Anda di halaman 1dari 19

POLITIK DINASTI KABUPATEN LANGKAT

(Studi Kasus : Tindak Pidana Korupsi Mantan Bupati Langkat Terbit

Rencana PA)

Dosen Pengampu : Sulasnawan,,S.H.,M.H.

Mata Kuliah : Studi Korupsi

Disusun Oleh :

Nama : Santa Permatanta

NPM : 2010103010080

Prodi : Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS SYIAH KUALA
TA 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

menganugerahkan banyak nikmat sehingga saya dapat menyusun tugas makalah yang berjudul

"Politik Dinasti Kabupaten Langkat (Studi Kasus : Tindak Pidana Korupsi Mantan Bupati

Langkat Terbit Rencana PA)”.

Adapun makalah ini saya susun guna untuk memenuhi tugas dengan mata kuliah studi

kasus, sehingga saya tak lupa juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak

Sulasnawan,,S.H.,M.H. selaku dosen pengampu pada mata kuliah Studi Korupsi.

Dalam penyusunan makalah ini tentu saya sebagai penulis menyadari betapa banyaknya

kesalahan yang saya perbuat, sehingga saya selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan

saran yang membangun dari pembaca.

Akhir kata saya berharap semoga makalah yang telah saya susun ini dapat memberikan

manfaat untuk saya secara pribadi,teman-teman sekelas bahkan untuk masyarakat umum.

Banda Aceh, 03 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI .........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 5
2.1 Perspektif Teori............................................................................................ 5
2.1.1 Teori Dinasti Politik .............................................................................. 5
2.2.2 Teori GONE Jack Bologne .................................................................... 8
2.2 Kronologis Kasus Korupsi ........................................................................... 9
2.2.1 Proses Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Mantan Bupati
Langkat Serta Siapa Saja Yang Terlibat……………………………...……10
2.2.2 Keputusan Pengadilan Terhadap Kasus Tindak Pidana Korupsi
YangDilakukan Mantan Bupati Langkat ...................................................... 12
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 14
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 14
3.2 Saran .......................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Politik dinasti merupakan suatu proses regenerasi kekuasaan bagi kepentingan golongan

elit politik yang bertujuan untuk mempertahankan kekuasaan dengan cara menempatkan

keluarga atau kerabatnya pada posisi tertentu dalam bidang pemerintahan. Menurut buku

dengan judul Fenomena Politik Pemerintahan Desa : Politik dinasti merupakan sekumpulan

orang atau elit penguasa yang masih memiliki hubungan keluarga dekat yang saling

mendukung dan secara bergantian menduduki kekuasaan melalui pemilihan pada periode

masing-masing.

Menurut Leo Agustino politik dinasti adalah “kerajaan politik” dimana elit politik

menempatkan keluarga, saudara, dan kerabatnya di beberapa posisi penting pemerintahan baik

lokal ataupun nasional, atau bisa dikatakan membentuk strategi semacam jaringan kerajaan

yang terstruktur dan sistematis. Proses pergantian pimpinan merupakan sebuah pertarungan

politik yang sangat menyerap beragam energi. Pada sebuah pergantian kepemimpinan di negeri

ini, pertarungan bukan semata pada seorang pemimpin yang akan memimpin organisasi, namun

lebih dari itu, ruang pertarungan berada pada pertempuran ideologi. Begitu kuatnya

pertarungan, terkadang mengundang kedatangan para pendahulu organisasi. Entah apa yang

mereka cari, bisa jadi untuk melanggengkan kekuasaan, ataupun untuk menguji nyali dan sisa

remah-remah intervensi yang dimiliki ataupun merupakan sebuah upaya memperpanjang

benang keturunan.

Menganut pada sistem kepemimpinan di Indonesia yang pada umumnya memiliki sistem

kepemimpinan kesukuan, maka tidak lah menjadi hal yang aneh adanya sistem politik dinasti.

Sejarah Indonesia meninggalkan sistem dinasti pada kelompok ataupun golongan tertentu.

