Anda di halaman 1dari 4

2.

2 Defenisi Fungsi Pembangkit


Misal (an) = (a0, a1, a2, ...) adalah suatu barisan. Fungsi Pembangkit Biasa (FPB) dari barisan
(an) didefenisikan sebagai berikut:
P(x) =

(2.2.1)

Fungsi Pembangkit Eksponensial (FPE) dari (an) didefenisikan sebagai berikut


P(x) =

(2.2.2)

Misalnya,
P(x) =
Adalah fungsi pembangkit biasa dari barisan
(1, 1,

, ...)

Atau fungsi pembangkit eksponensial dari barisan


(1, 1, 1, 1, ...)
Bila diberikan suatu barisan, maka kita sering diminta untuk menuliskan fungsi pembangkit
dari barisan tersebut dalam bentuk sederhana mungkin.
Contoh 2.2.1:
1). Tulis bentuk sederhana fungsi pembangkit biasa dari barisan berikut:
(a). (0, 0,

(b). (0, 2, 4, 6, ... , 2n, ...)


2). Jika an = n, untuk n

0, tentukan FPE dari barisan (an).

Penyelesaian:
1) (a) Fungsi pembangkit dari barisan yang dimaksud adalah:
P(x) =
= (1 + x +

)x1

= ex x 1 ( dari persamaan 2.1.1)


(b) Fungsi pembangkit yang dimaksud ialah:
P(x) = 2x + 4x2 + 6x3 + ... + 2nxn + ...
= 2x ( 1 + 2x + 3x2 + ... + nxn-1 + ...)
Untuk | | < 1, dari identitas (2.1.3), diperoleh P(x) =
2) Fungsi Pembangkit Eksponensial barisan (an) adalah
P(x) =

(dari idenritas 2.1.1)

CATATAN: Penjumlahan, pengurangan, maupun perkalian dua fungsi pembangkit


atau lebih, dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti halnya menjumlah,
mengurangkan ataupun mengalikan dua polinomial atau lebih. Dengan demikian,
diperoleh pernyataan berikut:
Jika A(x) =

dan B(x) =

A(x) B(x) =

, maka
(2.2.3)

Selanjutnya, dari perkalian antara A(x) dan B(x), diperoleh


A(x) . B(x) = (a0 + a1x + a2x2 + a3x3 + ... + anxn + ... )
(b0 + b1x + b2x2 + b3x3 + ... + bnxn + ... )
= a0b0 + (a0b1 + a1b0 )x + (a0b2 + a1b1 + a2b0)x2 + ...
+ (a0bn + a1bn-1 + ... + akbn-k + ... + anb0 )xn + ...
=

Dengan demikian, diperoleh formula berikut.


(

Jika (an), (bn), dan (cb) adalah barisan-barisan bilangan real sedemikian sehingga cn =

, maka kita katakan bahwa (cn) adalah konvolusi dari (an) dan (bn), yang

ditulis
(cn) = (an) * (bn)
CONTOH 2.2.2 :
Misal P(x) = (x5 + x6)(1 x)-1 =

Jelas bahwa x5+ x6 adalah fungsi pembangkit biasa dari barisan (an) = (0, 0, 0, 0, 0,
1, 1, 0, 0, ...). Selanjutnnya dari foemula (2.1.2) dan defenisi fungsi pembangkit kita
ketahui bahwa (1-x)-1 adalah fungs pembangkit biasa dari barisan (bn) = (1, 1, 1, ... ).
Sehingga dari Formula (2.2.4), diperoleh
Cn =
=

(karena bi = 1, untuk setiap i).

Dengan demikian (cn) = (0, 0, 0, 0, 0 , 1, 2, 2, ... , 2) atau


0, 0 n 4
1, n = 5

Cn =

2, n
CONTOH 2.2.3
Cari barisan bilangan real (a0 = 1, a1, a2, a3, ... ) yang memenuhi

untuk semua n
Penyelesaian:
Misal P(x) =

adalah FPB barisan (an). Dengan mengkuadratkan P(x),

diperoleh
[P(x)]2 = (

dari 2.2.4
karena

=(
, untuk | |

dari 2.1.2

Dengan demikian,
P (x) = (1-x)1/2
( )

= (

dari 2.1.4

Jadi barisan yang dimaksud adalah (an), dengan


( )
,n=0

1
=

)(

)(

)
,n

,n=0

1
=

,n

Contoh 2.2.4:
Jika P(x) =

adalah fungsi pembangkit eksponen barisan (an). Tentukan

nilai(an)
Penyelesaian;
Karena P(x) fungsi pembangkit eksponensial barisan (an) berdasarkan defenisi,
P(x) =

Sehingga an adalah koefisien

Dalam P(x).

P (x) =
)

= (
=

dari 2.2.4

Dengan demikian,
an =

dari 2.1.1 dan 2.1.2

) n!, n

Anda mungkin juga menyukai