Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH SISTEM POLITIK DI INDONESIA

“Sistem Politik Dinasti Di Indonesia”

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur

DOSEN PENGAMPU:
DR. HARDI PUTRA WIRMAN,

DISUSUN OLEH:
Kelompok 12

ERLIANTO : 1321014
UMAR MULLAH : 1321022

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA (Siyasah)


FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SJECH. M.DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI


BUKITTINGGI

2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadiran Allah SWT, karna telah memberikan Rahmat dan hidayahnya
kepada kita, sehingga Kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan Tepat Waktu. Sholawat
beserta salam semoga senantiasa selalu terlimpahkan dan tercurahkan kepada umat junjungan
kita yakninya Nabi Muhammad SAW. Penulisan Makalah ini Diajukan untuk memenuhi salah
satu tugas Kelompok Mata Kuliah Sistem Politik Di Indonesia, yang di berikan oleh Dosen
Pengampu Bapak DR. HARDI PUTRA WIRMAN,.
Judul dari Makalah yang akan kami bahas adalah "Sistem Politik Dinasti Di Indonesia".
Dalam Pembuatan Makalah ini, Penulis menyadari masih memiliki banyak kekurangan baik
dalam penyusunan kalimat penyajian materi ataupun dari segi pembahasannya. dikarenakan
keterbatasan kemampuan Pemakalah dalam membuatnya. Semoga Makalah ini bermanfaat
bagi pembaca dan terutama bagi Pemakalah.

Bukittinggi, 21 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................. i

DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii


BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... iii

A. LATAR BELAKANG .................................................................................... 1


B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................... 1
C. TUJUAN PENULISAN ................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 1

A. PENGERTIAN POLITIK DINASTI DI INDONESIA ................................. 1


B. FAKTOR-FAKTOR TERBENTUKNYA DINASTI POLITIK ..................... 1
C. IMPLEMENTASI DINASTI POLITIK DI INDONESIA............................. 2
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 4

A. KESIMPULAN .............................................................................................. 4
B. SARAN .......................................................................................................... 4

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Politik dinasti dan dinasti politik merupakan dua hal berbeda. Politik dinasti
adalah proses mobilisasi regenerasi kekuasaan kaum oligarki yang bertujuan untuk
meraih atau melanggengkan kekuasaan. Dinasti politik ialah sistem reproduksi
kekuasaan yang mengandalkan familisme atau hubungan kekerabatan. Dinasti politik
dapat disebut sebagai sistem yang bertentangan dengan demokrasi karena telah
membatasi ruang ligkup demokrasi yang seharusnya membuka peluang dalam
berpolitik seluas-luasnya.Politik berpengaruh sangat dominan dalam perjalanan sebuah
bangsa dan negara. Dinamika politik yang positif dan konstruktif berdampak terhadap
kemajuan bangsa dan negara. Dinamika politik yang negatif dan destruktif menjadikan
suatu bangsa lemah dan mengalami kemunduran. Politik mempengaruhi berbagai hal
dalam kehidupan bernegara, bahkan dapat mengubah tata dan sistem suatu negara.
Sebagaimana dalam pandangan Harold Laswell, politik sebagai studi dalam
mempelajari berbagai ruang lingkup negara, termasuk dalam pembentukan dan
pembagian kekuasaan.
Dinasti politik di Indonesia muncul dan tumbuh berkembang sejak orde lama.
Namun dalam ranah lokal, dinasti politik muncul sejak pertamakali pemilukada
langsung diberlakukan pada tahun 2005 maupun implementasi otonomi daerah tahun
2001. Sebagai wujud demokratisasi lokal pada saat itu berbagai elit politik lokal muncul
untuk mengooptasi kedua proses tersebut, yang kemunculan para elit tersebut dikenal
dengan reorganisasi kekuasaan. Pada masa order baru, pusat membatasi kekuasaan para
elit. Mekanisme yang dilakukan cenderung pada pengangkatan secara langsung. Elit
lokal yang pro dengan Orde Baru mendapat keistimewaan, sedangkan yang kontra bisa
tersingkir di arena politik lokal di daerahnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Politik Dinasti Di Indonesia
2. Apa Faktor Terbentuknya Politik Dinasti
3. Bagaimana Implementasi dari Politik Dinasti Di Indonesia

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pengertian dari Politik Dinasti Di Indonesia
2. Mengetahui Faktor Terbentuknya Politik Dinasti
3. Mengetahui Implementasi Dari Politik Dinasti Di Indonesia

iii
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SISTEM POLITIK DINASTI DI INDONESIA


