1. Definisi
Hiperbilirubin adalah meningkatnya kadar bilirubin dalam darah yang
kadar nilainya lebih dari normal (Suriadi, 2001). Nilai normal bilirubin indirek
0,3 1,1 mg/dl, bilirubin direk 0,1 0,4 mg/dl.
Hiperbillirubin ialah suatu keadaan dimana kadar billirubinemia
mencapai suatu nilai yang mempunyai potensi menimbulkan kernikterus kalau
tidak ditanggulangi dengan baik (Prawirohardjo,1997).
Hiperbilirubinemia (ikterus bayi baru lahir) adalah meningginya kadar
bilirubin di dalam jaringan ekstravaskuler, sehingga kulit, konjungtiva,
mukosa dan alat tubuh lainnya berwarna kuning (Ngastiyah, 2000).
Hiperbilirubin adalah suatu keadaan dimana kadar bilirubin dalam
darah melebihi batas atas nilai normal bilirubin serum. Berikut ini adalah
beberapa pendapat mengenai definisi hiperbilirubin, sebagai berikut:
Hiperbilirubin adalah suatu keadaan dimana konsentrasi bilirubin dalam
darah berlebihan sehingga menimbulkan joundice pada neonatus
(Dorothy R. Marlon, 1998)
Hiperbilirubin adalah kondisi dimana terjadi akumulasi bilirubin dalam
darah yang mencapai kadar tertentu dan dapat menimbulkan efek
patologis pada neonatus ditandai joudince pada sclera mata, kulit,
membrane mukosa dan cairan tubuh (Adi Smith, G, 1988).
Hiperbilirubin
adalah
peningkatan
kadar
bilirubin
serum
badan orang dewasa normal. Pada kondisi hidup berwarna merah tua karena
kaya akan persediaan darah. Hati terbagi menjadi lobus kiri dan lobus kanan
yang dipisahkan oleh ligamentum falciforme. Lobus kanan hati lebih besar
dari lobus kirinya dan mempunyai 3 bagian utama yaitu : lobus kanan atas,
lobus caudatus, dan lobus quadrates (Price & Wilson, 2005; 472)
Hati disuplai oleh dua pembuluh darah yaitu :
a) Vena porta hepatica yang berasal dari lambung dan usus, yang kaya akan
nutrien seperti asam amino, monosakarida, vitamin yang larut dalam air,
dan mineral.
b) Arteri hepatica, cabang dari arteri kuliaka yang kaya akan oksigen.
Cabang-cabang pembuluh darah vena porta hepatica dan arteri
hepatica mengalirkan darahnya ke sinusoid. Hematosit menyerap nutrien,
oksigen, dan zat racun dari darah sinusoid. Di dalam hematosit zat racun akan
dinetralkan sedangkan nutrien akan ditimbun atau dibentuk zat baru, dimana
zat tersebut akan disekresikan ke peredaran darah tubuh.
Hati merupakan organ patemkim yang paling besar, hati juga
menduduki urutan pertama dalam hal jumlah, kerumitan dan ragam fungsi.
Fungsi utama hati yaitu :
pestisida DDT).
Untuk detoksifikasi dimana hati melakukan inaktivasi hormon dan
atau rusak.
Untuk sekresi, dimana hati memproduksi empedu yang berperan dalam
emulsifikasi dan absorbsi lemak.
bulan
Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak melebihi 5 mg %
perhari
Kadar bilirubin direk kurang dari 1 mg %
Ikterus hilang pada 10 hari pertama
Tidak mempunyai dasar patologis
menjadi
patologis
atau
hiperbilirubinemia
dengan
hipoksia,
sindrom
gangguan
pernafasan,
infeksi,
yang
terganggu.
Misalnya:
premature,
Tinggi,
glukoronil
tranferase
yang
tak
teridentifikasi
peningkatan
penghancuran
Eritrosit,
Polisitemia.
