Anda di halaman 1dari 3

Tugas 1 Bahasa Daerah

Nama : Safna Anggraeni


Nim : 2227200118

1. Bahasa daerah yang sering di gunakan dalam percakapan sehari-hari di perumnas


ciracas Kec. Serang Kota serang Banten adalah Bahasa Jawa Serang atau disebut
dengan Jaseng. dan di lingkungan perumahan ciracas ada juga yang menggunakan
Bahasa sunda halus untuk percakapan sehari-harinya, sunda halus ini sama seperti
Bahasa bebasan banten yang biasa nya digunakan Ketika berbicara dengan orang
dewasa atau umurnya lebih tua. Tetapi masyarakat perumnas ciracas ini paling
dominan yaitu berkomunikasi dengan menggunkan Bahasa Jawa Serang.
2. Seperti yang kita ketahui Provinsi Banten merupakan pemekaran dari Provinsi Jawa
Barat yang notabene masyarakatnya menggunakan Bahasa sunda. Tetapi Sebagian
orang di daerah Banten menggunakan Bahasa Jawa Serang. Bahasa Jawa Serang ini
dituturkannya pun cukup berbeda dari Bahasa Jawa pada umumnya. Menurut
sejarahnya, Menurut sejarahnya, bahasa Jawa Banten mulai dituturkan di zaman
Kesultanan Banten pada abad ke-16 sekitar 1526 diawal-awal terbentuknya kesultanan
banten di bawah Sultan Maulana Hasanuddin. Di zaman itu, bahasa Jawa yang
diucapkan di Banten tiada bedanya dengan bahasa di Cirebon, sedikit diwarnai dialek
Banyumasan, ya karena Sultan Maulana Hasanuddin sendiri merupakan Putera Sunang
Gunung Jati raja kesultanan Cirebon. Bahasa ini menjadi bahasa utama Kesultanan
Banten (tingkatan bebasan) yang menempati Keraton Surosowan. Bahasa ini juga
menjadi bahasa sehari – harinya warga Banten Lor (Banten Utara), sedangkan bantyen
Kidul (Banten Selatan) masih didominasi bahasa Sunda. Bahasa Jawa Banten atau
bahasa Jawa dialek Banten ini dituturkan di bagian utara Kabupaten Serang, Kota
Serang, Kota Cilegon dan daerah barat Kabupaten Tangerang.
3. Dalam kaidah Bahasa jawa serang/ di kenal sebagai jaseng ini pengucapannnya ada 2
versi, ada yang versi “ A” dan ada yang versi “E” seperti. Contoh Ketika di baca “A”
seperti dibaca “kula” sedangkan yang di ucapkan “E” seperti kata “kule”
Contoh :
• ‘kule’, dibaca ‘kula’ atau ‘kule’. (artinya, saya)
• ‘ore’, dibaca ‘ora’ atau ‘ore’. (artinya, tidak)
• ‘pire’, dibaca ‘pira’ atau ‘pire’ (artinya, berapa)

4. Kaidah Bahasa Indonesia, Bahasa jawa serang biasa serta bahasa jawa bebasan
Bahasa Indonesia Bahasa Jawa Banten Bahasa Jawa Banten
Standar Bebasan
Bagaimana Kperemen/ premen Kpripun/ pripun
Belum Durung During
Habis Entek Telas
Mau Gelem Ayun
Waktu Wayah Watos
Contoh kalimat :
No Bahasa Jawa Banten Bahasa Jawa Banten Bahasa Indonesia
Bebasan Standar
1 Pripun kabare? Kakang Kepremen kabare? Sire Bagaimana kabarnya?
ayun ning pundi? arep ning endi? Kamu mau kemana?

2 Sampun dahar dereng? Wis mangan durung? Sudah makan belum?

3 Permios, kule boten Punten, kite ore weruh Maaf, saya tidak tahu
uning griyane kang umahe kang Haban kuwen rumahnya kang Haban
Haban niku ning pundi? ning endi? itu dimana?

4 Kasihe sinten? Arane sape? Namanya siapa?

5 Kasihe Haban Ghazali Arane Haban Ghazali ari Namanya Haban Ghazali
lamun boten salah. ore salah. kalau tidak salah.

6 Oh, wenten ning payun Oh, ning arep koh. Oh, di depan tuh.
koh.

7 Matur nuhun nggih, Nuhun ye, kang. Terima kasih ya, kang.
kang.

8 Yewis, napik dolanan Yewis, aje memengan bae Ya sudah, jangan


saos nggih! ye! bermain saja ya!

9 Kang Haban! Ning Kang Haban! Ning endi Kang Haban! Kemana
pundi saos? boten ilok bae? ore ilok kependak! saja? tidak pernah
kepetuk! bertemu!

10 Napik mengkoten, geh! Aje mengkonon, Geh! Jangan begitu, geh!

5. Upaya saya dalam melestarikan Bahasa Derah Jawa Serang ini pertama saya akan
bangga Ketika bisa berbahasa jaseng setelah itu saya akan berkomunikasi dan
berbicara menggunakan Bahasa Jawa Serang atau di kenal sebagai Jaseng karena jika
bahasa tersebut digunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang sama-sama
berbahasa Jaseng, maka komunikasi akan semakin erat dan semakin lebih terlihat
keakrabannya. Sebagai masyarakat Banten, seharusnya kita bangga dengan adanya
bahasa Jaseng di daerah kita. Dengan begitu kita bisa mengenalkan pada orang
banyak bahwa kita memiliki kekayaan bahasa daerah yang beragam. Setelah itu saya
sebagai generasi penerus Budaya Banten akan mengajak orang-orang untuk
memperkenalkan pada banyak orang yang belum mengetahui Bahasa jaseng ini
sehingga mereka bisa tahu kita punya Bahasa daerah sendiri sehingga kita dapat
mempertahankan serta melestarikan Bahasa tersebut, dan mengajak orang-orang
untuk belajar dan berbicara menggunakan Bahasa daerah ini.
6. Hasil riset saya penggunaan muatan lokalbahasa daerah sekolah terdekat saya dengan
menggunakan Bahasa jawa serang. Bahasa Jawa Serang menjadi bagian dari muatan
lokal kurikulum 2013 di Sekolah Dasar di Kabupaten dan Kota Serang. Hal ini
merupakan upaya untuk melestarikan bahasa daerah di Kota Serang ini. Sebelumnya,
muatan lokal di Sekolah Dasar Kabupaten dan Kota Serang adalah bahasa Sunda.
Ketika saya SD muatan local kurikulumnya masih mempelajari Bahasa sunda, Namun
setelah Banten berdiri sebagai provinsi sendiri, terdapat wacana untuk memasukkan
bahasa Jawa Serang sebagai muatan lokal di Sekolah Dasar, dan baru terealisasi pada
tahun 2015 lalu. Karena dengan dimasukannya bhasa jawa serang ke dalam muatan
local, murid murid akan di perkenalkan dengan kebahasaan Kebudayaannya serta
membuka wawasan mengenai daerahnya. Untuk menarik minat murid-murid di
sekolah terhadap muatan local Bahasa jawa serang ini guru bisa menggunakan metode
pembelajaran yang menarik seperti bermain game dengan menggunakan bahsa jawa
serang. Bahasa jawa serang di jadikan mulok karena agar anak-anak mengetahui
sekaligus mempelajari bahasa daerah, sekarang agar terus digunakan.

7. Lampiran Surat Observasi

Anda mungkin juga menyukai