Anda di halaman 1dari 19

1.

1 Latar Belakang
Setiap tahun ribuan hektar lahan yang subur berkurang akibat penggunaan pupuk
kimia. Sungguh ironis, menggunakan racun untuk meningkatkan produksi pangan
bagi kehidupan. Tidak heran bila kesehatan dan daya tahan tubuh manusia terus
merosot. Penggunaan pupuk organik

tidak

meninggalkan

residu

yangmembahayakan bagi kehidupan. Pengaplikasiannya mampu memperkaya


sekaligus mengembalikan ketersediaan unsur hara bagi tanah dan tumbuhan
dengan aman.
Nilai

tambah

dari

penggunaan

pupuk

organic

bahwa

seperti

diketahui bersama hasil produk pertanian dengan menggunakan pupuk organik


mempunyai nilai jual yang lebih tinggi dibanding dengan pertanian anorgani
k (pupuk buatan pabrik), apalagi dipadukan dengan penggunaan pestisida
organik dimana produknya dikenal sebagai Beras organik non pestisida,
mempunyai

harga

jual

hampir

dua

kali

dari

produk

pertanian

anorganik. Meskipun segmen pasarnya masih tertentu , misalnya jaringan


perhotelan, supermarket dengan pelanggan orang asing , restoran restoran dll.
Dalam pengertian yang khusus pupuk ialah suatu bahan yamg
mengandung satu atau lebih hara tanaman. Pupuk mengandung bahan baku
pertumbuhan

dan

perkembangan

tanaman,

sementara

suplemen

seperti

hormontumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Ke dalam pupuk,


khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen. Dalam
pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar
tumbuhan tidak mendapat terkaku banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau
terlalu banyan zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat
diberikan melalui tanah ataupun penyemprotan pada daun.
Berdasarkan hal tersebut maka perlu diadakan pembuatan pupuk organik
cair sehingga kita dapat memahami cara pembuatan pupuk dan memanfaatkan
limbah.
1.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui teknik-teknik pembuatan pupuk organik
cair, mengetahui bahan-bahan yang digunakan dalam pembutan pupuk organik.

Ada pun kegunaan dari praktikum ini adalah mengurangi dampak pemanasan global,
meningkatkan absorbsi gas CO2, SO2 dan polutan lainnya dan meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk memanfaatkan limbah tanaman.

II. TINJAUAN PUSTAKA


1.2 Pupuk
Pupuk organik adalah nama kolektif untuk semua jenis bahan organik asal tanaman dan hewan
yang dapat dirombak menjadi hara tersedia bagi tanaman. Pupuk organik adalah pupuk yang
sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau
hewan

yang

telah

melaluiproses

rekayasa,

dapat

berbentuk

padat

atau

cair

yang

digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah
(Rohendi, 2005).
Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupukkandang, sisa panen
(jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri
yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota. Kompos merupakan produk pembusukan
dari limbah tanaman dan hewan hasil perombakan oleh fungi, aktinomiset, dan cacing tanah.
Pupuk hijau merupakan keseluruhan tanaman hijau maupun hanya bagian dari tanaman seperti sisa
batang dan tunggul akar setelah bagian atas tanaman yang hijau digunakan sebagai pakan ternak.
Sebagai contoh pupuk hijau ini adalah sisasisa tanaman, kacang-kacangan, dan tanaman paku
air Azolla. Pupuk kandang merupakan kotoran ternak (Anonim1, 2012).