Menurut Martien Herna, Politik dinasti dan dinasti politik merupakan dua hal
yang berbeda. Politik dinasti merupakan proses regenerasi kekuasaan bagi suatu
kepentingan golongan yang meliputi keluarga elit dengan tujuan untuk mendapatkan
dan mempertahankan sebuah kekuasaan. Sedangkan, dinasti politik ialah sistem
reproduksi kekuasaan yang dilakukan secara primitif sebab mengandalkan darah
keturunan dari beberapa orang.Secara sederhana bahwa politik dinasti merupakan
terjadinya sebuah regenerasi kekuasaan yang lingkupnya kepada keluarga secara turun
– temurun, meskipun pada hakikatnya proses demokratisasi dijalankan dengan
mengadakan pemilihan secara langsung oleh rakyat tetapi kekuatan elit politik lama
sangat kuat apalagi di dukung oleh loyalitas dari pendukung dan sumber kekayaan yang
melimpah sehingga bisa membangun kekuasaan yang berjenjang secara turun temurun
tanpa menghilangkan nilai demokrasi tersebut. Sedangkan dinasti politik secara
sederhanannya merupakan sebab akibat terjadinya politik dinasti tersebut, sebab dinasti
ini muncul ketika orang kekuasaan ialah salah satu kerabatnya atau keluarganya
sehingga memudahkan untuk masuk dalam lingkungan kekuasaan tersebut dengan
menduduki jabatan – jabatan yang strategis melalui rekrutmen yang dilakukan
penguasa.
Terdapat istilah yang mampu mengambarkan mengenai politik kekeluargaan
selain dari politik dinasti, dinasti politik yaitu “politik klan” dalam Haryanto dalam
bukunya bahwa politik klan merupakan sebuah praktik politik yang dijalankan oleh
keluarga dalam upaya untuk memperoleh kekuasaan dengan istilah “oligarki politik”.
Pada umumnya istilah “klan” berarti kelompok/keluarga, suku. dapat diartikan bahwa
politik klan merupakan sebuah istilah yang memberikan gambaran mengenai upaya
politik kekerabatan untuk mencapai kekuasaan tersebut dengan mengacu kepada
jaringan informal dalam bidang ekonomi dan politik mereka bertindak terhadap satu
sama lainnya untuk saling mendukung dan menguatkan solidaritas keluarga. Adapun
Dinasti politik di Indonesia
Dilakukan dengan dua cara: by design dan by accident. Dinasti politik by design
telah terbentuk sejak lama. Secara relasi, jejaring familisme dalam pemerintahan sudah
kuat, sehingga kerabat yang masuk dalam pemerintahan atau terjun dalam kontestasi
politik sudah diatur sedemikian rupa untuk merekayasa keberhasilan tujuannya.
Adapun dinasti politik by accident terjadi dalam situasi suksesi pemerintahan yang
secara tiba-tiba mencalonkan kerabat untuk menggantikannya demi menjaga kekuasaan
informal erhadap penggantinya jika menang dalam kontestasi politik.
B. FAKTOR TERBENTUKNYA POLITIK DINASTI
Terdapat beberapa hal yang mendasari terbentuknya dinasti politik, diantaranya:
pertama, mecetnya kaderisasi partai politik dalam merekrut calon/kandidat politik yang
berkapasitas dan berkualitas, sehingga partai politik bersikap pragmatisme dengan
mengusung calon yang berasal dari keluarga pejabat yang sedang menduduki
pemerintahan; kedua, konteks masyarakat yang menjaga status quo, khususnya di

1
tingkat daerah, yang menginginkan kepala daerah untuk berkuasa dengan cara
mendorong kerabat atau orang yang dekat dengan kepala daerah untuk menggantikan
incumbent.
Kedua faktor umum tersebut adalah awal dari munculnya sikap pro dan kontra
terhadap berkembangnya fenomena dinasti politik di Indonesia. Pihak yang kontra
terhadap dinasti politik menginginkan adanya pembatasan terhadap sanak saudara elit
yang sedang menjabat untuk diikutsertakan dalam kontestasi politik. Sedangkan pihak
yang pro terhadap dinasti politik berpandangan bahwa tidak perlu ada pembatasan
dalam pencalonan, melainkan sistem perkaderan partai politik saja yang perlu untuk
diperbaiki dan dibenahi. Munculnya sikap pro dan kontra masyarakat terhadap
berkembangnya dinasti politik tidak terlepas dari kaitannya dengan budaya politik yang
berkembang di masyarakat. Dari segi penerimaan publik ataupun pembangunan rezim,
budaya politik erat kaitannya dengan preferensi kekuasaan yang dibangun. 1

