Anda di halaman 1dari 36

69

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bagian hasil penelitian dan pembahasan ini, peneliti akan mencoba
menguraikan data yang di peroleh dari hasil kegiatan pada saat melakukan
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian pada BAB IV ini dapat
disusun dari pengerjaan yang sebelumnya dikerjakan yaitu pada BAB I, II dan III.
Sebelum melaksanakan kegiatan pengumpulan data di sekolah SDIT Widya
Cendekia, kami terlebih dahulu membuat surat perizinan observasi untuk
disampaikan kepada sekolah, yang diterima oleh Bapa Tedy Ridho S.Pd, beliau
ini menempati di bidang kurikulum sekolah SDIT Widya Cendekia. Setelah
bertemu dan menyampaikan maksud serta tujuan peneliti, kebetulan sekali beliau
ternyata guru yang mengajar di kelas IV A dan B, beliaulah yang akan mengajar
di kelas tersebut dan peneliti juga akan melakukan observasi bersama beliau di
kelas IV A.
Bapak Tedy Ridho, S.Pd yang menjadi salah satu narasumber dan guru yang
mengajar di kelas IV, pada saat kami melakukan kegiatan observasi dan
wawancara di sekolah SDIT Widya Cendekia. Beliau mulai mengabdikan diri di
dunia pendidikan sebagai guru semenjak lulus madrasah aliyah pada tahun 2012
sampai saat ini, beliau juga sudah 3 tahun menjadi seorang guru, dan pernah
dipercayakan untuk menjadi wali kelas di kelas 1 dan untuk saat ini beliau ialah
guru pada bidang science dan English di sekolah SDIT Widya Cendekia.

A. Hasil Penelitian
1. Rencana pelaksanaan pengembangan karakter percaya diri melalui
pembelajaran bilingual - Pedoman wawancara (3.1)
a. Langkah-langkah dalam penyusunan RPP
Rencana penyederhanaan RPP yang dikemukakan oleh Menteri
Pendidikan, lalu peneliti meminta tanggapan narasumber mengenai hal
tersebut. Pendapat beliau mengenai penyederhanaan RPP, sangat efektif
dan membantu para guru. Karena di kurikulum sebelumnya RPP sangat
banyak dan cukup banyak membuang waktu. Dengan adanya
70

penyederhanaan kurikulum ini dari yang berlembar-lembar menjadi


hanya tujuan, langkah-langkah dan penilaian saja.
Awalnya beliau merasa keberatan dengan harus membuat administrasi
berupa RPP, namun setelah beradaptasi lama kelamaan akan terbiasa jadi
sebetulnya kita harus melakukan pembiasaan saja. Kenapa para guru
mengeluh? Yaitu karna belum terbiasa, belum juga secara maksimal
memahami konsep RPP yang sebenarnya. Jadi ketika paham dan bisa,
sebenarnya tidak ada yang sulit. Mungkin mereka yang merasa sulit saat
menyiapkan bahan yang akan digunakan saat proses pembelajaran,
karena banyaknya yang harus dipersiapkan seperti beliau harus mengkaji
silabus, menentukan tujuan dan materi pembelajaran, mengembangkan
kegiatan pembelajaran dengan bantuan media dan metode juga harus
menyiapkan instrumen evaluasi apa yang akan digunakan.

b. Perumusan tujuan pembelajaran


Di dalam forum KBG, para guru akan membedah RPP, di dalam RPP
tersebut kita membedah indokator, KI dan KD serta Tujuan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran inilah dikembangkan dan harus
disesuaikan dengan KI dan KD tersebut. Menurut beliau penyusunan
tujuan pembelajaran merupakan tahapan yang sangat penting dalam
rangkaian pengembangan design pembelajaran dan sangat berfungsi
dalam membantu beliau untuk mengkaitkan beberapa konsep mata
pelajaran dengan aktivitas yang dilakukan pada saat proses pembelajaran.
Masing-masing guru berhak untuk menyusun alur pembelajarannya
masing-masing yang terdiri dari rangkian tujuan pembelajaran. Dengan
dibuatnya tujuan pembelajaran akan membantu beliau agar proses
pembelajarannya terarah dan berjalan dengan baik. beliau mengatakan
bahwa dalam merumuskan tujuan pembelajaran harus diusahakan sesuai
dengan empat hal yang disingkat menjadi ABCD (audience, behavior,
condition, serta degree). Empat hal tersebut harus dilakukan secara
berurutan dan harus tercapai. Contoh secara berurutan seperti “siswa
dapat menyebutkan sifat-sifat cahaya dan keterkaitannya dengan
71

pengelihatan manusia melalui percobaan dengan benar”. Audience


disini yaitu “siswa”, sedangkan “menyebutkan sifat-sifat cahaya dan
keterkaitannya dengan penglihatan manusia” merupakan bentuk
behaviornya, untuk “melalui pecobaan” temasuk kedalam condition dan “
dengan benar” termasuk kedalam degree.

c. Pemilihan materi yang akan digunakan


Setelah mengetahui informasi dalam penyusunan RPP yang sudah
dijelaskan, di dalam pembelajaran setiap guru pasti menggunakan bahan
ajar yang berbeda-beda, karena sesuai dengan kebutuhan pendidiknya
masing-masing. Jika bahan ajar menggunakan buku itu kurang, para
pendidik bisa menggunakannnya dari sumber-sumber lain, seperti berupa
video di YouTube sebagai sarana pendukungnya.
Bahan ajar yang sering digunakan oleh narasumber pada saat
memberikan materi kepada peserta didik ialah buku atau dari sumber
lainnya seperti youtube sebagai sarana penunjangnya pendidik,

d. Proses pemilihan metode yang akan digunakan


Di pembelajaran sience kelas 4 ini menggunakan pola yang bervariasi
untuk mewujudkan suasana belajar agar peserta didik mencapai
kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Pola yang beliau gunakan yaitu
pola secara berkelompok, pernah juga secara berdiskusi, kegiatan
berceramah, serta tanya jawab dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Jika
pembelajaran yang dilakukan hanya menggunakan satu metode saja pasti
sangat membosankan, maka saat pendidik melakukan proses
pembelajaran di kelas diberikan waktu untuk menggunakan metode-
metode yang bervariasi, seperti dikelompokkan, melakukan tanya jawab
juga berdiskusi. Untuk pembelajaran yang nyata (real) tentunya dalam
cara penyampainya metode pembelajaran pasti berbeda-beda, dalam
realitanya mengajar akan lebih sederhana dan juga simpel, tetapi harus
tetap mengacu pada target-target atau capaian yang akan ditentukan.
72

e. Pemilihan media yang akan digunakan


Pada peserta didik yang memiliki kebosanan akan mengakibatkan
ketidakefektifan dalam pembelajaran sehingga membuat tujuan
pembelajarannya tidak tercapai, cara beliau dalam mengatasi kebosanan
tersebut dengan diselingi candaan, jadi tidak terlalu terus menerus serius.
Kemudian divariasikan dengan pertanyaan-pertanyaan atau dengan
menyediakan media pembelajaran misalnya dengan menyampaikan
materi melalui tayangan video you-tube, sehingga bosan itu tidak terjadi.
Beliau memilih media yang digunakan pada saat mengajar yaitu tv yang
dapat membantu dalam sisi visual dalam proses pembelajaran di dalam
kelas. Bahkan di kelas lain pernah ada materi tentang volcano, media
yang membantu guru pada saat pembelajaran, siswa melihat proses
terjadinya gunung meletus melalui media tv tersebut. Dalam
pembelajaran itu ada unsur-unsur yang bisa membuat pembelajaran
menjadi lebih baik. Menurut beliau tidak menggunakan proyektor atau tv
dalam pembelajaran di kelas juga bisa efektif misalnya dengan
penggunaan buku saja. Kalau dari beliau sendiri yang cara mengajarnya
bervariasi, kadang memakai tv dan buku, kadang juga tidak
menggunakanya. Jadi mau hanya menggunakan buku saja atau
menggunakan tv juga sama-sama efektif jika menyesuaikan kebutuhan
dan tergantung ke dalam kreativitas guru.

f. Perumusan teknik evaluasi


Setelah menentukan media yang akan digunakan dan materi yang akan
dibahas saat pembelajaran, kemudian menentukan cara untuk mengecek
kemampuan peserta didik setelah melakukan kegiatan pembelajaran
dengan melakukan proses evaluasi pembelajaran, evaluasi pembelajaran
ini dinilai dalam dua hal, yaitu nilai pengetahuan dan nilai keterampilan.
Nilai pengetahuan ini ada lembar penilaiannya, yaitu berupa soal. Dari
situlah beliau akan mengetahui apakah peserta didik berhasil menerima
73

pembelajaran dari gurunya atau tidak, apakah pendidik berhasil


mentransfer pengetahuannya kepada peserta didik, dapat dilihat dari
mana? Jadi dapat dilihat dari adanya teknik evaluasi ini, untuk
pengetahuan yang dilakukan dengan ujian soal. Sedangkan untuk nilai
praktek atau keterampilannya, bukan berupa soal, tetapi melakukan atau
membuat sesuatu (Misalnya dalam pembelajaran science mereka
diberikan tugas oleh guru untuk membuat gambar hewan, organ
tumbuhan, dan lain sebagainya) jadi disetiap penilaian pengetahuan dan
keterampilan itu berbeda-beda.
Sebelum mengakhiri kegiatan pembelajaran, narasumber melakukan
evaluasi untuk mengukur kemampuan peserta didik dengan cara
melakukan tes berupa soal-soal serta melakukan kegiatan praktik. Dari
hasil evaluasi tersebut tidak semua peserta didik mengalami peningkatan,
dikarenakan masing-masing peserta didik memiliki pengetahuan dan
kemampuan yang berbeda-beda.

