Anda di halaman 1dari 1

info & teknologi

Teknik Sederhana

Penjernihan Air
Air mutlak diperlukan
manusia untuk
kelangsungan
hidupnya. Idealnya,
air yang dikonsumsi
adalah air bersih.
Sayangnya air bersih
tak selalu tersedia.
Terutama di daerah
terpencil dan
pedesaan. Berikut
beberapa teknologi
tepat guna untuk
menjernihkan air.

1. Penjernihan Air dengan Kelor


Penelitian The Environmental Engineering Group di Universitas Leicester,
Inggris, menunjukkan bahwa biji tanaman kelor (Moringa Oleifera) cukup
efektif untuk penjernihan air.
Caranya, ambil buah kelor yang sudah tua/kering di pohon. Kupas kulit
yang menyelubungi biji. Biji tak berkulit lalu ditumbuk sampai halus. Untuk
menjernihkan air sebanyak 20 liter (1 jerigen), perlu 2 gram bubuk biji kelor
( 2 sendok teh). Tambahkan sedikit air bersih ke dalam bubuk biji sampai
menjadi pasta. Masukkan pasta dalam botol yang bersih dan tambahkan ke
dalamnya 200 ml (1 gelas belimbing) air bersih. Kocok selama lima menit
hingga tercampur sempurna. Proses ini untuk mengaktifkan senyawa kimia
yang terdapat dalam bubuk biji kelor. Saring larutan dengan kain kasa.
Masukkan endapan yang didapat ke dalam jerigen. Aduk perlahan-lahan
selama 1015 menit.
Selama pengadukan, butiran biji yang telah dilarutkan akan mengikat
dan menggumpalkan partikel-partikel padat dalam air beserta mikroba dan
kuman-kuman penyakit yang terdapat di dalamnya. Benda-benda ini akan
mengendap ke dasar
jerigen. Setelah satu
jam, air bersihnya dapat
diambil untuk keperluan
rumah tangga.
Proses pembersihan
dengan biji kelor bisa
menjernihkan air hingga
90%. Namun, beberapa
mikroba patogen masih
berpeluang tetap ada,
khususnya bila air
awalnya tercemar berat.
Jika mau dipakai untuk
air minum, harus disaring
lebih lanjut dan dimasak
dulu.

Biji tanaman kelor


(Moringa Oleifera) cukup
efektif untuk penjernihan
air. Hasilnya bisa
mencapai 90%.

26

Juni 2010

2. Penjernihan dengan Gentong Penyaring


Siapkan dua buah tempayan
(gentong) dari tanah liat. Tumpuk
kedua tempayan. Tempayan yang
berada di atas disebut tempayan A,
sedangkan yang di bawah disebut
tempayan B. Bagian dasar tempayan A
dilubangi, agar airnya dapat menetes
ke tembayan B. Masukkan kerikil, pasir,
dan potongan arang berukuran kecil ke
dalam tempayan A, selapis demi selapis,
sehingga menutupi lubang di bagian
dasar. Posisi lapisan arang (lapisan
paling atas) kira-kira mencapai 2/3 tinggi
tempayan. Sebelum dimasukkan, ketiga
bahan harus dicuci sampai bersih.
Air yang didapat di tempayan B bisa
digunakan sebagai air minum, tetapi
harus dimasak dulu hingga mendidih
untuk memastikan semua kuman mati.
Setiap 23 hari sekali, lapisan kerikil,
pasir, dan potongan arang dikeluarkan
dan dicuci ulang sampai bersih. Setelah
itu dimasukkan kembali ke tempayan A.

Model penjernihan air sederhana.


Mengandalkan teknik penyaringan berlapis.

3. Penjernihan Air dengan Sekam Padi


Siapkan 1 drum untuk bak pengendapan.
Dasar drum dibuat lubang-lubang kecil
(diameter 2 mm) dan 4 lubang dengan diameter
3,5 mm. Pada dinding drum diberi 6 lubang
berdiameter 3,5 mm. Jarak antara masingmasing lubang 10 cm. Bagian kiri dan kanan
drum dipasangi pipa yang panjangnya 15 cm.
Pada bagian dasar dari drum diberi kawat kasa.
Siapkan alat penyaring yang dibuat dari
gentong. Pada dasar gentong diberi kerikil dan
di atasnya diberi arang sekam padi setebal dari
1020 cm. Beri ijuk di atas arang sekam padi.
Alirkan air sungai atau telaga ke dalam bak
pengendapan. Tutup saluran air keluar. Setelah
bak terisi penuh dan kotoran terlihat sudah
mengendap, buka saluran air keluar dan alirkan
air ke gentong penyaring. Setelah 5 menit, air
akan keluar. Agar air yang keluar tetap jernih,
keran harus dibuka dengan aliran yang kecil.

penjernihan sekam padi


Juni 2010

27

Anda mungkin juga menyukai