1
Sebagai salah satu contoh, suku suku di Indonesia memiliki sistem kepemimpinan dinasti,

dimana pucuk pimpinan akan di miliki ataupun ditempati berdasarkan garis keturunan

(regenerasi politik berdasarkan ikatan genealogis). Salah satunya politik dinasti ini dapat dilihat

pada kabupaten Langkat di Sumatera Utara, dimana pada tahun 2019 Terbit Rencana terpilih

sebagai bupati langkat periode 2019-2024, Sribana Br Bangun merupakan saudara perempuan

kandung bupati langkat periode 2019-2024 sebagai Ketua DPRA Langkat, Tiorita Br Surbakti

merupakan istri sah bupati langkat periode 2019-2024 sebagai Kepala Puskemas Kuala dan

merangkap jabatan saat ini sebagai aklamasi pimpinan Golkar Langkat serta Iskandar PA

merupakan saudara laki-laki kandung bupati langkat periode 2019-2024, dan beberapa pihak

lain yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan mantan bupati periode 2019-2024 ini.

Namun perlu diketahui bahwasanya politik dinasti tentu saja memiliki unsur positif maupun

negatif, politik disnati di Indonesia dinilai pengamat politik Muhammad Qodari tidak

seluruhnya bercitra negatif. Menurutnya, ada aspek positif dari politik disnati. Ia menjelaska,

aspek positif politik dinasti, antara lain, figur yang tampil sebagai calon kepala daerah sudah

lebih dikenal masyarakat dan sudah menjalani pendidikan politik di dalam keluarganya,

sehinggasudah memiliki modal politik. Figur dari politik dinasti, menurut dia, sudah memiliki

rekam jejak politik yang panjang sesuai dengan perjalanan keluarganya.

Sedangkan aspek negatifnya, menurut Qodari, sistem politik di daerah cenderung masih

tertutup sehingga menyuburkan tumbuhnya politik dinasti. Figur dari politik dinasti yang

menduduki jabatan sebagai kepala daerah juga rawan melakukan penyimpangan jabatan.

"Politik dinasti juga rawan terhadap pelanggaran meritokrasi. Misalnya, dalam daftar caleg,

ada anggota keluarga politik dinasti yang bisa menggeser nomor urut caleg utama," katanya.

Namun tampaknya pada kasus di kabupaten Langkat di Sumatera Utara ini mengambil

dampak dari politik dinasti, yang dapat dilihat dari kasus operasi tangkap tangan (ott) yang

2
dilakukan mantan bupati Langkat Terbit Rencana Pa, yang melibatkan Iskandar PA yang tidak

lain adalah saudara laki-laki Terbit Rencana Pa yang kerap kali disapa cana ini.

Menurut Mohtar Mas'oed, mendefenisikan Tindak Pidana Korupsi sebagai perilaku yang

menyimpang dari kewajiban formal suatu jabatan publik karena kehendak untuk memperoleh

keuntungan ekonomis atau status bagi diri sendiri, keluarga dekat atau klik. Sedangkan Definisi

lainnya dari korupsi disampaikan World Bank pada tahun 2000, yaitu “korupsi adalah

penyalahgunaan kekuasaan publik untuk keuntungan pribadi". Lalu menurut Subekti dan

Tjitrosoedibio dalam kamus hukum, yang dimaksud corruptie adalah korupsi, perbuatan

curang, perbuatan curang, tindak pidana yang merugikan keuangan negara (Subekti dan

Tjitrosoedibio: 1973).

Adapun dalam perspektif hukum, definisi korupsi secara gamblang telah dijelaskan dalam

13 buah Pasal dalam UU No. 31 Tahun 1999 yang telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001

tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Berdasarkan pasal-pasal tersebut, korupsi

dirumuskan kedalam 30 bentuk/jenis tindak pidana korupsi. Pasalpasal tersebut menerangkan

secara terperinci mengenai perbuatan yang bias dikenakan sanksi pidana karena korupsi.

