Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas hubungan antropologi dan sosiologi.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penyusun
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan
Yang Maha Esa.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penyusun harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Kendari,16 November 2014
Penyusun,

DAFTAR ISI
COVER 1
KATA PENGANTAR . 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1. Latar belakang 5
1.2 Rumusan Masalah...6
1.2. Tujuan dan manfaat 7
BAB II PEMBAHASAN . 8
2.1. Peta Kota Kendari....... 9
2.2.Mendeskripsikan 5 elemen di kota Kendari...10
BAB III PENUTUP .. 11
3.1. Komentar .... 12
DAFTAR PUSTAKA ... 13

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Penemu, penulis dan pembuat peta pertama tentang Kendari adalah Vosmaer (berkebangsaan
Belanda) tahun 1831. Pada tanggal 9 Mei 1832 Vosmaer membangun istana raja Suku Tolaki
bernama TEBAU di sekitar pelabuhan Kendari dan setiap tanggal 9 Mei pada waktu itu dan
sekarang dirayakan sebagai hari jadi Kota Kendari.
Pada zaman kolonial Belanda Kendari adalah Ibukota Kewedanan dan Ibukota Onder Afdeling
Laiwoi. Kota Kendari pertama kali tumbuh sebagai Ibukota Kecamatan dan selanjutnya
berkembang menjadi Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II berdasarkan Undang-Undang Nomor
29 Tahun 1959, dengan perkembangannya sebagai daerah permukiman, pusat perdagangan dan
pelabuhan laut antar pulau. Luas kota pada saat itu 31.400 km.
Dengan terbitnya Perpu Nomor 2 Tahun 1964 Jo. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964, Kota
Kendari ditetapkan sebagai Ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara yang terdiri dari 2 (dua) wilayah
kecamatan, yakni Kecamatan Kendari dan Kecamatan Mandonga dengan luas Wilayah 75,76
Km.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1978, Kendari menjadi Kota Administratif
yang meliputi tiga wilayah kecamatan yakni Kecamatan Kendari, Mandonga dan Poasia dengan
26 kelurahan dan luas wilayah 18.790 Ha. Mengingat pertumbuhan dan perkembangan Kota
Kendari, maka dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1995 Kota Kendari
ditetapkan menjadi Kota Madya Daerah Tingkat II Kendari, dengan luas wilayah mengalami
perubahan menjadi 296 Km
1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang disajikan pada makalah 5 Elemen Penting Kota Kendari
ini yaitu:
1. Dimanasajakah letak 5 elemen kota kendari yaitu di antaranya; jalan,tepian halangan,pusat
kegiatan,ikon,dan distrik?

1.3. Tujuan dan Manfaat

Gagasan tertulis yang disajikan pada makalah ini yaitu:


1. Mengetahui letak 5 elemen penting di kota Kendari saat ini.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Peta Kota Kendari

2.2.Mendeskripsikan 5 elemen di kota Kendari

Anda mungkin juga menyukai