2. Proses pelaksanaan pengembangan karakter percaya diri melalui


pembelajaran bilingual
a. Pengamatan ke-1 (Jum’at, 28 Oktober 2022)
Pengumpulan informasi terkait proses pelaksanaan pengembangan
karakter percaya diri melalui pembelajaran bilingual dimulai pada
tanggal 28 Oktober 2022, pada pukul 08:30 WIB peneliti sampai di SDIT
Widya Cendekia, ketika kami sampai di sekolah kondisi sekolah tersebut
sangat sepi karena proses pembelajaran sedang berlangsung. Lalu kami
bertemu satpam yang sedang berjaga di meja informasi, lalu kami
berbincang sebentar untuk meminta izin bertemu dengan guru bidang
kurikulum, kemudian beliau langsung mengajak kami menuju ke ruang
guru untuk menemui pak Tedy selaku kurikulum serta pengajar di SDIT
Widya Cendekia, setelah kami bertemu dengan pak Tedy, peneliti dan
beliau melakukan percakapan di ruang guru mengenai maksud serta
memberikan surat izin untuk melakukan observasi. Tepat pada pukul
10:00 WIB, kami dan pak Tedy langsung bersiap dan menuju ke ruang
74

kelas IV A untuk melakukan pengamatan mengenai proses


pengembangan karakter percaya diri melalui pembelajaran bilingual.
Sesampainya di depan pintu kelas IVA kami dan pak Tedy langsung
masuk ke dalam kelas tersebut tepat pada pukul 10:02 WIB, disana
peneliti mengamati proses belajar mengajar yang dilakukan di kelas.
 Kegiatan pembuka
Setelah memasuki kelas, pak Tedy memberikan salam kepada peserta
didik dan peserta didik pun terlihat bersemangat ketika ingin memulai
pembelajaran pak Tedy, pak Tedy menyuruh peserta didik untuk
mengecek loker meja, kolong meja dan bawah kursi serta lingkungan
sekitar mereka untuk mengambil sampah yang ada di dekat masing-
masing peserta didik. setelah kelas bersih dan nyaman sebelum
memulainya kegiatan pembelajaran, pak Tedy melakukan kegiatan
berdoa, dengan menunjuk salah satu siswa untuk memimpin teman-
temannya berdoa. Setelah melakukan berdoa, beliau menyapa serta
menanyakan kabar kepada semua peserta didik. Lalu beliau
menjelaskan pembahasan materi yang akan dibahas pada hari ini
 Kegiatan inti
Setelah melalukan kegiatan pembuka, pak Tedy meminta kepada
siswa untuk membuka buku sience yang dimiliki para peserta didik,
sebelum membahas materi yang akan dipelajari, pak Tedy selalu
mengulas materi pada pertemuan sebelumnya. Sesudah itu beliau
menyampaikan materi dengan menjelaskan sesuai dengan pembahasan
yang ada pada buku. Pada saat menjelaskan materi, beliau
menggunakan proyektor sebagai alat penunjang untuk membantu
pemahaman peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran
berlangsung, pada saat penyampaian materi pak Tedy juga melakukan
kegiatan diskusi bersama peserta didik tentang materi yang sedang
dibahas. Di dalam kegiatan diskusi, pak Tedy tidak lupa dalam
menerapkan metode tanya jawab pada saat proses pembelajaran,
kegiatan tanya jawab ini dilakukan untuk merangsang berfikir peserta
didik serta memusatkan perhatian peserta didik terhadap pokok
75

pembahasan yang sedang di pelajari. lalu peneliti mengamati peserta


didik yang sedang melakukan tanya jawab dengan pak Tedy, mereka
sangat antusias dan percaya diri dalam menjawab pertanyaan dari pak
Tedy dan pak Tedy juga memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk mengungkapkan argumen atau pendapatnya masing-masing.
Lingkungan disekitarnyapun sangat mendukung, mereka saling
menghargai pendapat satu sama lain sehingga peserta didik merasa
aman dan percaya diri saat mengungkapkan pendapatnya. Setelah
kegiatan tanya jawab telah dilakukan, kemudian pak Tedy menuliskan
materi (vocab) di papan tulis serta memerintahkan peserta didik untuk
menuliskan kembali materi yang di papan tulis ke buku tulis masing-
masing peserta didik. Pada saat semua peserta didik telah
menyelesaikan tugas yang diberikan pak Tedy kemudian pak Tedy
dan peserta didik bersama-sama menerjemahkan vocab yang ada di
papan tulis.

 Kegiatan penutup
Sebelum menutup pembelajaran, beliau mengulas kembali materi
yang telah dipelajari guna memperkuat pemahaman peserta didik.
Kemudian beliau melakukan evaluasi pembelajaran dengan
memberikan tugas untuk menerjemahkan Bahasa inggris ke bahasa
Indonesia untuk mengukur kemampuan peserta didik serta melihat
seberapa banyak kosa kata yang telah dipahami peserta didik. Ketika
semua peserta didik telah melakukan evaluasi pembelajaran pak tedy
menutup pembelajaran dengan membaca hamdalah disertai dengan
berdoa Bersama-sama. Kemudian pada pukul 11.05 WIB, peneliti
keluar kelas dan berpamitan dengan wali kelas dan pak Tedy untuk
langsung pulang. Lalu peneliti berjalan menuju ke arah parkiran
sekolah untuk mengambil motor, kemudian langsung mengendarai ke
arah gerbang untuk menuju arah pulang ke rumahnya masing-masing.

b. Pengamatan ke-2 (Senin, 31 Oktober 2022)


76

Penelitian kedua dilakukan pada hari Senin, tanggal 31 Oktober 2022,


pada saat itu kondisi cuaca di pagi hari sangat cerah. Peneliti sampai
di lokasi pukul 10:15 WIB dan pada saat diparkiran sekolah kami
bertemu dengan pak Tedy bersama salah satu siswa di sekolah, lalu
beliau mengatakan kepada kami untuk langsung masuk ke kelas saja.
Tidak lama dari itu kami langsung menuju dan masuk ke kelas IV A.
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya beliau masuk kedalam
kelas, ternyata kami telat sekitar 15 menit, dan beliau sudah mulai
melakukan kegiatan pembelajaran, lalu beliau melanjutkan kembali
dalam menyampaikan materinya kepada peserta didik.
 Kegiatan pembuka
Pada saat peneliti memasuki kelas, ternyata pak Tedy sudah memasuki
kegiatan materi dengan menjelaskan kepada peserta didik dan peneliti
tidak melihat proses kegiatan pembuka yang dilakukan oleh pak Tedy
pada saat di dalam kelas, dikarenakan peneliti terlambat saat
memasuki kelas.
 Kegiatan inti
Peneliti sampai di dalam kelas pada pukul 10:18 WIB, ternyata pak
Tedy sedang melakukan kegiatan penyampaian materi dan mejelaskan
sesuai yang ada di buku. Pada saat menjelaskan materi, beliau hanya
menggunakan buku paket saja, sambil menjelaskan materi pak Tedy
juga melakukan diskusi dengan peserta didik, tetapi peserta didik
kurang bersemangat dalam merespon pertanyaan dari pak Tedy
peserta didik laki-laki maupun perempuan nya juga kurang aktif
dalam bertanya materi yang belum dipahami serta kurang aktif dalam
menyampaikan pendapat. Mereka lebih banyak mengobrol dengan
teman sebayanya, bukan hanya peneliti saja yang merasakan bahwa
mereka kurang bersemangat, tetapi pak Tedy pun merasakan bahwa
peserta didiknya kurang semangat dalam kegiatan pembelajarannya
sehingga pak Tedy melakukan refleksi dengan cara (lelucon),
kemudian yang peneliti amati setelah pak Tedy melakukan refleksi
peserta didik tersebut langsung bersemangat kembali dan aktif
77

bertanya. Selama penyampaian materi dilakukan oleh pak Tedy, pak


Tedy juga menuliskan kosa kata Bahasa inggris dan Bahasa Indonesia
sambil mengaitkannya dengan materi yang sedang diajarkannya dan
memberikan contoh-contoh yang konkrit sehingga peserta didik
dengan mudah memahami materi tersebut.
 Kegiatan penutup
Sebelum menutup kegiatan pembelajaran, pak Tedy melakukan
evaluasi pembelajaran terlebih dahulu kepada peserta didik dengan
memberikan tugas soal pengelompokan hewan vertebrata dan
avertebrata, dari diadakannya tugas tersebut, untuk mengukur tingkat
pemahaman pada peserta didik. Lalu peserta didik memperlihatkan
tugasnya kepada pak Tedy. Sesudah evaluasi pembelajaran telah
dilakukan, pak Tedy menutup pembelajaran dengan membaca
hamdalah disertai dengan berdoa bersama-sama.