Ketigapuluh bentuk/jenis tindak pidana korupsi tersebut pada dasarnya dapat dikelompokkan

sebagai, yakni (1) Kerugian keuangan Negara, (2) Suap-menyuap, (3) Penggelapan dalam

jabatan, (4)Pemerasan, (5) Perbuatan curang, (6) Benturan kepentingan dalam pengadaa, dan

(7)Gratifikasi.

Maka dengan adanya kasus tersebut menarik rasanya untuk meneliti bagaimana proses

terjadinya tindak pindana korupsi yang dilakukan oleh Terbit Rencana PA, proses pengadilan

yang diberlakukan serta siapa saja yang terbit pada tindak pidana korupsi yang menjerat mantan

bupati Langkat ini. Oleh karena maka pada penelitian ini akan menjawab pertanyaan pada

3
proses seluruh tindakan yang berikatan pada kasus tindak pidana korupsi yang dilakukan

mantan bupati Langkat Terbit Rencana PA.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana proses tindak pidana korupsi yang dilakukan mantan bupati Langkat serta

siapa saja yang terlibat?

1.2.2 Bagaimana akhir keputusan pengadilan terhadap kasus tindak pidana korupsi yang

dilakukan mantan bupati Langkat?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Memahami proses tindak pidana korupsi yang dilakukan mantan bupati Langkat serta

siapa saja yang terlibat.

1.3.2 Mengetahui akhir keputusan pengadilan terhadap kasus tindak pidana korupsi yang

dilakukan mantan bupati Langkat.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perspektif Teori

Perspektif teori yang menjelaskan landasan teori yang akan digunakan dalam

mengalisis masalah penelitian. Teori-teori yang dipakai diharapkan mampu menjawab

masalah penelitian secara tuntas. Sesuai judul yang akan diteliti yaitu "Politik Dinasti

Kabupaten Langkat (Studi Kasus : Tindak Pidana Korupsi Mantan Bupati Langkat Terbit

Rencana PA)”.

2.1.1 Teori Dinasti Politik

Menurut Nurmansyah (2016) Dinasti adalah sebuah kekuasaan yang primitive

dengan sistem reproduksi karena hanya mewariskan dan mengandalkan darah

keturunanya saja. pengertian dinasti politik yaitu proses mengarahkan dalam rangka

untuk meregenerasikan kekuasan untuk kepentingan golongan tertentu untuk

mendapatkan kekuasaan disuatu negara. Politik dinasti yaitu fenomena yang terjadi di

dalam politik dengan ditandai munculnya calon politik dari lingkungan

keluargapemerintahan atau kepala daerah yang masih berkuasa. Adapun beberapa hal

berikut ini berkaitan dengan dinasti politik, yakni :

a. Kekuasaan

Kekuasaan adalah suatu wewenang yang dimiliki dan dajalankan oleh

seseorang atau bisa juga dijalankan oleh sekolompok orang. Kekuasaan ini

dapat meliputi beberapa bidang diantaranya, bidang pemerintahan, politik,

ekonomi dan sebagainya. Oleh karena itu kekuasaan bisa dikatakan sebagai

5
hak untuk berkuasa baik dalam bidang pemerintahan, politik, ekonomi dan

lainnya.

Menurut Michael Foucault kekuasaan adalah suatu dimensi dari relasi

yang artiya kekuasaan ada ketika menjalin hubungan relasi, dan dapat juga

dikatan dimana ada relasi disana pasti terdapat kekuasaan. Konsep

kekuasaan Michael Foucault tidak dipahami dalam suatu hubungan

kepemilikan properti atau perolehan sebagai hak istimewa, oleh sekelompok

kecil masyarakat yang terancam punah (Mudhoffir, 2013).