Limbah ternak merupakan limbah dari rumah potong berupa tulang tulang,
darah, dan sebagainya. Limbah industri yang menggunakan bahan pertanian
merupakan limbah berasal dari limbah pabrik gula, limbah pengolahan kelapa
sawit, penggilingan padi, limbah bumbu masak, dan sebagainya. Limbah kota
yang dapat menjadi kompos berupa sampah kota yang berasal dari tanaman.
Setelah dipisah dari bahan-bahan yang tidak dapat dirombak misalnya plastik,
kertas, botol, dan kertas. Istilah pupuk hayati digunakan sebagai nama kolektif
untuk semua kelompok fungsional mikroba tanah yang dapat berfungsi sebagai
penyedia hara dalam tanah, sehingga dapat tersedia bagi tanaman. Pupuk hayati
komersial pertama di dunia yaitu inokulan Rhizobium yang sudah lebih dari 100
tahun yang lalu (Parnata, 2004).
Memfasilitasi tersedianya hara ini dapat berlangsung melalui peningkatan
akses tanaman terhadap hara misalnya oleh cendawan mikoriza arbuskuler,
pelarutan oleh mikroba pelarut fosfat, maupun perombakan oleh fungi,
aktinomiset atau cacing tanah. Penyediaan hara ini berlangsung melalui hubungan
simbiotis atau nonsimbiotis. Secara simbiosis berlangsung dengan kelompok

tanaman tertentu atau dengan kebanyakan tanaman, sedangkan nonsimbiotis


berlangsung melalui penyerapan hara hasil pelarutan oleh kelompok mikroba
pelarut fosfat, dan hasil perombakan bahan organik oleh kelompok organisme
perombak. Kelompok mikroba simbiotis ini terutama meliputi bakteri bintil akar
dan cendawan mikoriza ( Sutanto, 2002).
Ada banyak cara untuk menambah pertumbuhan tanaman. Salah satunya
adalah dengan menginokulasikan agens hayati untuk membantu tanaman dalam
memperoleh unsur unsur hara yang dibutuhkan. Cara inokulasi ini juga
memungkinan untuk menambah manfaat nutrisi lainnya seperti menambah larutan
phosphat, oksidasi belerang, melelehkan besi dan tembaga. Kandungan phosphor
sangat terbatas bagi pertumbuhan tanaman. Meskipun di alam jumlahnya
melimpah, tetapi masih dalam bentuk batuan yang keras, sehingga manfaat bagi
tanaman sangat terbatas. PGPR mampu berperan sebagai bakteri pelarut
phosphate. PGPR atauPlant Growth Promoting Rhizobakteri adalah sejenis
bakteri yang hidup di sekitar perakaran tanaman (Anonim2, 2012).
2.1 Pengelompokan Pupuk
Pupuk dapat dibedakan berdasarkan, senyawa, fasa, bahan asal, cara penggunaan,
reaksi fisiologi, jumlah dan macam hara yang dikandungnya
Berdasarkan senyawanya dibedakan :
1. Pupuk organik ialah pupuk yang berupa senyawa organik. Kebanyakan pupuk
alam tergolong pupuk organik ( pupuk kandang, kompos, guano ). Pupuk alam
yang tidak termasuk pupuk organik misalnya rock phosphat, umumnya berasal
dari batuan sejenis apatit [ Ca3(PO4)2].
2. Pupuk anorganik atau mineral merupakan pupuk dari senyawa anorganik. Hampir
semua pupuk buatan tergolong pupuk anorganik.
Berdasarkan fasa-nya dibedakan :
1. Pupuk padat. Pupuk padat umumnya mempunyai kelarutan yang beragam mulai
yang mudah larut air sampai yang sukar larut.
2. Pupuk cair. Pupuk ini berupa cairan, cara penggunaannya dilarutkan dulu dengan
air. Umumnya pupuk ini disemprotkan ke daun. Karena mengandung banyak
hara, baik makro maupun mikro, harganya relatif mahal. Pupuk amoniak cair
merupakan pupuk cair yang kadar N nya sangat tinggi sekitar 83%,
penggunaannya dapat lewat tanah (injeksikan).

