Anda di halaman 1dari 2

ATURAN PMK RI NO 85 / PMK 03 / 2012

ATURAN LAMA
BUMN bukan merupakan WAPU
-

Kode FP dari rekanan (PM) adalah

01
Rekanan hanya menyerahkan FP
Pembayaran kepada rekanan

meliputi PPN (nilai bruto)


Penyetoran PPN dilakukan oleh

rekanan sendiri
FP memiliki masa 3 bulan untuk
dilaporkan dan masih terdapat

mekanisme pembetulan SPT Masa


Denda atas keterlambatan

ATURAN BARU
BUMN merupakan WAPU :
-

Kode FP rekanan (PM) adalah

03
Selain menyerahkan FP,
rekanan juga menyerahkan

SSP atas FP tersebut


Pembayaran kepada rekanan
tidak termasuk nilai PPN (nilai

netto)
Penyetoran PPN Rekanan

dilakukan oleh BUMN


FP Rekanan disetorkan dan

pelaporan dan penyetoran

dilaporkan sesuai dengan

ditanggung oleh rekanan


-

masa yang tertera di FP


Denda atas keterlambatan
pelaporan dan penyetoran
ditanggung oleh BUMN

Prosedur Pengiriman Berkas Tagihan :


FP yang diterima dari rekanan disertai dengan SSP :
FP rangkap 3 (format seperti biasa)
SSP rangkap 5 yang telah diisi lengkap dengan identitas Rekanan
(contoh pengisian seperti di power point Prosedur FP & SSP Rekanan,
SSP tidak ditandatangani oleh rekanan)

Action Plan :
1. Seluruh FP Masukan yang masih ada di proyek dengan masa sampai
dengan Juni 2012 harus diserahkan ke cabang paling lambat tanggal 5
Juli 2012
2. Untuk pembayaran atas utang PPN untuk FP per tanggal 1 Juli tidak
dilakukan oleh proyek
3. Untuk berkas penagihan proyek, di kuitansinya dirinci :
Real Cost
= xxx
PPN
= xx
4. Untuk berkas KMK, pada surat endorsement yang di ajukan ke bank,
pemotongan yang diajukan tidak hanya nilai PPN tetapi juga nilai PPH

Anda mungkin juga menyukai