Oleh :
Setyani 1810310049
Fina Zuliyana 1810310050
Rofitrasari 1810310051
Nila Amelia 1810310052
PENDAHULUAN
1
Feni Yunia, 2013, Kemampuan Menulis Aksara Jawa,(Yogyakarta:UNY), hal.21
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Teknik Membaca dan Menulis Aksara Jawa?
2. Bagaimana Teknik atau Cara Membaca dan Menulis Aksara Jawa?
3. Bagaimana Tanda Baca, Angka, dan Wacana Beraksara Jawa?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Teknik Membaca dan Menulis Aksara Jawa
2. Untuk Mengetahui Teknik atau Cara Membaca dan Menulis Aksara Jawa
3. Untuk Mengetahui Tanda Baca, Angka, dan Wacana Beraksara Jawa
BAB II
PEMBAHASAN
Ha Na Ca Ra Ka : ada tulisan
Da Ta Sa Wa La : saling berkaitan
Pa Dha Ja Ya Nya : sama sakitnya
Ma Ga Ba Tha Nga : sama-sama menjadi bangkai/mati.
Setiap aksara mempunyai aksara pasangan yakni aksara yang berfungsi
untuk menghubungkan suku kata tertutup konsonan dengan suku kata berikutnya.
Berikut ini adalah aksara pokok yang terdaftar di dalam carakan/aksara jawa
d) Shandangan
Shandangan dalam bahasa jawa berarti pakaian atau perlengkapan. Dalam
hal huruf jawa, shandangan bermakna tambahan untuk melengkapi.
Contoh :
2. Membaca Aksara Jawa
Katon apik
Mangan nanas
Katon cetha
Mangan roti
Anak kadhal4
C. Tanda Baca, Angka, dan Wacana Beraksara Jawa
Bahasa jawa merupakan salah satu bahasa daerah di Indonesia yang masih
digunakan sebagai sarana komunkasi masyaraktnya. Dibanding degan bahasa daerah
lainnya bahasa jawa merupakan bahasa yang terbangyak penuturannya.5
1. Tanda baca aksara jawa
Aksara jawa mempunyai beberapa macam bunyi yang berbeda saat
diucapkan. Dikarenakan tergantung pada kata yang dituis memakai aksara
tersebut. Misalkan A bisa dibaca A pada jenis kata papat dan bisa juga dibaca
a pada kata lara. Aturan terdebut diberlakukan pada pada bunyi e yang
mempunyai beberapa variasi bunyi didalam pengucapannya. Dalam aksara
jawa ada beberapa tanda yang perlu diketahui:
4
Fajrin Setyorini, Meningkatkan Ketrampilan Membaca Aksara Jawa,(Yogyakarta: UNY, 2014), hal. 41-46
5
Ending Nurhayati, Mulyana, dkk, strategi pemertahanan bahasa jawa di provendi derah istimewa Yogyakarta, vol
12, no 1, 2013. Hlm 159
a) Pada Adeg
Pada Andeng digunakan untuk menandakan bagian yang tertentu pada
sebuah teks yang perlu untuk diperhatikan, untuk hal ini hampir sama
dengna jenis tanda baca kurung.
b) Pada Adeg-Adeg
Pada adeng-adeng digunakan dibagian depan kalimat dimasing-masing
alenianya.
c) Pada Lingsa
Pada lingsa sendiri digunakan diakhir bagian kalimat sebagai tanda
intonasi yang masih setengah selasai. Tanda ini sama atau sesuai dengan
tanda koma.
d) Pada Lungsi
Pada lungsi yang digunakan pada akhir kalimat. Tanda baca ini setara
dengan tanda titik.
e) Pada Pangkat
Pada pangkat memiliki beberapa fungsi. Diantaranya untuk akhir
pertanyaan lengkap apa bila diikuti dengan beberapa jenis rangkaian, juga
untuk mengapit suatu petikan langsung.
f) Pada Guru
Pada guru digunakan sebagai tanda yang berada diawal kalimat atau
cerita.
g) Pada Pancak
Pada pancak digunakan sebagi tanda yang berada diakhir kalimat atau
cerita.
2. Angka aksara jawa
Angka jawa disebut juga aksara wilangan. Fungsi penulisan angka jawa
pada asarnya mirip dengan angaka dalam tulisan latin. Sehingga
mempelajarinya tidak serumit mempelajari aksara mudra atau aksara
hanacaraka.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Fajrin Setyorini, (2014), Meningkatkan Ketrampilan Membaca Aksara Jawa,Yogyakarta: UNY.
Feni Yunia, (2013), Kemampuan Menulis Aksara Jawa,Yogyakarta:Universitas Negeri
Yogyakarta.
Suwardi, Ending Nurhayati, dkk, (2013), strategi pemertahanan bahasa jawa di provendi derah
istimewa Yogyakarta, Litera, Vol 12, no 1.
Maruti, Endang Sri, (2015). Pembelajaran Bahasa Jawa di Sekolah Dasar, Jawa Timur : CV AE
Media Grafika.
Masjid, Akbar Al, (2017), Modul Keterampilan Bahasa Jawa Panduan Nulis Aksara Jawa,
Yogyakarta: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.