Berdasarkan asalnya dibedakan :


1. Pupuk alam ialah pupuk yang terdapat di alam atau dibuat dengan bahan alam
tanpa proses yang berarti. Misalnya : pupuk kompos, guano, pupuk hijau dan
pupuk batuan P.
2. Pupuk buatan ialah pupuk yang dibuat oleh pabrik. Misalnya TSP, urea, rustika
dan nitrophoska. Pupuk ini dibuat oleh pabrik dengan mengubah sumber daya
alam melalui proses fisika dan / atau kimia.
Berdasarkan cara penggunaannya dibedakan :
1. pupuk daun ialah pupuk yang cara pemupukan dilarutkan dalam air dan
disemprotkan pada permukaan daun.
2. Pupuk aksr atau pupuk tanah ialah pupuk yang diberikan ke dalam tanah disekitar
akar agar diserap oleh akar tanaman.
Berdasarkan cara penggunaannya dibedakan :
3. Pupuk daun ialah pupuk yang cara pemupukan dilarutkan dalam air dan
disemprotkan pada permukaan daun.
4. Pupuk aksr atau pupuk tanah ialah pupuk yang diberikan ke dalam tanah disekitar
akar agar diserap oleh akar tanaman.

III. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat

Kegiatan praktikum pengenalan dan penentuan dosis pupuk dilaksanakan Pada


hari Jumat, tanggal 30 November 2012. Pukul 15.00-17.00 WITA. di
Laboratorium Kimia Tanah Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas
Hasanuddin, Makassar.
3.2. Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan adalah ember, alat pengaduk, timbangan dan alat tulis.

Bahan yang digunakan yaitu pupuk urea, pupk Za,pupuk KCl dan pupuk
kompos
3.3 Prosedur Kerja

1. siapkan alat tulis


2. perhatikan dan amati setiap jenis pupuk
3. catat nama pupuk, kadar presentase, kandungan hara khususnnya nitrogen,fosfat
dan kalium, bentuk dan warna masiing-masing pupuk, serta sifat pupuk tersebut.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka diperoleh hasil sebagai berikut
Tabel 12. Hasil Pengamatan Pupuk
Nama Pupuk Kadar Hara

Warna

Bentuk

Sifat

Urea

46 %

Putih

Butiran

Mampu menghisap air

SP-36

36 % - 46 %

Abu-abu

Butiran

Mudah menyerap air

besar
KCl

60 %

Za
Kompos

18% - 59 %

Merah

Bubuk

Pink

Bubuk

Hitam

Gumpalan

Tabel13. hasil pengamatan dosis pupuk untuk tanaman padi dalam 1 hektar
Nama Pupuk

Pemberian pupuk/Ha

Urea

7 kg

SP-36

40 kg

KCl

3 kg

Za

6 kg

Kompos

10kg

4.2 Pembahasan
Pada

tabel

1.2

menunjukan

bahwa

tanaman

padi

dalam

hektar

membutuhkan pupuk urea sebanyak 7 kg dalam1 hektar karna sesuai dengan


anonym1 bahwa pupuk urea mengandung Nitrogen berkadar tinggi kegunaannya
yaitu: Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir
hijau daun (chlorophyl) yang mempunyai peranan sangat penting dalam proses
fotosintesa, mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, cabang
dan lain-lain), menambah kandungan protein tanaman, dapat dipakai untuk semua
jenis tanaman baik tanaman pangan; holtikultura; tanaman perkebunan; usaha
peternakan dan usaha perikanan. Dan banyak para petani menggunakan pupuk
urea pada pertama pemupukan. Warna pupuk urea putih karna membedakan
antara pupuk bersubsidi dengan pupuk urea nonsubsidi. Sehingga pupuk urea
dibuat dengan dua warna yaitu pupuk urea berwarna putih dan pupuk urea
berwarna pink.
Pupuk SP-36 digunakan sebanyak 40 kg dalam 1 hektar oleh tanaman padi
karna menurut kemas ali pupuk SP-36 memiliki sifat, manfaat dan
keunggulan yaitu: tidak higroskopis, mudah larut dalam air, sebagai sumber unsur
hara Fosfor bagi tanaman, memacu pertumbuhan akar dan sistem perakaran yang
baik, memacu pembentukan bunga dan masaknya buah/biji, mempercepat panen,
memperbesar presentase terbentuknya bunga menjadi buah/biji, menambah daya
tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan. Biasanya
pupuk SP-36 digunakan oleh petani setelah pemupukan pertama
Pupuk KCl digunakan sebanyak 3 kg dalam 1 hektar karna sesuai dengan
anonym2 bahwa Pupuk Kalium (KCl) berfungsi mengurangi efek negative dari
pupuk N, memperkuat batang tanaman, meningkatkan pembentukan hijau dan
karbohidrat pada buah serta ketahanan tanaman terhadap penyakit. Kekurangan
hara kalium menyebabkan tanaman kerdil, lemah (tidak tegak, proses
pengangkutan hara pernafasan dan fotosintesis terganggu yang pada akhirnya
mengurangi produksi). Kelebihan kalium dapat menyebabkan daun cepat menua
sebagai akibat kadar Magnesium daun dapat menurun. Kadang-kadang menjadi
tingkat terendah sehingga aktivitas fotosintesa terganggu. Keunggulannya yaitu
daun tua hijau gelap atau coklat/kemerahan.