c. Pengamatan ke-3 (Senin, 7 November 2022)


Penelitian ketiga dilakukan pada hari Senin, pada tanggal 7 Oktober
2022, peneliti kelokasi menggunakan motor dan cuaca pada hari itu
gerimis. Sesampainya di lokasi pukul 09:55 WIB peneliti memasuki
Gedung sekolah kemudian disambut dengan pak satpam. Peneliti
meminta tolong kepada pak satpam untuk bertemu dengan pak tedy,
kemudian kami diminta untuk menunggu di kurso duduk, kemudian
pak Tedy langsung menghampiri kami, pak Tedy konfirmasi dan
meminta maaf kepada kami dikarenakan kami hanya memiliki
kesempatan untuk melakukan kegiatan observasi di kelas hanya 30
menit saja, karena beliau sedang kedatangan tamu dari puskesmas
terdekat. lalu kami menunggu sekitar 30 menit di ruang tunggu.
Seiring berjalannya waktu, pak Tedy menghampiri kami untuk
bersama-sama menuju ke ruang kelas IV A untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran. Sesampainya di kelas lalu kami bertiga
dipersilahkan duduk oleh pak Tedy. Pada pukul 10.30 WIB pak Tedy
memulai kegiatan proses pembelajaran.
78

 Kegiatan pembuka
Pak Tedy membuka kegiatan belajar dengan mengucapkan salam serta
meminta peserta didik untuk duduk dengan rapih di bangkunya
masing-masing. Kemudian sebelum pak Tedy menyampaikan isi
materi, pak Tedy meminta salah satu siswa untuk memimpin doa
secara bersama-sama. Setelah melakukan berdoa, pak Tedy menyapa
dan menanyakan kabar kepada peserta didik. Lalu pak Tedy
menjelaskan materi yang sudah dipelajari pada pelajaran sebelumnya
mengenai tumbuhan, dan akan dilanjutkan untuk pembahasan materi
yang akan dibahas pada hari ini.
 Kegiatan inti
Setelah pak Tedy melakukan kegiatan pembuka, pak Tedy meminta
kepada peserta didik untuk membuka buku sience yang dimiliki
peserta didik. Sebelum masuk ke dalam materi yang akan dipelajari,
pak Tedy mengulas materi yang sebelumnya sudah dipelajari bersama,
agar peserta didik memiliki kemampuan untuk meningkatkan
pemahaman apa yang sudah mereka pelajari. Sesudah itu beliau
menyampaikan isi materi yang akan dibahas sesuai dengan
pembahasan yang ada pada buku guru dengan peserta didik. Pada hari
ini pak Tedy menggunakan bahan ajar dengan buku saja, dan metode
yang digunakan pak Tedy ialah metode berceramah, berdiskusi, dan
tanya jawab yang dilakukan pendidik ke peserta didik. Pada saat
melalukan proses kegiatan pembelajaran, pak Tedy menjelaskan
materi mengenai batang tumbuhan dengan menuliskan dipapan tulis
kosa kata dari bahasa inggris ke bahasa indonesia, yang nantinya pak
Tedy akan mengucapkan kosa kata tersebut dan diucapkan ulang oleh
siswa secara bersama-sama. Dari kegiatan pembelajaran tersebut pak
Tedy juga melakukan pembelajaran yang diselingi dengan berdiskusi
juga tanya jawab untuk merangsangnya berfikir siswa serta adanya
pusat perhatian peserta didik kepada pendidik dalam pokok
pembahasan yang sedang dipelajari.
79

 Kegiatan penutup
Setelah melakukan pembelajaran, seperti biasa pak Tedy melakukan
evaluasi pembelajaran dengan diberikan tugas mentranslate kalimat
dari bahasa inggris ke bahasa indonesia yang dapat dilihat di dalam
buku sience yang dimiliki oleh siswanya masing-masing. Karena
waktu pembelajaran pada hari ini memasuki pukul 11.00 WIB, maka
soal yang telah diberikan pak Tedy dijadikan tugas pekerjaan rumah.
Kemudian telah selesai kegiatan pembelajaran hari ini dan pak Tedy
menutup pembelajaran dengan membaca hamdalah. Pada pukul 11.08
WIB, peneliti keluar kelas dan berpamitan dengan wali kelas dan pak
Tedy untuk langsung pulang. Lalu peneliti berjalan menuju ke arah
parkiran sekolah untuk mengambil motor, kemudian langsung
mengendarai ke arah gerbang untuk menuju arah pulang ke rumahnya
masing-masing.

3. Hasil dari pengembangan karakter percaya diri melalui pembelajaran


bilingual
a. Berani dalam berpendapat
Sekolah dan para guru berkolaborasi untuk menstimulus dan mewadahi
karakteristik berani berpendapat tersebut dengan diadakannya kegiatan
reading time, jadi pada peserta didik itu akan membaca, lalu mereka maju
ke depan untuk menjelaskan apa yang mereka bacakan. kemudian peserta
didik lainnya bertanya dan dijawab sesuai dengan pendapat masing-
masing peserta didik. Tidak hanya pada kegiatan sekolah saja, tetapi di
kelas pun beliau sering memberikan kebebasan bagi mereka yang ingin
menyampaikan pendapatnya masing-masing. Beliau mewadahinya ketika
melakukan kegiatan tanya jawab di kelas pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Beliau mewadahinya dengan melakukan kegiatan tanya
jawab pada proses pembelajaran di kelas. Pada saat kegiatan tanya jawab
80

dikelas peserta didik ada yang antusias dalam bertanya maupun


mengungkapkan pendapat, ada yang diam-diam saja bahkan ada yang
ragu dalam menjawab pertanyaan. Yang ragu dalam menjawab serta
mengungkapkan pendapatnya perlu diberikan arahan serta perhatian yang
lebih ke peserta didik tersebut, agar peserta didik mau mencoba dalam
mengungkapkan pendapatnya, kita sebagai guru juga harus menstimulus
peserta didik dengan memberikan pertanyaan pancingan ke peserta didik
yang ragu ketika ingin menjawab.

b. Menguasai dua Bahasa


Pada saat kegiatan tanya jawab yang dilakukan ketika proses
pembelajaran di kelas tersebut tidak sepenuhnya menggunakan Bahasa
inggris, dikarenakan sekolah Widya Cendekia pembelajaran bilingualnya
belum bener-bener bilingual, untuk penerapannya itu sekitar 50-60%,
disisi komunikasinya, peserta didik diberikan arahan, serta diajak untuk
menggunakan berbahasa Inggris walaupun sedikit-demi sedikit.
penggunaan bilingual di sekolah Widya Cendekia ini sifatnya masih
pemula, yang terutama pada pembelajaran math dan bahasa Inggris nya,
di sekolah ini bilingualnya kadang menggunakan bahasa inggris dan juga
bahasa Indonesia, tetapi peserta didik lebih sering menggunakan Bahasa
Indonesia dalam berkomunikasi. Terkait dengan kemampuan penguasaan
Bahasa inggris yang dimiliki. Kebanyakan peserta didik masih belum
bisa dalam melafalkan Bahasa inggris nya, tetapi beliau bisa memastikan
bahwa mereka lebih paham ketika mendengar orang lain berbahasa
inggris. Sebagian peserta didik saat mengucapkan Bahasa inggris ada
yang lancar saat berbicara Bahasa inggris dan ada juga yang kurang,
tetapi Sebagian besar peserta didiknya belum menguasai bahasa inggris
tersebut.

c. Kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan


menggunakan Bahasa inggris
Pada saat di kelas, peserta didik berbicara dan berinteraksi dengan guru
81

lebih sering menggunakan Bahasa Indonesia, tetapi kalau beliau lebih


sering berbicara dengan menggunakan percampuran antara Bahasa
inggris dan Bahasa indonesia, karena mereka pasti belum paham jika
beliau menggunakan Bahasa inggris sepenuhnya. Tidak hanya pada saat
berinteraksi dengan guru saja, tetapi dengan teman sebayapun mereka
lebih sering menggunakan Bahasa Indonesia. Karena tidak setiap anak
bagus dalam berkomunikasi bahasa Inggrisnya jadi lebih banyak yang
menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi sehari-hari,
dibandingkan dengan bahasa inggris, tetapi ada juga yang dimix seperti
berinteraksi dengan bahasa Inggris dan juga bahasa Indonesia

