NIM : P2B120068
KELAS : D
HUBUNGAN HUKUM DAN KEKUASAAN
kekuasaan adalah ke- Kekuasaan dalam kaitannya dengan masalah kenegaraan,
mampuan untuk, dalam dapat dibedakan ke dalam dua kelompok Kekuasaan negara
suatu hubungan sosial, berkaitan dengan otoritas negara untuk mengatur kehidupan
melaksanakan kemauan masyarakat secara tertib dan damai. Kekuasaan masyarakat
sendiri sekalipun men- adalah kekuatan/kemampuan masyarakat untuk mengelola
galami perlawanan, dan dan mengorganisasikan kepentingan individu-individu dan
apa pun dasar kemampuan kelompokkelompok masyarakat yang menjadi anggotanya
ini sehingga interaksi sosial dapat berjalan secara lancar.
Mengenai esensi hukum dapat dikemukakan bahwa ada perbedaan pandangan di antara para ahli hukum tentang hukum,
pengertian itu dapat diklasifikasikan dalam empat kelompok: Pertama, hukum diartikan sebagai nilai-nilai, Kedua, hukum diar-
tikan sebagai asas-asas fundamental dalam kehidupan masyarakat, Ketiga, hukum diartikan sebagai kaidah atau aturan
tingkah laku dalam kehidupan masyarakat, Keempat, hukum diartikan sebagai kenyataan (das sein) dalam kehidupan
masyarakat.
Untuk mengetahui keeratan hubungan antara hukum dan kekuasaan, dapat dilihat melalui dua cara, yaitu:
1. Menelaah dari konsep sanksi.
2. Menelaah dari konsep penegakan konstitusi, Ada tiga bentuk manifestasi hubungan hukum dan kekuasaan dalam konteks:
Pertama, hukum tunduk kepada kekuasaan, Kedua, kekuasaan tunduk kepada hukum, Ketiga, ada hubungan timbal balik
(simbiotik) antara hukum dan kekuasaan.
Pada prinsipnya, Hukum dan Kekuasaan memiliki hubungan yang saling mempengaruhi satu sama lain, hukum ada karena
dibuat penguasa yang sah, sebaliknya perbuatan penguasa diatur oleh hukum yang dibuatnya. Antara hukum dan kekuasaan
haruslah seimbang, untuk menjalankan kekuasaan haruslah ada hukum sebagai rambu atau batasan bagi pelaksanaan
kekuasaan tersebut, sedangkan dalam pelaksanaan hukum tersebut haruslah ada kekuasaan bagi penegak hukum (aparat)
nya agar hukum tersebut dapat ditaati oleh masyarakat.
Politik dinasti dapat diartikan sebagai sebuah kekuasaan politik yang dijalankan
oleh sekelompok orang yang masih terkait dalam hubungan keluarga. Dinasti
politik lebih identik dengan kerajaan. sebab kekuasaan akan diwariskan secara
turun temurun dari ayah kepada anak agar kekuasaan akan tetap berada di
lingkaran keluarga.
Maka Dari itu Dinasti politik bukanlah sistem yang tepat untuk diterapkan
di Negara kita Indonesia, sebab negara Indonesia bukanlah negara
dengan sistem pemerintahan monarki yang memilih pemimpin
berdasarkan garis keturunan.