jiwa manusia yaitu kebijaksanaan yang sangat tinggi di mana aturan kemasyarakatan
terwujud oleh kaidah-kaidah dan nilai-nilai sehingga denga rasa itu, manusia mengerti tempatnya
sendiri, bisa menilai diri dari segala keadaannya.
Menurut Ki Hajar Dewantara, kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil
perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti
kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan
penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib
dan damai.
Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang saling berkaitan. Manusia dengan
kemampuan akalnya membentuk budaya, dan budaya dengan nilai-nilainya menjadi landasan
moral dalam kehidupan manusia. Seseorang yang berperilaku sesuai nilai-nilai budaya,
khususnya nilai etika dan moral, akan disebut sebagai manusia yang berbudaya. Selanjutnya,
perkembangan diri manusia juga tidak dapat lepas dari nilai-nilai budaya yang berlaku. Sebuah
masyarakat yang maju, kekuatan penggeraknya adalah individu-individu yang ada di dalamnya.
Tingginya sebuah kebudayaan masyarakat dapat dilihat dari kualitas, karakter dan kemampuan
individunya.
Dalam kebudayaan terdapat nilai-nilai yang dianut masyarakat setempat dan hal itu
memaksa manusia berperilaku sesuai budayanya. Antara kebudayaan satu dengan yang lain

terdapat perbedaan dalam menentukan nilai-nilai hidup sebagai tradisi atau adat istiadat yang
dihormati. Adat istiadat yang berbeda tersebut, antara satu dengan lainnya tidak bisa dikatakan
benar atau salah, karena penilaiannya selalu terikat pada kebudayaan tertentu.
b. Budaya Nasional
Secara umum, budaya dibedakan menjadi dua macam, yaitu budaya daerah dan budaya
nasional. Budaya daerah adalah suatu kebiasaan dalam wilayah atau daerah tertentu yang
diwariskan secara turun-temurun oleh generasi terdahulu pada generasi berikutnya pada ruang
lingkup daerah tersebut. Budaya daerah muncul saat penduduk suatu daerah telah memiliki pola
pikir dan kehidupan sosial yang sama sehingga itu menjadi suatu kebiasaan yang membedakan
mereka dengan penduduk di wilayah lain. Budaya daerah sendiri mulai terlihat berkembang di
Indonesia pada zaman kerajaan kerajaan terdahulu. Itu dapat dilihat dari cara hidup dan
interaksi sosial yang dilakukan masing-masing masyarakat kerajaan di Indonesia yang berbeda
satu sama lain. Dari bermacam-macam budaya daerah tersebut maka muncullah sesuatu yang
disebut Budaya Nasional.
Budaya nasional adalah gabungan dari budaya daerah yang ada di negara tersebut.
Budaya daerah yang mengalami asimilasi dan akulturasi dengan daerah lain di suatu negara akan
terus tumbuh dan berkembang menjadi kebiasaan-kebiasaan dari negara tersebut. Misalkan
daerah satu dengan yang lain memang berbeda, tetapi jika dapat menyatukan perbedaan tersebut
maka akan terjadi budaya nasional yang kuat yang bisa berlaku di semua daerah di negara
tersebut walaupun tidak semuanya dan juga tidak mengesampingkan budaya daerah tersebut.
Contohnya Pancasila sebagai dasar negara, Bahasa Indonesia dan Lagu Kebangsaan yang
dicetuskan dalam Sumpah Pemuda 12 Oktober 1928 yang diikuti oleh seluruh pemuda berbagai
daerah di Indonesia yang membulatkan tekad untuk menyatukan Indonesia dengan menyamakan
pola pikir bahwa Indonesia memang berbeda budaya tiap daerahnya tetapi tetap dalam satu
kesatuan Indonesia Raya dalam semboyan bhineka tunggal ika.
2. KONSEP KERAGAMAN BUDAYA NASIONAL
Keragaman budaya atau cultural diversity di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat
dipungkiri keberadaannya. Dengan jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah 200 juta orang,
mereka tinggal tersebar di pulau- pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami wilayah dengan
kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah,

pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompokkelompok suku bangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda.
Berkaitan dengan sejarah, secara sosial budaya dan politik masyarakat Indonesia
mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi antar kebudayaan yang dirangkai sejak dulu.
Interaksi Bukan hanya antar kelompok sukubangsa yang berbeda, tetapi meliputi antar peradaban
yang ada di dunia.
Di Indonesia pada saat itu adalah sebuah wilayah dari kerajaan besar Mataram dan
Kerajaan Sriwijaya mempengaruhi penyebaran agama Hindu-Budha sampai akhirnya agama
Islam masuk dan banyak dipeluk oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, ini juga menjadi
faktor penentu beragamnya budaya di Indonesia. Selain itu, labuhnya kapal-kapal Portugis di
Banten pada abad pertengahan misalnya telah membuka diri Indonesia pada lingkup pergaulan
dunia internasional pada saat itu. Hubungan antar pedagang Gujarat dan pesisir Jawa juga
memberikan arti yang penting dalam membangun interaksi antar peradaban yang ada di
Indonesia.
Di samping karena sejarah demikian, letak Indonesia secara umum juga menjadi
penyumbang kenapa terdapat beranekaragam budaya di Indonesia. Wilayah Indonesia yang
terbentang dari Sabang sampai merauke menyimpan begitu banyak budaya. Hal inilah yang
selanjutnya akan dipelajari pada sub materi selanjutnya.
Dengan keanekaragaman kebudayaannya, Indonesia dapat dikatakan mempunyai
keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang
lengkap dan bervariasi. Indonesia memang banyak dikenal dengan keanekaragaman budaya
yang ada. Terdapat begitu banyak budaya yang ada. Kebudayaan itu sendiri sangat bermacammacam, mulai dari teknologi, bahasa, kesenian, dongeng, atau tradisi daerah yang beragam.
Setiap daerah di Indonesia, memiliki kebudayaan-kebudayaan itu dengan ciri khas masingmasing.
3. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA
a. Keragaman Suku Bangsa
Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman suku bangsa terbesar di
dunia. Terdapat setidaknya 400 kelompok etnis yang tersebar di lebih dari 13 ribu pulau. Setiap
suku bangsa memiliki identitas sosial, politik, dan budaya yang berbeda-beda, seperti bahasa
yang berbeda, adat istiadat serta tradisi, sistem kepercayaan, dan sebagainya.

b. Keberagaman bahasa
Indonesia termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia (Australia-Asia). Gorys Keraf
membagi rumpun bahasa ini ke dalam subrumpun:
1) Bahasa-bahasa Austronesia barat atau Bahasa-bahasa Indonesia/ Melayu yang
meliputi: Bahasa-bahasa Hesperonesia (Indonesia barat)

meliputi: bahasa

Minahasa, Aceh, gayo, Batak, Minangkabau, Melayu, Melayu Tengah, Lampung,


Nias, Mentawai, Jawa, Sunda, Madura, Dayak, Bali Sasak, Gorontalo, Toraja,
Bugis-Makasar, Bima, Manggarai, Sumba, Sabu.
Bahasa-bahasa Indonesia Timur yang meliputi: bahasa Timor-Ambon, Sula
Bacan, Halmahera Selatan-Irian Barat.
2) Bahasa-bahasa Austronesia Timur atau Polinesia yang meliputi: Bahasa-bahasa
Melanesia (Melanesia dan Pantai Timur Irian) Melanesia (dari bahasa Yunani
pulau hitam) adalah sebuah wilayah yang memanjang dari Pasifik barat sampai
ke Laut Arafura, utara dan timur laut Australia. Bahasa-bahasa Heonesia (Bahasa
Polinesia dan Mokronesia).