4. Hasil dari pengembangan karakter percaya diri melalui pembelajaran


bilingual
a. Pengamatan ke-1 (Jum’at, 28 Oktober 2022)
Pengumpulan informasi terkait proses pelaksanaan pengembangan
karakter percaya diri melalui pembelajaran bilingual dimulai pada
tanggal 28 Oktober 2022, pada pukul 08:30 WIB peneliti sampai di
SDIT Widya Cendekia, ketika kami sampai di sekolah kondisi sekolah
tersebut sangat sepi karena proses pembelajaran sedang berlangsung.
Lalu kami bertemu satpam yang sedang berjaga di meja informasi, lalu
kami berbincang sebentar untuk meminta izin bertemu dengan guru
bidang kurikulum, kemudian beliau langsung mengajak kami menuju ke
ruang guru untuk menemui pak Tedy selaku kurikulum serta pengajar di
SDIT Widya Cendekia, setelah kami bertemu dengan pak Tedy, peneliti
dan beliau melakukan percakapan di ruang guru mengenai maksud serta
memberikan surat izin untuk melakukan observasi. Tepat pada pukul
10:00 WIB, kami dan pak Tedy langsung bersiap dan menuju ke ruang
kelas IV A untuk melakukan pengamatan mengenai proses
pengembangan karakter percaya diri melalui pembelajaran bilingual.
Sesampainya di depan pintu kelas IV A kami dan pak Tedy langsung
masuk ke dalam kelas tersebut tepat pukul 10.02 WIB, disana peneliti
mengamati proses belajar mengajar yang dilakukan di kelas.
82

 Berani dalam berpendapat


Pada saat melakukan kegiatan pembelajaran, peneliti melihat aktivitas
di dalam kelas. Ketika pak Tedy memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk berpendapat mengenai materi yang sedang
dipelajari, siswa laki-laki lebih percaya diri dan aktif dalam
mengungkapkan pendapatnya, dibandingkan dengan siswa
perempuan. Siswa perempuan cenderung diam pada saat diberikan
kesempatan untuk berpendapat. Ketika pak Tedy menunjuk salah satu
siswa perempuan untuk mengungkapkan pendapat, siswa tersebut
enggan mencobanya, karena ia takut, malu serta kurangnya percaya
diri dalam berpendapat.
Ketika pak Tedy merangsang peserta didik untuk menjawab pertanyaan
yang diberikan, siswa laki-laki berusaha lebih aktif untuk menjawab
pertanyaan yang pak Tedy berikan dan peserta didik laki-lakinya juga
lebih sering menanyakan pertanyaan yang belum mereka pahami kepada
pak Tedy.
 Menguasai dua Bahasa
Untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menguasai Bahasa
inggris, pak Tedy memerintahkan kepada peserta didik untuk
menerjemahkan suatu kata Bahasa Indonesia ke Bahasa inggris,
kemudian siswa perempuaan lebih sering menjawab pertanyaan
dengan menggunakan Bahasa inggris. Suatu ketika pak Tedy
memerintahkan kepada seluruh peserta didik untuk menerjemahkan
suatu kalimat dari Bahasa inggris ke bahasa Indonesia, dan pak Tedy
menginformasikan kepada peserta didik ketika mereka telah selesai
mengerjakan tugas yang diberikannya bisa langsung dikumpulkan dan
dinilai oleh pak Tedy. Seiring berjalannya waktu, siswa
perempuanlah yang duluan mengumpulkan tugas tersebut. Dapat
disimpulkan bahwa siswa perempuan lebih menguasai dua Bahasa
yaitu Bahasa inggris dan Bahasa Indonesia.
 Kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan
menggunakan Bahasa Inggris
83

Saat dikelas, peserta didik laki-laki maupun perempuan jarang sekali


menggunakan Bahasa inggris untuk berkomunikasi antar guru maupun
teman sebaya, mereka lebih sering menggunakan Bahasa Indonesia
dalam berkomunikasi di kelas maupun diluar kelas. Dikarenakan
sekolah bilingual di SDIT Widya Cendekia tidak sepenuhnya atau
mendalami bagian Bahasa inggrisnya.

b. Pengamatan ke-2 (Senin, 31 Oktober 2022)


Penelitian kedua dilakukan pada hari Senin, pada tanggal 31 Oktober
2022, pada saat itu kondisi cuaca di pagi hari sangat cerah. peneliti
sampai di lokasi pukul 10:15 WIB dan pada saat diparkiran sekolah
kami bertemu dengan pak Tedy bersama salah satu siswa di sekolah,
lalu beliau mengatakan kepada kami untuk langsung masuk ke kelas
saja. Tidak lama dari itu kami langsung menuju dan masuk ke kelas IV
A. Setelah nunggu beberapa saat, akhirnya beliau masuk kedalam kelas,
ternyata kami telat sekitar 15 menit, dan beliau sudah mulai melakukan
kegiatan pembelajaran, lalu beliau melanjutkan kembali dalam
menyampaikan materinya kepada peserta didik.
 Berani dalam berpendapat
Pada saat melakukan kegiatan pembelajaran, peneliti melihat aktivitas
di dalam kelas. Pada saat pak Tedy melakukan diskusi di kelas,
ternyata dihari tersebut tidak banyak peserta didik baik laki-laki
maupun perempuan yang menunjukan aktivitas berani berpendapat,
hanya beberapa saja yang melakukan kegiatan seperti bertanya,
menjawab pertanyaan yang diberikan pak Tedy, serta menanggapi
perkataan dari pak Tedy. Mereka lebih banyak mengobrol dengan
teman sebayanya.
 Menguasai dua Bahasa
Dikarenakan suasana dirasa kurang kondusif, akhirnya pak Tedy
memberikan tugas untuk peserta didik berupa menerjemahkan suatu
teks yang ada dibuku. Pak Tedy memerintahkan kepada peserta didik
untuk menerjemahkan teks tersebut sesuai dengan kemampuan
84

mereka sendiri. Jika ada kata yang kurang dipahami oleh peserta
didik, maka mereka boleh menanyakan arti kata tersebut kepada
teman sekelas atau kepada beliau langsung. Setelah selesai
menerjemahkan teks tersebut, peserta didik boleh mengumpulkan
tugasnya ke pak Tedy, lalu pak Tedy akan menilai tugas tersebut.
Selesai menilai tugas peserta didik, pak Tedy membahas kembali
bersama peserta didik mengenai tugas yang telah diberikan tadi.
 Kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan
menggunakan Bahasa Inggris
Pada saat pengerjaan tugas menerjemahkan, ada beberapa siswa yang
bertanya kepada teman sekelas ataupun kepada pak Tedy mengenai
arti dari kata yang mereka tidak pahami. Namun saat komunikasi itu
berlangsung, peserta didik lebih banyak menggunakan bahasa
Indonesia dibandingkan dengan bahasa Inggris. Pada saat di luar
kelaspun, peserta didik lebih banyak berkomunikasi menggunakan
bahasa Indonesia dibanding menggunakan bahasa Inggris.

c. Pengamatan ke-3 (Senin, 7 November 2022)


Penelitian ketiga dilakukan pada hari Senin, pada tanggal 7 Oktober
2022, peneliti kelokasi menggunakan motor dan cuaca pada hari itu
gerimis. Sesampainya di lokasi pukul 09:55 WIB peneliti memasuki
Gedung sekolah kemudian disambut dengan pak satpam. Peneliti
meminta tolong kepada pak satpam untuk bertemu dengan pak tedy,
kemudian kami diminta untuk menunggu di kursi duduk, kemudian pak
Tedy langsung menghampiri kami, pak Tedy konfirmasi dan meminta
maaf kepada kami dikarenakan kami hanya memiliki kesempatan untuk
melakukan kegiatan observasi di kelas hanya 30 menit saja, karena
beliau sedang kedatangan tamu dari puskesmas terdekat. lalu kami
menunggu sekitar 30 menit di ruang tunggu. Seiring berjalannya waktu,
pak Tedy menghampiri kami untuk bersama-sama menuju ke ruang
kelas IV A untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Sesampainya di
85

kelas, lalu kami bertiga dipersilahkan duduk oleh pak Tedy. Pada pukul
10.30 WIB pak Tedy memulai kegiatan proses pembelajaran.
 Berani dalam berpendapat
Pada saat sampai di kelas pak Tedy melanjutkan kegiatan
pembelajaran, dan peneliti melihat aktivitas di dalam kelas. Pada
kegiatan pembelajaran tersebut, peserta didik ada yang bertanya
mengenai materi, memberikan pendapat dan menjawab jika pak Tedy
atau temannya ada yang bertanya. Namun, hampir sama dengan hari-
hari sebelumnya, siswa laki-laki yang lebih cenderung aktif dibanding
siswa perempuan.
 Menguasai dua Bahasa
Penguasaan bahasa Inggris pada anak itu beragam-ragam. Contohnya
pada saat pembelajaran berlangsung, ketika pak Tedy menanyakan
apa arti dari sebuah kalimat atau kata, ada peserta didik yang
menjawab dengan tepat ada pula yang menjawab dengan jawaban
yang belum tepat.
 Kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan
menggunakan Bahasa Inggris
Baik saat proses pembelajaran maupun di luar dari proses
pembelajaran, dalam berkomunikasi peserta didik lebih banyak
menggunakan bahasa Indonesia dibandingkan bahasa Inggris.
Mungkin ada pula yang berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris,
namun hanya sebagian saja, itupun tidak full bahasa Inggris, tapi
bercampur dengan bahasa Indonesia.

