Anda di halaman 1dari 14

HAK DAN KEWAJIBAN WNI DALAM PENERAPAN SISTEM POLITIK

DEMOKRASI PANCASILA

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Pendidikan Pancasila
Yang diampu oleh Ibu Desinta Dwi Rapita, S. Pd., SH., MH

Disusun Oleh :

Armillulla Silarachman 190251648810


Noval Yuriansyah 190521648905
Ovyta Anggraeny 190521629109
Redy Apriyanto 190521648822
Rohmatul Mufida 190513631648
Titah Paradewi 190521648805
Yosi Adi Saputra 190511630867

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


MARET 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Hak dan Kewajiban
WNI dalam Penerapan Sistem Politik Demokrasi Pancasila” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang hak dan kewajiban WNI bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Pada makalah ini
diuraikan mengenai hak dan kewajiban WNI serta sistem politik demokrasi pancasila.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Helmi Desinta Dwi Rapita, selaku
dosen Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis juga menyadari,
makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 3 Maret
2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1 Peranan WNI Dalam Sistem Politik Demokrasi Pancasila....................................................3
2.2 Hak yang Dimiliki WNI Dalam Sistem Politik Demokrasi Pancasila...................................3
2.3 Kewajiban WNI Dalam Penerapan Sistem Politik Demokrasi Pancasila.............................5
BAB III PENUTUP..................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................8
3.2 Saran...........................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah hak dan Kewajiban masih menjadi persoalan utama yang paling mendasar
hubungan antara negara dan warga negaranya. Baik negara, maupun warga negara sama-
sama memiliki hak dan kewajibannya. Haka asasi banyak didefinisikan dalam literatur
sebagai hak asasi dasar yang dibawa manusia sejak sesorang lahir sebagai anugerah dari
Tuhan Yang Maha Kuasa. Definisi tersebut kurang tepat, akan lebih tepat dikatakan bahwa
hak asasi melekat pada diri manusia sejak proses terjadinya manusia.
Hak dan kewajiban warga negara pada dasarnya sangat melekat dalam kehidupan
sehari-hari. Hampir segala aktivitas yang dilakukan berkaitan erat dengan hak dan kewajiban.
Karena setiap orang dalam kehidupannya memiliki hak dan kewajibannya masing-masing.
Hak dan kewajiban tersebut menjadi pegangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pentingnya kita sebagai warga negara harus memiki kesadaran akan hak dan kewajiban,
seseorang yang lalai dan tidak menyadari akan haknya, maka akan membuka peluang bagi
pihak lain untuk menyimpangkannya. Demikian pula kelalaian dan ketidaksadaran seseorang
akan kewajibannya, maka akan membuat hak yang semestinya didapatkan orang lain menjadi
dilanggar atau diabaikan. Warga negara yang berpartisipasi dalam mewujudkan cita cita
nasional dan tujuan bernegara senantiasa harus diwarnai pancasila sebagai falsafah bangsa,
ideologi nasional dan dasar negara.
Untuk itu, diperlukan upaya untuk memahami dan mengidentifikasi karakteristik
warga negara yang demokratis yang sejalan dengan demokrasi pancasila. Demokrasi
pancasila merupakan suatu sistem pemerintahan dimana rakyatlah yang memegang
kekuasaan. Peran atau partisipasi rakyat secara penuh harus dilibatkan oleh pemerintah dalam
suatu negara yang demokratis untuk turut serta dalam penyelenggaraan negara. Demokrasi
pancasila ini berbeda dengan sistem demokrasi negara-negara lain, karena demokrasi
pancasila ini memiliki ciri-ciri tersendiri ciri-ciri tersendiri dan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya merupakan hasil dari kristalisasi nilai-nilai kepribadian dan kebudayaan
masyarakat indonesia.
Warga negara bertanggung jawab dalam pelaksanaan kehidupan berdemokrasi. Maka,
seluruh rakyat indonesia harus mewujudkan situasi negara yang kondusif, aman, tertib dan
demokratis. Untuk mewujudkan hal tersebut dengan cara menjalankan hak terhadap negara.
Dengan menjalankan haknya terhadap negara, maka secara otomatis negarapun akan
menjalankan kewajiban untuk memenuhi hak rakyat secara maksimal. Dengan demikian,
penulis terdorong untuk membahas lebih lanjut terkait hak dan kewajiban WNI dalam
penerapan sistem politik demokrasi pancasila.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah makalah mengenai
hak dan kewajiban WNI dalam penerapan sistem politik demokrasi pancasila, yaitu sebagai
berikut.
1. Apa peranan WNI dalam sistem politik demokrasi pancasila
2. Apa hak yang dimiliki oleh WNI dalam sistem politik demokrasi pancasila
3. Apa kewajiban WNI dalam penerapan sistem politik demokrasi pancasila