c. Keberagaman religi
Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang religius. Keanekaragaman agama di
Indonesia merupakan identitas alamiah yang sudah ada sejak dulu. Kemerdekaan beragama di
Indonesia dijamin oleh negara yang tertuang dalam Undang-Undang dasar 1945, tepatnya pada
pasal 29 ayat 2. Kemajemukan agama ini hendaknya dipelihara dan disyukuri dengan sikap tidak
memaksakan kehendak kepada orang lain, baik terhadap orang yang beragama sama dengan diri
kita maupun bebeda agama, baik terhadap kelompok minoritas maupun mayoritas. Agama yang
tumbuh dan berkembang dinusantara adalah agama Islam, Kong Hu Cu, Kristen, Katolik, Hindu,
dan Budha. Kong Hu Cu pada masa orde baru tidak diakui sebagai agama resmi negara, namun
sejak pemerintahan masa Abdurrahman Wahid istilah agama resmi dihapuskan,
Perbedaan agama menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi adanya keragaman
kebudayaan Indonesia, contohnya kebudayaan besar seperti kebudayaan Tiong Hoa, kebudayaan
India dan kebudayaan Arab. Kebudayaan India terutama masuk dari penyebaran agama Hindu
dan Budha di negara Indonesia jauh sebelum Indonesia terbentuk. Kerajaan-kerajaan yang
bernafaskan agama Hindu dan Budha sempat mendominasi Nusantara pada abad ke-5 Masehi

ditandai dengan berdirinya kerajaan tertua di Nusantara, Kutai, sampai pada penghujung abad
ke-15 Masehi.
Kebudayaan Tionghoa masuk dan mempengaruhi kebudayaan Indonesia karena interaksi
perdagangan yang intensif antara pedagang-pedagang Tionghoa dan Nusantara( Sriwijaya) .
Selain itu, banyak pula yang masuk bersama perantau-perantau Tionghoa yang datang dari
daerah selatan Tiongkok dan menetap di Nusantara. Mereka menetap dan menikahi penduduk
lokal menghasilkan perpaduan kebudayaan Tionghoa dan lokal yang unik. Kebudayaan seperti
inilah yang kemudian menjadi salah satu akar daripada kebudayaan lokal modern di Indonesia
semisal kebudayaan Jawa dan Betawi.
4. SEBARAN KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA
a. Sosial
Keragaman budaya Indonesia dipengaruhi oleh keadaan sosial yang ada. Keadaan sosial
ini berkaitan erat dengan ras dan suku bangsa. Banyaknya pulau menjadikan Indonesia menjadi
negara yang memiliki banyak ras dan suku.
b. Teknologi
Kebudayaan teknologi yang dimaksud adalah budaya masyarakat dalam menemukan
beberapa hal penting sebagai penunjang hidup. Masyarakat akan selalu mencari dan menciptakan
teknologi yang lebih maju sejalan dengan perkembangan otak serta meningkatnya kebutuhan
hidupnya. Macam-macam budaya teknologi adalah :
1) Senjata
Senjata adalah teknologi ciptaan manusia yang berfungsi untuk melukai, digunakan baik
dalam hal menyerang ataupun melindungi diri dari ancaman. Di Indonesia sendiri, tiap
daerahnya punya senjata dengan ciri khas bentuk masing-masing. Misalnya, rencong dari Aceh,
keris dari Jawa Tengah, atau Mandau dari Kalimantan. Selain itu, senjata juga diperlukan untuk
membantu manusia menjalankan aktivitas sehari-hari misalnya untuk memotong kayu. Senjata
mungkin dikenal dengan kemampuannya untuk melukai namun senjata yang dihasilkan oleh
masing-masing daerah yang ada di Indonesia justru menjadi hasil budaya yang memperkaya
budaya Indonesia.
2) Pakaian
Pakaian merupakan salah satu teknologi ciptaan manusia yang berfungsi menutup atau
melindungi tubuh. Setiap daerah di Indonesia punya pakaian adat yang memiliki keunikan