C. IMPLEMENTASI DARI POLITIK DINASTI DI IINDONESIA


Dinasti politik di Indonesia muncul dan tumbuh berkembang sejak orde lama.
Namun dalam ranah lokal, dinasti politik muncul sejak pertama kali pemilukada
langsung diberlakukan pada tahun 2005 maupun implementasi otonomi daerah tahun
2001. Sebagai wujud demokratisasi lokal pada saat itu berbagai elit politik lokal muncul
untuk mengooptasi kedua proses tersebut, yang kemunculan para elit tersebut dikenal
dengan reorganisasi kekuasaan. Pada masa order baru, pusat membatasi kekuasaan para
elit. Mekanisme yang dilakukan cenderung pada pengangkatan secara langsung. Elit
lokal yang pro dengan Orde Baru mendapat keistimewaan, sedangkan yang kontra bisa
tersingkir di arena politik lokal di daerahnya.
Munculnya Dinasti politik di Indonesia Sejak orde lama orde lama, yakni dalam
keluarga presiden pertama Indonesia, Soekarno. Keturunan Soekarno meneruskan
profesinya sebagai politisi: Megawati Soekarnoputri, Sukmawati, dan Guruh Soekarno.
Fenomena dinasti politik juga terlihat dalam keluaraga Gusdur (KH. Abdurrahman
Wahid), yakni terjunnya saudara-saudara kandungnya, juga anak kandungnya ke dalam
dunia politik. Begitu juga Megawati Soekarnoputri yang terlihat ada gejala dinasti
politik dengan terlibat aktifnya Puan Maharani dalam perpolitikan di Indonesia hingga
akhirnya menjadi ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Pada
keluarga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun demikian. Agus Harimurti
Yudhoyono (AHY), Eddie Baskoro, Hartanto Edhie Wibowo, Agus Hermanto, Sartono
Hutomo, Dwi Astuti Wulandari, dan Agung Budi Santosa merupakan sederatan
keluarga SBY yang terjun dalam perpolitikan di Indonesia.Familisme Berorientasi
sebagai budaya politik merupakan ketergantungan terlalu besar terhadap ikatan

1Djoni Gunanto.. “TINJAUAN KRITIS POLITIK DINASTI DI INDONESIA”, (Penerbit


Program Studi Ilmu Politik FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta),Vol 8,No. 2. 2020.Hal
180-182

2
keluarga, yang melahirkan kebiasaan menempatkan keluarga dan ikatan kekerabatan
pada kedudukan yang lebih tinggi daripada kewajiban sosial lainnya. 2
Familisme juga dapat dipahami sebagai new social order, yaitu dorongan
psikologis bagi seseorang untuk mampu berkarir dalam dua ranah sekaligus: ranah
publik sebagai birokrat dan ranah privat sebagai korporat-swasta. Pada kasus Eropa
pertengahan menujukkan bahwa individualisme sesorang lemah dalam ekspresi
berpolitik jika tidak melibatkan kerabat di dalamnya. Ekspresi berpolitik sebenarnya
bukan berorientasi mengejar kekuasaan, tetapi untuk menjaga artikulasi ide-ide dalam
membangun masarakat. Melalui jejaring familisme itulah ide-ide tersebut akan terjaga
dan terealisasi melalui kerabat-kerabat lainnya yang terjun dalam dunia
politik.Kemudian mengenai Praktek sistem ini figur yang tampil sebagai calon kepala
daerah sudah lebih dikenal masyarakat dan sudah menjalani pendidikan politik di dalam
keluarganya, sehinggasudah memiliki modal politik. Figur dari politik dinasti, menurut
dia, sudah memiliki rekam jejak politik yang panjang sesuai dengan perjalanan
keluarganya.3

2 Ibid,Hal 184
3
https://news.republika.co.id/berita/mqfsyn/ini-sisi-positif-politik-dinasti

3
BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan
Politik dinasti di Indonesia tumbuh berkembang sejak era orde lama, orde baru,
hingga era reformasi. Politik dinasti terjadi pada level nasional dan daerah. Politik
dinasti di Indonesia dipandang sebagai penyakit dalam demokrasi karena mencederai
makna demokrasi yang mengandung makna kebebasan khususnya dalam proses
pencalonan dalam kontestasi politik. Sehingga dengan adanya fenomena politik dinasti
justru membatasi kebebasan terhadap masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam
pencalonan, karena calon yang memiliki hubungan kekeluargaan dengan elit yang
masih menjabat akan lebih mudah untuk mendapatkan kemenangan karena memiliki
sumberdaya finansial yang lebih kuat, memiliki popularitas, serta mudah memobilisasi
massa.
Politik dinasti sejatinya bisa diterima dan tidak dipersoalkan selama dalam
pelaksanaan sistem perekrutan dan pemilihan calon dalam kontestasi politik di
Indonesia berjalan secara adil dan profesional. Namun, di Indonesia ditentang karena
politik dinasti didasarkan pada asas kekerabatan, bukan atas dasar kapasitas dan
kualitas yang dimiliki oleh calon. Sehingga hal itu dapat menjadi acaman terhadap
keberlangsungan pemerintahan dalam jangka menengah dan jangka panjang. Oleh
karenanya, penentuan calon atau kandidat dalam kontestasi politik di Indonesia harus
didasarkan pada sistem meritokrasi, yakni memberikan hak lebih kepada siapapun yang
memiliki prestasi dan track record yang baik untuk menduduki kursi-kursi strategis
dalam pemerintahan.
B. Saran
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari tulisan
maupun bahasan yang kami sajikan, oleh karena itu mohon di berikan sarannya agar
kami bisa membuat makalah lebih baik lagi, dan semoga makalah ini bisa bermanfaat
bagi kita semua, dan menjadi wawasan kita dalam memahami Sistem Politik Di
Indonesia.

4
DAFTAR PUSTAKA
https://news.republika.co.id/berita/mqfsyn/ini-sisi-positif-politik-dinasti

Gunanto,Djoni.2020. “TINJAUAN KRITIS POLITIK DINASTI DI INDONESIA”, (Penerbit


Program Studi Ilmu Politik FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta),Vol 8,No. 2,Hal 177-
191

Anda mungkin juga menyukai