pupuk Za digunakan sebanyak 6 kg dalam 1 hektar, sesuai dengan


anonym2bahwa Manfaat belerang bagi tanaman yaitu: membantu pembentukan
butiran hijau daun hingga menjadi lebih hijau, menambahkan kandungan protein
dan vitamanin hasil panen, meningkatkan jumlah anakan yang menghasilkan
(pada tanaman padi), berperan penting pada proses pembulatan zat gula,
memperbaiki warna, aroma,dan kelenturan daun khususnya tembakau. Namun
kekurangan dari pupuk Za adalahTanaman tumbuh kerdil, kurus dan panjang,
pertumbuhan dan kematangan terlambat, terutama pada tanaman biji-bijian, pada
sebagian besar tanaman, daun muda berwarna hijau kekuning-kuningan, merah
sampai tulang daun. Pada beberapa tanaman seperti tembakau, jeruk dan kapas,
gejala lebih dahulu terlihat pada daun tua, pada tanaman kacang-kacangan
pembentukan bintil akar berkurang, buah-buahan tidak matang sempurna dan
warnanya menjadi hijau terang, timbul bintik-bintik pada daun, seperti pada
kentang.

Pupuk kompos digunakan sebanyak 10 kg dalam 1 hektar, sesuai dengan


anonym3 bahwa Manfaat bokhasi pada lahan pertanian yaitu : mampu
menggantikan dan mengefektifkan penggunaan pupuk kimia (anorganik) sehingga
biaya pembelian pupuk dapat ditekan, bebas dari biji tanaman liar (gulma), tidak
berbau dan mudah digunakan dan memperbaiki derajat keasaman tanah, selain itu
sangat berguna untuk menyuburkan tanaman. Warna pupuk kompos hitam karna
campuran dari sisa-sisa dedaunan yang sudah tua atau kering dan bahkan sisa-sisa
kotoran hewan yang gunakan dalam pembuatan pupuk kompos

V. PENUTUP
5.1 kesimpulan
Kesimpulan dari hasil pengamatan yaitu :
1.

Pupuk urea, SP-36, KCl, Za, dan Kompos. Sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman karna satu sama lain saling terikat.

2.

Pupuk Sp-36 lebih banyak digunakan dalam tanaman padi dalam 1 hektar
5.2 Saran
Sebaiknya untuk para petani tidak terlalu mengandalkan pupuk kimia karna resiko bahan kimia
sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan sebaiknya menggunakan pupuk organic seperti
kompos dan yang lainnya

DAFTAR PUSTAKA

Parnata, Ayub.S. 2004. Pupuk Organik Cair. Jakarta:PT Agromedia Pustaka. Hal 15-18.
Rohendi, E. 2005. Lokakarya Sehari Pengelolaan Sampah Pasar DKI Jakarta, sebuah
prosiding. Bogor, 17 Februari 2005.
Sutanto, Rachman. 2002. Pertanian organik: Menuju Pertanian Alternatif dan
Berkelanjutan. Jakarta:Kanisius.
Diposkan oleh dhyrmank iman di 13.33 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Link ke posting ini