Menurut Gaetano Mosca, distribusi kekuasaan politik dalam masyarakat

muncul dua kelas rakyat, dimana kelas yang pertama adalah kelas yang

berkuasa dan kelas yang kedua adalah kelas yang di kuasai. Kelas pertama

jumlahnya selalu lebih sedikit dari jumlah kelas yang ke dua. Kelas yang

pertama menjalankan fungsi politik, monopoli kekuasaan serta menikmati

hasil dari apa yang dijalankannya melalui kekuasaan. Sedangkan kelas yang

kedua dikendalikan oleh kelas yang pertama, melalui cara yang sedikit

banyak bersifat sah, terkadang bersifat sewenang-wenang dan keras (dalam

Jumrah, 2018).

b. Modal

Modal merupakan salah satu kekuasaan simbolik dalam

memperlihatkan atau menunjukan berbagai hal dengan sangat-sangat baik

sehingga mebuat banyak orang percaya. Dalam penulisan penelitian ini

menggunakan teori modal dari Pierre Bourdieu. Ada beberapa teori modal

yang dikembangkan oleh Pierre Bourdieu. Diantaranya, ada modal politik

yakni terdapat adanya kepemilikan jabatan politik, adanya perolehan

6
dukungan dari partai politik tertentu, serta adanya sukses yang solid. Lalu

ada modal sosial yaitu, adanya kepercayaan penuh dari masyarakat, adanya

interaksi sosial yang dilakukan, serta adanya jaringan yang mendukung.

Ada modal ekonomi bisa berupa dana pribadi atau bisa berupa dana dari

donator. Serta yang terakhir ada modal simbolik yakni hasil transformasi

modal sosial, kultur dan ekonomi dalam bentuk baru yang memiliki

kekuatan yang besar. (Dwiningrum, 2014; Jumrah, 2018; Listiani et al.,

2013).

c. Kekerabatan

Schneider berpendapat mengenai kekerabatan tidak dilihat dari sebuah

sisi fungsional akan tetapi dari sisi simbolis yaitu simbol budaya. Banginya

teori kinship atau sistem kekerabatan berdasarkan geneologis atau hubungan

darah atau keluarga merubapkan bagian dari etnosentrik yang dibangun oleh

orang eropa dan amerika utara secara kebudayaan. Yang merupakan sebuah

proyeksi obsesi kultural mereka. Seperti konsep keluarga seorang ayah,

seorang ibu dan anak tidak bersifat universal oleh karena itu ia

menggunakan konsep kekerabatan ini adalah sebagai konsep dekonstruksi

tentang teori sistem kekerabatan.

d. Local Strongman (orang kuat lokal)

Migdal menyebut orang kuat lokal dengan local strongman. Ia

menjelaskan secara konsep didefinisikan sebagai kekuatan informal

berupa tuan tanah, penguasa, kepala suku, bos petani yang kaya,

pemimpin sebuah golongongan dan lain sebanginya, mereka berusah

mengontrol monopoli atas masyarakat didaerah dan wilayah tersebut

7
dengan jejaring yang telah mereka bangun. Artinya dalam hal ini local

strongman adalah merupakan sebuah konsekuensi yang secara langsung

dari adanya posisi negara yang lemah.

Otonomi yang dimiliki oleh masyarakat diatur oleh para

pemimpin lokal yang ada, mereka inilah yang pada akhirnya menjadi

penentu. Local strongman akan menjalankan berbagai strategi untuk

tetap bias bertahan hidup dalam sebuah lingkar politik yang ada dalam

masyarakat.

e. Lokal Bossisme (bos lokal)

Menurut Sidel, local bossisme adalah mereka yang berperan

sebagai predatory broker politics didalam sebuah daerah teritorial yang

tertentu.mereka merupakan para calon kekuasaan yang memiliki

kontrol monopolitas kekerasan serta ekonomi dan intimidasi dalam

sebuah wilayah atau daerah (Muhlis, 2021). Pola kerja bos lokal

senantiasa berada dibawah kontrol dan kordinasi komando negara atau

beroperasi dibawah bayang- bayang kepentingan oleh rezim lokal

melalui elit lokal, seperti birokrat, bos partai, militer dan agamawan.

