Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN HASIL PENGAMATAN

LANDASAN KEGURUAN II
A. PAPARAN DATA
Dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Fundamental of Teaching II, penulis
memilih salah satu Sekolah Menengah Atas di Makassar yaitu SMAN 2 Makassar.
Penulis tertarik memilih sekolah tersebut karena merupakan salah satu SMA
favorit di Makassar. Selain itu, lokasi sekolah tidak menyusahkan penulis untuk datang
melakukan observasi selama beberapa minggu.
Adapun guru yang terpilih untuk membimbing penulis dalam penyelesaian tugas
ini adalah Bapak Hasanuddin, S.Pd., M.Pd. Penulis tidak memiliki alasan khusus
mengapa beliau yang terpilih karena secara sistematis dan otomatis merupakan ketentuan
dari SMAN 2 Makassar. Bapak Hasanuddin adalah seorang guru yang mengajar bidang
studi Matematika di kelas XI IA dan XII IA.
Dalam observasi ini, ada dua kelas yang menjadi subyek observasi penulis yaitu
kelas XII IA 6 dan XI IA 1. Penulis melakukan observasi pada dua kelas karena
kesesuaian jadwal yang terjadi antara penulis dan guru pembimbing jatuh pada kelas
tersebut yakni setiap hari Senin pukul 08.00 WITA dan hari Selasa pukul 07.15 WITA.
Penulis melakukan observasi sebanyak 4 (empat) kali dengan rincian dalam tabel berikut
Waktu
06 Oktober 2014
20 Oktober 2014
21 Oktober 2014
02 Desember 2014

Kelas
XII IA 6
XII IA 6
XI IA 1
XI IA 1

Materi
Program Linier
Program Linier
Irisan Kerucut
Irisan Kerucut

Hal-hal yang dilakukan penulis selama kegiatan observasi berlangsung adalah


mewawancarai guru pembimbing, mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas,
melakukan pengamatan langsung di luar kelas, dan mendokumentasikan gambar-gambar
dan video pembelajaran di dalam kelas.
B. ISI
1. Kurikulum
Kurikulum yang digunakan oleh guru pembimbing yaitu kurikulum KTSP 2006.
Meskipun sekolah tersebut sudah menerapkan kurikulum 2013 tapi untuk kelas XII
masih menggunakan kurikulum KTSP 2006. Dengan alasan bahwa tinggal satu tahun

lagi kelas XII akan mengikuti ujian nasional yang masih menggunakan kurikulum
KTSP 2006.
2. Persiapan Perangkat Pembelajaran
Sebelum mengajar di dalam kelas, guru pembimbing menyiapkan terlebih dahulu
RPP dan lembaran soal. Lembaran soal yang beliau buat memuat daftar pertanyaanpertanyaan tentang program linier dan irisan kerucut dengan banyaknya soal adalah 5
soal uraian. Lembaran itu diberikan untuk setiap kelompok yang telah dibentuk untuk
dikerjakan di luar jam pembelajaran.
3. Keterkaitan antara perangkat pembelajaran dengan kurikulum
Tentang bagaimana keterkaitan antara perangkat pembelajaran dengan kurikulum,
guru pembimbing menyatakan bahwa pemerintah menyediakan silabus, guru yang
merancang sendiri perangkat pembelajarannya termasuk tujuan-tujuan pembelajaran.
4. Penggunaan Perangkat Pembelajaran
Guru pembimbing menggunakan LCD untuk menunjang proses pembelajaran.
Belaiau mengatakan bahwa untuk penggunaan LCD hanya kadang-kadang. Beliau
lebih sering menggunakan papan tulis. Selain LCD, beliau sempat sesekali membuka
RPP yang beliau bawa ke dalam kelas.
5. Komponen dan sistematika RPP
Beliau mengatakan bahwa yang dimaksudkan komponen adalah Kompetensi Inti,
Tujuan Pembelajaran, Materi, Metode, dsb. (ada tercantum di RPP). Sedangkan yang
dimaksudkan dengan sistematika adalah proses atau kegiatan pembelajaran yang
berlangsung di dalam kelas (tercantum dalam tabel bagan G. KEGIATAN
PEMBELAJARAN).
6. Model, pendekatan, dan metode dalam menyusun RPP
Dalam menyusun RPP beliau tidak menggunakan model, pendekatan, dan metode.
Dengan kata lain, tidak ada model, pendekatan, dan metode yang digunakan guru
dalam menyusun RPP.
7. Model, pendekatan, dan metode dalam pembelajaran
Selama penulis menghadiri 2 pertemuan (materi Program Linier) dalam proses
pembelajaran yang berlangsung di kelas XII IA 6, beliau menggunakan model
pembelajaran kooperatif, pendekatan Direct Explanation, dengan metode tanya jawab
dan diskusi kelompok. Sedangkan selama penulis menghadiri 2 pertemuan (materi
Irisan Kerucut) dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas XI IA 1, beliau
menggunakan model pembelajaran kooperatif dan pembelajaran berbasis masalah,