B. Pembahasan Hasil Penelitian


1. TUJUAN 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Bilingual Untuk
Mengembangkan Karakter Percaya Diri Pada Siswa
a. Langkah-langkah dalam penyusunan RPP
Kegiatan penyusunan RPP harus disusun secara sistematis oleh
karena itu salah satu keahlian dasar yang harus dimiliki oleh seorang
guru yaitu mengetahui teknik dasar dalam merumuskan RPP yang
86

dimulai dengan menurunkan silabus yang ada. Ulasan aspek


Narasumber dalam penelitian ini yaitu Bapak XX memiliki pengetahuan
dasar mengenai langkah-langkah penyusunan RPP. Hal ini dibuktikan
ketika peneliti melakukan kegiatan wawancara, bapak XX
menyampaikan bahwa langkah-langkah penyusunan RPP dimulai
dengan mengkaji silabus, menentukan tujuan dan mengidentifikasi
materi pembelajaran, mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan
bantuan media dan metode yang akan digunakan, dan guru juga harus
menyiapkan instrumen penilaian apa yang akan digunakan.
Opini/argumentasi Wawasan yang dimiliki oleh narasumber mengenai
langkah-langkah penyusunan RPP menunjukan bahwa Bapak RD
sebagai guru memiliki kompetensi Pedagogik dan Profesional.
Mengingat bahwa seorang guru yang profesional harus memiliki 4
kompetensi dasar yaitu Kompetensi pedagogik, Kompetensi Sosial,
kompetensi Profesional, dan Kompetensi Kepribadian.
Teori Tuntutan kompetensi ini juga disampaikan dalam atau
menurut…

b. Perumusan tujuan masalah

c. Pemilihan materi yang akan digunakan


Bapak Tedy Ridho menyampaikan bahwa setiap guru membutuhkan
bahan ajar yang berbeda-beda, karena harus di sesuaikan dengan
kebutuhan peserta didiknya. Materi yang dipilih untuk diajarkan ke
peserta didik hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-
benar menunjang tercapainya SK dan KD serta guru harus
mengedintifikasi aspek yang terdapat di SK dan KD yang menjadi acuan
atau rujukan dalam pemilihan bahan ajar. Materi yang digunakan berasal
dari buku, atau dari sumber lainnya seperti youtube sebagai sarana
penunjang peserta didik. Umumnya keberhasilan seorang guru saat
mengajar sangat ditentukan oleh kesiapan perencanaan yang dimilikinya
salah satunya bahan ajar. Bahan ajar yang dibuat oleh narasumber sangat
87

maksimal dan berkualitas karena didasari pada prinsip pemilihan materi


yang tepat, serta dapat dilihat dari kemampuan juga wawasan yang
dimiliki narasumber pada saat menyusun bahan ajar.
Materi pembelajaran yang baik yaitu didasari pada prinsip-prinsip
pemilihan materi pembelajaran yang disampaikan juga oleh pranstowo
(2011:58-60) ada tiga prinsip yang dapat dijadikan pedoman, Pertama,
prinsip relevansi. Maksudnya, bahan ajar yang dipilih hendaknya ada
relasi dengan pencapaian standar kompetensi maupun kompetensi dasar.
Kedua, prinsip konsistensi, maksudnya bahan ajar yang dipilih memiliki
keajegan. Jadi, antara kompetensi dasar yang mesti dikuasai peserta
didik dengan bahan ajar yang disediakan memiliki keselarasan dan
kesamaan. Ketiga, prinsip kecukupan, maksudnya, ketika memilih bahan
ajar hendaknya dicari yang memadai untuk membantu siswa menguasai
kompetensi dasar yang diajarkan.

d. Proses pemilihan metode yang akan digunakan


e. Pemilihan media yang akan digunakan
Media yang digunakan narasumber pada saat pembelajaran berlangsung
yaitu tv yang dapat membantu dalam sisi visual dalam proses
pembelajaran di dalam kelas misalnya dengan menyampaikan materi
melalui tayangan video you-tube. Namun sebelum beliau memilih media
yang akan digunakan, beliau sangat mempertimbangkan kriteria pada
pemilihan media seperti kesesuaian jenis media dengan tujuannya,
dukungan terhadap isi bahan pelajaran serta kemudahan dalam
memakainya. Hal ini menunjukan bahwa beliau memiliki wawasan
mengenai pemilihan media dan dibuktikan ketika peneliti melakukan
kegiatan wawancara dengan beliau. Dan sudah dapat dipastikan media
pembelajaran yang beliau gunakan sudah tepat.
Kriteria pemilihan media juga disampaikan oleh Miftah (2022:415)
seperti keterampilan seorang guru dalam mengguanakan suatu media,
kesesuaian dengan taraf berfikir peserta didik, ketetapan media dengan
tujuan mengajarnya, kemudahan serta ketersediaan waktu dalam
88

menggunakannya, dan yang terakhir dukungan terhadap isi


pelajarannya.
Perumusan teknik evaluasi

2. Proses Pelaksanaan Pengembangan Karakter Percaya Diri Melalui


Pembelajaran Bilingual
a. Kegiatan Pembuka
Kegiatan pembuka merupakan awal dari terjadinya kegiatan
pembelajaran. Pada dasarnya kegiatan pembuka dapat menentukan
bagaimana keberlangsungan kegiatan pembelajaran pada hari itu
berlangsung cukup baik atau bahkan sebaliknya karena…..
Kegiatan pembuka yang dilakukan oleh pada kegiatan
pembelajaran di hari … berlangsung …. Dalam kegiatan berdoa’a
ibuXX ……

b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti yang dilakukan antara guru dengan peserta didik pada saat
pembelajaran di hari jumat, 28 oktober 2022. Setelah melalukan
kegiatan pembuka, pak Tedy meminta kepada siswa untuk membuka
buku sience yang dimiliki para peserta didik, seluruh peserta didik telah
siap untuk memulai pembelajaran dan mengikuti arahan pak Tedy untuk
membuka buku sience. Sebelum membahas materi yang akan dipelajari,
pak Tedy selalu mengulas materi pada pertemuan sebelumnya dan
peserta didik tersebut masih ingat dengan materi dipertemuan
sebelumnya. Sesudah itu beliau menyampaikan materi dengan
menjelaskan sesuai dengan pembahasan yang ada pada buku. Pada saat
menjelaskan materi, beliau menggunakan proyektor sebagai alat
penunjang untuk membantu pemahaman peserta didik pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung, pada saat penyampaian materi, peserta didik
ada yang mendengarkan pak Tedy saat menjelaskan dan ada juga yang
mengobrol dengan teman bangku sampingnya maupun belakangnya,
ketika peserta didik mengobrol denngan teman sebelahnya, pak Tedy
89

mengintruksikan kepada peserta didik untuk tidak mengobrol. Setelah


pak Tedy materi yang diajarkan telah selesai, kemudian pak Tedy juga
membuka kegiatan diskusi serta tanya jawab bersama peserta didik
tentang materi yang sedang dibahas, kegiatan tanya jawab ini dilakukan
untuk merangsang berfikir peserta didik serta memusatkan perhatian
peserta didik terhadap pokok pembahasan yang sedang di pelajari. lalu
peneliti mengamati peserta didik yang sedang melakukan tanya jawab
dengan pak Tedy, mereka sangat antusias dan percaya diri dalam
menjawab pertanyaan dari pak Tedy dan pak Tedy juga memberikan
kesempatan pada peserta didik untuk mengungkapkan argumen atau
pendapatnya masing-masing. Lingkungan disekitarnyapun sangat
mendukung, mereka saling menghargai pendapat satu sama lain sehingga
peserta didik merasa aman dan percaya diri saat mengungkapkan
pendapatnya. Setelah kegiatan tanya jawab telah dilakukan, kemudian
pak Tedy menuliskan materi (vocab) di papan tulis serta memerintahkan
peserta didik untuk menuliskan kembali materi yang di papan tulis ke
buku tulis masing-masing peserta didik. Kedaan peserta didik pada saat
pak Tedy memerintahkan untuk menulis vocab, semua peserta didik
mengikuti arahan beliau, tidak ada satupun peserta didik yang tidak
menulis vocab di bukunya masing-masing. Pada saat semua peserta didik
telah menyelesaikan tugas yang diberikan pak Tedy kemudian pak Tedy
dan peserta didik bersama-sama menerjemahkan vocab yang ada di
papan tulis. Pak Tedy juga menstimulus peserta didik dengan menyelingi
pertanyaan-pertanyaan seputar kosa kata yang beliau berikan, di sisi lain
peserta didik ada yang menguasai kosa kata tersebut dan ada juga yang
tidak, beberapa dari mereka sangat aktif pada saat kegiatan
menerjemahkan vocab dan ada juga yang tidak. Dan akhirnya dari
beberapa anak yang tidak mengetahui kosa kata tersebut menjadi tahu
arti dari kosa kata tersebut.
Di kegiatan inti pada hari kedua tepat nya pada tanggal Senin, 31
Oktober 2022, ketika peneliti memasuki ruangan kelas, peneliti
mendapati beliau yang sedang menjelaskan materi didepan kelas. Materi
90