Reaksi:
Posting LamaBeranda
Langganan: Entri (Atom)2013Agustuslaporan pupuk ImAnklaporan mengembang dan

mengerutJuliMaretShare It
animasi

PENGERTIAN PUPUK
Dalam arti luas yang dimaksud pupuk ialah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat
fisik, kimia atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman.
Dalam pengertian yang khusus pupuk ialah suatu bahan yamg mengandung satu atau lebih hara
tanaman.
PENGERTIAN

PUPUK

SECARA

LAIN

PUPUK adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi
kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material
pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen
tambahan. Pupuk mengandung bahan baku pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara
suplemen seperti hormontumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Ke dalam pupuk,
khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen.
Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak
mendapat terkaku banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyan zat makanan dapat
berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun.

KATEGORI

PUPUK

Pupuk dapat dibedakan berdasarkan bahan asal, senyawa, fasa, cara penggunaan, reaksi fisiologi,

jumlah

dan

macam

hara

yang

dikandungnya.

1.

Berdasarkan asalnya dibedakan :


Pupuk alam ialah pupuk yang terdapat di alam atau dibuat dengan bahan alam tanpa proses yang

2.

berarti. Misalnya : pupuk kompos, guano, pupuk hijau dan pupuk batuan P.
Pupuk buatan ialah pupuk yang dibuat oleh pabrik. Misalnya TSP, urea, rustika dan nitrophoska.
Pupuk ini dibuat oleh pabrik dengan mengubah sumber daya alam melalui proses fisika dan / atau
kimia.
Berdasarkan senyawanya dibedakan :

1.

2.

Pupuk organik ialah pupuk yang berupa senyawa organik. Kebanyakan pupuk alam tergolong
pupuk organik ( pupuk kandang, kompos, guano ). Pupuk alam yang tidak termasuk pupuk organik
misalnya rock phosphat, umumnya berasal dari batuan sejenis apatit [ Ca3(PO4)2].
Pupuk anorganik atau mineral merupakan pupuk dari senyawa anorganik. Hampir semua pupuk
buatan tergolong pupuk anorganik.

1.

Berdasarkan fasa-nya dibedakan :


Pupuk padat. Pupuk padat umumnya mempunyai kelarutan yang beragam mulai yang mudah larut

2.

air sampai yang sukar larut.


Pupuk cair. Pupuk ini berupa cairan, cara penggunaannya dilarutkan dulu dengan air. Umumnya
pupuk ini disemprotkan ke daun. Karena mengandung banyak hara, baik makro maupun mikro,
harganya relatif mahal. Pupuk amoniak cair merupakan pupuk cair yang kadar N nya sangat tinggi
sekitar 83%, penggunaannya dapat lewat tanah (injeksikan).

1.

Berdasarkan cara penggunaannya dibedakan :


Pupuk daun ialah pupuk yang cara pemupukan dilarutkan dalam air dan disemprotkan pada

2.

permukaan daun.
Pupuk aksr atau pupuk tanah ialah pupuk yang diberikan ke dalam tanah disekitar akar agar
diserap oleh akar tanaman.

1.

Berdasarkan reaksi fisiologisnya dibedakan :


Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologisnya masam artinya bila pupuk tersebut diberikan ke dalam
tanah ada kecenderungan tanah menjadi lebih masam (pH menjadi lebih rendah). Misalnya Za dan
urea.

2.

Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologis basis ialah pupuk yang bila diberikan ke dalam tanah
menyebabkan pH tanah cenderung naik misalnya: pupuk chili salpeter, calnitro, kalsium sianida.

1.

Berdasarkan jumlah hara yang dikandungnya dibedakan :


Pupuk yang hanya mengandung satu hara tanaman saja. Misalnya : urea hanya mengandung hara

2.