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, tujuan penulisan makalah hak
dan kewajiban WNI dalam penerapan sistem politik demokrasi pancasila, yaitu sebagai
berikut.
1. Untuk mengetahui pernan WNI dalam sistem politik demokrasi pancasila
2. Untuk mengetahui hak yang dimiliki oleh WNI dalam penerapan sistem politik demokrasi
pancasila
3. Untuk mengetahui hak dan kewajiban WNI dalam penerapan sistem politik demokrasi
pancasila

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peranan WNI Dalam Sistem Politik Demokrasi Pancasila


Sistem politik menurut Drs. Sukarno adalah sekumpulan pendapat, prinsip yang
membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan.
Demokrasi pancasila merupakan paham yang dianut bangsa indonesia dengan berlandaskan
pada niai-nilai yang terkandung didalam ideologi pancasila. Hal tersebut dikarenakan
pancasila menjadi dasar kepribadian bangsa indonesia dari dulu hingga sekarang. Demokrasi
pancasila sangat penting untuk mengawal pemerintahan di NKRI. Demokrasi adalah
pemerintahan yang ada di tangan rakyat, rakyat yang memberikan ketentuan-ketentuan dalam
masalah-masalah kehidupannya termasuk menilai kebijakan pemerintah negara. Sebagai
bentuk pemerintahan, demokrasi bertolak belakang dengan monarki, oligarki, aristokrasi dan
despotisme karena dalam demokrasi musyawarah untuk mufakat sangat diharapkan sehingga
setiap keputusan dapat dicapai dengan kata mufakat. Tetapi jika mufakat tidak tercapai bisa
digunakan cara pemungutan suara yang melibat kan wni. Ciri-ciri demokrasi pancasila yaitu
sistem pemerintahan dilaksanakan sesuai UUD 1945, semua wni mempunyai HAM, terdapat
pemilihan umum. Adapun prinsip demokrasi pancasila meliputi HAM warga negara
dilindungi, semua keputusan didasarkan pada musyawarah, pemilu kompetitif dan adil, cita-
cita nasional dan tujuan negara harus didukung, hadirnya partai politik menjadi penampung
aspirasi rakyat, rakyat yang menentukan kedaulatan negara, pelaksanaan kedaulatan rakyat
bersifat bebas dan bertanggung jawab, sistem pemerintahan harus dijalankan sesuai aturan
hukum yang tertuang di UUD 1945, kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat, negara
menggunakan sistem konstitusi dan sistem pemerintahannya tidak boleh absolutisme.
Asas-asas demokrasi pancasila ada 3 yang pertama asas kerakyatan, asas musyawarah
dan asas penjaminan HAM. Tujuan dari demokrasi pancasila agar pemerintah mengetahui
proses pengambilan keputusan,t atanan pemerintahan diindonesia berjalan sesuai falsafah
negara, pemerintahan indonesia bertanggung jawab atas tugasnya kepada rakyat, sistem
konstitusional di negara harus dipatuhi dan dilaksanakan, semua wni turut berpartisipasi
dalam kehidupan negara dan ikut melaksanakan pemilu. Oleh sebab itu wni lah yang
memiliki peran dalam sistem politik khusunya di pemerintahan karena hal tersebut
menentukan kehidupan rakyat banyak. Peran warga negara indonesia dalam sistem politik
meliputi ikut berpartisipasi dalam pemilu dengan menggunakan hak suara, peran dan
partisipasi dalam mengawasi atau memantau proses pemilu, ikut serta dalam menghadiri
rapat-rapat umum, mengadakan hubungan atau lobbying dengan pejabat
pemerintahan,menjadi anggota partai. Negara yang menganut sistem demokrasi adalah
negara yang diselenggarakan berdasarkan kemauan dan kehendak rakyat. Maka dari itu
pemerintah wajib menampung segala bentuk aspirasi dari rakyat agar terciptanya negara yang
adil dan demokratis.