yang beliau bahas yaitu mengenai pengelompokan hewan vertebrata dan


avebrata. Pada saat menjelaskan materi, beliau hanya menggunakan buku
paket saja. Pada saat menjelaskan materi peserta didik perempuan
maupun laki-laki kurang mendengarkan beliau dalam menjelaskan dan
mereka lebih sering bercanda dengan teman sebayanya. Sambil
menjelaskan materi pak Tedy juga melakukan diskusi dengan peserta
didik mengenai materi yang dibahas yaitu tentang pengelompokan hewan
vertebrata dan avetebrata, tetapi peserta didik kurang bersemangat dalam
merespon pertanyaan dari pak Tedy peserta didik laki-laki maupun
perempuan nya juga kurang aktif dalam bertanya materi yang belum
dipahami serta kurang aktif dalam menyampaikan pendapat. Mereka
lebih banyak mengobrol dengan teman sebayanya, bukan hanya peneliti
saja yang merasakan bahwa mereka kurang bersemangat, tetapi pak Tedy
pun merasakan bahwa peserta didiknya kurang semangat dalam kegiatan
pembelajarannya sehingga pak Tedy melakukan refleksi dengan cara
(lelucon), kemudian yang peneliti amati setelah pak Tedy melakukan
refleksi peserta didik tersebut langsung bersemangat kembali dan aktif
bertanya. Selama penyampaian materi dilakukan oleh pak Tedy, pak
Tedy juga menuliskan kosa kata Bahasa inggris dan Bahasa Indonesia
sambil mengaitkannya dengan materi yang sedang diajarkannya dan
memberikan contoh-contoh yang konkrit sehingga peserta didik dengan
mudah memahami materi tersebut.
Di hari ketiga pada tanggal Senin, 7 November 2022. Setelah pak Tedy
melakukan kegiatan pembuka, pak Tedy meminta kepada peserta didik
untuk membuka halaman buku sience yang dimiliki peserta didik. Dan
peserta didikpun mengikuti arahan beliau. Sebelum masuk ke dalam
materi yang akan dipelajari, pak Tedy mengulas materi pekan
sebelumnya yang sudah dipelajari bersama, agar peserta didik memiliki
kemampuan untuk meningkatkan pemahaman apa yang sudah mereka
pelajari. Sesudah itu pak Tedy menyampaikan isi materi yang akan
dibahas sesuai dengan pembahasan yang ada pada buku guru dengan
peserta didik. Beliau membahas tentang pengelompokan tumbuhan yang
91

hidup di air dan di darat, pengelompokan tumbuhan sesuai dengan


karakteristiknya. Keadaan peserta didik pada saat beliau menjelaskan ada
yang mendengarkan ada juga yang tidak fokus dengan apa yang beliau
sampaikan. Pada hari ini pak Tedy menggunakan bahan ajar dengan buku
saja, dan metode yang digunakan pak Tedy ialah metode berceramah,
berdiskusi, dan tanya jawab yang dilakukan pendidik ke peserta didik.
Pak Tedy melakukan kegiatan tanya jawab untuk merangsangnya berfikir
siswa serta adanya pusat perhatian peserta didik kepada pendidik dalam
pokok pembahasan yang sedang dipelajari. Ketika kegiatan berdiskusi
sebagian besar peseta didik sangat antusias dalam mengungkapkan
pendapatnya, dan sangat antusias dalam menjawab dan menanyakan
pertanyaan-pertanyaan yang belum mereka ketahui. Pada saat melalukan
proses kegiatan pembelajaran, pak Tedy menjelaskan materi mengenai
batang tumbuhan dengan menuliskan dipapan tulis kosa kata dari bahasa
inggris ke bahasa indonesia, yang nantinya pak Tedy akan mengucapkan
kosa kata tersebut dan diucapkan ulang oleh siswa secara bersama-sama.
Narasumber dalam penelitian ini memiliki pengetahuan mengenai
kegiatan inti pada saat kegiatan pembelajaran. Hal ini dibuktikan ketika
peneliti melakukan kegiatan wawancara, dengan beliau. Beliau
menyampaikan bahwa di dalam kegiatan inti terdapat penyampaian atau
pembahsan materi dengan menggunakan metode dan media yang telah
ditentukan, melakukan sesi tanya jawab dan diskusi dengan peserta didik,
serta memberikan motivasi kepada peserta didik.
Kegiatan yang beliau lakukan sudah diatur sedemikian rupa dan
dilakukan secara sistematis menurut langkah-langkah tertentu agar
pelaksanaanya mencapai hasil yang diharapkan. Kegiatan ini harus
dilakukan secara teratur juga disampaikan menurut Efendi (2009: 122)
menjelaskan bahwa, kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan
yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai
kompetensi dasar. Lanjutnya penentuan urutan kegiatan pembelajaran
harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran.
92

c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup yang dilakukan oleh guru serta peserta didik pada saat
kegiatan pembelajaran di hari jumat, 28 oktober 2022. Dalam kegiatan
ini sebelum menutup pembelajaran beliau mengulas kembali materi yang
telah dipelajari tentang makhluk hidup uniselluler dan multiselluler guna
memperkuat pemahaman peserta didik. Kemudian setelah melakukan
refleksi beliau melakukan evaluasi pembelajaran dengan memberikan
tugas untuk menerjemahkan Bahasa inggris ke bahasa Indonesia untuk
mengukur kemampuan peserta didik serta melihat seberapa banyak kosa
kata yang telah dipahami peserta didik. Lalu beliau juga memberikan
tugas kepada peserta didik untuk mengelompokan antara hewan
uniselluler dan multiselluler, dan peserta didik sangat menguasai materi
tersebut dapat dilihat dari kemudahan peserta didik menjawab soal-soal
yang diberikan oleh pak Tedy. Ketika semua peserta didik telah
melakukan evaluasi pembelajaran berupa soal pengelompokan, pak tedy
menutup pembelajaran dengan membaca hamdalah disertai dengan
berdoa Bersama-sama yang dipimpin oleh pak Tedy nya sendiri.
Berbeda dengan hari kedua tanggal Senin, 31 Oktober 2022 Sebelum
menutup pembelajaran, pak Tedy menyampaikan kesimpulan dari materi
yang sudah disampaikan setelah itu beliau memberikan evaluasi
pembelajaran terlebih dahulu kepada peserta didik dengan memberikan
tugas soal pengelompokan hewan vertebrata dan avertebrata, dari
diadakannya tugas tersebut, untuk mengukur tingkat pemahaman pada
peserta didik. Lalu peserta didik memperlihatkan tugasnya kepada pak
Tedy. Dan kemudian beliau memberikan dorongan sosial seperti
mengapresiasi dan memuji pemahaman mereka mengenai materi yang
telah beliau ajarkan. Lalu di hari kedua ini pak Tedy memberikan tugas
ke peserta didik yang dikerjakan di rumah masing-masing. Tugasnya
peserta didik mengerjakan soal yang ada dibuku paket masing-masing
peserta didik. Kemudian beliau menutup pembelajaran dengan membaca
hamdalah disertai dengan berdoa bersama-sama.
93

Untuk kegiatan penutup di hari ketiga tepatnya pada tanggal Senin, 7


November 2022. Di hari ini beliau sangat cepat waktu mengajar dikelas
nya dikarenakan beliau sedang kedataangan tamu dan kami diberikan
waktu untuk melakukan observasi sangat sedikit hanya sekitar 30 menit
saja. Pada kegiatan penutup ini dilakukan setelah melakukan sesi tanya
jawab dan diskusi, sebelum menutup pembelajaran pak Tedy
memberikan tugas soal yang dikerjakan dirumah, tugas yang diberikan
pak Tedy yaitu peserta didik mentranslate kalimat dari bahasa inggris ke
bahasa indonesia yang dapat dilihat di dalam buku sience yang dimiliki
oleh siswanya masing-masing. Kemudian pak Tedy menutup
pembelajaran dengan membaca hamdalah dan berdoa yang dilakukan
secara bersama-sama.
Dalam kegiatan penutup yang dilakukan oleh beliau telah
mengemukakan kembali pokok-pokok pembelajaran sehingga peserta
didik sudah mendapatkan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah
dipelajari oleh peserta didik, mengetahui pencapaian peserta didik
dengan melakukan evaluasi, memberikan dorongan sosial kepada peserta
didik kemudian mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa
bersama-sama. Yang dilakukan oleh beliau ini sejalan dengan teori yang
dikemukakan oleh Mulyasa (2010:84) yang menjelaskan tentang kegiatan
yang dilakukan sebelum menutup pembelajaran, kegiatan yang dilakukan
oleh guru ketika menutup pelajaran yaitu sebagai berikut. Pertama,
menarik kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari (kesimpulan
bisa dilakukan oleh guru, oleh peserta didik atas permintaan guru, atau
oleh peserta didik bersama guru). Kedua, mengajukan beberapa
pertanyaan untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan dan keefektifan
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Ketiga, menyampaikan bahan-
bahan pendalaman yang harus dipelajari, dan tugas-tugas yang harus
dikerjakan (baik tugas individual maupun tugas kelompok) sesuai dengan
pokok bahasan yang telah dipelajari. Keempat, memberikan post test baik
secara lisan, tulisan maupun perbuatan.
94