sendiri-sendiri. Contoh macam-macam budaya pakaian adalah baju bodo dari Sulawesi atau
kebaya dari Jawa. Pakaian yang memang memiliki fungsi dasar untuk menutupi tubuh manusia
juga dipengaruhi oleh sistem masyarakat yang ada. Sebut saja sebagai baju bodo yang berasal
dari Sulawesi masih menunjukkan pengaruh agama Islam dimana memang pada jaman dahulu
kebanyakan masyarakat Sulawesi memeluk agama Islam. Lain halnya dengan pakaian tradisional
dari Bali dimana bentuknya sangat dipengaruhi oleh agama Hindu. Hal ini menunjukkan bahwa
penciptaan pakaian banyak dipengaruhi oleh hal-hal lain dalam kehidupan manusia.
Tak hanya pakaian itu sendiri, Indonesia memiliki beragam kain unik yang menjadi
bahan utama pakaian. Misalnya saja kain batik atau kain songket, semua kain memiliki corak dan
cara pembuatan yang berbeda-beda. Indonesia memang dikenal sangat kaya dengan hasil budaya
pakaian ini. Sebut saja batik dengan beragam motif dan corak yang telah dikenal dunia
internasional dan mengharumkan nama Indonesia.
3) Sistem transportasi
Teknologi yang satu ini diciptakan untuk memudahkan manusia untuk mencapai suatu
tempat tujuan dengan lebih mudah. Di Indonesia ada beberapa kendaraan khas, misalnya perahu
pinisi dan andong/dokar yang menggunakan tenaga kuda. Bentuk-bentuk alat transportasi yang
ada juga mengikuti kondisi alam yang ada di daerah setempat. Misalnya daerah Kalimantan yang
bentuk geografisnya banyak memiliki sungai maka kebanyakan alat transportasi yang diciptakan
dan digunakan adalah bentuk perahu atau kapal.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta yang berupa dataran rendah maka alat transportasinya
andong. Selain dipengaruhi oleh letak geografis, bentuk alat transportasi ini pun juga dipengaruhi
oleh faktor kepercayaan dan tradisi masyarakat yang ada.
4) Rumah/bangunan
Indonesia memiliki begitu banyak rumah adat dengan ciri khas masing-masing daerah.
Macam-macam budaya rumah adat misalnya rumah joglo dari Jawa, rumah gadang dari
Sumatera Barat, atau tongkonan dari Sulawesi Selatan. Itu hanyalah sebagian contoh, dan masih
banyak rumah-rumah adat yang lainnya di Indonesia yang digunakan sebagai tempat tinggal.
Bentuk dan motif rumah juga dipengaruhi oleh letak geografis daerah masing-masing.
Sebut saja rumah Panggung yang dibuat bertingkat untuk menghindari serangan hewan buas dan
datangnya banjir.

Bentuk rumah juga dipengaruhi oleh tradisi dan kepercayaan yang ada. Sebut saja rumah
Lamin yang dibuat besar untuk seluruh anggota kampung karena beranggapan bahwa semua
anggota kampung adalah satu keluarga yang harus tinggal dalam satu rumah.
5) Kesenian
Budaya Indonesia tak lepas dari aspek kesenian daerah. Kesenian itu sendiri adalah
ekspresi manusia yang bisa dinikmati oleh mata dan telinga. Di Indonesia, ada bermacam-macam
kesenian diantaranya :
a) Sastra (bahasa)
Bahasa adalah alat komunikasi manusia. Di Indonesia, kita bisa menemukan macammacam budaya bahasa, seperti bahasa Jawa, bahasa Bali, dan masih banyak lagi. Semua
memiliki pengucapan yang berbeda-beda dan disatukan oleh bahasa nasional Indonesia.
Seni sastra juga mencakup cerita atau dongeng rakyat, biasanya berkaitan erat dengan
asal-usul suatu daerah atau cerita kerajaan zaman dahulu. Misalnya cerita Tangkuban Perahu,
Timun Mas, atau cerita Malin Kundang yang sangat sarat akan pesan moral.
b) Lagu
Pernah dengar lagu Apuse? Ampar-Ampar Pisang atau Cing Cangkeling? Semua lagulagu dengan bahasa daerah itu merupakan budaya kesenian yang melekat hampir di seluruh
penduduk Indonesia.
c) Tarian
Di berbagai daerah, terdapat kesenian berupa tari-tarian sebagai wujud ekspresi manusia
terhadap berbagai hal. Misalnya terhadap perang, penyambutan tamu, atau rasa syukur saat
panen tiba. Contoh macam-macam budaya tari adalah tari saman dari Aceh, tari pendet dari Bali,
atau tari lulo dari Sulawesi Tenggara.
d) Alat musik
Lagu dan tarian tak akan lengkap tanpa musik. Di Indonesia, musik-musik daerah
dimainkan oleh beragam alat musik yang memiliki suara indah. Contohnya adalah angklung
yang terbuat dari bambu, gamelan yang dibuat dari besi, atau sasando yang merupakan alat
musik petik dengan suara indah.

Anda mungkin juga menyukai