3
2.2 Hak yang Dimiliki WNI Dalam Sistem Politik Demokrasi Pancasila
Hak adalah segala sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap orang. Dalam Undang-
Undang nomor 39 tahun 1999 ditegaskan HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada
hakekat dan keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugrah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia. Hak Asasi Manusia (HAM) terdiri dari dua hak dasar yakni hak persamaan dan hak
kebebasan. Hak persamaan yaitu hak dimana semua orang sama di hadapan hukumdan
berhak atas perlindungan hukum.Sedangkan hak kebebasan yaitu hak dimana setiap orang
memiliki kebebasan dalam mencari,menerima,dan mengeluarkan pendapat. Hak asasi juga
dibagi menjadi dua jenis yaitu hak asasi individual dan hak asasi sosial. Hak asasi individual
yaitu hak yang melekat pada pribadi manusia. Hak asasi sosial yaitu hak yang melekat pada
pribadi manusia sebagai makhluk sosial. Dalam sistem politik hak warga negara harus
diperhatikan agar terciptanya pemerintahan yang adil dan demokratis. Contoh-contoh hak
warga negara dalam sistem politik meliputi hak menyampaikan pendapat, hak menerima
pendapat, hak kebebasan informasi mengenai sistem politik, hak keadilan, hak kebebasan
beraspirasi, hak kesejahteraan, hak berserikat dan berkumpul, hak dalam upaya pembelaan
negara, hak untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, dan hak untuk
memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan. Hak warga negara sebagaimana
tertuang dalam berbagai peraturan perundang-undangan sudah tentu perlu dilaksanakan dan
ditegakkan. Apabila salah satu diantara beberapa hak tidak terlaksana maka HAM akan
menjadi tidak optimal. Maka dari itu diperlukan kesadaran hukum warga negara, peraturan
perundang-undangan, serta penyelenggara negara yang konsisten terhadap HAM dalam
sistem politik sehingga terciptanya realitas perwujudan HAM yang optimal.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),Berikut hak warga negara Indonesia:
1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. “Tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
2. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan. “setiap orang berhak untuk hidup serta
berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya” (pasal 28A).
3. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah
(pasal 28B ayat 1).
4. Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
Berkembang” .
5. Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan
berhakmendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1).
6. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya (pasal 28C ayat 2). Hak atas pengakuan,
jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di
depan hukum (pasal 28D ayat 1). Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk

4
hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama,
hak untuk tidak diperbudak. Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum dan hak
untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang
tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun (pasal 28I ayat 1).
Hak Warga Negara hak adalah Dalam Pasal 1 ayat 1 undang-undang nomor 39/1999
tentang hak asasi manusia menyebutkan, ”hak asasi manusia adalah sebagai perangkat yang
melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugrah-Nya yang wajib di hormati dan di junjung tinggi dan di lindungi oleh
Negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia.
2.3 Kewajiban WNI Dalam Penerapan Sistem Politik Demokrasi Pancasila
Kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan atau keharusan melaksanaannya.
Kewajiban warga negara adalah suatu keharusan yang tidak boleh ditinggalkan oleh warga
negara dalam kehidupan bermasyarkat berbangsa dan bernegara. Kewajiban warga negara
dapat pula diartikan sebagai suatu sikap atau tindakan yang harus diperbuat oleh seseorang
warga negara sesuai keistimewaan yang ada pada warga lainnya. Kita sebagai masyarakat
yang tinggal di suatu negara mempunyai kewajiban sebagai warga negara. Berikut ini adalah
kewajiban warga negara Indonesia:
a) Wajib menaati hukum dan pemerintahan pasal 27 ayat (1) UUD NRI 1945 berbunyi:
“segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”.
b) Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara. Pasal 27 ayat (3) UUD NRI 1945
menyatakan: “setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
Negara”.
c) Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan: setiap
orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain.
d) Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J ayat
(2) menyatakan: “dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adilsesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis”.
e) Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara. Pasal 30 ayat (1) UUD
NRI 1945 menyatakan: “tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan Negara.
Pasal- pasal UUD NRI Tahun 1945 yang menetapkan hak dan kewajiban warga
Negara mencakup pasal-pasal 27,28,29,30,31,32,33, dan 34 .
a) Pasal 27 ayat (1), menetapkan hak warga Negara yang sama dalam hukum dan pemerintah,
serta kewajiban untuk menjunjung hukum dan pemerintahan.