2.2.2 Teori GONE Jack Bologne

Teori Gone merupakan teori yang dikemukakan oleh Bologna pada

tahun 1999. Dalam teori ini terdapat empat faktor yang mendorong terjadinya

fraud, yaitu:

a. Greed (keserakahan), berkaitan dengan keserakahan potensial. Terkait

keserakahan dan kerakusan para pelaku korupsi. Koruptor adalah orang yan

tidak puas akan keadaan dirinya.

8
b. Opportunity (Kesempatan), berkaitan dengan keadaan dalam organisasi

yang terbuka sehingga dapat membuka kesempatan untuk melakukan

kecurangan.

c. Need (Kebutuhan), adalah suatu tuntutan kebutuhan individu yang harus

terpenuhi. Hal ini merupakan indikasi dari sikap mental yang tidak pernah

merasa cukup, selalu sarat dengan kebutuhan yang tidak pernah usai

d. Exposure (Pengungkapan), adalah berkaitan dengan kemungkinan

diungkap-kannya serta sanksi hukum yang menjerat. Hukuman yang dijatuhkan

kepada para pelaku korupsi yang tidak memberi efek jera pelaku maupun orang

lain.

Menurut teori Gone kecurangan dapat terjadi dikarenakan adanya

keserakahan didalam kekuasaan, adanya peluang untuk melakukan kecurangan,

serta karena dihimpit oleh tuntutan hidup, baik berupa tuntutan primer seperti

keluarga individu, maupun karena gengsi.

2.2 Kronologis Kasus Korupsi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kronologi didefinisikan sebagai urutan

waktu dari berbagai kejadian atau peristiwa. Kronologi dalam lingkup sejarah bisa diartikan

sebagai penentuan urutan waktu suatu kejadian di masa lampau. Berikut ini adalah pemaparan

dari kronologis dari judul penelitian makalah “Politik Dinasti Kabupaten Langkat (Studi

Kasus : Tindak Pidana Korupsi Mantan Bupati Langkat Terbit Rencana PA)”.

9
2.2.1 Proses Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Mantan Bupati Langkat

Serta Siapa Saja Yang Terlibat

Terkait tindak pidana korupsi berupa penerimaan hadiah atau janji oleh

penyelenggara negara atau yang mewakil terkait dengan kegiatan pekerjaan

pengadaan barang dan jasa tahun 2020-2022 di Kabupaten Langkat, Sumatera

Utara.

Kronologis OTT ini bermula sejak Selasa, 18 Januari 2022 di Kabupaten

Langkat, Sumatera Utara saat KPK mendapat informasi dari masyarakat terkait

adanya dugaan penerimaan sejumlah uang oleh Penyelenggara Negara atau

yang mewakilinya dimana diduga telah ada komunikasi dan kesepakatan

sebelumnya yang akan diberikan oleh MR. Kemudian, Tim KPK segera

bergerak dan mengikuti beberapa pihak diantaranya MR yang melakukan

penarikan sejumlah uang disalah satu Bank Daerah sedangkan MSA, SC dan IS

sebagai perwakilan Iskandar Pa dan Terbit Rencana Pa menunggu di salah satu

kedai kopi.

KPK mengumumkan konstruksi perkara, diduga telah terjadi sekitar

tahun 2020 hingga saat ini, Terbit Rencana Pa (cana) selaku Bupati Langkat

periode 2019-2024 bersama dengan Iskandar Pa yang adalah saudara kandung

dari Cana diduga melakukan pengaturan dalam pelaksanaan paket proyek

pekerjaan infrastruktur di Kabupaten Langkat. Dalam melakukan pengaturan

ini, cana memerintahkan SJ selaku Plt Kadis PUPR Kabupaten Langkat dan SH

selaku Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa untuk berkoordinasi aktif

dengan Iskandar sebagai representasi Cana terkait dengan pemilihan pihak

10
rekanan mana saja yang akan ditunjuk sebagai pemenang paket pekerjaan

proyek di Dinas PUPR dan Dinas Pendidikan.