pendekatan problem solving dan pendekatan saintifik, dengan metode tanya jawab
dan diskusi kelompok.
8. Buku
Untuk materi irisan kerucut, guru pembimbing menggunakan buku Prinsip Belajar
Matematika secara Efektif dan Efisien untuk SMA Kurikulum SMA Tahun 1984
GBPP 1987. Buku itu digunakan beliau karena memuat penjelasan materi dan
banyak latihan soal beserta penyelesaiannya. Selain itu, buku tersebut merupakan
buku pribadi beliau ketika masih duduk di bangku SMA dulu. Sementara siswa
menggunakan buku kurikulum 2013 dari pemerintah. Mereka mencari sendiri buku
tersebut karena untuk buku matematika peminatan belum tersedia di sekolah.
Untuk materi program linier, tidak ada buku khusus yang digunakan dalam
pembelajaran. Guru berpatokan pada RPP sementara siswa memiliki referensi
masing-masing seperti BSE dan sebagainya.
9. Komponen dan sistematika lembar kerja
Guru pembimbing belum membuat LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) sehingga
beliau hanya menggunakan lembaran soal uraian. Beliau mengatakan bahwa
komponen dan sistematika lembar kerja yang digunakan oleh guru pembimbing
sebenarnya tersusun secara sistematis. Dalam LKPD, guru tidak sepenuhnya
mengarahkan siswa untuk memecahkan masalah.
10. Media pembelajaran
Guru pebimbing menggunakan alat peraga bagun ruang kerucut pada pertemuan
pertama materi Irisan Kerucut.
11. Komponen dan jenis-jenis penilaian
Jenis penilaian autentik. Aspek-aspek yang dinilai oleh guru pembimbing berupa
penilaian aspek afektif, kognitif dan psikomotorik. Adapun aturan penilaian sebagai
berikut: 50% UH + 25% MID + 25% UAS. Beliau juga menyampaikan bagaimana
cara menilai aspek afektif yaitu pertama, sikap apa yang dipilih untuk dinilai ?
kemudian yang kedua, apa yang dilakukan untuk bisa melihat sikap itu?. Sebagai
contoh, beliau memilih menilai kerja sama. Untuk bisa melihat sikap itu, beliau
menggunkan metode diskusi kelompok di dalam kelas.
Untuk format-format penilaian, sudah tercantum dengan lengkap di dalam RPP.
12. Tindak lanjut hasil penilaian
Untuk penilaian kognitif, rata-rata nilai harian ditambah dengan nilai mid semester
disetor ke bagian kurikulum . Beliau akan mengadakan remedial bagi siswa yang
belum mencapai KKM.

13. Hal-hal unik


Adapun beberapa hal yang unik menurut penulis selama observasi yaitu
o Jika ada siswa yang bertanya, maka siswa itu juga yang diminta untuk
menjawab
o Selalu melakukan pengujian materi prasyarat sebelum masuk ke materi pokok
o Selalu bertanya kepada muridnya, ada pertanyaan?
C. REFLEKSI
Yang terjadi
Tidak ada LKPD

komentar
Harus membuat LKPD yang sesuai dengan
kurikulum yang digunakan. Maksudnya, jika
kurikulum 2013 yang digunakan, maka LKPD
yang dibuat harus memuat kegiatan 5M
(Mengamati, Menanya, Mengumpulkan,
Mengolah, Mengomunikasikan). Karena
LKPD merupakan instrumen penting dalam

Tidak menggunakan software graphing

mengarahkan peserta didik untuk mengerti.


Menggunakan software graphing package

package dalam mengajar materi Irisan

sesuai dengan apa yang tertulis di dalam RPP

Kerucut, padahal di dalam RPP tertulis bahwa


media pembelajaran untuk materi Irisan
Kerucut adalah software graphing package
Tidak meminta siswa untuk menyajikan karya

Seharusnya siswa diminta untuk menyajikan

secara aktif (aspek Mengkomunikaskan dalam

karya (hasil pemikiran/diskusi mereka) dalam

pendekatan saintifik)

bentuk presentasi di dalam kelas atau bentuk

Tidak memberitahu peserta didik tentang

laporan diskusi.
Sebaiknya peserta didik diberi tahu tantang

materi apa yang akan dibahas pada pertemuan

materi apa yang akan di bahas. Dengan

selanjutnya

demikian guru membimbing peserta didik


untuk mencari informasi lebih lanjut mengenai
materi itu.

Tidak melaksanakan kegiatan pendahuluan

Selayaknya harus menjalankan apa yang telah

yang telah dideskripsikan di dalam RPP

dituliskan dalam RPP. Kegiatan pendahuluan


penting dilakukan karena psikologis peserta

didik perlu dipersiapkan sebelum kegiatan inti


dimulai. Minimal memberikan motivasi kepada
peserta didik seperti kegiatan Mengenal Tokoh.
Kegiatan penutup kurang bermakna

Pembelajaran yang bermakna akan


meninggalkan bekas yang bermakna pula
(beauty memory). Setidaknya diakhir
pembelajaran, buatlah suasana kelas
menyenangkan seperti melakukan applause
bersama-sama untuk memberika penghargaan
kepada diri sendiri.

Kurang melatih peserta didik dalam

Salah satu metode yang beliau gunakan

menyelesaikan masalah-masalah kontekstual

(tertulis di dalam RPP) adalah metode

terkait materi Irisan Kerucut

pembelajaran kontekstual yang seyogyanya


mengangkat masalah-masalah kontekstual
dalam pembicaraan-pembicaraan materi irsan
kerucut. Misalkan, beliau bisa menyinggung
tentang penggunaan parabola sebuah televisi
atau slah satu jembatan terkenal di dunia yang
berbentuk seperti parabola.

Anda mungkin juga menyukai