Gangguan
Patofisiologi II
Pigmen kuning ditemukan dalam empedu yang terbentuk dari pemecahan
hemoglobin oleh kerja heme oksidase, biliverdin reduktase dan agen
pereduksi nonenzimatik dalam sistem retikuloendotelial.
Setelah pemecahan hemoglobin, bilirubin tak terkonjugasi diambil oleh
protein intraseluler Y protein dalam hati. Pengambilan tergantung pada
alairan darah hepatik dan adanya ikatan protein.
Bilirubin yang tidak terkonjugasi dalam hati dirubah (terkonjugasi) oleh
enzim
asam
uridin
disfosfoglukuronat
(UDPGA;
Uridin
Warna kuning dalam kulit akibat dari akumulasi pigmen bilirubin yang
larut lemak, tak terkonjugasi, non-polar (bereaksi indirek)
Pada bayi hiperbilirubinemia kemungkinan merupakan hasil dari defisiensi
atau tidak aktifnya glukuronil transferase. Rendahnya pengambilan dalam
hepatik kemungkinan karena penurunan protein hepatik sejalan dengan
penurunan aliran darah hepatik
Jaundice yang terkait dengan pemberian ASI merupakan hasil dari
hambatan kerja glukoronil transferase oleh pregnanediol atau asam lemak
bebas yang terdapat dalam ASI. Terjadi 4 sampai 7 hari setelah lahir.
Dimana terdapat kenaikan bilirubin tak terkonjugasi dengan kadar 25
sampai 30 mg/dl selama minggu ke-2 sampai minggu ke-3. Biasanya dapat
mencapai usia 4 minggu dan menurun 10 minggu.
Jika pemberian ASI dilanjutkan, hiperbilirubinemia akan menurun
berangsur-angsur dan dapat menetap selama 3 sampai 10 minggu pada
kadar yang lebih rendah.
Jika pemberian ASI dihentikan, kadar bilirubin serum akan turun dengan
cepat., biasanya mencapai normal dalam beberapa hari.
Penghentian ASI selama 1 sampai 2 hari dan penggantian ASI dengan
formula menfakibatkan penurunan bilirubin serum dengan cepat,
sesudahnya pemberian ASI dapat dimulai lagi dan hiperbilirubin tidak
kembali ke kadar yang tinggi seperti sebelumnya.
Bilirubin yang patologis tampak ada kenaikan bilirubin dalan 24 jam
pertama kelahiran. Sedangkan untuk bayi dengan ikterus fisiologis,
muncul antara 3 sampai 5 hari sesudah lahir (Suriadi, 2001).
Patofisiologi III
Pembentukan Bilirubin.
Bilirubin adalah pigmen kristal berwarna jingga ikterus yang
merupakan bentuk akhir dari pemecahan katabolisme heme melalui proses
reaksi oksidasi reduksi.
Langkah oksidasi yang pertama adalah biliverdin yang di bentuk dari
heme dengan bantuan enzim heme oksigenase yaitu suatu enzim yang
sebagian besar terdapat dalam sel hati, dan organ lain. Pada reaksi tersebut
j.
k.
l.
m.
n.
Tambahan
warna
kekuningan
pada
bayi
baru
lahir
yang
merah
yang
memungkinkan
darah
mengangkut
baru lahir dengan warna kekuningan karena proses alami (fisiologis), tidak
berbahaya dan tidak diperlukan pengobatan khusus, kondisi tersebut akan
hilang dengan sendirinya.
6. KOMPLIKASI
Keadaan
bilirubin
yang
tidak
teratasi
akan
menyebabkan
Jika setelah tiga-empat hari kelebihan bilirubin masih terjadi, maka bayi
harus segera mendapatkan terapi. Bentuk terapi ini macam-macam, disesuaikan
dengan kadar kelebihan yang ada.