Agar bisa menjadi pemenang paket proyek pekerjaan, diduga ada

permintaan persentase fee oleh Cana melalui Iskandar dengan nilai persentase

15 persen dari nilai proyek untuk paket pekerjaan melalui tahapan lelang dan

nilai persentase 16,5 persen dari nilai proyek untuk paket penunjukkan

langsung. Selanjutnya salah satu rekanan yang dipilih dan dimenangkan untuk

mengerjakan proyek pada 2 dinas tersebut adalah MR dengan menggunakan

beberapa bendera perusahaan dan untuk total nilai paket proyek yang dikerjakan

sebesar Rp4,3 Miliar.

Selain dikerjakan oleh pihak rekanan, ada juga beberapa proyek yang

dikerjakan oleh Cana melalui perusahaan milik Iskandar. Pemberian fee oleh

MR diduga dilakukan secara tunai dengan jumlah sekitar Rp786 juta yang

diterima melalui perantaraan MSA, SC dan IS untuk kemudian diberikan

kepada Iskandar dan diteruskan lagi kepada Cana . Diduga dalam penerimaan

sampai dengan pengelolaan uang-uang fee dari berbagai proyek di Kabupaten

Langkat, Cana menggunakan orangorang kepercayaannya yaitu Iskandar, MSA,

SC dan Tsk IS. Diduga pula, ada banyak penerimaan-penerimaan lain oleh

Cana melalui Iskandar dari berbagai rekanan dan hal ini akan didalami lebih

lanjut oleh Tim Penyidik.

Delapan orang tersebut antara lain TRP (Terbit Rencana Perangin

Angin) sebagai Bupati Kabupaten Langkat Periode 2019-2024; SJ (Sujarno)

sebagai Plt Kadis PUPR Kabupaten Langkat; DT (Deni Turio) sebagai Kabid

Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Langkat; SH (Suhardi) sebagai Kepala

11
Bagian Pengadaan Barang dan Jasa; MSA (Marcos Surya Abdi) selaku Swasta

/ Kontraktor; SC (Shuhanda Citra) selaku Swasta / Kontraktor; MR (Muara

Perangin-angin) selaku Swasta / Kontraktor; IS (Isfi Syahfitra) selaku Swasta /

Kontraktor.

2.2.2 Keputusan Pengadilan Terhadap Kasus Tindak Pidana Korupsi YangDilakukan

Mantan Bupati Langkat

Tersangka Terbit Rencana Pa, Iskandar Pa, Marcos Surya Abdi,

Shuhanda Citra dan Isfi Syahfitra selaku penerima disangkakan melanggar

Pasal 12 huruf (a) atau Pasal 12 huruf (b) atau Pasal 11 Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang

Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal

55 ayat (1) ke 1 KUHP Jo Pasal 65 ayat (1) KUHP.

Pada Rabu, 19 Oktober 2022 Ketua Majelis Hakim Pengadilan Tindak

Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat Djuyamto menyatakan, Terbit terbukti

bersalah telah melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana diatur Pasal 12

huruf b Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi. “Menjatuhkan pidana kepada terdakwa I, Terbit

Rencana Perangin Angin dengan pidana penjara selama 9 tahun dan denda

sejumlah Rp 300 juta subsider pidana kurungan pengganti selama 5 bulan

kurungan," kata Djuyamto membacakan amar putusannya.

