Indikator :
3.3.1 Siswa dapat membandingkan antara tembung “Nyuwun Sewu” dan
“Nuwun Sewu”.
4.2.1 Siswa dapat mempraktikkan unggah-ungguh basa untuk tanya jawab
dengan menggunakan tembung “Nyuwun Sewu” dan “Nuwun Sewu”.
LITERASI
ERA globalisasi apabila tidak disikapi secara bijak akan membawa dampak
negatif, utamanya bagi para pemuda. Banyak pemuda (pelajar) yang tidak mengerti
mengenai cara menghormati orang lain, utamanya ketika berkomunikasi dengan mitra
tutur. Komunikasi merupakan keterampilan yang diperlukan manusia untuk dapat
berhubungan dengan sesamanya. Dalam komunikasi verbal, manusia membutuhkan
bahasa sebagai piranti. Bahasa Jawa digunakan sebagai bahasa pergaulan dalam
masyarakat Jawa dengan kaidah yang dinamakan unggah-ungguh. Penggunaan unggah-
ungguh Bahasa Jawa merupakan hal yang penting. Unggah-ungguh Bahasa Jawa
memberikan pembeda dalam berinteraksi dengan orang sebaya atau sederajat, dengan
orang yang lebih tua, atau lebih tinggi status sosialnya. Baca selengkapnya di
https://today.line.me/id/v2/article/KVB2Ga
EVALUASI
A. Pilihen tembung jero kurung sing bener manut unggah-ungguhe basa!
Conto:
Dening Pak Susila, Banu (dipundhawuhi ; dipunaturi) njagi kasarasan.
KI – 4 Keterampilan
Gawenen ukara nganggo tembung krama utawa krama inggil!
1. Nyilih
2. Nggawa
3. Krungu
4. Kandha
5. Mlaku