Terapi Sinar (fototerapi)
Terapi sinar dilakukan selama 24 jam atau setidaknya sampai kadar
bilirubin dalam darah kembali ke ambang batas normal. Dengan fototerapi,
bilirubin dalam tubuh bayi dapat dipecahkan dan menjadi mudah larut dalam
air tanpa harus diubah dulu oleh organ hati. Terapi sinar juga berupaya
menjaga kadar bilirubin agar tak terus meningkat sehingga menimbulkan
risiko yang lebih fatal.
Sinar yang digunakan pada fototerapi berasal dari sejenis lampu neon
dengan panjang gelombang tertentu.Lampu yang digunakan sekitar 12 buah
dan disusun secara paralel.Di bagian bawah lampu ada sebuah kaca yang
disebut flexy glass yang berfungsi meningkatkan energi sinar sehingga
intensitasnya lebih efektif.
Sinar yang muncul dari lampu tersebut kemudian diarahkan pada
tubuh bayi.Seluruh pakaiannya dilepas, kecuali mata dan alat kelamin harus
ditutup dengan menggunakan kain kasa.Tujuannya untuk mencegah efek
cahaya berlebihan dari lampu-lampu tersebut. Seperti diketahui, pertumbuhan
mata bayi belum sempurna sehingga dikhawatirkan akan merusak bagian
retinanya. Begitu pula alat kelaminnya, agar kelak tak terjadi risiko terhadap
organ reproduksi itu, seperti kemandulan.
Pada saat dilakukan fototerapi, posisi tubuh bayi akan diubah-ubah;
telentang lalu telungkup agar penyinaran berlangsung merata. Dokter akan
terus mengontrol apakah kadar bilirubinnya sudah kembali normal atau belum.
Jika sudah turun dan berada di bawah ambang batas bahaya, maka terapi bisa
dihentikan.Rata-rata dalam jangka waktu dua hari si bayi sudah boleh dibawa
pulang.
Meski
relatif
efektif,
tetaplah
waspada
terhadap
dampak
lainnya
adalah
dengan
obat-obatan.Misalnya,
obat
dengan
sinar
matahari
hanya
merupakan
terapi
Secarafisiologistubuhseseorangmemroduksiseldarahmerah,
danakanmembuangataumemecahseldarahmerah
yang
sudahtua.
air.
Bilirubin
dalamhatihinggamenjadi
bilirubin
indirekinikemudianharusdiproses
direk
(larutdalam
di
air).
bilirubin
indirekakanmenumpuk
itumenjadilambat.
di
kemudianmenyebabkankulit,
Akibatnya,
dalamdarahdanjaringantubuh.
mata,
bilirubin
Inilah
yang
danselaputlendirbayitampakkuning.
Jikabayimendapatsusu
formula,
warnakuningakanmencapaipuncaknyayaknisekitar
6-8mg%
padahariketiga.
Bayi tetapaktifmenangisdankuatmenyusu.
Urinbayitidakberwarnakuningtuaataucokelat.
Untukbayidalam keadaan
yang
normal,
warnakuninginiakanhilangbilafungsi
organ
hatibayisudahbenar-benarmatang.
Melaluipemeriksaanlaboratorium,
peningkatankadar
bilirubin
Warnaurinkuningtuaataucokelat.
perbedaangolongandarah
kekuranganenzim GPO
infeksibesar
Hbdarahtingi
sumbatansistimempedu
faktorras
kelainan genetic.
Ataubisajugadikarenakanusiaibu
yang
sudahlanjut,
ibudengan
diabetes
Karenakadar
bilirubin
yang
tinggidapatmenyebabkankeracunanpadaotakbayi,
akhirnyadapatmenyebabkanretardasi
Dan
jikakadar
bilirubin
bisadilakukantransfusitukar,
yang
mental
sudahpadatahap
ataupalsiserebral.
yang
membahayakan,
yaitumenukardarahbayidengandarahgolongan
dengankadartertentudansebelumnyatelahdilakukanujisilang.
Namunjikakadar
bilirubin
masihtidakterlalutinggi,
pemberian
ASI
bilirubin
keselhatibayi menjadilancar.
Selainitu,