Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

DINAMIKA PEMERINTAH DI BANTEN, POLITIK DINASTI DAN


HEGEMONI

Disusun Oleh :

Ramah Nur Intan (2227210111)

Safna Anggraeni (2227200118)

Visualy Seyu Rahmatin (2227210087)

Pendidikan Guru Sekolah asar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pnedidikan

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul “Dinamika Pemerintah di Banten, Politik Dinasti dan Hegemoni.” ini
dapat tersusun hingga selesai dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta salam semoga tetap
tercurah Kepada Nabi kita, Nabi Muhammad SAW, tidak lupa pula saya mengucapkan
terimakasih kepada Ibu Istinganatul Ulwiyah M.Pd, selaku dosen mata kuliah Studi
Kebantenan.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan
kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun dengan teknik
pengetikan, dan juga masih jauh dari kata semprna, walaupun demikian inilah usaha
maksimal kami selaku para penulis usahakan.

Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu pengatahuan dan
diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna memperbaiki kesalahan
sebagaimana mestinya.

Serang, 26 Agustus 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................

DAFTAR ISI .......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................

a. Latar Belakang ........................................................................................................


b. Rumusan Masalah ...................................................................................................
c. Tujuan ......................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................

a. Pengertian Dinamika ...............................................................................................


b. Pengertian Hegemoni ..............................................................................................
c. D...............................................................................................................................
d. Di..............................................................................................................................

BAB III PENUTUP ............................................................................................................

a. Kesimpulan ..............................................................................................................
b. Daftar Pustaka .........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Indonesia kini dikenal sebagai negara demokrasi terbesar ketiga didunia
sesudah India dan Amerika, prestasi itu justru cenderung berbanding terbalik dengan
kualitas tata-kelola politik negara dan pemerintahan yang tidak pernah membaik
secara signifikan. Ketika pemilu-pemilu semakin bebas. Kebobrokan moral para
penyelenggara negara sedikit demi sedikit terungkap pula. Politik transaksional atas
dasar kepentingan sempit dan jangka pendek tetap mendominasi interaksi, kerjasama,
dan persaingan elite politik yang dihasilkan pemilu. Korupsi dan penyalahgunaan
kekuasaan serta manipulasi kepentingan rakyat tetap merajalela.
Hal ini berlaku di banten. Walaupun sistem politik nasional telah bergerak dan
berwajah demokratik, tetapi politik justru berparas sebaliknya. Dengan menggunakan
prosedur dan mekanisme modern, system politik banten diimplementasikan dengan
cara dan kaidah yang tradisional. Ketradisionalan ini berakar pada tujuan yang
mengendap di setiap kepala elit politik banten untuk membangun dinasti politik
diadaerah. Tanpa mengindahkan norma dan aturan yang bersifat kemanusiaan.
Ketidakmampuan berlaku humanis ditambah dengan terbentuknya logika dinasti
politik telah mengantarkan kepolitikan di banten ke dalam sebuah lorong hitam yang
berujung pada terbangunnya moralitas kekuasaan. Kekayaan dan pengaruh melalui
moralitas kekuasaan dapat dengan mudah dimanipulasi demi kepentingan penguasa.

b. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan suatu pokok masalah
yang kemudian disusun dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan dinamika?
2. Apa yang dimaksud dengan hegemoni?
3. Bagaimana dinasti politik di Banten?
4. Jelaskan bagaimana dinamika pemerintah di Banten?
5. Bagaimana respon politik pemuda terhadap hegemoni dinasti politik ?
c. Tujuan
1. Dapat mengatahui arti dinamika.
2. Dapat mengatahui aryi hegemoni.
3. Dapat mengatahui dinamika pemerintah di Banten.
4. Dapat mengatahui respon politik pemuda terhadap hegemoni dan dinasti
politik.
BAB II

PEMBAHASAN

a. Pengertian Dinamika

Dinamika diartikan sebagai gerak, dalam ilmu sosial dinamika merupakan gerak
masyarakat secara terus-menerus yang menimbulkan perubahan dalam tata hidup
masyarakat yang bersangkutan.

b. Pengertian Hegemoni
c. Dinasti Politik Di Banten

Dinasti politik dalam hal ini serupa dengan makna dinasti dalam arti politik tradisional.
Dimana penguasa berupaya meletakan keluarga, saudara dan kerabatnya pada jabatan
strategis dengan tujuan untuk membangun suatu kerajaan politik di dalam pemerintahan.
Upaya ini dilakukan dengan tujuan mereka yang menjadi anggota dinasti politik akan
saling ‘menjaga’ agar kekal dalam kekuasaan (eksekutif, legislative maupun yudikatif),
disamping agar mampu mengendalikan departemen dan dinas sesuai dengan keinginan
dinasti politik yang sedang dibangunnya.

Sistem meritokrasi untuk membangun demokrasi utuh di Indonesia. Meritokrasi


merupakan bentuk sistem politik yang memberikan penghargaan lebih kepada mereka
yang berprestasi atau berkemampuan. Di samping mengedepankan kualitas, kapasitas dan
kecakapan seorang pemimpin, sistem tersebut juga dapat mengikis sistem dinasti
dianggap sebagai suatu bentuk sistem masyarakat yang sangat adil dengan memberikan
tempat kepada mereka yang berprestasi untuk duduk sebagai pemimpin. Kelemahan
hukum di satu sisi dan kebebasan berpolitik yang begitu luas di sisi lain, juga menjadi
celah yang dimanfaatkan dengan amat baik oleh para aktor politik yang memiliki segala
akses untuk meraih uang dan menggapai kekuasaan. Lahirlah kemudian praktik politik
dinasti yang dengan jaringannya yang kuat menjalani politik balas budi, politik uang, dan
politik melanggengkan kekuasaan. Dari situlah lahirlah praktik-praktik politik yang sarat
dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Seperti tertangkapnya Ratu Atut oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ternyata
tidak menghancurkan dinasti politik keluarga Atut di Banten. Keluarga Atut justru
berhasil menang dalam pemilihan kepala daerah tahun 2015 di Kabupaten Serang,
Kabupaten Pandeglang, Kota Tangerang Selatan dan pemilihan gubernur Banten tahun
2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan keluarga Atut dalam
mempertahankan dinasti politik di Banten tidak hanya karena bentuk dan akar dinasti
politik yang kuat, tetapi juga karena strategi politik yang dijalankan oleh keluarga Atut.
Dinasti politik keluarga Atut berbentuk Octopussy Dynasty dengan pemanfaatan jaringan
kuasa yang telah dibangun oleh Tubagus Chasan Sochib, ayah Atut. Penerapan strategi
politik yang baik oleh keluarga Atut juga menjadi penyebab bertahannya dinasti politik
ini. Selain itu, bertahannya dinasti keluarga Atut di Banten ada kaitannya dengan
rendahnya partisipasi politik masyarakat di Banten pada pilkada tahun 2015 dan 2017 di
yang berada di bawah 65%.

d. Bagaimana Dinamika Pemerintah Di Banten

e. Respon Pemuda tentang Hegemoni Dinasti Politik

Anda mungkin juga menyukai