N, TSP hanya dipentingkan P saja (sebetulnya mengandung Ca).


Pupuk majemuk ialah pupuk yang mengandung dua atau lebih dua hara tanaman. Contohnya:
NPK, amophoska, Nitrophoska dan rustika.

1.
2.

Berdasarkan macam hara tanaman dibedakan :


Pupuk makro ialah pupuk yang mengandung hanya hara makro saja : NPK, nitrophoska, gandasil.
Pupuk mikro ialah pupuk yang hanya mengandung hara mikro saja misalnya: mikrovet, mikroplet,
metalik.

3.

Campuran makro dan mikro misalnya pupuk gandasil, bayfolan, rustika. Sering juga ke dalam
pupuk campur makro dan mikro ditambahkan juga zat pengatur tumbuh (hormon tumbuh).

Macam macam pupuk organik


1.

PUPUK HIJAU

Pupuk hijau terbuat dari tanaman atau komponen tanaman yang dibenamkan ke dalam tanah.
Jenis tanaman yang banyak digunakan adalah dari familia Leguminoceae atau kacang-kacangan
dan jenis rumput-rumputan (rumput gajah). Jenis tersebut dapat menghasilkan bahan organik lebih
banyak, daya serap haranya lebih besar dan mempunyai bintil akar yang membantu mengikat
nitrogen dari udara.

1.

Keuntungan penggunaan pupuk hijau antara lain:


Mampu memperbaiki struktur dan tekstur tanah serta infiltrasi air

2.
3.

Mencegah adanya erosi


Dapat membantu mengendalikan hama dan penyakit yang berasal dari tanah dan gulma jika

4.

ditanam pada waktu tanah bero


Sangat bermanfaat pada daerah-daerah yang sulit dijangkau untuk suplai pupuk inorganik
Namun pupuk hijau juga memiliki kekurangan yaitu:
Tanaman hijau dapat sebagai kendala dalam waktu, tenaga, lahan, dan air pada pola tanam yang
menggunakan rotasi dengan tanaman legume dapat mengundang hama ataupun penyakit dapat
menimbulkan persaingan dengan tanaman pokok dalam hal tempa, air dan hara pada pola
pertanaman tumpang sari
2.

PUPUK KOMPOS

Pupuk kompos merupakan bahan-bahan organik yang telah mengalami pelapukan, seperti jerami,
alang-alang, sekam padi, dan lain-lain termasuk kotoran hewan. Sebenarnya pupuk hijau dan
seresah dapat dikatakan sebagai pupuk kompos. Tetapi sekarang sudah banyak spesifisikasi
mengenai kompos.
Biasanya orang lebih suka menggunakan limbah atau sampah domestik yang berasal dari tumbuhtumbuhan dan bahan yang dapat diperbaharui yang tidak tercampur logam dan plastik. Hal ini juga
diharapkan dapat menanggulangi adanya timbunan sampah yang menggunung serta mengurangi
polusi dan pencemaran di perkotaan.
3.

PUPUK KANDANG

Para petani terbiasa membuat dan menggunakan pupuk kandang sebagai pupuk karena murah,
mudah pengerjaannya, begitu pula pengaruhnya terhadap tanaman. Penggunaan pupuk ini
merupakan manifestasi penggabungan pertanian dan peternakan yang sekaligus merupakan
syarat mutlak bagi konsep pertanian. Pupuk kandang mempunyai keuntungan sifat yang lebih baik
daripada pupuk organik lainnya apalagi dari pupuk anorganik, yaitu pupuk kandang merupakan
humus banyak mengandung unsur-unsur organik yang dibutuhkan di dalam tanah. Oleh karena itu
dapat mempertahankan struktur tanah sehingga mudah diolah dan banyak mengandung oksigen.
Penambahan pupuk kandang dapat meningkatkan kesuburan dan produksi pertanian. Hal ini
disebabkan tanah lebih banyak menahan air sehingga unsur hara akan terlarut dan lebih mudah