Dalam sidang hari ini, Majelis Hakim juga menjatuhkan vonis terhadap

orang kepercayaan Terbit, Marcos Surya Abdi dengan hukuman 7 tahun enam

12
bulan penjara dan denda Rp 300 juta subsider 5 bulan kurungan. Kemudian,

Hakim menjatuhkan vonis 5 tahun penjara kepada orang kepercayaan Terbit

lainnya, Shuhandra dan Isfi Syafitradan denda Rp 250 juta subsider 3 bulan

kurungan.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Politik dinasti adalah sebuah pemerintah yang dimana terdapat kepemimpinan yang

bersifat kekerabatan, dimana dapat dilihat bahwasanya kekuasaan yang secara turun temurun

dilakukan dalam kelompok keluarga yang masih terikat dengan hubungan darah tujuannya

untuk mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan. Sama halnya dengan hal lain,politik

dianasti ini tentu memiliki dampak positif maupun negatif, sayangnya pada politik dinasti ini

lebih mencenderungkan sisi negatifnya dikarenakan terdapat kekuasaan atas sebuah system

pemerintah yang saling mengontrol satu sama lain yang berkaitan saudara.

Dampak negatif ini dapat dilihat pada kasus OTT yang dilakukan mantan bupati

Langkat Terbit Rencana Pa yang dimana pada kasusnya ini melibatkan Iskandar Pa selaku

kepala desa serta merupakan saudara laki-laki dari mantan bupati Langkat Terbit Rencana.

Pada kasus ini tentu dapat menjadikan tolak ukur sebelum melakukan tindakan, namun

karena besarnya peluang dalam melakukan KKN ( Korupsi,Kolusi dan Nepotisme) menjadi

faktor utama bagi pelaku untuk melakukan tindak pidana korupsi dan tindakan merugikan

Negara lainnya.

3.2 Saran

Setelah mempelajari serta meneliti judul makalah yaitu "Politik Dinasti Kabupaten

Langkat (Studi Kasus : Tindak Pidana Korupsi Mantan Bupati Langkat Terbit Rencana PA)”,

maka dari itu penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut ini, :

1. Untuk masyarakat luas, politik dinasti banyak menimbulkan hal-hal yang memicu pada

hal-hal negatif sepereti KKN (Korupsi,Kolusi dan Nepotisme) sehingga masyarakat

14
harus lebih memahami kepemimpinan yang benar dalam pemerintahan sehingga dapat

mengurangi terjadinya hal negatif yang terdapat pada politik dinasti tersebut.

2. Untuk khusus masyarakat kabupaten Langkat, setelah ini harus mampu untuk menyortir

setiap penjabat yang bentar agar tidak terjadi kasus seperti dalam makalah ini yang

tentunya akan sangat merugikan masyarakat itu sendiri.

3. Untuk pemerintah, harus memeberikan peraturan perundang-undangan pemberantasan

korupsi yang jelas dengan sanksi yang dapat menimbulkan kejeraan serta proses

peradilan yang cepat dan transparan yang diharapkan memberikan efek yang jera serta

membuat para pelaku berpikir dua kali untuk melakukan KKN.

15
DAFTAR PUSTAKA

a. Buku

Agustino, Leo. 2009. Pilkada dan Dinamika Politik Lokal. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Bourdieu, Piere. (1986). The Forms Of Capital in J. Richardson (ed.) Handbook
of Theory and Research for the Sosiology of Education. New York:
Grenwood, 241-258.
Gustomy, Mashuri. 2013. Politik Pemerintahan Desa di Indonesia. Yogyakarta:
Polgov.
b. Jurnal

Dal Bó, E., Dal Bó, P., & Snyder, J. (2009). Political dynasties. The Review of
Economic Studies, 76(1), 115-142.

c Artiel Media/Koran Online

Rizki, Januar. 20 Januari 2022. Hukum Online. Kronologi OTT Hingga Penetapan
Tersangka Bupati Langkat Oleh KPK.
https://www.hukumonline.com/berita/a/ott-bupati-langkat
lt61e8de60cb0ad/?page=3.

Yossi Nurmansyah, ST. (2016) Kekuasaan Dinasti Politik. Online Tersedia :


https://babel.bawaslu.go.id/kekuasaan-dinasti-politik/ [ Diakses 8 Oktober
2019]

d. Undangan-undang

Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 Tentang


Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

16

Anda mungkin juga menyukai