Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 1

Banten merupakan salah satu wilayah di Nusantara yang memiliki sejarah yang cukup
panjang. Awalnya, wilayah Banten merupakan bagian dari Kerajaan Pajajaran. Pada abad ke-
11, di bawah kekuasaan Pajajaran, Banten menjadi salah satu pelabuhan utama yang
beribukota Banten Girang. Pada saat kekuasaan Kerajaan Pajajaran mulai merosot, pengaruh
Islam mulai masuk ke wilayah Banten. Hal ini ditandai dengan dimulainya penyerangan oleh
Kerajaan Demak ke wilayah Banten pada tahun 1520. Penyerangan oleh Kerajaan Demak ini
merupakan awal mula berdirinya Kesultanan Banten.

Sebagai daerah yang multikultural, Banten juga memiliki warisan budaya yang
merupakan peninggalan dari sejarah masa lalu Banten. Warisan budaya tersebut tidak hanya
dalam bentuk kesenian, tetapi juga bahasa. Salah satu bahasa yang digunakan oleh
masayarakat Banten yang juga merupakan salah satu warisan budaya Banten adalah Bahasa
Jawa Babasan Banten.

Bahasa Jawa Babasan Banten atau bahasa Jawa dialek Banten ini dituturkan di bagian
utara Kabupaten Serang, Kota Serang, Kota Cilegon dan daerah barat Kabupaten Tangerang.
Bahasa Jawa di Banten terdapat dua tingkatan. Yaitu tingkatan bebasan (krama) dan standar.
Dalam bahasa Jawa dialek Banten (Jawa Serang), pengucapan huruf ‘e’, ada dua versi. ada
yang diucapkan ‘e’ saja, seperti pada kata “teman”. Dan juga ada yang diucapkan ‘a’, seperti
pada kata “Apa”. Daerah yang melafalkan ‘a’ adalah kecamatan Keragilan, Kibin, Cikande,
Kopo, Pamarayan, dan daerah timurnya. Sedangkan daerah yang melafalkan ‘e’ adalah
kecamatan Serang, Cipocok Jaya, Kasemen, Bojonegara, Kramatwatu, Ciruas, Anyer, dan
seberang baratnya.

Bahasa Jawa Serang merupakan dialek bahasa Jawa yang dituturkan oleh
masyarakat Jawa Serang (wong Jaseng), yaitu kelompok masyarakat yang hubungannya
paling erat dengan Kesultanan Banten. Bahasa Jawa Serang adalah sebuah dialek bahasa
Jawa yang masih termasuk ragam dialek bahasa Jawa Cirebon-Indramayu (rumpun bahasa
Jawa bagian barat). Tetapi seiring berjalannya waktu, dialek ini mengalami beberapa
perubahan kosakata akibat dikelilingi oleh wilayah penuturan bahasa Sunda
Banten (khususnya bahasa Sunda Serang) di sekitarnya serta letak geografisnya yang terlalu
jauh dengan Cirebon dan Indramayu sehingga lebih sering dikategorikan sebagai dialek yang
terpisah dengan Cirebon-Indramayu. Bahasa Jawa Serang dituturkan di wilayah utara
Provinsi Banten seperti Kabupaten Tangerang bagian utara dan barat laut, Kota
Serang, Kabupaten Serang bagian utara, dan Kota Cilegon. Dialek ini dianggap sebagai
turunan bahasa Jawa Kuno.

Sampai saat ini sekolah-sekolah di kota Serang masih banyak yang melestarikan
bahasa daerah terutama di pelajaran mulok yaitu bahasa Jaseng, hal ini dapat dibuktikan pada
hasil wawancara dan observasi yang telah saya lakukan di SD Serang bahwa muatan lokal ini
wajib ada di sekolah. Guru mengajarkan mulok bahasa Jaseng mulai dari kelas 1 sampai 6.
Untuk kelas rendah seperti kelas satu peserta didik diajarkan bahasa Jaseng mulai dari kata-
kata yang dasar terlebih dahulu dan untuk di kelas tinggi peserta didik mulai dikenalkan
dengan teks cerita berbahasa Jaseng. Menurut beliau bahasa Jaseng ini perlu dijaga dan
dilestarikan oleh masyarakat sekitar agar tidak punah, maka dari itu perlu diajarkannya mulai
dari usia dini karena anak-anak merupakan calon generasi penerus bangsa. Cara guru
mengajarkan bahasa Jaseng ini dengan dikenalkannya kosakata terlebih dahulu lalu diartikan
dengan bahasa Indonesia. Seperti kosakata dibawah ini:

No. Bahasa Jawa Serang Terjemah


1 Kedaharan Makanan
2 Kiyat Kuat
3 Artos Uang
4 Boten nape-nape Tidak apa-apa
5 Dinten Hari
6 Lading Pisau
7 Ginau Belajar
8 Ireng Hitam
9 Lawang Pintu
10 Andike sedanten Kamu semua
Menurut saya, upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan bahasa daerah Jawa
Serang ini dengan terus menggunakan dan menggali kosa kata yang jarang dipakai. Dan
sebagai calon pendidik yang nantinya akan mengajar di SD, mungkin bisa dengan
mengadakan perlombaan bahasa daerah di sekolah, misalnya pidato bahasa daerah, menulis
puisi bahasa daerah, lomba menulis cerpen dengan menggunakan bahasa daerah dan masih
banyak lagi yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai