Anda di halaman 1dari 3

Zirkon adalah batu mineral dengan beberapa macam warna.

Dengan rumus kimia ZrSiO4


(zirkonium silikat), bobot jenis 4-4,8, kekerasan 7-7,5, mempunyai kemampuan mendispersikan
cahaya sehingga kelihatan berkilauan yang hanya kalah dari kilauan intan.
Mineral utama yang mengandung unsur zirkonium adalah zirkon/zirkonium silika (ZrO2.SiO2)
dan baddeleyit/zirkonium oksida (ZrO2). Kedua mineral ini dijumpai dalam bentuk senyawa
dengan hafnium. Pada umumnya zirkon mengandung unsur besi, kalsium sodium, mangan, dan
unsur lainnya yang menyebabkan warna pada zirkon bervariasi, seperti putih bening hingga
kuning, kehijauan, coklat kemerahan, kuning kecoklatan, dan gelap, sisitim kristal monoklin,
prismatik, dipiramida, dan ditetragonal, kilap lilin sampai logam, belahan sempurna tidak
beraturan, kekerasan 6,5 7,5, berat jenis 4,6 5,8, indeks refraksi 1,92 2,19, hilang pijar
0,1%, dan titik lebur 2.5000C.
zirkon diketahui sebagai bahan baku untuk keramik dan komponen elektronik. Akan tetapi,
zirkon juga digunakan dalam pembuatan selongsong pembangkit listrik tenaga nuklir.
Selongsong adalah semacam tabung untuk diisi bahan bakar uranium.
ZIRCON merupakan salah satu mineral ikutan dari timah selain pirit, kuarsa, ilmenit, galena, bismut,
arsenik, stibnit, kalkopirit, xenotim, dan monasit. Zirkon ada yang berbentuk butiran dan ada yang
berbentuk pasir zircon atau dikenal dengan timah KW rendah.
Betapa makmurnya suatu daerah yang berpotensi keterdapatan timah apabila diolah dengan baik,
dilakukan pemisahan dengan baik dari mineral ikutannya dengan tidak dibuang percuma. Karena justru
merusak lingkungan dan mencemari air sungai maupun air tanah.
Demikian diungkapkan Santi Dwi Pratiwi, mantan siswa SMA Negeri 1 Manggar, melalui surat elektronik
(email) kepada bangkapos.com, Selasa (10/4/2012).
Nama zirkon berasal dari kata Arab zarqun, yang berarti merah delima, atau dari zargun Persia, artinya
berwarna keemasan.. Warna alami zirkon bervariasi antara transparan/ tidak berwarna, kuning
keemasan, merah, coklat, biru, dan hijau. Secara ekonomis zircon dapat dijumpai dalam bentuk butiran
(ukuran pasir), yang terdapat pada sedimen sungai (pengendapan di sungai), maupun sedimen pantai
(pengendapan di pantai).
Lulusan sarjana geologi Trisakti Jakarta ini mengatakan, pada umumnya zirkon terkonsentrasi bersama
sama mineral titanium (rutil dan ilmenit ), monazit dan mineral berat lainnya. Sehingga dalam proses
penambangan zircon akan terdapat mineral ekomis lainnya yaitu ilmenite , monazite dan lainnya.
Zircon merupakan mineral konstituen dari kebanyakan granit dan batuan felsic. Karena kekerasannya,
daya tahan dan kimianya, zirkon bertahan dalam sedimen deposit (endapan sungai), merupakan
konstituen umum dari kebanyakan pasir.
Secara umum konsentrasi mineral zirkon terbentuk sebagai rombakan di dalam aluvium dan sering
berasosiasi dengan mineral berat lain seperti ilmenit, monazit, rutil, dan xenotim (mineral radioaktif)
Pada umumnya zircon mengadung unsur besi, kalsium, sodium, mangan, dan unsur lainnya.
"Semua zircon mengandung uranium dan thorium, sehingga serimg terjadi kerusakan radaisi internal di

dalam zircon yang menimbulkan bercak bercak atau jejak dari bentuk zircon ini," tuturnya yang saat ini
sedang melanjutkan pendidikan Master Course Applied Earth Sciences Institute of Applied Earth
Sciences, Faculty of Engineering and Resource Science, Akita University, Jepang.
Kristal zirkon besar jarang berlimpah, ukurannya rata-rata dalam batu granit sekitar 100 300 mikro
milimeter, tetapi dapat tumbuh sampai ukuran beberapa sentimeter, terutama di pegmatites. Dalam
Geologi terbentuknya Bangka Belitung , beberapa daerah di Pulau ini merupakan zona pegmatites.
Thailand dan Kamboja adalah pemasok utama dunia dari zirkon dengan deposito besar di dekat
perbatasan kedua negara. Vietnam, Burma, Sri Lanka dan Afrika juga menyediakan pasokan besar batu
permata yang luar biasa ini ke pasar dunia. Zircon merupakan mineral ekonomis
Di indonesia, zirkon merupakan sedimen sungai yang terdapat didaratan dan lepas pantai. Mineral ini
dijumpai bersama sama dengan mineral kasiterit dan elektrum (Au, Ag) sebagai mineral utama, ilmenit,
magnesit, monazit, xenotim, pyrit, mineral sulfida lainnya dan kuarsa.
Cebakan keseluruhan mineral ini pada umumnya berasal dari batu granit yang telah mengalami
pelapukan dan transportasi. Wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah merupakan daerah
endapan placer mengandung zirkon di dalam aluvium yang besar.
BANGKAPOS.COM, BELITUNG -- Kegunaan mineral zirkon sangat, di antaranya sebagai batu setengah
permata, bahan untuk perhiasan dan abrasif (ampelas), bahan lapisan anti gores keramik, bahan anti
korosi dan penahan panas ( refraktori dan foundri).
Unsur ini banyak digunakan oleh industri kimia, di mana agen korosif digunakan. zirconium digunakan
sebagai getter dalam tabung vakum, sebagai agen pencampur logam dalam baja, peralatan bedah,
primer peledak, filamen bola lampu pijar dan rayon spinnerets.
Demikian diungkapkan Santi Dwi Pratiwi, alumnus SMA Negeri 1 Manggar, lulusan sarjanan geologi
Trisakti Jakarta, kepada bangkapos.com melalui surat elektronik (email), Selasa (10/4/2012).
Saat ini Santi melanjutkan pendidikan Master Course Applied Earth Sciences Institute of Applied Earth
Sciences, Faculty of Engineering and Resource Science, Akita University, Jepang.
Ia mengatakan, dengan niobium, zirconium menjadi superkonduktif pada suhu rendah dan digunakan
untuk membuat magnet superkonduktif.
Zirconium oksida (zirkon) memiliki indeks refraksi yang tinggi dan digunakan sebagai bahan batu
permata. Oksida yang tidak murni, zirkonia digunakan untuk laboratory crucibles yang dapat menahan
panas, dalam tungku pemanas dan oleh industri gelas dan keramik sebagai bahan refratory.
Dalam medis zirconia digunakan untuk komponen utama pada implantasi pembuluh darah pada pinggul
manusia. High strength dan high toughness, membuat pinggul manusia menjadi lebih kecil akan tetapi
artikulsinya menjadi lebih besar. Kemampuan untuk dipoles sampai kehalusan yang tinggi menyebabkan
material ini memiliki friksi yang rendah.
"Dari segi kimia, material kermik zirconia merupakan material yang inert, jadi secara umum dapat
mengurangi resiko infeksi. Karena alasan inilah, hanya keramik zirconia yang menghasilkan sifat low

radioactivity materials," kata Santi.


Dia menjelaskan, Zirconia (monoclinic dan partially stabilised), serbuk digunakan dalam komposisi
refractory untuk meningkatkan thermal shock resistance dan abrasion resistance. Material ini juga
digunakan dalam aplikasi alat berat seperti sliding gate plates, untuk menuang steel, dan dalam
pemncelupan baja seperti stopper rods dan komponen seperti submerged entry pada pipa.
Material zirconia pada aplikasi ini memiliki kelebihan dapat mempertahankan bentuknya (dapat
menahan terjadinya abrasi atau blunting.
"Elektronik dan elektrikal aplikasi zirconia mengandalkan sifat relatively high electronic conductivity dan
high oxygen ion conductivity dari material zircon fully stabilized," ujar Santi.
"Biasanya digunakan dalam Resistive heating elements yang dapat beroperasi pada udara dalam skala
konvensi temperature unsure, Oxygen sensors, dimana beroperasi berdasarkan prinsip Nernst cell dan
Electrolyte pada solid oxide fuel cells," lanjutnya.
Dengan meleburkan zirconia dengan bahan doping dan merekristalisasi saat pendinginan, gemstones
dapat diproduksi dengan menyerupai intan, ruby, topaz dan emerald. Material material ini yang dikenal
sebagai cubic zirconia.
Terkait dengan sifat zirconia, excellent wear resistance, zirconia digunakan sebagai thread guide, cams
dan wire drawing dies. Zirconia juga digunakan sebagai katoda untuk plasma pada torchedan sebagai
nucleating agent untuk glass keramik.

Anda mungkin juga menyukai