diserap oleh buluh akar. Sumber hara makro dan mikro dalam keadaan seimbang yang sangat
penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur mikro yang tidak terdapat pada
pupuk lainnya bisa disediakan oleh pupuk kandang, misalnya S, Mn, Co, Br, dan lain-lain. Pupuk
kandang banyak mengandung mikroorganisme yang dapat membanru pembetukan humus di
dalam tanah dan mensintesa senyawa tertentu yang berguna bagi tanaman, sehingga pupuk
kandang merupakan suatu pupuk yang sangat diperlukan bagi tanah dan tanaman dan
keberadaannya dalam tanah tidak dapat digantikan oleh pupuk lain.
4.

PUPUK SERESAH

Pupuk seresah merupakan suatu pemanfaatan limbah atau komponen tanaman yang sudah tidak
terpakai. Misal jerami kering, bonggol jerami, rumput tebasan, tongkol jagung, dan lain-lain. Pupuk
seresah sering disebut pupuk penutup tanah karena pemanfaatannya dapat secara langsung, yaitu
ditutupkan pada permukaan tanah di sekitar tanaman (mulsa). Peranan pupuk ini diantaranya :

Dapat menjaga kelembaban tanah, mengurangi penguapan, penghematan pengairan


Mencegah erosi, permukaan tanah yang tertutup mulsa tidak mudah larut dan terbawa air
Menghambat adanya pencucian unsur hara oleh air dan aliran permukaan
Menjaga tekstur tanah tetap remah
Menghindari kontaminasi penyakit akibat percikan air hujan
Memperlancar kegiatan jasad renik tanah sehingga membantu menyuburkan tanah dan sumber
humus.
5.

PUPUK CAIR

Pupuk organik bukan hanya berbentuk padat dapat berbentuk cair seperti pupuk anorganik. Pupuk
cair sepertinya lebih mudah dimanfaatkan oleh tanaman karena unsur-unsur di dalamnya sudah
terurai dan tidak dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga manfaatnya lebih cepat terasa. Bahan
baku pupuk cair dapat berasal dari pupuk padat dengan perlakuan perendaman. Setelah beberapa
minggu dan melalui beberapa perlakuan, air rendaman sudah dapat digunakan sebagai pupuk cair.

Pupuk organik bukan hanya berbentuk padat dapat berbentuk cair seperti pupuk anorganik. Pupuk
cair sepertinya lebih mudah dimanfaatkan oleh tanaman karena unsur-unsur di dalamnya sudah
terurai dan tidak dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga manfaatnya lebih cepat terasa. Bahan
baku pupuk cair dapat berasal dari pupuk padat dengan perlakuan perendaman. Setelah beberapa
minggu dan melalui beberapa perlakuan, air rendaman sudah dapat digunakan sebagai pupuk cair.

PUPUK

ANORGANIK

Secara umum ada dua jenis pupuk anorganik yang tersedia di pasaran :
1.
PUPUK TUNGGAL : Pupuk yang dibuat dari satu unsur secara dominan.
Contohnya : Urea yang mengandung N, TSP atau SP 36 dengan P, dan KCl atau ZK dengan unsur
K yang dominan.
2.
PUPUK MAJEMUK

Pupuk

yang

mengandung

lebih

dari

satu

jenis

unsur.

Contoh : pupuk DAP dan Amofos yang terbuat dari N dan P. Pupuk majemuk juga bisa tersusun
dari 3 unsur. Sebut juga Rustika Yellow dan Mutiara. Kedua pupuk itu dilengkapi dengan
kandungan N, P, dan K. Produsen pupuk biasanya juga menambahkan unsur-unsur mikro seperti
Fe, B, Mo, Mn, dan Cu.