3. Hasil Dari Proses Pengembangan Karakter Percaya Diri Melalui


Pembelajaran Bilingual
a. Berani dalam berpendapat
b. Menguasai dua Bahasa

c. Kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan


menggunakan Bahasa inggris

Kemampuan dalam berkomunikasi antar guru maupun teman sebaya


yang dimiliki oleh peserta didik masih rendah, mereka lebih sering
menggunakan bahasa indonesia pada saat berinteraksi sehari-hari nya.
Narasumber dalam penelitian ini yaitu bapak Tedy yang memiliki cara
untuk menstimulus peserta didik agar mau berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa inggris, hal ini dapat dibuktikan ketika peneliti
melakukan kegiatan wawancara kepada beliau. Bapak Tedy
menyampaikan bahwa cara beliau dalam menstimulus peserta didik agar
mau berbicara serta berinteraksi dengan menggunakan bahasa inggris
yaitu dimulai dari diri beliau sendiri untuk menggunakan bahasa inggris
dalam berkomunikasi sehingga peserta didik dapat mengikuti berbicara
dengan menggunakan bahasa inggris. Kemudian beliau juga
memberikan kosa kata kepada peserta didik agar peserta didik memiliki
banyak kosa kata sehingga mereka dapat dengan mudah dalam berbicara
dan berinteaksi dengan menggunakan bahasa inggris.
Narasumber dalam penelitian ini memiliki cara agar peserta didik dapat
berintekasi menggunakan bahasa inggris Hal ini dibuktikan ketika
peneliti melakukan kegiatan wawancara, beliau menyampaikan bahwa
guru dapat menstimulus peserta didik agar dapat berinteraksi dengan
menggunakan bahasa inggris. Cara yang bisa dilakukan dengan guru
memberikan contoh seperti guru memulai dengan menggunakan bahasa
inggris agar peserta didik juga dapat mengikutinya, selain itu guru juga
95

dapat memberikan kosa kata untuk menambah pengetahuan dan kosa


kata yang mereka miliki serta pahami.
Cara yang beliau lakukan ini sejalan dengan teori yang
dikemukakan oleh para ahli mengenai karakteristik strategi belajar
berbicara dan berinteraksi menggunakan bahasa inggris menurut Rosita
(2020) proses pembelajaran bahasa inggris seharusnya memberikan
pengaruh pada peserta didik, agar peserta didik mendapatkan
pemahaman yang mendalam tentang dasar kata, serta kalimat yang ada.
Hal itu membuat peserta didik merasakan perkembangan lebih baik.
belajar bahasa inggris seharusnya tidak hanya sekedar membaca dan
mendengar tetapi harus dapat berbicara dan berinteraksi dengan
pengucapan bahasa inggris yang sesuai dengan kaidah dan dapat
memperaktikannya pada orang disekitarnya.

4. Hasil Dari Proses Pengembangan Karakter Percaya Diri Melalui


Pembelajaran Bilingual
d. Berani dalam berpendapat
e. Menguasai dua Bahasa
f. Kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan
menggunakan Bahasa inggris

Proses Pengembangan Karakter Percaya Diri Melalui Pembelajaran


Bilingual – DRI TUJUAN
96

1. Ulasan aspek
2. Opini/argumentasi dalam penyussunan RPP (Guru yg operasional
gmna..)
Teori yg mendukung opini peneliti
1. Rencana pelaksanaan pengembangan karakter percaya diri melalui
pembelajaran bilingual – 3.1 wawancara
a. Langkah-langkah dalam penyusunan RPP
(Ulasan aspek) Di dalam penyusunan RPP ini, pada awalnya beliau
merasa keberatan dalam pembuatan administrasi berupa RPP, setelah
beberapa lama, beliau pribadi akan terbiasa dengan melakukan hal
tersebut. Sebenarnya tidak ada yang sulit ketika terus mencoba dan
memahami konsep RPP yang sebenarnya. Mungkin dari guru lainnya
yang merasa sulit saat menyiapkan bahan yang akan digunakan saat
proses pembelajaran, karena banyaknya yang harus dipersiapkan. Dari
beliau sendiri untuk penyusunan RPP tersebut…harus mengkaji silabus,
menentukan tujuan dan materi pembelajaran, mengembangkan kegiatan
pembelajaran dengan bantuan media dan metode juga harus menyiapkan
instrumen evaluasi apa yang akan digunakan. Selain harus memahami
97

dan terbiasa dalam membuat RPP, cara lain beliau dalam menyelesaikan
kesulitan dalam pembuatan RPP yiatu mengikuti kegiatan pelatihan
terkait RPP yang dapat berdiskusi dengan guru lainnya di forum KBG
(Kelompok Belajar Guru).
(Argumentasi)
(Teori)

b. Perumusan tujuan masalah


(Ulasan aspek) Dari RPP yang sudah disusun, di dalamnya yang
terdapat tujuan pembelajaran. Dari tujuan inilah yang dapat
dikembangkan dan harus disesuaikan dengan KI dan KD tersebut.
Menurut beliau penyusunan tujuan pembelajaran merupakan tahapan
yang sangat penting dalam rangkaian pengembangan design
pembelajaran dan sangat berfungsi dalam membantu beliau untuk
mengkaitkan beberapa konsep mata pelajaran dengan aktivitas yang
dilakukan pada saat proses pembelajaran. Masing-masing guru berhak
untuk menyusun alur pembelajarannya masing-masing yang terdiri dari
rangkian tujuan pembelajaran. Dengan dibuatnya tujuan pembelajaran
ini yang akan membantu beliau agar memudahkan dalam proses
pembelajaran juga secara terarah dan berjalan dengan baik.
(Argumentasi)
(Teori)

c. Pemilihan materi yang akan digunakan


(Ulasan aspek) Pada saat melakukannya proses pembelajaran, pasti guru
menggunakan bahan ajar yang berbeda-beda, karena pendidik juga dapat
menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didiknya masing-masing. Jika
bahan ajar menggunakan buku itu kurang, para pendidik bisa
menggunakannnya dari sumber-sumber lain, seperti berupa video dari
YouTube sebagai sarana pendukungnya. Dari beliau pribadi, bahan ajar
yang sering digunakan oleh beliau pada saat memberikan materi kepada
98

peserta didik ialah buku ataupun dari sumber lainnya seperti youtube,
sebagai sarana penunjangnya pendidik, agar pembelajaran terlihat
bervariasi atau tidak terpaku pada buku saja.
(Argumentasi)
(Teori)

d. Proses pemilihan metode yang akan digunakan


(Ulasan aspek) Pada saat melakukan proses kegiatan pembelajaran,
pola yang beliau gunakan yaitu pola secara berkelompok, berdiskusi,
berceramah, serta tanya jawab dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Jika pembelajaran yang dilakukan hanya menggunakan satu metode saja
maka peserta didik sudah pasti akan bosan, maka saat pendidik
melakukan proses pembelajaran di kelas, pendidik juga harus untuk
menghemat waktu, untuk bisa menggunakan metode-metode yang
bervariasi, seperti dikelompokkan, melakukan tanya jawab juga
berdiskusi. Jadi yang digunakan tidak hanya satu saja, melainkan
beberapa metode, agar peserta didik tidak bosan saat melihat dan
mendengarkan apa yang telah guru ajarkan.
(Argumentasi)
(Teori)
e. Pemilihan media yang akan digunakan
(Ulasan aspek)
(Argumentasi)
(Teori)
f. Perumusan teknik evaluasi
(Ulasan aspek)
(Argumentasi)
(Teori)