5
b) Pasal 27 ayat (2), menetapkan hak warga Negara atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan.
c) Pasal 27 ayat (3), dalam perubahan UUD 1945 menetapkan hak dan kewajiban warga
Negara untuk ikut serta dalam pembelaan Negara.
d) Pasal 28 menetapkan hak kemerdekaan warga negaranya untuk berserikat, berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan.
e) Pasal 29 ayat (2), menyebutkan adanya hak kemerdekaan warga Negara untuk memeluk
agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamnya.
f) Pasal 30 ayat (1), dalam perubahan kedua UUD 1945 menyebutkan hak dan kewajiban
warga Negara untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara.
g) Pasal 31 ayat (1), bahwa tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran.
Hak dan kewajiban warga Negara Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai pasal
34 UUD 1945. Beberapa hak waraga Negara Indonesia antara lain sebagai berikut :
a) Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
b) Hak membela Negara
c) Hak berpendapat
d) Hak kemerdekaan memeluk agama
e) Hak mendapatkan pengajaran
f) Hak untuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional Indonesia
g) Hak ekonomi untuk mendapat kan kesejahteraan sosial
h) Hak medapatkan jaminan keadilan sosial
Selain itu ditentukan pula hak dan kewajiban Negara terhadap warga Negara. Hak dan
kewajiban Negara terhadap Negara. Beberapa ketentuan tersebut, anatara lain sebagai
berikut:
a) Hak Negara untuk ditaati hukum dan pemerintah
b) Hak Negara untuk dibela
c) Hak Negara untuk menguasai bumi¸air, dan kekayaan untuk kepentingan rakyat
d) Kewajiban Negara untuk menjamin sistem hukum yang adil
e) Kewajiban Negara untuk hak asasi warga Negara
f) Kewajiban Negara mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk rakyat
g) Kewajiban Negara memberi jaminan sosial
h) Kewajiban Negara memberikan kebebasan beribadah

6
Berikut hak dan kewajiban warga Negara berdasarkan UUD 1945:
1. Pembukaan UUD NRI 1945, hak warga Negara untuk merdeka dan bebas dari penjajahan.
Hal ini tercantum jelas dalam pembukaan UUD 1945 karena Indonesia mendukung
penghapusan penjajahan di dunia yang tidak berkeperimanusiaan dan berperi keadilan.
2. Pasal 6 ayat 1 UUD NRI 1945, hak warga Negara untuk menjadi presiden dan wakil
presiden. Setiap warga Negara Indonesia berhak untuk menjadi presiden dan wakil
presiden yang pelaksanaannya diatur lebih lanjut dalam undang-undang.
3. Pasal 23A UUD NRI 1945, kewajiban Negara membayar pajak terhadap Negara. Negara
berhak untuk memungut pajak dan pungutan resmi lainnya kepada warga Negara sesuai
dengan undang-undang yang berlaku di Indonesia.
4. Pasal 26 ayat (1), yang menjadi warga Negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli
dan orang-orang lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara. Dan
pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-
undang.
5. Pasal 27 ayat (1), segala warga Negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada ayat (2), tiap-
tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
6. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
7. Pasal 30 ayat (1), hak dan kewajiban warga Negara untuk ikut serta dalam pebelaan
Negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-undang.
8. Pasal 27 ayat (1) UUD NRI 1945, hak warga Negara untuk memiliki kedudukan sama
dalam hukum. Hukum berlaku bagi semua warga Negara tanpa kecuali.
9. Pasal 27 ayat (1) UUD NRI 1945, kewajiban warga Negara untuk menjunjung tinggi
hukum. Warga Negara wajib untuk mematuhi hukum yang berlaku di Indonesia.
10. Pasal 27 ayat (1) UUD NRI 1945, hak warga Negara untuk mendapatkan penghidupan
yang layak dan mengusahakan suatu usaha untuk mencapai tujuan tersebut.
Hak Dan Kewajiban Warga Negara diantara hak-hak warga Negara yang dijamin
dalam UUD adalah hak asasi manusia yang rumusan lengkapnya tertuang dalam pasal 28
UUD perubahan ke dua. Dalam pasal tersebut di muat hak-hak asasi yang melekat dalam
setiap individu warga Negara seperti hak kebebasan beragam dan beribadat sesuai dengan
kepercayaannya, bebas untuk berserikat dan berkumpul (pasal 28E), hak atas pengakuan,
jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil, hak untuk bekerja serta mendapat
imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja, hak memperoleh
kesempatan yang sama dalam pemerintah, hak atas status kewarganegaraan (pasal 28E), dan
hak-hak asasi manusia lainnya yang tertuang dalam pasal tersebut. Sedangkan contoh
kewajiban yang melekat bagi setiap warga Negara antara lain kewajiban membayar pajak
sebagai kontrak utama antara Negara dengan warga, membela tanah air (pasal 27E), membela

7
pertahanan dan keamanan Negara (pasal 29E), menghormati hak asasi lain dan mematuhi
pembatasan yang tertuang dalam peraturan (pasal 28E), dan berbagai kewajiban lainnya
dalam undang-undang.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Sistem politik menurut Drs.Sukarno adalah sekumpulan pendapat, prinsip yang
membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur
pemerintahan. Demokrasi pancasila merupakan paham yang dianut bangsa indonesia
dengan berlandaskan pada nilai-nilai yang terkandung didalam ideologi pancasila. Hal
tersebut dikarenakan pancasila menjadi dasar kepribadian bangsa indonesia dari dulu
hingga sekarang. Demokrasi pancasila sangat penting untuk mengawal pemerintahan
di NKRI. Demokrasi adalah pemerintahan yang ada di tangan rakyat, rakyat yang
memberikan ketentuan-ketentuan dalam masalah-masalah kehidupannya termasuk
menilai kebijakan pemerintah negara. Sebagai bentuk pemerintahan, demokrasi
bertolak belakang dengan monarki, oligarki, aristokrasi dan despotisme, karena dalam
demokrasi musyawarah untuk mufakat sangat diharapkan sehingga setiap keputusan
dapat dicapai dengan kata mufakat. Tetapi jika mufakat tidak tercapai bisa digunakan
cara pemungutan suara yang melibat kan WNI.
2. Hak warga negara sebagaimana tertuang dalam berbagai peraturan perundang-
undangan sudah tentu perlu dilaksanakan dan ditegakkan. Apabila salah satu diantara
beberapa hak tidak terlaksana maka HAM akan menjadi tidak optimal. Maka dari itu
diperlukan kesadaran hukum warga negara, peraturan perundang-undangan, serta
penyelenggara negara yang konsisten terhadap HAM dalam sistem politik sehingga
terciptanya realitas perwujudan HAM yang optimal. Dalam sistem politik juga hak
warga negara harus diperhatikan agar terciptanya pemerintahan yang adil dan
demokratis.
3. Kewajiban warga negara adalah suatu keharusan yang tidak boleh ditinggalkan oleh
warga negara dalam kehidupan bermasyarkat berbangsa dan bernegara. Kewajiban
warga negara dapat pula diartikan sebagai suatu sikap atau tindakan yang harus
diperbuat oleh seseorang warga negara sesuai keistimewaan yang ada pada warga
lainnya.
3.2 Saran
1. Hendaknya warga negara meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan HAM, hak dan
kewajibannya dengan mengacu pada seluruh peraturan perundang-undangan yang
bersifat responsif.

8
2. Dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab aparat pemerintah terhadap penghormatan,
perlindungan, pemajuan dan penegakkan HAM dan hak serta kewajiban warga negara
perlu menempuh langkah-langkah berikut :
a) Menyebarluaskan pemahaman HAM, hak dan warga negara kepada masyarakat
b) Penciptaan suasana kondusif
c) Secara kontinu melakukan pengkajian, penelitian erat menyempurnakan peraturan
perundangan-undangan dengan melibatkan masyarakat.
d) Peningkatan kualitas kemampuan aparatur pemerintah/penegak hukum
e) Menggalang partisipasi/ dukungan masyarakat
3. Hendaknya sebagai warga negara kita harus menjunjung tinggi HAM sebagai
perangkat yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia serta menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari.

9
DAFTAR PUSTAKA

Aswandi, Bobi dan Kholis Roisah. 2019. Negara Hukum dan Demokrasi Pancasila dalam
Kaitannya dengan Hak Asasi Manusia (HAM). Jurnal Pembangunaan Hukum Indonesia.
1(1): 128-145.
Patikab. 2014. Sistem Politik di Indonesia.
https://patikab.go.id/v2/?cPages=content&cUrl=2010/01/25/sistem-politik-di-indonesia/.
Diakses pada 27 Februari 2021.
Yasin, Johan. 2009. Hak Azasi Manusia dan Hak serta Kewajiban Warga Negara dalam
Hukum Positif Indonesia. Syiar Hukum: Jurnal Ilmu Hukum. 11(2): 147-160.
Welianto, Ari. 2020. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia. https://www. kompas.
com/skola/read/2020/04/03/170000469/hak-dan-kewajiban-warga-negara-indonesia.
Diakses pada 26 Februari 2021.

10
11

Anda mungkin juga menyukai