Agar praktis, pekebun biasanya memakai pupuk mejemuk. Umumnya di pasaran beredar pupuk
dengan kandungan utama Nitrogen, fosfor, dan kalium dengan berbagai perbandingan. Besar
kecilnya perbandingan itu dicantumkan di label kemasan. Tulisan 20;10;10 artinya kandungan
nitrogen paling tinggi sehingga tepat digunakan untuk masa pertumbuhan.

kekurangan dan keungguan pupuk organik dan


anorganik
Fungsi pupuk adalah sebagai salah satu sumber zat hara buatan yang diperlukan
untuk mengatasi kekurangan nutrisi terutama unsur-unsur nitrogen , fosfor, dan kalium.
Sedangkan unsur sulfur, kalsium, magnesium, besi, tembaga, seng, dan boron
merupakan unsure-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit (mikronutrien).
Pupuk terdiri dari pupuk Organik dan pupuk Anorganik.
1. Pupuk Organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, sepertipelapukan sisa sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat ataucair
yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung

banyak bahan organik daripada kadar haranya. Sumber bahan organik dapatberupa kompos, pupuk
hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung,bagas tebu, dan sabut kelapa),
limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahanpertanian, dan limbah kota (sampah).
2.

Pupuk Anorganik adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik-pabrik pupuk dengan meramu
bahan-bahan kimia anorganik berkadar hara tinggi. Misalnya urea berkadar N 45-46%
(setiap 100 kg urea terdapat 45-46 kg hara nitrogen) (Lingga dan Marsono, 2000). Pupuk
anorganik atau pupuk buatan dapat dibedakan menjadi pupuk tunggal dan pupuk
majemuk. Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung satu unsur hara
misalnya pupuk N, pupuk P, pupuk K dan sebagainya. Pupuk majemuk adalah pupuk
yang mengandung lebih dari satu unsur hara misalnya N + P, P + K, N + K, N + P + K dan
sebagainya (Hardjowigeno, 2004).
Dari kedua pupuk tersebut terdapat kekurangan dan keunggulan, diantaranya:

Keunggulan pupuk Organik


a. Pupuk organik mengandung unsur hara yang lengkap, baik unsur hara makro maupun
unsur hara mikro. Kondisi ini tidak dimiliki oleh pupuk buatan (anorganik).
b. Pupuk organik mengandung asam - asam organik, antara lain asam humic, asam fulfic,
hormon dan enzym yang tidak terdapat dalam pupuk buatan yang sangat berguna baik
bagi tanaman maupun lingkungan dan mikroorganisme.

c. Pupuk organik mengandung makro dan mikro organisme tanah yang mempunyai
pengaruh yang sangat baik terhadap perbaikan sifat fisik tanah dan terutama sifat
biologis tanah.
d. Memperbaiki dan menjaga struktur tanah.
e. Menjadi penyangga pH tanah.
f. Menjadi penyangga unsur hara anorganik yang diberikan.
g. Membantu menjaga kelembaban tanah
h. Aman dipakai dalam jumlah besar dan berlebih sekalipun
i. Tidak merusak lingkungan.

Kekurangan pupuk Organik


a. Kandungan unsur hara jumlahnya kecil, sehingga jumlah pupuk yang diberikan harus
relatif banyak bila dibandingkan dengan pupuk anorganik.
b. Karena jumlahnya banyak, menyebabkan memerlukan tambahan biaya operasional
untuk pengangkutan dan implementasinya.
c. Dalam jangka pendek, apalagi untuk tanah-tanah yang sudah miskin unsur hara,
pemberian pupuk organik yang membutuhkan jumlah besar sehingga menjadi beban
biaya bagi petani. Sementara itu reaksi atau respon tanaman terhadap pemberian
pupuk organik tidak se-spektakuler pemberian pupuk buatan.

Keungguan pupuk anorganik


a. Hasil cepat terlihat pada tanaman
b. Kandungan unsure hara jelas
c. Mudah pengaplikasian
d. Tidak bau
e. Pengangkutan mudah

Kekurangan pupuk anorganik


a. Mengakibatkan residu pada tanah

b. Penggunaan tidak bijaksana dapat merusak tanah


c. Harga mahal
d. Bersifat higroskopis

Anda mungkin juga menyukai