2. Proses pelaksanaan pengembangan karakter percaya diri melalui


pembelajaran bilingual – 3.2 observasi guru
a. Kegiatan Pembuka
99

Kegiatan pembuka merupakan awal dari terjadinya kegiatan


pembelajaran. Pada dasarnya kegiatan pembuka dapat menentukan
bagaimana keberlangsungan kegiatan pembelajaran pada hari itu
berlangsung cukup baik atau bahkan sebaliknya karena…..
Kegiatan pembuka yang dilakukan oleh pada kegiatan pembelajaran di
hari … berlangsung …. Dalam kegiatan berdoa’a ibuXX ……
(Ulasan aspek) Di dalam kegiatan pembuka ini, beliau memberikan
salam kepada peserta didik pada saat memasuki kelas dan peserta didikpun
terlihat bersemangat ketika ingin memulai pembelajaran, beliau meminta
salah satu siswa untuk memimpin doa secara bersama-sama. Setelah
melakukan berdoa, beliau menyapa dan menanyakan kabar kepada peserta
didik. Lalu beliau menjelaskan materi apa yang akan kita pelajari hari ini
serta mengulas materi yang sudah dipelajari sebelumnya, kemudian beliau
menjelaskan pembahasan materi yang akan dibahas pada pembelajaran hari
ini.
(Argumentasi) Pada kegiatan pembuka inilah yang biasa dilakukan
sebelum memasuki kegiatan inti atau materi, dengan guru mengucapkan
salam terlebih dahulu pada saat memasuki kelas, lalu membaca doa
bersama-sama agar pembelajaran hari ini berjalan dengan baik,
kemudian guru juga hendaknya sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran sebaiknya melakukan apresiasi melalui pemberian
motivasi pada anak untuk menumbuhkannya motivasi belajar pada
peserta didik, sehingga mereka akan bersemangat saat mengikuti
kegiatan pembelajaran. Guru juga dapat mengulas materi yang
sebelumnya sudah dipelajari dan menjelaskan terkait apa yang akan
dipelajari pada hari ini serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dipelajari, supaya memudahkan guru dalam proses kegiatan belajar
mengajar kepada peserta didik.
(Teori) Menurut Kemendikbud (dalam Fadlillah 2018:8) Kegiatan
pembuka ialah kegiatan untuk memulainya suatu proses pembelajaran
sebelum masuk pada materi yang akan diberikan oleh pendidik.
Kegiatan inilah untuk menyiapkan dan mengkondisikan para peserta
100

didik agar mereka sudah siap dalam melakukan dan menerima materi
pembelajaran yang akan dipelajari. Dari kegiatan pembuka ini yang
biasa disampaikan oleh guru yaitu salam dan doa pembuka, bernyanyi
bersama-sama, dan memotivasikan peserta didik agar bersemangat
mengikuti kegiatan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti
(Ulasan Aspek) Setelah beliau melakukan kegiatan pembuka, beliau
meminta kepada peserta didik untuk membuka buku sience yang dimiliki
peserta didik, dan sebelum masuk ke dalam materi yang akan dipelajari,
beliau mengulas materi yang sebelumnya sudah dipelajari bersama, agar
peserta didik memiliki kemampuan untuk meningkatkan pemahaman apa
yang sudah mereka pelajari. Sesudah itu beliau menyampaikan isi materi
yang akan dibahas sesuai dengan pembahasan yang ada pada buku guru
dan peserta didik. Selanjutnya beliau menggunakan bahan ajar dengan
buku dan tv yang ada pada kelas. Pada saat melalukan proses kegiatan
pembelajaran, beliau menjelaskan materi dengan menuliskan dipapan
tulis kosa kata dari bahasa inggris ke bahasa indonesia, yang nantinya
beliau akan mengucapkan kosa kata tersebut dan diucapkan ulang oleh
siswa secara bersama-sama. Dari kegiatan pembelajaran tersebut beliau
juga melakukan pembelajaran yang diselingi dengan berdiskusi juga
tanya jawab untuk merangsangnya berfikir siswa serta adanya pusat
perhatian peserta didik kepada pendidik dalam pokok pembahasan yang
sedang dipelajari.
(Argumentasi) Di dalam kegiatan inti ialah kegiatan pokok yang dimana
dalam melakukan proses pembelajaran ini guru memberikan materi-
materi yang akan dipelajari kepada peserta didik, dengan menjelaskan
materi yang sesuai dengan pembelajaran pada saat ini. Guru juga dapat
melakukan pembelajaran yang dibantu dengan pemanfaatan dari media
pembelajaran seperti menggunakan power point atau bantuan lainnya
seperti Youtube. Guru juga dapat menggunakan metode yang bervariasi
dalam proses pembelajaran seperti dengan metode berdiskusi, tanya
101

jawab, berceramah, diskusi perkelompok dan lain sebagainya. Dari


adanya kegiatan inti inilah peserta didik dapat memiliki pengalamannya
masing-masing, dikarenakan adanya materi yang diajarkan oleh pendidik
ke peserta didik yang menghubungkan dengan situasi dunia nyata.
(Teori) Menurut Kemendikbud (dalam Fadlillah 2018:8), dari kegiatan
inti inilah termasuk kedalam kegiatan pokok pembelajaran, dari tema
maupun subtema pembelajaran, pendidik akan menyampaikan pada saat
mulainya kegiatan belajar mengajar di kelas. Dari kegiatan inilah guru
juga dapat menggunakan berbagai strategi dan metode yang akan
digunakan pada saat proses pembelajaran, sesuai dengan kebutuhan para
peserta didik. Proses dari kegiatan ini juga akan menentukan
ketercapaian tujuan pembelajaran, dan juga dari peserta didik sendiri
dapat mengembangkan atau meningkatkan pemahaman atau berbagai
potensi yang dimilikinya. Potensi yang dimiliki anak akan muncul dari
arahan yang positif dilingkungan sekitarnya, seperti moral agama anak,
sosial emosional, bahasa, kognitif, perkembangan fisik dan motorik pada
anak.

c. Kegiatan Penutup
(Ulasan aspek) Sebelum menutup pembelajaran, beliau mengulas
kembali materi yang telah dipelajari guna memperkuat pemahaman
peserta didik. Kemudian beliau melakukan evaluasi pembelajaran
dengan memberikan tugas seperi menerjemahkan dari bahasa Inggris ke
bahasa Indonesia untuk mengukur tingkat kemampuan peserta didik
serta melihat seberapa banyak kosa kata yang telah dipahami peserta
didik, dari yang sudah beliau jelaskan sebelumnya. Ketika semua peserta
didik telah melakukan evaluasi pembelajaran beliau menutup
pembelajaran dengan membaca hamdalah disertai dengan berdoa
bersama-sama.
(Argumentasi) Pada kegiatan penutup ini ialah akhir dari pembelajaran,
guru juga dapat mengulas kembali materi yang sudah dijelaskan
sebelumnya, agar peserta didik lebih paham secara mendalam dari
102

materi tersebut, lalu guru juga dapat memberikan tugas evaluasi seperti
menerjemahkan kalimat dari bahasa inggris ke bahasa indonesia, dari
diadakannya tugas evaluasi tersebut, untuk mengukurnya tingkat
pemahaman pada peserta didik, dan pendidik juga dapat mengetahui
tingkat kemampuan dan pemahaman dari peserta didik pada saat
melakukan kegiatan evaluasi tersebut, dengan materi yang sudah
diajarkan sebelumnya.
(Teori) Menurut Hasibuan (dalam Sani 2009:2), dari kegiatan penutup
ini ada beberapa cara yang dilakukan guru pada saat melakukan kegiatan
penutup, yaitu dengan merangkum atau menyimpulkan inti pelajaran
dari yang sudah dilakukan, guru memberikan evaluasi pembelajaran
kepada peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik,
seperti adanya soal-soal yang diberikan oleh guru. Dari kegiatan ini
bukanlah sekedar kegiatan rutin yang dilaksanakan akhir dari prosesnya
pembelajaran, tetapi dari kegiatan inilah perbuatan guru yang perlu
direncanakan secara sistematis sebelum memulainya kegiatan
pembelajaran dimulai.

3. Hasil dari pengembangan karakter percaya diri melalui pembelajaran


bilingual – 3.3 wawancara
a. Berani dalam berpendapat
b. Menguasai dua Bahasa
c. Kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan
menggunakan Bahasa inggris

4. Hasil dari pengembangan karakter percaya diri melalui pembelajaran


bilingual – 3.4 observasi peserta didik
d. Berani dalam berpendapat
Pada saat peserta didik melakukan proses pembelajaran di dalam kelas,
peserta didik perlu mempunyai sikap dalam berani berpendapat. Ketika
guru menyampaikan materi lalu bertanya kepada peserta didik, maka
103

dari situlah mereka dapat membangun rasa percaya dirinya, keberanian,


dalam berani berpendapat yang dilakukan oleh peserta didik dalam
mengungkapkan pendapatnya.

e. Menguasai dua Bahasa


f. Kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan
menggunakan Bahasa inggris

Pak Tedy merupakan salah satu guru di SDIT Widya Cendekia yang mengajar di
kelas IV/Empat A dan B, sejak tahun…. Beliau mulai mengajar sebagai guru,
sedangkan di SDIT Widya Cendekia beliau baru menjadi guru kurang lebih …
pada tahun ….
2

Anda mungkin juga menyukai